Sumpah Wanita Tersakiti

Mario memperhatikan raut wajah Rayyan yang terlihat kesal pada Clara, tiba tiba Mario melihat Rayyan tersenyum tipis.

"wah gawat kalau Rayyan sudah memasang raut wajah seperti itu pasti ada rencana yang akan dia kerjakan" gumam Mario dama hatinya.

"jadi bagaimana nyonya Amanda apa perjodohan putri saya dengan tuan muda Rayyan bisa segera dilakukan?" tanya Arkan

"iya tuan Arkan, saya tergantung Rayyan cucu saya" sahut Nyonya Amanda

"Rayyan bagaimana menurut kamu, apa kamu setuju melakukan perjodohan ini" tanya nyonya Amanda

"apa aku harus memilih diantara dua putri tuan Arkan ini nek" tanya Rayyan

"ya kau harus memilih salah satu dari mereka" sahut nyonya amanda

"Rayyan mau kedua nya nek" ucap Rayyan dengan senyum tipis sambil menatap kearah Clara yang terlihat terkejut dan panik, dia tidak menyangka kalau Rayyan akan mengatakan hal yang tidak terduga ini.

Tuan Arkan dan semua yang ada dalam ruangan itu tersentak kaget kecuali Zeline dia hanya diam saja dan terlihat acuh tak acuh mendengar apa yang dikatakan Rayyan tadi, bagi Zeline menikah atau tidak dengan Rayyan sama saja toh dia tidak akan mendapatkan apa apa.

Rayyan memperhatikan raut wajah Zeline yang terlihat biasa saja, ini membuat Rayyan tertarik dengan Zeline.

"manarik juga putri tuan Arkan yang satu ini pasti ada yang melatar belakangi sikapnya yang sangat acuh ini, dia seakan pasrah atau lebih tepatnya tidak peduli dengan perjodohan ini" gumam Rayyan dalam hati

"haaah kamu benaran dengan ucapan kamu itu Rayyan" tukas nyonya Amanda

"iya nek tidak apa apa kan nek, karena keadaan Rayyan begini akan lebih bagus ada yang mengurus Rayyan lebih dari satu" balas Rayyan

Nyonya Amanda terdiam untuk sejenak dia menjadi bingung saat ini karena permintaan cucu kesayangan nya itu.

"clara tidak mau pa, katanya yang dijodohkan hanya salah satu di antara kami berdua terus kenapa sekarang jadi kita berdua, apalagi tuan Rayyan bilang untuk mengurus dirinya" protes Clara

"Clara kamu bicara apa!" ucap tuan Arkan dengan suara keras dia sangat kesal dengan sikap Clara yang tidak sopan dihadapan nyonya Amanda

"Clara tidak mau dijodohkan dengan tuan muda Rayyan ini pa, Clara tidak mau nanti disana dijadikan pembantu yang hanya untuk mengurus keperluan tuan Rayyan saja" tukas Clara

"Clara!" bentak tuan Arkan dengan wajah merah padam menahan marah sedangkan Dania dan nyonya Lucy hanya bisa diam saja.

Rayyan menatap wajah Clara dengan tajam dia tidak suka melihat sikap Clara yang sombong dan angkuh pada dia dan keluarga nya.

"anda pikir saya mau menjadikan anda sebagai istri saya nona Clara, apa anda merasa pantas untuk bersanding dengan saya" tegas Rayyan

"maksud anda apa tuan Rayyan" balas Clara

"anda pikir saja sendiri, anda pikir saya tidak tau siapa anda dan juga tingkah laku anda diluar sana" jelas Rayyan dengan ketus dia kesal sekali melihat sikap Clara

"memangnya anda siapa tuan Rayyan sampai mempertanyakan tingkah laku saya saat diluar rumah, anda bukan siapa siapa ya, jadi jangan lancang tuan Rayyan" balas Clara dengan wajah kaget

"Clara kamu keterlaluan sekali tidak ada sopan santunnya sama tamu bikin malu orang tua saja" sentak tuan Arkan lagi dia sangat malu dengan keluarga nyonya Amanda saat ini

"mungkin putri anda panik tuan Arkan karena tingkah lakunya yang selama ini dia rahasiakan takut kalau saya bongkar, makanya dia sangat marah saat ini" jelas Rayyan membuat tuan Arkan dan mama Dania menatap kearahnya dengan wajah penasaran begitupun dengan nyonya Lucy.

