Naiya adalah gadis miskin yang diabaikan ibunya. Karena ketidak mampuan sang kakek membuat Naiya harus terpaksa mengikuti ibunya untuk tinggal bersama dengan ibunya yang sudah menikah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myranda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7
Beberapa haripun berlalu dan sudah enam bulan lamanya Naiya kuliah. Sementara Risky sedang tugas ke luar negeri selama tiga bulan terakhir ini membuat dia tidak pernah muncul dirumah Ardin lagi.
Saat Naiya ingin pergi bekerja kakeknya pun menghubungi Naiya.
" Ada apa kek.... " Kata Naiya
" Nak.... "
" Bisakah kamu meminjamkan uang dari ibu kamu? " Kata Yusman
" Kek.... Ada apa? " Kata Naiya
" Kakek janji akan mengembalikannya nanti jika rumah ini laku terjual. " Kata Yusman
" Kakek ada apa? "
" Apa yang terjadi sehingga harus menjual rumah" Kata Naiya khawatir.
" Pemilik tanah makam ayah kamu menjual tanahnya dengan harga yang sangat tinggi kepada pengusaha. Pemilik tanah pun menyuruh agar segera memindahkan kuburan yang ada disana dan karena kebetulan masih sedikit yang terkubur jadi mereka pun memberikan kompensasi sesuai harga tanah persegi. "
" Akan tetapi makam yang lain yang ada didesa kita semuanya sudah penuh. "
"'Sehingga kita harus terpaksa memindahkan kuburan ayah kamu kejalan menuju keluar kota akan tetapi karena lokasi makam tersebut berada dipinggir jalan raya membuat harganya sangat tinggi dan uang yang diberikan pemilik tanah masih kurang sangat banyak. "
" Kakek tidak tahu harus meminjam ke siapa lagi, bagaimana pun juga Irwan adalah mantan suaminya Merry." Kata Yusman
" Memangnya berapa kekurangan nya kek" Kata Naiya
"Harga tanah disana sangat mahal karena sudah termasuk daerah kota selain itu letaknya tepat di pinggir jalan raya. "
" Jadi kekurangan nya sangat banyak sekitar 75 juta lagi. " Kata Yusman
"Apa....? "
" 75 juta Kek..."kata Naiya terkejut
" Iya.... "
" Sebenarnya kakek sudah mencoba menjual rumah ini akan tetapi menjual rumah tidak lah mudah. Butuh waktu yang sangat lama"
" Setelah rumah ini terjual kakek akan membayar kembali. " Kata Yusman. Mendengar itu Naiya menangis akan tetapi tidak ada yang bisa ia lakukan.
Untuk meminta kepada Merry itu tidak sangat mungkin baginya, sedangkan selama ini Enjel sudah begitu menghina nya ditambah lagi dia tidak ingin melibatkan masalah ayahnya karena bagaimana pun juga ayahnya hanya masa lalu ibunya. Apa yang akan terjadi jika Indra mengetahuinya.
" Baiklah kek, aku akan coba bicara kepada ibu" Kata Naiya untuk menenangkan pikiran kakeknya.
Satu minggu lagi liburan semester akan tiba sebelumnya Naiya berniat pulang ke kampung untuk menemui kakeknya, namun karena mendapatkan telepon dari kakeknya baru saja Naiya pun memilih untuk mencari pekerjaan yang lain agar bisa mendapatkan uang yang banyak untuk kakeknya.
Naiya dan temannya pun pergi kesebuah restaurant untuk mencari pekerjaan. Manajer restaurant pun menerima Naiya sebagai pengantar makanan dan besok Naiya akan mulai bekerja dari jam tujuh pagi hingga jam dua siang. Dan dari jam tiga siang sampai jam tujuh malam dia akan bekerja di minimarket. Dan dari jam sembilan malam sampai pagi Naiya akan bekerja di sebuah bar.
Naiya sangat bersyukur bisa bekerja fulltime.
Hari ini Naiya pun bekerja seperti biasa menjaga toko. Dia pun memikirkan perkataan kakeknya. Risky baru saja mendapatkan telepon dari kakeknya bahwa makanan anjingnya habis. Sebelum pulang ke rumah nya Risky pun mampir di sebuah toko. Setelah memilih beberapa macam makanan anjingnya dia pun pergi ke kasir untuk membayar.
Naiya pun menyadari seseorang akan menghampiri nya dengan buru-buru dia pun menghapus air matanya. Saat mengangkat kepalanya dia pun melihat bahwa itu Risky.
" Naiya... Kenapa kamu disini? " Kata Risky melihat wajah Naiya yang baru saja selesai menangis.
" Aku bekerja disini kak" Kata Naiya berpura-pura tersenyum.
" Lalu bagaimana dengan kuliah kamu" Kata Risky.
