Kejadian malam itu membuatku hampir gila. Dia mengira kalau aku adalah seorang jal*ng. Dia merebut bagian yang paling berharga dalam hidupku. Dan ternyata setelah aku tau siapa pria malam itu, aku tidak bisa berkata-kata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heyydee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Malam harinya, saat tengah di balkon di melihat mobil sport yang di kendarai Revandra baru saja tiba. Revandra keluar dan masuk ke dalam rumah.
"Hmm... kira-kira dia abis dari mana ya?" tanya Naura kepo.
"Nona....makanan sudah siap! Sebaiknya segera makan malam sebelum makanan dingin," ucap pelayan yang baru saja masuk.
Naura menuju ke bawah dengan berjalan secara pelan-pelan. Saat tiba di sana, dia tidak melihat adanya Revandra. Naura duduk sendirian dengan makanan yang tersedia. Dia merasa bodo amat dan lanjut makan. Setelah selesai, dia berencana pergi ke kolam renang karena ingin berenang.
Sesampainya di sana, dia malah melihat ada Revandra yang sedang duduk di pinggir kolam dengan telanj4ng dad4 dan juga menikmati rok0knya. Dia melangkah menuruni tangga pendek. Langkahnya terhenti saat melihat Revandra.
"Ya...ternyata dia di sini toh," gumam Naura.
"Sebaiknya aku tidak usah dekat-dekat dengannya," ujarnya.
Naura memilih untuk berbalik, tapi apesnya kakinya tidak sengaja menendang salah satu anak tangga yang membuatnya kakinya kesakitan.
"Aduh....sakit banget sumpah!" ucapnya sambil memegangi kaki kanannya yang terbentur. Naura langsung terduduk kesakitan karena sebenarnya kaki kanannya belum sembuh tapi dia sudah memaksakannya untuk berjalan.
Revandra menoleh ke arahnya dan membuang puntung rok0knya. Dia berjalan mendekati Naura yang tengah kesakitan.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya membuat Naura mendongak ke atas.
"Hah.....anu....itu....gue cuma jalan-jalan cari angin segar," ucap Naura.
Naura mencoba bangkit dengan susah payah. Dia berdiri tepat di depan Revandra. Revandra menaikkan alisnya sebelah.
Saat dia akan berbalik, Revandra menarik pingg4ng rampingnya dan menggend0ngnya.
"Mau ngapain lo? Lepasin gue!!" Naura mencoba melepaskan diri.
"Bukankah kamu harus istirahat? Kenapa malah jalan-jalan padahal kakimu masih belum pulih total? Kau mau cari perkara?" tanya pria itu dengan suara beratnya.
"Itu bukan urusanmu,"
"Jelas ini urusanku! Aku yang bertanggung jawab tentangmu," ucapnya.
"Aku akan mengantarmu ke kamar!"
"Ehh jangan! Sebenarnya gue mau berenang tapi karena ada lo maka nya gak jadi," ucap Naura.
Mendengar pernyataan itu, Revandra tersenyum tipis. Dia membawa Naura ke arah kolam, lalu melemparkannya ke dalam kolam.
Byur~
Air bergejolak saat Naura di ceburkan. Kolam itu bahkan lebih tinggi di banding Naura. Dia mencoba berenang dan berhenti di dinding kolam sambil memegang ujungnya.
"Woy...lo mau bunuh gue? Main nyeburin orang aja sih?" Naura marah pada Revandra.
"Bukannya kamu bilang mau berenang? Jadi kenapa malah marah? Sekarang kau bisa bebas berenang di sini," ucapnya.
"Ya tapi gak kayak gini juga! Ini namanya percobaan pembunuhan. Untung gue gak tenggelam," ucap Naura kesal.
"Ck....udah di bantuin malah marah-marah," gumamnya.
Naura mencari ide untuk membalasnya.
"Bang Revandra!!" panggilnya.
"Ada apa?"
"Bantuin gue dong! Gue mau keluar dari kolam ini,"
Dengan senang hati, Revandra membantunya. Dia mengulurkan tangan kepada Naura. Naura menerima uluran itu dan berniat menariknya ke dalam kolam namun, itu semua gagal. Revandra dengan mudah menariknya ke atas. Tenaga Revandra sangat kuat dan berhasil mengambil pingg4ng rampingnya. Naura melotot tajam saat berada di dekapan pria itu.
"Kau mau bermain-main denganku?" tanyanya.
"Astaga....dia lebih kuat dari yang ku bayangkan," ujarnya dalam hati.
