NovelToon NovelToon
THE WAR PRINCESS

THE WAR PRINCESS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Perperangan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Himme

Tuan putri yang memiliki berkah dari dewa perang. Kecantikan dan keanggunan dengan belahan pedang yang tajam yang mampu menebas apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himme, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perencanaan calon kesatria.

10 tahun kemudian.

PRANGG!

TRING

"Luar biasa nona Arlina. Anda sudah banyak berkembang. " puji Andreas.

Sementara seorang gadis cantik telah tumbuh dengan rambut hitam panjang sepinggang, dengan wajah cantik meski beberapa bagian wajah dan lengannya lecet dan berkeringat. Gadis yang dipuji itu tersenyum tipis.

"Terimakasih pelatih. Ini berkat anda yang telah melatih saya selama sepuluh tahun ini. " ucap Arlina dengan rendah hati.

"Saya senang nona tetap bersikap rendah hati seperti ini. Tetaplah seperti ini. "

"Baik. "

"Kalau begitu nona istirahatlah. Saya ada keperluan, permisi. "

Melihat Andreas telah pergi. Arlina memungut beberapa peralatan berlatih berserakan untuk diletakan di wadahnya. Setelah itu dia duduk untuk membersihkan pedang miliknya. Saat tengah mengelap pedangnya terdengar suara langkah mendekat dan melihat pasang kaki disampingnya.

"Kau sudah selesai berlatih? " tanya pria dengan wajah tampan, jakun, tinggi kira-kira 184 dengan rambut hitam panjang yang diikat kesamping kiri.

Arlina mengangguk.

"Iya, Aku baru selesai. Kakak mau pergi? " ucap dan tanya Arlina dengan tatapan kearah pedangnya.

Ya! Pria itu adalah Jargan. Arlina melihat kakaknya yang sudah rapi dan terlihat akan pergi.

"Iya Kakak akan ke istana. "

"Untuk apa? "

"Entahlah, sepertinya ada yang ingin dibahas oleh Yang mulia. Seperti ada hal penting hingga kesatria terkuat dikumpulkan. "

Mendengar jawaban kakaknya Arlina mengangguk.

"Tuan muda, keretanya sudah siap. " ucap Jonathan seorang kusir.

"Baiklah, Arlina kakak pergi dulu. " pamit Jargan.

"Hati-hati. " balas Arlina.

Setelah itu Jargan berangkat. Sementara Arlina yang selesai membersihkan pedangnya masuk kedalam meshion sembari membawa pedangnya.

...****************...

Disisi lain, sebuah kastil yang megah berdiri kokoh. Terlihat seseorang berdiri membelakangi bawahannya.

"Jadi dia telah berlatih selama ini? " ucap pria dengan suara dinginnya.

"Iya tuan, gadis itu mulai berlatih dengan dibimbing oleh pria bernama Andreas. "

Mendengar itu, pria itu tersenyum tipis. Sembari mengusap cincin dijarinya.

"Bagus, awasi gadis itu. Laporkan setiap perkembangan gadis itu kepadaku. " perintah pria itu.

"Baik tuan! " pemuda itu langsung mengundurkan diri. Kini tersisa pria itu diruangannya dengan mengusap cincin miliknya dan berjalan berdiri di balkon kastil miliknya.

"Aku menunggu saat-saat seperti ini. Aku tidak bersabar bertemumu denganmu. Aku merindukan kamu. " ucap pria itu dengan pelan.

Saat tengah asik sendiri. Seseorang prajurit menghampiri dirinya dan berlutut dibelakang.

"Maaf pangeran, Yang mulia memanggil anda untuk kembali. " lapor prajurit tersebut.

Mendengar itu, pria itu berbalik menatap prajurit didepannya.

"Ada apa? "

"Yang mulia meminta tujuh kesatria berkumpul termasuk pangeran. " jawab prajurit itu.

Pria itu mengangguk mengerti.

"Baiklah, segera persiapkan. Kita akan kembali. "

"Baik pangeran. " prajurit itu langsung patuh dan berbalik pergi.

****

Istana Minerrand

Seorang pria dengan baju bangsawan berwarna hitam, dengan celana hitam dan jubah warna hitam. Putra dari raja Alaska Smith Minerrand dan ratu Lusiana Aretha Minerrand.

