Cowo dingin namun mempunyai wajah yang nyaris sempurna dipertemukan dengan cewe cerewet dan ceria tidak bisa diam sedikit susah untuk di atur
Namun di dalam kecerewetan dan keceriaan nya dia menyimpan banyak luka
Akankah happy and atau sad and? Stay tune terus yah guyss
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MonAmour19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertahan satu atau dua bulan saja (25)
"PESANAN TUAN-TUAN PUTRI LION DATANG" teriak Jack sembari berjalan ke arah mereka dirinya tak peduli dengan tatapan-tatapan siswa-siswi yang sedang menatapnya aneh namun ada yang menatapnya kagum
"Silahkan di makan tuan putri" ucap Jack seraya memberikan makanannya masing-masing pada Ava dan Olivia
"Terimakasih Jack"ucap keduanya bebarengan dan Jack segera menanggapinya
"Sama-sama, kalo aja kalian belum ada yang klaim mungkin kalian udah jadi pacar gue" ucap Jack antusias dirinya sembari menangkup dagunya di atas meja dengan kedua tangannya dan membayangkan jika pacar-pacar nya adalah Ava dan Olivia
"Mimpi" ucap Ethan dan Gino bebarengan dengan nada yang sarkas
"Hehe bercanda, lagian juga gue gak bakal se berani itu" ucap Jack dengan cengirannnya dan Ethan hanya acuh dan menatap ke arah Ava yang sedang menyantap baksonya sama halnya dengan Gino yang memilih untuk memainkan ponselnya daripada mendengar ocehan Jack terus
"Habisin" ucap Ethan mengusap kepala Ava lembut, Ava mendongak dan menatap manik mata tajam milik Ethan dan tersenyum menanggapinya
Setelah selesai makan dan mereka segera menuju kelasnya masing-masing, Ethan mengantarkan Ava ke kelasnya yang sekelas dengan Evelyn sampai di depan kelas mereka menatap satu sama lain
"Aku ke kelas dulu" setelah mengatakan itu ethan langsung mengecup kening ava singkat dan langsung pergi dari sana
"Ekhemm inget ini di sekolah cuyy, kalo mau mesra-mesraan yah di rumah aja" ucap Olivia heboh, namun di dalam kelas sana Evelyn melihat itu dari awal Ethan mengantarkan Ava sampai Ava Kini sudah duduk di tempatnya, Ava duduk di belakang Evelyn tentu gadis itu dengan mudah jika ingin berbicara dengan Ava dirinya langsung menoleh penuh ke belakang dan menatap Ava
"Lo gak bakal dapetin apa-apa" ucap Evelyn namun kali ini Ava tidak goyah sama sekali dirinya memilih untuk diam tidak menanggapi dan mulai serius saat seorang guru masuk dan menjelaskan pelajarannya kali ini
Setelah selesai pelajaran itu akhirnya jam pulang pun tiba semua siswa-siswi langsung keluar dari kelasnya masing-masing dan mengendarai kendaraannya
Ava menunggu Ethan di parkiran tak lama Ethan pun muncul dan Ava yang melihat itu lantas tersenyum hangat kepadanya
"Langsung pulang gapapa kan?" Ucap Ethan setelah sampai ke depan Ava dan mengelus rambut Ava dengan lembut dan Ava hanya mengangguk saja namun dirinya ingin ijin kepada lelaki itu
"Boleh aku sama Olivia main?" Tanya Ava kepada Ethan dirinya sangat hati-hati sekali mengucapkannya takut Ethan tak mengijinkannya namun Ethan mengangguk
"Ke mana? Nanti aku jemput" ucap Ethan seraya memasangkan helm ke kepala Ava namun Ava menolaknya
"Ke rumahnya, aku mau langsung aja Oliv udah nunggu tuh" tunjuk Ava ke arah dimana Olivia sedang melambai-lambaikan tangannya ke arahnya
"Oke hati-hati yah kalo ada apa-apa kabarin, nanti aku jemput" ucap Ethan seraya menatap lembut kekasihnya dan Ava tersenyum sembari mengangguk
"Iyah" ucap Ava seraya mengacak rambut Ethan gemas
"Sorry gak bisa ajak kamu jalan dulu sayang hari ini ada pertemuan sama papa" ucap Ethan dan Ava mengerti apa maksud Ethan
"It's okey lagian aku juga udah lama gak main" ucappnya seraya berjalan ke arah dimana mobil jemputan Olivia sudah menunggunya, Ava menatap ke arah Ethan dan tersenyum lembut
"Aku bakal baik-baik aja Ethan" ucap Ava meyakinkan dan Ethan mengangguk sambil mengecup pucuk kepala Ava singkat dan pergi dari sana ke tempat motornya berada melihat itu Ava langsung masuk kedalam mobil Olivia di dalamnya Olivia sangat senang
"Akhirnyaaaa Ava kita bisa main lagi, bisa nonton bareng, bisa bikin kue, bisa masak-masakan, dan bisa ngehalu bareng" ucap Olivia dengan ceria dan riang Ava sama halnya sedang Olivia
"Akhirnyaaaa" keduanya sama-sama pelukan, memang setelah Ethan menjadi pacar Ava dirinya sangat jarang untuk bermain dengan Olivia jarang sekali Ethan memberinya ijin seperti ini.
