Sebuah senjata pusaka yg sempat menggegerkan dunia persilatan karena kehebatan nya, menjadi incaran banyak tokoh-tokoh pendekar yg berkeinginan untuk memiliki nya di saat senjata itu menghilang.
Dan bagi siapa saja yg akan berjodoh dengan pedang tersebut tentu akan menjadi tokoh dunia persilatan kelas wahid bahkan kemungkinan menjadi tokoh nomor satu tidak akan terbantahkan bila berhasil menggenggam senjata tersebut.
Baik dari kalangan putih maupun hitam saling berlomba guna mendapatkan pedang pusaka tersebut.
Nantikan kisah nya dalam cerita Pusaka Pedang Tabut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#3. Desa semenyih.
Tanpa sadar nya , Diwandaka meraih busur dan anak panah nya dan dengan tangan yg gemetaran ia pun segerà mengangkat senjata nya itu dan siap ia bidikan ke arah binatang buas yg tampak masih duduk dengan tenang nya.
Niat pemuda ini sudah mantap untuk melepaskan anak panah nya yg jarang sekali meleset dari sasaran nya.
Tetapi entah kenapa , kali ini ia tidak yakin akan mampu membunuh sang raja hutan itu dengan satu kali lesakan anak panah nya, di tambah lagi kedua belah tangan nya pun nampak gemetaran saat membidik binatang tersebut.
Hehh,
Saat diri nya sudah siap akan melepaskan anak panah nya ini, tiba-tiba saja ia terkejut saat melihat ada seseorang yg berjalan ke arah binatang tersebut dari arah belakang nya.
Siapa kah orang itu, membathin ia dalam hati.
Diri nya urung melepaskan anak panah nya ini.
Dalam hati nya pun bertambah bingung, sebab ia harus melakukan apa lagi guna menyelamatkan orang yg baru datang ini.
Demikian pula sang raja hutan, tubuh nya pun segera berbalik menghadap ke arah orang yg baru datang ini dengan sikap badan yg merunduk siap untuk menerkam.
Diwandaka bertambah gelisah hati nya, ia takut orang yg baru datang itu akan di terkam oleh binatang buas ini.
Tanpa sadar nya ia pun berteriak sangat keras dari atas pohon tersebut, saat orang sudah cukup dekat dengan sang raja hutan.
" Awas,...di depan mu ada seekor macan besar !" seru nya dengan begitu keras nya.
Dan orang itu pun berhenti berjalan dan cukup terkejut saat mendengar teriakan seseorang dari atas pohon.
Ia pun nampak bersiap dengan senjata nya.
Sebuah pedang bermata dua langsung terhunus saat mendengar ada seekor binatang buas berada di hadapan nya.
Tidak terlalu lama,
" Hrrrrrghh"
Terdengar deruman suara sang raja hutan yg cukup keras dan langsung menyerang orang yg baru datang ini.
Ternyata seorang perempuan, sebut Diwandaka dalam hati nya ketika dapat melihat dengan jelas siapa orang yg baru datang ini.
Sementara itu , pertarungan pun terjadi antara sang raja hutan melawan orang yg baru datang tersebut.
Ternyata meskipun ia seorang perempuan, tetapi ternyata memiliki kemampuan beladiri yg lumayan tinggi, ia tidak gentar menghadapi binatang tersebut.
" Majulah kau, aku tidak takut,heahh !"
Terdengar seruan yg keluar dari bibir tipis perempuan muda tersebut sambil ia pun menyabetkan senjata nya.
Sang Raja hutan yg melompat dengan kedua cakar depan nya mengembang ini tampak dapat berkelit saat tebasan perempuan itu berusah menggapai tubuhnya.
Tubuh macan belang ini kemudian bergulingan diatas tanah saat setelah ia berhasil menghindari tebasan pedang perempuan tersebut.
Rupa-rupa nya sang raja hutan ini pun memiliki naluri untuk bertempur dengan cukup cepat ia kembali bersiap dan selanjutnya melakukan serangan lagi.
" Hrrrrrggh "
Sambil mengeluarkan suara nya yg cukup menakutkan , kembali macan itu melompat menyerang dan kali ini lebih tinggi lagi dengan tetap mengandalkan kedua cakar nya.
