Karena hukuman, akhirnya Eighar harus di pindahkan ke sekolah aneh yang berisi orang-orang yang aneh pula. Sekolah macam apa yang di maksud?? Tak ada yang khusus, kecuali murid-murid serta sistem sekolahnya yang terbalik. Lalu, apa yang mengganjal dari hal itu??
Baca lah sendiri!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gerimis Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
A.K School
"Pertanyaan ditolak, sistem sengaja tak memberikan jawaban. Ulasan sendiri lebih diminati, silakan mencari tahu sendiri."
"Smart watches Anj*ng!!" cerca Eighar dalam hati. Kalau ini hukuman, dan terus berlangsung kalau Eighar melakukan kesalahan, maka tidak ada jalan keluar kecuali kabur, kan?? Mana mau ia berada di tempat aneh begini, bahkan ia sendiri tak tau apa kesalahannya.
Cukup lama Eighar terbaring usai mendapatkan sengatan listrik yang di sebut-sebut sebagai hukuman para pendosa berat yang di sebutkan oleh smart watches tadi.
Sambil berbaring, Eighar kembali menatap benda yang melingkar di tangannya ini. Bentuknya sederhana, seperti smart watches pada umumnya. Persegi panjang tanpa sudut, yang ukurannya sedang. Warnanya hitam gelap, terbuat dari benda sejenis karet lunak tapi solid.
Eighar bingung, kalaupun ini adalah karet, kenapa memiliki daya listrik yang lumayan kuat. Ia pun menelisik lebih dalam, melihat sisi dalam yang melekat di kulitnya. Sepertinya memang ada besi tipis yang tampak kuat.
Benda ini lumayan berbahaya jika terus di pakai. Eighar pun berinisiatif untuk membukanya, karena usaha sebelumnya gagal sebab ia terlalu panik. Ia harus kabur setelah benda ini terlepas, kembali ke rumah dan protes pada sang Papa. Ya, protes mengenai pemindahan sekolah dan juga masalah ruangan rumah sakit. Dan juga benda berbahaya yang melingkar di tangannya. Ia tak mau jadi manusia panggang kalau terus menerus di setrum seperti tadi. Lagipula setrum atau listrik bukanlah mainan yang bisa di gunakan sesuka hati.
Eighar tak menarik benda ini lagi, karena lapisan besi tipis telah berhasil melukai tangannya.
Ia memilih beranjak dan mencari sesuatu yang tajam di dapur. Sebuah pisau ia ambil, berusaha mengiris benda yang sepertinya mampu di putuskan ini. Dengan hati-hati Eighar menggesek pisau maju mundur, berusaha menjauhkan kulit tangannya dari benda itu. Tapi semakin lama, tak ia dapatkan hasil yang diinginkan. Benda ini kuat, tak tergores sedikitpun. Dari karet apa ini sebenarnya???
Eighar mengganti pisau dan mengambil gunting besi. Ia memasukkan salah satu mata gunting ke dalam celah di antara gelang dan tangannya, tapi gunting sama sekali tak memotong apapun. Rasanya begitu keras hingga tangan Eighar yang menjadi tumpuan tenaga memerah.
Eighar melempar gunting itu. Frustasi lalu menggigit smart watches tadi dan berusaha menariknya. Menciptakan renggang antara jam karet dengan tangannya, lalu berusaha menarik keluar benda tersebut melewati kepalan tangannya. Tapi apa yang terjadi??? Karet smart watches mendadak merapat hingga melekat di tangan Eighar kembali.
Eighar meringis sakit, karena rasanya mirip karet gelang yang di tarik lalu di lepaskan ke kulit. Pedas! Lelaki ini berulang kali menggosokkan tangannya.
Sepertinya benda ini mustahil untuk bisa di lepaskan. Eighar menyerah dalam usahanya, tapi tidak dalam benaknya. Ia masih memikirkan cara untuk melepaskan benda asing ini dari tubuhnya.
"Argh!! Si-" Ia menangguhkan kalimatnya. "Siapa suka hati tepuk tangan!" lanjutnya dengan wajah muak, ia tak mau mendapatkan sengatan listrik lagi di tangannya karena mengumpat, meskipun ia ingin sekali mengatakannya. "Ngomong-ngomong, HP gue mana? Gue harus ngehubungin bokap buat nanya alasannya, kenapa tiba-tiba pindah sekolah?? Gue kan masih sakit, kenapa gak istirahat dulu aja."
Smart watches Eighar bergetar, membuat lelaki ini menyadari dan langsung menatapnya. "Ponsel tidak diizinkan ditempat ini. Smart watches mengambil alih segalanya."
"Hah?" desah Eighar gusar. "Emangnya lu bisa secanggih HP?"
".... Saya lebih cerdas dari ponsel." balasnya.
Eighar memiringkan senyum. "Oh ya? Lu bisa dialihfungsikan menjadi HP? Kalau gitu, telepon bokap gue, gue pengen ngomong sesuatu." lanjut Eighar tanpa mengalihkan pandangannya dari smart watches.
"..... permintaan ditolak. Sistem tak menerima akses apapun dari luar sekolah. Ada yang bisa dibantu lagi?"
Eighar mengernyit heran. Tidak menerima akses dari luar sudah meyakinkan Eighar bahwa sekarang ia berada di ruang lingkup sekolah tersebut. Berarti, tempat yang saat ini sedang ia tempati adalah asrama sekolah?? Ternyata A.K School langsung sepaket dengan asramanya juga. Terasa seperti kurungan. Jawaban yang lumayan membantu.
"Ah, kalau gitu gue gak tau dong apa alasan bokap gue mindahin gue ke sekolah ini."
