NovelToon NovelToon
Dibalik Diamnya Seorang Istri

Dibalik Diamnya Seorang Istri

Status: tamat
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Angst / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Dibalik diamnya seorang istri ada penyesalan suami yang sangat mendalam.

Zhia Vanelesia yang telah merasa lelah dengan sikap sang suami yang suka seenaknya saja akhirnya memilih untuk Diam. Dia tidak perduli lagi dengan apa yang di lakukan suaminya dan memilih untuk mengejar karirnya kembali.

Rayyan Ardinata sosok suami yang masih suka kebebasan. Dia selalu menghabiskan waktunya dengan nongkrong dengan teman temannya di bar. Hingga akhirnya Rayyan terkejut melihat reaksi istrinya yang akhirnya diam dan tidak perduli lagi akan apa yang dia lakukan.

Rayyan langsung saja membuat keputusan untuk membawa wanita ke rumah besar mereka untuk melihat bagaimana reaksi istrinya nantinya.

Namun, alangkah terkejutnya Rayyan melihat reaksi istrinya ketika melihatnya sedang bercumbu mesra dengan selingkuhannya di dalam kamarnya.

Mulai dari kejadian itu, Rayyan memilih untuk berubah dan mengejar kembali cinta sang istri.

Akankah Rayyan berhasil merebut hati istrinya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 22

Seperti biasa Zhia akan melakukan pemotretan di kantor Kinan. Rayyan mengantarnya sampai ke depan gedung kantor Kinan. Tidak lupa dia mencium kening Zhia terlebih dulu sebelum Zhia keluar dari mobilnya.

"Kamu jangan terlalu lelah ya, Sayang" ucap Rayyan mencoba mengelus rambut panjang Zhia.

"Em!" dehem Zhia menganguk.

Rayyan mencoba mengelus perut datar Zhia lalu menciumnya dengan lembut. Melihat tingkah suaminya yang aneh Zhia mengerutkan keningnya binggung.

"Apa yang kamu lakukan, Ray?" ucap Zhia refleks.

"Tidak ada! Aku hanya berharap benih benihku tumbuh di rahimmu" ucap Rayyan tersenyum.

"Apa kamu sakit? Bukankah selama ini kamu tidak menginginkan anak dariku?" ucap Zhia mengingat sikap Rayyan setiap kali dia membicarakan soal anak.

"Itu'kan dulu! Sekarang aku berubah pikiran. Lagian juga aku sudah mapan dan juga umurku sudah cukup untuk memiliki tanggung jawab sebagai ayah"

Mendengar ucapan Rayyan, Zhia tersenyum sambil menunduk. Jujur saja Zhia merasa bahagia karna Rayyan akhirnya berubah pikiran dan mau memiliki anak darinya. Dulu saat Zhia membicarakan soal anak Rayyan selalu saja mengelak. Bahkan selama setahun ini Zhia sendiri yang berjuang untuk mendapatkan anak dari Rayyan.

Bahkan beberapa kali Zhia telat datang bulan dan Zhia selalu mengeceknya ke dokter kandungan seorang diri. Hingga akhirnya Zhia memilih menyerah karna Rayyan selalu tidak perduli dengannya.

"Nanti saat makan siang kita akan mengeceknya ke dokter kandungan ya. Bukankah jadwal pmsmu sudah lewat bulan ini?"

Mendengar ucapan Rayyan, Zhia yang tidak sadar melihat kalender di ponselnya. Benar saja Zhia sudah telat selama dua minggu dan Zhia tidak menyadari itu. Zhia mencoba memegang perutnya sambil tersenyum. Namun, dia langsung saja menepis semua hayalannya karna takut akan kecewa lagi.

"Kamu tidak usah khawatir, apapun hasilnya nanti kita terima dengan lapang dada. Yang terpenting kita sudah berusah" ucap Rayyan tersenyum sambil mengelus puncak kepala Zhia.

"Terserah kamu saja! Ya, sudah aku kerja dulu ya" ucap Zhia tersenyum lalu mencium punngung tangan Rayyan.

Rayyan langsung saja mencium kening Zhia lalu turun ke wajahnya hingga akhirnya ciumannya terhenti di bibir pink Zhia. Setelah puas mencium wajah Zhia Rayyan menciumi perut Zhia yang masih datar lalu turun untuk membuka pintu untuk Zhia.

