NovelToon NovelToon
Salahkah Aku Mencintaimu

Salahkah Aku Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Hasta dan Jesan menjalin hubungan tanpa di ketahui kedua orang tua Hasta karena sang Mama yaitu Sarah tidak merestui hibungan mereka karena status social yang mana Jesan hanya anak yatim piatu. Akan tetapi, Hasta tetap bertahan sampai tiga tahun lamanya membuat Sarah curiga dan mencari tau keberadaan Jesan hingga Sarah melakukan kekerasan pada Jesan hanya untuk menyuruhnya menjauhi Hasta.

Sarah menjodohkan Hasta dan Anjani sampai mereka menikah, tetapi pernikahan Anjani seperti di neraka baginya karena selama lima tahun mereka menikah Hasta tidak pernah sekalipun membalas cinta Anjani dan memilih kembali bersama dengan Jesan yang selama lima tahun tidak bertemu dan akhirnya mereka dipertemukan lagi. Lalu Hasta memutuskan menikah dengan cinta pertamanya.

Bagaimana kah nasib pernikahan Anjani, apakah gadis itu menerima jika suatu saat dirinya mengetahui pernikahan kedua suaminya?

happy reading😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 ( Aku ingin kau membebaskan Hasta )

Keduanya menoleh ke arah sumber suara yang mana sesosok pria melangkah masuk menghampiri Adnan dan Hasta. Dengan tatapan tajam pria itu pun berdiri di hadapan Hasta.

“Andrew … kau?”

Bugh

Andrew menarik baju Hasta dan menempelkannya di dinding,”Kenapa … kenapa dia terlalu mencintaimu! Mencintai pria bajingan seperti mu yang tidak pernah memperdulikan apa yang sedang dia rasakan selama bersamamu!” pekik Andrew dengan kedua matanya yang memerah.

Adnan hanya diam ia tidak ingin ikut campur karena meihat Andrew yang sepertinya sangat kecewa walaupun ia tidak tau apa yang terjadi diantara mereka.

“Maaf, aku minta maaf jujur aku juga sangat syok dan merasa bersalah atas kepergian Anjani. Aku tidak berniat membuat ia berakhir seperti ini, kemarin aku hanya mengatakan ingin berpisah dan mengirimkan surat cerai itu saja agar bisa membebaskan dia dari rasa sakit karena aku benar-benar tidak bisa menerima nya,” terang Hasta yang mana membuat Andrew tambah meradang dan akhirnya satu pukulan mendarat di sudut bibir Hasta lagi.

Tubuh Hasta tersungkur Andrew berjongkok dan mendekat pada Hasta,”Tidak bisakah kau bersabar dan kita selesaikan secara baik-baik, Hasta! Aku tau kau tidak akan bisa mencintainya tapi setidaknya kau katakana dulu pada Jesan niat mu itu agar kita berempat bisa bertemu dan menjelaskannya pada Anjani! Mungkin dengan aku yang berada di sampingnya dan menjaganya karena ia merasa sedih dan sakit hati bisa menyelamatkan hidupnya, hiks.

“Tidak kah kau tau, Hasta. Aku sangat mencintainya sedari dulu. Bahkan aku rela membiarkannya hidup dengan asal ia merasa bahagia, tapi sekarang aku tidak bisa melihatnya lagi. Melihat wajahnya, melihat senyumannya walau aku tau senyuman itu hanya untuk mu bukan untuk ku!”

Semuanya terdiam, Adnan baru mengetahui yang sebenarnya kala mendengar perkataan Andrew. Dia benar-benar bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Cinta memang sangat rumit, tetapi hidup tanpa cinta juga membuat hidup berjalan sulit.

Andrew mengusap air matanya dan ia pun kembali berdiri menghadap ke samping,”Aku akan membantu mu keluar dari penjara hanya untuk Jesan. Ingat hanya karena Jesan! Kalau saja Jesan tidak sedang mengandung aku akan membawanya pergi dari hidupmu dan akan menyuruhnya untuk menceraikan mu,” ancam Andrew tanpa menoleh ke arah Hasta yang masih terduduk di lantai.

Mendengar itu Hasta pun berusaha berdiri dibantu Adnan lalu ia berdiri di hadapan Andrew dengan menyatukan kedua tangannya,”Aku mohon jangan membawa Jesan dan anak ku pergi. Lima tahun hidup ku sangat tersiksa karena kehilangan dia dan mengira dia sudah tiada. Kalau kau memsihkan aku lagi dengannya apalagi dengan anak ku bagaimana aku menjalani hidup tanpa mereka,” Andrew menarik sudut bibir dan berbalik menghadap Hasta.