"...... Kamu sudah di beritahukan tadi. Apa jawabannya belum cukup?? Kami akan lanjutkan kembali. Berdasarkan hasil pencarian tertulis, alasan utama pemindahan sekolah adalah kenakalan remaja yang tak bisa di toleransi. Kedatanganmu kemungkinan sebagai hukuman atas tindak perundungan yang terjadi. Apa ada yang ingin di tanyakan lagi?"
Eighar terdiam dan bungkam. Ia terkejut namun berusaha flasback. Semakin berkerut dahinya, menandakan semakin dalam ingatannya. Hanya saja, ketika ia berusaha melakukannya, ada sentakan aneh di kepalanya, membuatnya berdenyut dan merasakan sakit yang luar biasa hingga membuat Eighar nyaris terduduk kalau saja tak bertumpu dan menahan tubuhnya dimeja dapur.
Benar, ada sedikit memori yang terlupakan, dan.. sepertinya itu terjadi setelah ia sadar. Apa yang sebenarnya terjadi hingga ia masuk ke rumah sakit dan lupa sementara. Apakah ada hal besar di baliknya?? Apa ini ada hubungannya dengan perundungan dan kenakalan remaja yang di maksud?? Eighar rasa ia tak pernah membully siapa pun.
"..... sistem tubuh melemah, terjadi beberapa kesalahan yang membuat saraf di bagian otak memberikan respons sakit. Harap berhenti dan istirahat lebih banyak lagi. Terimakasih."
Eighar yang meringis pun mengangkat kedua alisnya. Selayaknya smart watches yang mampu mendeteksi detak jantung, suhu tubuh, langkah kaki, kualitas tidur, dan sebagainya, kelihatannya jam ini pun bisa melakukan hal serupa, dan kelihatannya bisa lebih detil lagi.
Eighar menurut dan berbaring di atas kasurnya lagi. Ia memandang takjub jam yang ada di tangannya. "Hebat juga ni sekolah, bisa punya jam sekece ini." gumamnya, dan tentu saja perkataannya mendapat respons dari smart watches.
"...... A.K School adalah sekolah terbaik yang tak akan kamu temui di sekolah manapun."
"Emang iya? Seterbaik apa sampai lu yakin begitu?"
"...... A.K School merupakan sekolah SMA dengan sistem kurikulum terbalik."
Eighar mengernyitkan alis. "Hah, maksudnya?"
"..... A.K School merupakan sekolah SMA dengan sistem kurikulum terbalik, dimana sekolah ini memfokuskan pelajaran non akademis ketimbang akademis."
Eighar yang berbaring langsung memasang wajah serius dan mendekatkan smart watches tadi kewajahnya.
"Sekolah dengan hari belajar senin sampai sabtu, dimana hari senin adalah pelajaran akademis, lalu hari berikutnya non akademis."
Eighar terkesiap. "Yang bener? Sekolah dengan satu hari pelajaran akademis aja? Jadi seharian itu belajar semua mata pelajaran akademis?? Muntah darah deh kalau bener."
"..... Mata pelajaran akademis yang dimaksud lebih ke konsentrasi mata pelajaran. Siswa berhak memilih satu mata pelajaran yang diminati, misalnya matematika, maka hari senin jadwal pelajaran full matematika. Jika yang diminati adalah bahasa Indonesia, maka hari senin jadwal pelajaran full bahasa Indonesia. Lalu hari berikutnya adalah pelajaran non akademis."
"Wiiiih, mantep banget ni sekolah!! Asli, emang bener-bener beda dari sekolah pada umumnya! Kok gak dari dulu aja papa masukin gue kesini."
"Terimakasih atas ulasan anda, kami merasa senang mendengarnya."
"Ngomong-ngomong, lu bisa ngasih tau jadwal pelajarannya? Terus gue milih konsentrasi apa??"
".... konsentrasi dipilih sesuai minat dan keahlian. Silakan pilih konsentrasi akademis yang dimaksud. Kami akan memverifikasi data anda. Selanjutnya, mata pelajaran akan muncul."
"Matematika."
"..... Jawaban diterima. Silakan unduh jadwal mata pelajaran baru anda, terimakasih."
Buru-buru Eighar mengunduh jadwal mata pelajarannya. "Hari senin, matematika di ruangan E4. Hari selasa latihan fisik di ruangan olahraga B2. Hari rabu Gym di ruang GOR Umum. Hari kamis pemeliharaan kesehatan di Gedung UKS. Hari jum'at games. Hari sabtu evaluasi." Eighar langsung berdecak kagum. Sekolah ini memang luar biasa sekali baginya. Jadwal mata pelajarannya pun sangat menarik.
"Ada games disini? Terus, hari evaluasi?? Kayak semacam ujian kah??" gumamnya.
".....Hari evaluasi bisa di sebut dengan hari pembantaian. Dimana ada pertandingan adu kekuatan diadakan untuk melihat batas kemampuan. Yang kuat akan memimpin atau mengambil alih kepemimpinan. Dan yang lemah, akan disingkirkan."
"Wah, mantep betul!!" seru Eighar girang, bahkan ia sudah duluan bahagia jauh sebelum memulai hari sekolahnya.
"....Tapi disingkirkan disini adalah dalam arti yang sebenarnya."
Eighar mengernyitkan alis.
"Kalah, berarti mati."
Bersambung....
semoga puasa kita smw lancar dan di terima Allah 🤲🤲
selamat berpuasa semua 🥰🥰
Mgkn ini mksd Author, musuh sebenarnya eighar. /Smile/
Next Thor...