Sesampainya di rumah Ethan pun langsung melenggang masuk dan langsung memasuki ruangan papanya, di sana sudah ada Liam yang sedang menunggunya dan tersenyum kepadanya, entahlah pria paruh baya itu sudah pulang jam segini biasanya malam
"Gak ganti baju dulu? Makan dulu mungkin? Mama udah masakin kamu" ucap Liam basa basi namun tahu raut wajah anaknya yang tidak suka berbasa-basi dirinya langsung membuka suaranya saat menatap Sanga anak sudah duduk di hadapannya
"Kita udah bicarain ini sebelum kamu berpacaran dengan Ava, kamu sudah menyetujui apapun keputusan itu" ucap Liam dan Ethan hanya mengangguk menanggapinya
"Kamu akan kuliah di Paris dulu Ethan untuk sementara waktu setelah selesai kamu pulang dan nikahin gadis itu ataupun gadis manapun yang kamu mau" ucap Liam serius Ethan baru ingat dan langsung membuka suaranya
"Ava gak kuliah di sana?" Tanya Ethan kepada sang papa
"Papa pastiin dia baik-baik saja di sini sama kami, kamu tenang saja dia masih punya abangnya, pap pun gak bakal halangin dia buat hubungin kamu" ucap Liam namun Ethan ingin mengatakan bahwa William sudah tidak lama lagi, namun kemarin William sendiri yang tak ingin orang-orang tahu tentang ini Selin dirinya itu amanah dari William bukan?
"Oke, aku terima apapun itu tapi jagain Ava baik-baik disini semisal dia hidup sendiri di dunia ini papa sama mama harus bawa Ava buat tinggal di rumah ini" ucap Ethan dengan serius tau apa maksud dari anaknya itu Liam langsung membuka suaranya
"Papa tau tentang William Ethan, kemarin papa sempat mengobrol dengannya, dan William sendiri yang bilang ke papa titip Ava, William juga minta bantuan ke papa supaya dirinya bisa hidup lebih lama" ucap Liam namun Ethan sama sekali tak terkejut dirinya biasa-biasa saja dirinya yakin bahwa papanya akan membantunya
"Namun papa bukan tuhan Ethan, papa hanya membantu untuk melanjutkan hidupnya walaupun tak selama yang ia kira papa bantu hanya dalam jangka pendek mungkin 1 ata 2 bulan dia sanggup, kata dia. Dia hanya ingin melihat adiknya lebih lama lagi" ucap Liam dan Ethan berdiri langsung di ikuti oleh sang papa
"Thanks pa udah bantu bang William" ucap Ethan dan papanya hanya menepuk pundak Ethan berkali-kali
"Kita cari akal lagi buat Abangnya Ava bisa sembuh" ucap Liam
"Mustahil pa, penyakit itu mematikan, hanya bertahan dengan obat-obat saja, dan kalaupun bang William sembuh dia gak akan seperti bisanya dia akan sakit-sakitan selama hidupnya" ucap Ethan menatap ayahnya
"Kamu benar Ethan" setelah selesai berbicara keduanya langsung keluar dari ruang kerja dan Ethan langsung masuk kedalam kamarnya
•••
TBC guyss.
Jangan lupa vote and komen yah guyss