“Kenapa? Kenapa tidak boleh. Apa sekarang kau ketakutan dan ya apa kau bilang tadi. Kau mengatakan sudah mersakan kehilangan Jesan selama lima tahun? Kalau seperti itu kenyataannya harus nya kau berpikir dulu sebelum bertindak,” Setelah mengatakan itu Andrew melangkah pergi meninggalkan Hasta yang mendadak lunglai hingga Adnan membantunya duduk di kursi.

“Papa benar-benar tidak mengerti maslah macam apa ini. Tentang cinta membuat semua orang tersakiti,” keluh Adnan menggelengkan kepalanya heran.

“Entahlah pah aku hanya ingin bersama Jesan saja banyak sekali rintangan dan masalah yang kami hadapi tapi ya sudahlah aku pasrah. Hasta minta tolong sama papa tolong temui Jesan agar dia merasa diakui keluarga kita pah. Dia sedang mengandung cucu papa. Setidaknya kedatangan papa membuat dirinya tidak merasa bersalah karena aku yakin dia pasti sekarang sangat terpukul dan merasa dirinya penyebab Anjani tiada,” pinta Hasta.

“Baiklah, nanti papa akan temui dia. Kau baik-baik di sini jangan khawatir Nadrew pasti bisa membebaskan mu,” pamit Adnan.

*

*

Andrew masih merasa kesal dan amarahnya pun belum sepenuhnya meresa. Ia memilih menggunakan motor sportnya sama dengan Hasta dan ya mereka memang senang sekala berkendaraa motor sport. Saat ia berhenti di lampu merah tidak disengaja pandangannya menatap ke arah dua orang yang sedang bertengkar.

“Ck, kenapa aku selalu melihat pasangan yang selalu bertengkar? Semenyedihkan itu kah hidup ku?” batin Andrew masih memperhatikan keduanya.

Akan tetapi, netranya ter fokus pada pria yang sebelumnya ia lihat,”Pria itu … bukankah pria yang sama saat di restoran saat aku menunggu Hasta. Iya aku sangat yakin dia orangnya. Ck, selalu saja bertengkar dengan kekasihnya, apa dia tidak lelah? Kalau memang tidak di restui tinggalkan saja alias bubar jalan,” gerutu Andrew.

Seseorang di sampingnya membuka kaca mobil dan berteriak pada Andrew yang sejak tadi memperhatikan Andrew berbicara sendiri,”Hei Bos … kau sudah mulai tidak waras ya berbicara sendiri,” Andrew terkejut dan langsung menoleh ke arah samping.

“Kau … berani kau bil;ang aku tidak waras?” decak Andrew.

“Ya emang benar kan? Ngapain ngomong sendiri lagi ngeliatan …”

“Gak usah kepo deh urus aja sugar Dady mu itu, Nita!” sela Andrew yang mana memandang sinis pada pria yang berada di sampingnya.

“Dia gak akan kemana-mana kok, bos juga ga usah kepo. Udah hijau lampunya ayo jalan Babby. Dah Bos ku ,” ledek Nita seraya merangkul kekasihnya di depan Andrew.

Pria itu pun melajukan motornya dan tatapannya masih memperhatikan kedua psangan yang masih berdebat, tetapi saat melewati mereka Andrew membulatkan kedua matanya melihat wanita yang baru saja menoleh ke arahnya, tetapi tidak sempat melihat Andrew.

“Dia … dia bukannya adiknya Hasta? Gadis yang aku liat di restoran itu ternyata dia,” gumam Andrew masih mengendarai motornya dan sangat terkejut.

Di dalam hatinya ia sangat penasaran apa yang baru saja diributkan gadis itu dengan kekasihnya, dan kalau memang masalahnya tidak direstui keluarga nya berarti nasibnya sama dengan sang kaka. Akan tetapi, kenapa juga dia dan mama nya dengan tega mencelakai Jesan padahal kisah cintanya sama dengan Hasta tidak adanya restu dari kedua orang tuanya. Harusnya dia memahami perasaan Hasta dan Jesan bukan malah ikut tidak menyetujui hubungan mereka.

Di sisi lain Dipta sangat senang mendengar kabar menantunya itu sudah ditahan oleh pihak kepolisian. Walau begitu ia belum merasa puas jika tidak melihat kehidupan Hasta hancur karena dia sudah menghancurkan hati seorang Ayah yang sangat terpukul dengan kematian putri tunggalnya.

“Permisi Tuan ada seseorang yang bertemu dengan anda,” ucap pelayan rumahnya.

“Siapa?” tanya Dipta.

“Dia”

“Bisa kita bicara, om?” sela Andrew yang tengah masuk menghampiri Dipta yang kebetulan ada di ruang tamu.

“Andrew, ada apa kau kemari?” tanya Dipta dengan santainya.

“Aku ingin kau membebaskan Hasta dari penjara,” pinta Andrew.

“Apa?!”

*

*

Bersambung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!