Clara terkejut saat Rayyan bicara seperti itu kepadanya didepan semua orang yang ada diruangan ini, sedangkan Zeline hanya menatap kearah Clara yang terlihat sedikit panik.

"apa perlu saya kasih tau kedua orang tua anda mengenai tingkah laku anda yang sangat buruk diluar sana" ancam Rayyan membuat Clara langsung diam dia tidak berani membalas ancaman Rayyan tadi

"maaf tuan muda Rayyan memang nya apa yang telah dilakukan oleh putri saya Clara diluar sana" tanya mama Dania

"apa anda ingin tau tingkah laku putri anda ini nyonya Dania?" tanya Rayyan balik pada nyonya Dania

"iya tuan muda Rayyan saya jadi penasaran karena sebelum anda bicara seperti ini, Zeline juga pernah mengatakan hal yang sama seperti yang anda katakan barusan, saya ingin tau"

"karena Clara putri saya sangat baik dan tidak pernah berbuat hal yang buruk diluar sana, Clara anak yang patuh dan dia selalu menjaga nama baik keluarga kami, atas dasar apa anda mengatakan kalau Clara bertingkah buruk diluar sana" terang mama Dania

Disamping dia penasaran dengan apa yang Rayyan katakan tadi dia juga tidak mau Clara dijelek jelekan begitu oleh Rayyan didepan semua orang yang ada diruangan itu.

"anda tanya saja pada putri anda nyonya Dania, apa yang telah dia lakukan saat diluar rumah, kalau anda tau pasti anda akan malu mendengar pengakuan putri anda itu" tukas Rayyan

Clara yang sedang disudutkan oleh Rayyan menatap Rayyan dengan wajah kesal.

"anda jangan menjelekkan saya tuan Rayyan lantaran saya tidak mau dijodohkan dengan anda, anda marah lalu mengarang cerita seperti ini" balas Clara

"ha ha ha siapa yang mengarang cerita nona Clara, anda sering jalan dengan pria lebih tua dari anda itu adalah cerita bohong atau cerita yang saya karang nona Clara" tegas Rayyan membuat wajah Clara seketika menjadi pucat pasi

"maaf tuan Rayyan maksud anda apa ya, kok bisa mengeluarkan kata kata seperti itu" tanya tuan Arkan dia jadi penasaran dan juga tersinggung karena putri nya dikatakan jalan dengan pria yang lebih tua dari Clara

"maafkan saya tuan Arkan, saya tidak ada maksud untuk membuat keluarga anda malu tuan Arkan, saya membalas hinaan yang dilakukan oleh putri anda itu"

"dari pertama saya datang dia terlihat sekali sangat merendahkan saya dan berkata kasar dan sinis kepada saya, padahal saya belum tentu mau dengan putri anda itu tuan Arkan"

"asal anda tahu saya sebelum datang kesini sudah menyelidiki semua nya tentang kedua putri anda ini bagaimana tingkah laku nya diluar sana, saya juga tidak sembarangan untuk menjadikan putri anda sebagai istri saya"

"awalnya saya menolak perjodohan ini karena saya siapa putri anda yang itu, anda tau apa artinya kalau saya menolak perjodohan ini" tegas Rayyan sambil menunjuk kearah Clara, lalu dia pun melanjutkan perkataan nya.

"untung anda mempunyai putri yang bisa saya terima sebagai jodoh saya" jelas Rayyan lagi dengan wajah merah menahan marah.

Seketika Arkan terdiam lalu menatap tajam kearah Clara yang saat ini hanya bisa menunduk kan kepalanya karena sangat takut saat ini.

"maafkan kesalahan putri saya tuan muda Rayyan" balas tuan Arkan dengan wajah menahan malu dan dia juga takut kalau nyonya Amanda membatalkan perjanjian yang mereka telah bicarakan