Tampak agak kerepotan juga perempuan itu ketika gerak dari sang raja hutan ini semakin cepat.
" Kau pikir aku takut , majulah , kalau kau ingin merasakan tajam nya pedang ku !" seru perempuan itu.
Sambil terus berusaha menghadap ke arah macan belang yg besar ini, perempuan itu pun melancarkan serangan guna menahan serangan dari si raja rimba ini.
Pertarungan bertambah sengit di pagi yg cukup cerah itu.
Sedangkan di atas sebuah dahan pohon, Diwandaka yg menyaksikan sendiri jalan nya pertarungan menjadi terkagum-kagum dengan kehebatan si perempuan yg baru datang ini.
" Hrrrghh"
Terdengar lagi deruman yg sangat keras yg di keluarkan oleh si raja hutan tersebut.
Ternyata senjata perempuan itu berhasil melukai kaki depan sang raja hutan pada bagian sebelah kiri nya.
Macan belang ini terluka dan langsung mengeluarkan darah dari bekas luka tersebut.
Sejenak sang raja hutan ini melompat menjauhi lawan nya seraya menjilati bekas luka itu.
" Hah, maju lah , kau akan mati hari ini " ucap perempuan itu sambil memainkan pedang nya.
Ia memang berada di atas angin ketika harus berhadapan dengan sang raja hutan.
Kembali si raja hutan merundukkan kepala nya setelah ia selesai menjilati luka nya ini dan,
" Hrrrgh "
Satu lompatan yg panjang di lakukan nya dengan tetap mengandalkan kedua cakar nya itu.
Sedangkan si perempuan yg baru datang ini segera berkelit dengan memiringkan tubuh dan untuk selanjut nya menebaskan senjata nya.
" Hahhh "
Satu gerakan yg cukup cepat di lakukan si raja hutan dengan menepiskan pedang yg datang menyerang nya ini, yg tidak sempat di sadari oleh perempuan itu, ternyata tepisan dari si raja hutan ini cukup kuat dan mampu melemparkan senjata itu dari tangan pemilik nya.
Perempuan terkejut bukan kepalang, kini ia hanya menggunakan tangan kosong saat berhadapan dengan macan belang yg besar ini, pedang nya jauh terlempar.
Macan belang itu pun semakin mempercepat serangan dengan mengandalkan kuku-kuku cakar nya yg tajam itu.
Setelah tadi sebelum nya ia sempat mendapatkan luka akibat tebasan pedang perempuan yg menjadi lawan nya ini.
Keadaan pun menjadi terbalik ketika perempuan ini sudah tidak memiliki lagi senjata nya.
Ia terus-terusan berusaha menghindari serangan sang raja hutan.
Akan tetapi tampak nya si raja hutan tidak mau lagi melepaskan mangsa nya kali ini, dengan satu sambaran cakar kaki depan bagian kanan ia mampu menggapai tubuh perempuan itu pada bagian pundaknya.
" Aaakhh "
Tubuh perempuan itu tampak limbung akibat sambaran tersebut dan pundak bagian kiri nya ini pun terluka cukup lebar akibat cakaran si raja hutan.
Bau darah yg keluar dari tubuh perempuan itu membuat si raja hutan menjadi beringas.
Ia terus saja mengejar tubuh perempuan yg hampir terjatuh itu.
Akan tetapi,.
" Jlebhhhh "
" Hrrrgghhh ".
Sebelum sempat sang raja hutan ini mencapai tubuh perempuan ini , satu buah anak panah melesat cepat ke arah tubuh nya dan mengena dengan sangat telak pada bagian dada nya hingga tembus.
Binatang buas itu menggerung dengan keras nya baru kemudian jatuh terbanting ke atas tanah bersamaan dengan tumbang nya tubuh perempuan itu.
Aku harus melihat keadaan nya , berkata dalam hati Diwandaka.
Pemuda ini buru-buru turun dari atas pohon itu sambil tetap dengan senjata nya.
Dengan sangat hati-hati sekali ia mendekati tubuh sang raja hutan yg besar ini dan tampak terdiam.
Diwandaka segera memastikan apakah binatang buas itu masih hidup atau tidak.
Setelah di rasa nya telah mati, ia pun mendekati tubuh perempuan itu.
obat yang diberikannya sangat mujarab 👍