Zhia turun dari mobil lalu mengayunkan langkahnya memasuki kantor Kinan. Sesampainya di pintu utama Zhia menoleh ke belakang. Melihat itu Rayyan melambaikan tangannya sambil mengembangkan senyumannya.

Tanpa mereka sadari Kinan menatap mereka dari kaca jendela ruangannya. Melihat hubungan Rayyan dan Zhia semakin membaik Kinan langsung saja tersenyum bahagia. Dia mencoba membuang napasnya lega lalu menatap ke langit dengan tatapam penuh syukur.

"Kakak" ucap Zhia tiba tiba hingga membuat Kinan melompat karna terkejut.

"Astaga naga. Zhia!" bentak Kinan kesal sambil memegang dadanya yang berdetak kencang.

"Kakak ngapain?" ucap Zhia polos sambil menatap ke bawah.

"Tidak ada! Kakak hanya melihat pemandangan yang tidak enak" ucap Kinan asal lalu kembali duduk di bangku kuasanya.

"Pemandangan apa?" ucap Zhia mengetuk getuk dagunya sambil menatap ke bawah dengan penuh rasa penasaran.

"Sudah! Walaupun kamu melototinya sampai besok kamu tidak akan menemukannya lagi" ucap Kinan sambil membaca dokument yang tergeletak di atas mejanya.

Mendengar ucapan Kinan, Zhia mencoba mendekati Kinan. Dia langsung duduk di depan Kinan sambil menatap Kinan dengan posisi kedua tangannya menupang dagunya. Kinan yang melihat tatapan Zhia merasa risih, Kinan'pun menutup dokumen yang ada di tangannya lalu membalas tatapan Zhia.

"Kenapa kamu melihat kakak seperti itu?" ucap Kinan menatap lekat wajah Zhia.

"Tidak! Aku hanya penasaran apa yang kalian bicarakan semalam?"

"Bicara apa?" ucap Kinan mengerutkan keningnya binggung.

"Apa semalam kakak dan Rissa ada membicarakan sesuatu?"

"Tidak! Kami tidak ada bicara apapun. Memangnya kenapa?"

"Tidak ada! Aku kira kakak dan Rissa ada membicarakan hal yang spesial"

"Em! Kamu nanti malam kemana?" ucap Kinan mengalihkan pembicaraan.

"Aku di ajak Rayyan ke pesta reuni teman teman kuliahnya"

"Oh! Kamu ikut bersama Rayyan. Kakak kira Rayyan tidak pergi"

"Kakak juga mau ke sana? Kakak pergi saja sama Rissa. Dari pada kakak membawa wanita wanita pangilan yang tidak jelas asal usulnya"

"Tapi, apa Rissa mau?"

"Pasti dia mau. Biar aku yang menghubunginya" ucap Zhia langsung saja mengeluarkan ide cemerlangnya.

"Ok! Kakak serahkan kepadamu. Sekarang lebih baik kamu siap siap. Sebentar lagi pemotretanmu di mulai" ucap Kinan menatap jam tangannya.

"Siap, Kak. Tapi aku mau rujak di depan sana" ucap Zhia menunjuk ke arah penjual rujak di depan kantor Kinan.

"Baiklah! Akan kakak belikan" ucap Kinan lalu bangkit dari duduknya.

"Yeachh... Terima kasih, Kak" ucap Zhia memeluk Kinan.

Namun, tiba tiba hidung Zhia tergangu akan aroma parfum meskulin yang melekat di tubuh Kinan. Zhia langsung saja melepas pelukannya lalu berlari ie arah kamar mandi yang ada di dalam ruangan Kinan.

Zhi memuntahkan semua isi perutnya. Kinan yang merasa khawatir langsung berlari ke kamar mandi dan memijit tengkuk leher Zhia.

"Kakak pakai parfum apa? Kenapa baunya sangat tidak enak" protes Zhia sambil menatap Kinan kesal.

"Kakak hanya memakai parfum yang biasa kakak kenakan. Masa, sih bau?" ucap Kinan mencoba muncium aroma tubuhnya dan tidak ada bau aneh dari sana.

"Lebih baik kakak mandi dan ganti baju. Aku tidak mau mencium aroma aneh itu lagi" ucap Zhia kesal lalu mengayunkan langkahnya keluar dari ruangan Kinan.