"Selama datang pangeran Keandra. "

"Selamat datang pangeran Keandra. "

Mendengar sapaan itu Keandra hanya mengangguk dengan tatapan dingin. Sementara baik prajurit maupun dayang sudah terbiasa dengan sikap dingin pengeran mereka. Karna pangeran Keandra terkenal akan sikap dinginnya berbeda dengan pangeran pertama yang memiliki sifat yang lebih hangat dan murah senyum.

"Keandra! "

Mendengar namanya dipanggil, Keandra menoleh dan terlihat seorang pria dengan baju bangsawan berwarna merah dan celana hitam, dengan jubahnya warna hitam, dengan rambut hitam panjang sebahu yang dikuncir diujung rambutnya.

"Reandra. " begitu melihat kakak sulungnya dengan tatapan datar.

"Sudah lama datangnya? "

"Tidak, aku baru sampai. "

"Kalau begitu ayo, Ayahanda sudah menunggu." ajak Reandra. Tanpa mengatakan sepatah kata, Keandra mengikuti dari belakang.

****

Di aula istana.

Terlihat dimana beberapa orang telah berkumpul. Di singasana terliat sangat raja Alaska Smith Minerrand dan disamping kirinya ratu Lusiana Aretha Minerrand. Sementara samping kanannya pangeran Reandra Crl Minerrand dan pangeran Keandra Kyle Minerrand.

Didepan sudah ada tujuh pria kesatria terkuat dari ketujuh petinggi terdiri dari Jargan Duke Rapasya Kimendra, Anshel Ezio Margarret, Rafasya Ocean, Leandro Rashi Margenta, Andrean Garra Shankara, Nikolas Sanchez, Ravindra Vincent Alexander.

"Baiklah, terimakasih kalian telah berkumpul." ucap raja Alaska memulai percakapan.

"Saat ini aku memanggil kalian untuk membahas pelantikan untuk kesatria baru Jadi kalian diminta untuk mengawal pelatihan ini. "

"Jadi pembukaan untuk pelatihan kesatria telah dibuka. Dan darimana saja mereka,apa ada yang dari luar kota? " tanya Anshel.

"Iya, karena sekitar 100 kota yang akan mendaftar. Kemungkinan calon pelatihan untuk kesatria akan lebih banyak dari kemarin. Jadi pastikan semuanya dilakukan untuk sebaik mungkin untuk menyambut mereka. " jawab raja Alaska.

"Baik Yang mulia! " patuh mereka. Setelah itu mereka pergi serta pangeran Keandra untuk menyiapkan semuanya.

Saat ini pangeran Keandra dan ketujuh kesatria berada diruangan pribadi mereka untuk mengatur untuk calon kesatria yang sebentar lagi akan terlaksanakan. Agar tidak jenuh mereka berbincang-bincang seperti biasanya.

"Oh ya Jargan aku dengar jika adikmu juga akan daftar. " ucap Fasya.

Jargan menatap sahabatnya itu. Sementara lainnya menatap dan ada juga yang mendengar meski tetap fokus pada perkerjaan masing-masing.

"Iya itu memang benar. Adikku akan mendaftar juga. " balas Jargan.

"Tapi apakah tidak berat, dia perempuan loh? " tanya Vincent

Jargan tersenyum.

"Iya memang adikku perempuan. Namun dia sudah terlatih dan menjadi kesatria adalah keinginannya. Ya aku sebagai Kakak hanya mendukungnya " jawab Jargan.

"Jarang ada gadis yang menjadi kesatria. Namun aku sendiri jujur tidak masalah. Semua tergantung karakter masing-masing. " ucap Nikolas.

Mendengar itu mereka sependapat dengan Nikolas. Karna memang tidak ada larangan untuk seorang perempuan menjadi kesatria. Dan jujur entah itu Arlina maupun perempuan lainnya memang setidaknya harus dibekali dengan beladiri untuk berjaga-jaga. Karena tidak semuanya situasi seorang perempuan terus bergantung pada pria.

"Eh ngomong-ngomong jika memang adeknya Jargan ikut, bolehlah dikenalin sama kita. " ucap Leandro.

"Emangnya kau mau ngapain jika sudah kenal? " tanya Andrean.

"Ya kan cuma kenalan aja. Kenapa sih curiga mulu? " tanya Leandro jengkel akan tatapan sahabatnya.