Naura pun mencoba melepaskan lilitan tangan yang melilit pingg4ngnya.
"Hey...lepaskan! Ini benar-benar tidak nyaman," ucapnya kesal.
"Kalian kau mau lepas, maka c1um aku dulu!" ucapnya membuat matanya terbelalak.
"Apa kata lo? C1-um? Lo serius? Ini adalah hal gila. Lo memang orang yang mesvm," ucapnya kesal.
"Kalau tidak mau melakukannya, maka jangan salahkan aku.....jika aku melakukan sesuatu padamu," ucapnya dengan senyuman miring.
Naura memberontak dari dekapannya dan berusaha lepas darinya.
"Pria ini sangat li-4r," ujarnya panik.
Revandra semakin mempererat pegangannya di pingg4ng Naura. Tanpa aba-aba, Revandra menc1um bib1r pink miliknya. Naura melotot dan mencoba untuk melepaskan tautannya. Lid4hnya sangat li4r saat masuk ke dalam mulvt Naura. Revandra sangat ahli saat berc1uman karena dia sudah sering melakukannya. Saat menyentuh bib1rnya, rasa itu masih sama seperti waktu itu pada saat mereka melakukannya. Menurutnya bib1r Naura sangat c4ndu dan en4k dari perempuan manapun yang pernah di cobanya. Ada rasa dan sens4si berbeda pada Naura.
Naura hampir kehabisan nafas di buat Revandra. Dia sangat g4nas dan brvtal membuat Naura tampak kewalahan. Naura memukul-mukul dad4 bidang milik Revandra. Revandra tidak peduli dan terus melahapnya seperti orang yang sedang kelaparan.
Karena geram, Naura menggigit bib1r Revandra hingga berdarah. Revandra pun melepaskan tautannya karena kesakitan.
Ahhh~
Bib1rnya berdar4h karena gigit4n Naura.
Naura merasa marah dan menampar pipi Revandra.
Plak~
Tamparan itu begitu kuat hingga membuatnya merah.
"Dasar brengs3k lo!!" geramnya dengan perasaan campur aduk.
"Lo memang laki-laki mesvm! Lo itu abang gue tapi kenapa lo malah ngelakuin itu? Apa lo kurang puas sama perempuan yang udah pernah lo tidvrin sampai-sampai adik lo juga di embat?" tanya Naura marah.
"Huh....jangan sok polos! Kau juga menginginkannya bukan? Aku bisa memuask4nmu," ucapnya dengan senyuman nakal.
Naura tidak habis pikir pada abang tiri mesvmnya itu. Dengan dad4 yang naik turun, Naura memutuskan untuk pergi menjauh darinya. Dia berusaha jalan walaupun pincang.
"Seharusnya tadi gue gak usah ke sana," ucapnya kesal.
Naura memegangi bib1rnya yang tampak bengkak akibat ulah manusia mesvm satu itu.
"Dia sangat menakutkan! Bisa-bisanya dia mau memperk0sa adik tirinya? Aku harus menjauh darinya supaya gak terjadi sesuatu yang buruk," ucapnya.
Dia pun mencoba membaringkan tubuh dan memejamkan mata. Naura masih terbayang-bayang dengan c1uman mavt Revandra. Dia tidak bisa tidur karena kejadian tadi.
"Ah...si4l! Gue jadi keinget terus sama kejadian tadi," ucapnya kesal.
***
Di dalam sebuah kamar, seorang pria merangk4k naik ke tubvh Naura. Pria itu menc1um leh3rnya hingga tertinggal bek4snya. Pria itu membuk4 k4ncing bajvnya dan memperlihatkan r0ti sobek yang svper seks1. Pria itu mulai mer4ba-rab4 ke dalam b4ju Naura. Naura tampak menikm4ti dan mengeluarkan suara-suara 4neh. Saat tersenyum, pria itu ternyata adalah Revandra.
Naura langsung terbangun dari tidurnya dengan mata melotot. Jantungnya deg-degan saat memimpikan hal itu.
"Astaga....kenapa aku malah mimpi kayak gitu?" tanya Naura.
"Ini gila! Gara-gara tadi malam, jadi kebawa ke mimpi," ucapnya frustasi.
Naura turun dari ranj4ng dan segera membasuh mukanya agar lebih segar. Dia turun ke bawah dan melihat Revandra tengah duduk di meja makan. Langkahnya terhenti di tangga.
"Gawat, gue gak boleh dekat-dekat sama dia. Bisa-bisa gue jadi sasaran empuknya lagi," ujarnya dalam hati.
Naura yang takut pun kembali ke atas kamarnya.