Kinan yang merasa binggung terus saja mencium kemeja dan jasnya. Dia tetap tidak mencium aroma aneh dari sana. Hingga akhirnya Kinan memilih mengalah dan menyuruh sekertarisnya untuk membelikan jas dan kemeja baru untuknya.

Setelah selesai mandi dan menganti pakaiannya Kinan pergi ke bawah untuk membeli rujak untuk Zhia. Namun, saat memberikan pesanan Zhia bukannya mendapat ucapan terima kasih Kinan malah dapat protes dari Zhia

"Kakak! Kenapa ada nenasnya? Aku tidak suka. Rasanya juga sangat pedas" protes Zhia karna rujak pemberian Kinan tidak sesuai seleranya.

"Jadi kamu mau seperti apa?" ucap Kinan lembut tanpa ada rasa amarah sedikitpun.

"Aku mau rasanya jangan pedas seperti ini. Lihat lidahku seperti terbakar"

"Baiklah! Kakak akan membelinya lagi. Kamu jangan marah ya"

"Ia, eh, satu lagi aku mau buahnya jangan pakai nenas dan bengkoang. Em manga mudanya di banyakin sama kedongdongnya"

Mendengar permintaan Zhia yang sangat banyak Kinan hanya mampu membuang napasnya pelan sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Siap, Tuan putri. Apa hanya itu saja?"

"Ia! hanya itu" ucap Zhia cengengesan.

Setelah tidak ada lagi perintah dari Zhia, Kinan langsung saja pergi keluar untuk membeli rujak untuk Zhia kembali.

Bersambung.....

Haii semuanya... Sambil nunggu up jangan lupa mampir di karya temanku, ya. Ceritanya sangat menarik di jamin kalian akan suka 🥰🥰🥰

1
Sumini Ningsih
yg sabar ya rissa mudah2an jodohmu adalah kinan
Priskha
lha kok aneh buat kesepakatan spt itu, si suami bs hubungan dg wanita lain tp tetap minta jatah hubungan dg istrinya apa ndak jijik ya bekas org lain
Sumini Ningsih
semoga selalu bahagia
Sumini Ningsih
enak ya kali punya teman kinan minta apa aja di beliin
Sumini Ningsih
inimah si zhia hamil
Sumini Ningsih
biarin nunggu sampai benar benar menyesali perbuatannya dan bertaubat
Sumini Ningsih
dasar mata keranjang
Sumini Ningsih
siapa coba yg ga marah lihat suami bercumbu mesra di kamar
Sumini Ningsih
iya tar bisa kena penyakit yg mengerikan
Sumini Ningsih
memang benar kamu suami yg tak berguna
Sumini Ningsih
harusnya zia sama kinan aja
Sumini Ningsih
hampir semua wanita tuh sama pengin di sayang di cintai pokoknya gitulah
Sumini Ningsih
sukurin
Sumini Ningsih
suami biadab bedebah
Ila Lee
wahdu maka hati DPT suami kaki perempuan lebih ditinggalkan suami beremgsek 😡😡😡
Sumini Ningsih
mamapir kak,penasaran dengan ceritanya
Pakdhe Har
cukup bagus lanjuuut
Pakdhe Har
yang namanya pengarang ya suka bikin pembaca penasaran
Bunda tambun
𝒎𝒂𝒂𝒇 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒌𝒐𝒎𝒆𝒏 𝒅𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂, 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒈𝒔 𝒕𝒉𝒐𝒓...𝒕𝒑 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕, 𝒂𝒑𝒂𝒑𝒖𝒏 𝒌𝒓𝒊𝒕𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖 𝒚𝒈 𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒂𝒕𝒘 𝒕𝒅𝒌 𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒋𝒂𝒅𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒐𝒕𝒊𝒗𝒂𝒔𝒊 𝒂𝒋𝒂 𝒖𝒕𝒌 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒌𝒆 𝒅𝒆𝒑𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂, 𝒌𝒓𝒏 𝒋𝒅 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒍𝒊𝒔 𝒊𝒕𝒖 𝒈𝒂 𝒈𝒂𝒎𝒑𝒂𝒏𝒈.. 𝒚𝒈 𝒌𝒓𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒕𝒑 𝒚𝒈 𝒏𝒖𝒍𝒊𝒔 𝒉𝒓𝒔 𝒎𝒊𝒌𝒊𝒓...𝒑𝒌𝒌'𝒚 𝒕𝒕𝒑 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒕𝒉𝒐𝒓 /Good/
Maria Magdalena Indarti
tangkap enjel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!