"Play boy cab tapak kuda sepertimu mudah ditebak. " timpal Keandra sedari diam.

Leandro yang mendengar itu merenggut kesal kearah Keandra.

"Heh, Keandra! Seenaknya kalau bicara. Akukan cuma penasaran doang. " kesal Leandro.

"Kan memang seperti itu. " balas Keandra

"Se-playboy itukah aku. " ucap Leandro dramatis dengan tatapan sedih.

"Tidak perlu sok dramatis. Itu tidak akan mempan untukku. " balas Keandra.

"Dasar pangeran tidak berperasaan! " ucap Leandro kesal.

"Kau tidak sopan, panggil aku pangeran. " ucap Keandra dengan santai.

"Posisi pangeranmu tidak berlaku disini. Jadi jangan berharap aku memanggilmu dengan embel-embel pangeran. " kesal Leandro.

Sementara Jargan, Anshel, Fasya, Nikolas, Andrean, dan Vincent mengelengksn kepala mendengar perdebatan dua sahabat itu. Hal ini sudah biasa untuk mereka. Dan saat seperti ini posisi apapun entah pangeran atau bangsawan setara. Jadi tidak heran mereka berbincang sesantai ini.

.

.

.

Kediaman Kimendra.

Sementara itu diruangan pahat besi yang dikhusus untuk keluarga Kimendra. Terlihat Arlina, dengan rambut diikat dan sedikit cemong. Tengah membuat senjatanya sendiri.

Ting

Ting

Ting

Melihat senjatanya telah jadi Arlina nampak tersenyum bahagia. Ada sekitar 5 senjata yang berbeda bentuk yang berhasil dia buat. Arlina keluar dari ruangan dengan menenteng kelima senjatanya. Saat tengah berjalan tiba-tiba ada yang memanggilnya.

"Arlina! " Arlina menoleh dan melihat Kakaknya yang sudah pulang.

"Kakak Jargan. " sapanya.

"Kau darimana cemong banget? " tanya Jargan.

"Oh ini dari ruangan pahatan besi. " jawab Arlina.

"Jangan bilang kau membuat senjata lagi. " ucap Jargan yang langsung paham begitu melihat beberapa senjata ditenteng adiknya.

"Iya. " jawab Arlina tanpa beban.

Pletak!

"Akhhh! Kakak kenapa menjitak kepalaku! " protes Arlins meringis karena kita kan sadis dari kakaknya itu.

"Kau ini berapa kali dibilang jangan keruangan pahatan besi. Bandel banget! " kesal Jargan.

"Lagian kenapa sih? orang cuma mau bikin senjata sendiri. " gerutu Arlina yang masih mengusap dahinya.

"Didalam bahaya, jika kau tertimpa besi didalam bagaimana. Lagian tinggal bilang mau dibikinin kan bisa tanpa kau langsung turun tangan buat sendiri. "

"Ribet mau jelasin. Lagian kalau langsung turun tangan bikin aku bisa senjata apa saja yang aku butuhkan."

"Jawab aja terus. Pokoknya Kakak tidak mau mendengar kau masuk keruangan itu lagi. Awas aja bakal kakak aduin sama Ayah. " ancam Jargan.

"Kebiasaan, ngancem mulu. " gerutu Arlina.

"Lagian kau itu bangsawan, dirumah sudah ada perkerja untuk memahat. Kau bisa langsung suruh mereka tanpa harus kau turun tangan langsung. " ucap Jargan.

"Ish.. bawel banget. " kesal Arlina pergi begitu saja.

"Hey, Arlina! Kakak belum selesai. " teriak Jargan.

"Bodo! " teriak Arlina membalas teriakan Jargan.

Melihat itu Jargan menghela nafas kesal akan kelakuan adiknya. Begitu melihat adiknya menghilang dari padangan. Jargan pergi ke kamarnya.

1
Naturelight
bru ngintip
mw bca msih ragu, soalny gk ska ma yg pda hiatus🥺
Garl4doR
Gegara masih 5 tahun pikiranku menggambarkan Arlina kayak Anya Forger/Slight/ semangat terus thor/Grin/
Tiểu long nữ
Kehabisan kata-kata. 😶
shora_ryuuka shoyo
Gemesin banget karakternya!
Amalia Mirfada
Cerita ini memikat emosi dan perasaanku sepanjang waktu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!