" Aku kuliah sambil bekerja kak" Kata Naiya
" Sudah berapa lama kamu bekerja disini" Kata Risky
" Kurang lebih enam bulan kak" Kata Naiya
" Apa kamu kekurangan uang? " Kata Risky menatap mata Naiya dengan dalam, dia sangat ingin membantu Naiya.
" Selama ini paman Indra Memberiku uang yang cukup kak, namun ada beberapa hal yang membuatku menginginkan uang ini kak. " Kata Naiya
" Katakan berapa yang kamu inginkan? " Kata Risky
" Pokoknya banyak lah kak, namanya juga manusia pasti sangat membutuhkan uang dan tidak akan pernah memiliki rasa bersyukur terhadap uang. Sebanyak apapun itu kita pasti akan kekurangan. " Kata Naiya
" Naiya,,,,, Aku bertanya serius " Kata Risky berbicara dengan sangat lembut kepada Naiya.
" Aku juga berkata serius kak,"kata Naiya mendengar itu Risky pun mengambil sebuah kartu dari dompet nya.
" Gunakan ini, ambil saja berapun yang kamu inginkan. "
" Kamu tidak perlu membayar nya" Kata Risky memberikan kartu itu ke tangan Naiya.
"Hehehe.... "
" Apa yang kakak lakukan, aku hanya bercanda " Kata Naiya menolak kartu Risky.
" Tidak,,, Naiya aku serius... Dan saat ini bukan waktunya untuk bercanda "
" aku benar-benar sangat ingin membantu kamu. " Kata Risky memaksa Naiya menerima kartu tersebut.
" Kakak tidak usah pikirkan itu, sebenarnya aku hanya bercanda. "
" Aku mengambil pekerjaan ini karena ingin menghabiskan waktu saja kak. "
" Aku tidak ingin cepat-cepat pulang kerumah, jadi aku bekerja " Kata Naiya berbohong agar Risky tidak memaksanya menerima kartu itu.
" Owh.... "
"apa Enjel masih menganggu kamu? " kata Risky
" memangnya apa yang bisa dia lakukan selain itu, lagi pula aku sudah terbiasa menghadapi nya" kata Naiya tersenyum.
" Jika kamu butuh bantuan hubungi aku. Oh iya, kenapa kamu memblokir kontak ku" Kata Risky
" Kakak temannya kak Ardin, dan kak Ardin tidak menyukai ku. Selain itu kakak juga tunangan nya Enjel."
" aku tidak ingin kita sedekat itu dan membuat yang lainnya menjadi salah paham. "
" dan aku tidak ingin kak Ardin berprasangka buruk tentang ku. " Kata Naiya
" Kata siapa dia tunangan ku, aku belum bertunangan dan bahkan aku tidak memiliki pacar jadi tidak ada yang akan salah paham" Kata Risky
" Kakak kenapa malah menjelaskan hal ini padaku, jika pun bertunang atau sudah memiliki pacar semuanya itu tidak penting bagiku. "
" Hanya saja memang aku tidak ingin ada hubungan dengan orang-orang yang ada kaitannya dengan keluarga kak Ardin. "
" Terlebih lagi latar belakang keluarga kita sangat jauh berbeda" Kata Naiya mendengar itu Risky pun terdiam.
" Apa hanya ini saja belanjanya kak. " Kata Naiya men scand belanjaan Risky.
" Tunggu sebentar " Kata Risky pergi mengambil dua botol minuman dan dua bungkus roti.
" Tambahkan ini juga" Kata Risky
" Baiklah kak... " Kata Naiya men scand belanja Risky
"Total nya sembilan ratus delapan puluh dua kak" Kata Naiya memberikan mesin kartu kepada Risky. Risky pun men scand ponselnya ke mesin kartu tersebut.
Setelah pembayaran berhasil Naiya pun menyerahkan bungkusan belanja Risky kepada nya.
" Terimakasih kak" Kata Naiya
Risky pun mengeluarkan sebotol minuman dan dua bungkus roti dari kantong plastiknya.
" Ini untuk mu,ini hanya barang kecil tolong jangan menolak nya " Kata Risky. Naiya pun tertegun sebentar.
" Baiklah kak,,, terimakasih banyak " Kata Naiya menerima roti dan minuman tersebut karena merasa tidak enak untuk menolak nya.
Risky pun pamit pergi, akan tetapi sebelum Risky masuk kedalam mobilnya Naiya pun berlari keluar menyusul Risky.
" Kak.... " Kata Naiya
" Ada apa Nay,,,,? " Kata Risky
" Kak,,,, tolong jangan beritahu ke siapa pun bahwa aku bekerja disini " Kata Naiya
" Oh.... Iya.... " Kata Risky menganggukkan kepalanya. Setelah itu Naiya pun tersenyum lalu kembali masuk kedalam toko.