NovelToon NovelToon
My Lovely Step Brother

My Lovely Step Brother

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Enemy to Lovers
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Agnettasybilla

Semasa Joanna kecil ia tidak pernah menyukai kehadiran anak-anak laki-laki yang tinggal satu rumah dengannya. Namun, ketika duduk dibangku SMA Joanna merasa dirinya merasakan gejolak aneh. Ia benci jika Juan dekat dengan orang lain. Ia tidak bisa mengartikan perasaannya pada laki-laki itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnettasybilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04 : Pingsan

...- happy reading -...

...***...

Juan duduk di pinggir lapangan, menikmati suasana lapangan basket yang di penuhi anak kelas 12 IPA 1 yang sedang berolahraga. Sebenarnya, ia tidak sendirian disitu. Pelajaran Fisika kosong hari ini, kelasnya jam kos dan ia memilih duduk di pinggir lapangan, bersama ketiga teman nya. Saka, Yuda dan Gerald.

Juan menunduk menatap sepatunya, earphone di telinganya membuatnya seakan akan tidak bisa mendengar apapun. Namun ia menyadari sesuatu saat sebuah bola basket menggelinding ke arah sepatunya. Dengan segera ia mengambil bola itu dan melihat ke arah lapangan. Salah satu kakak kelasnya berlari ke arahnya untuk mengambil bola.

"Makasih ya." Juan yang tersadar dari lamunan nya pun terkesiap.

"Kak tunggu disini ya, sebentar aja."

Siswa itu hanya kebingungan melihat Juan yang berlari menjauh. Juan pergi menuju kelasnya yang tidak terlalu jauh dari lapangan. Tidak lama kemudian kembali sembari membawa sesuatu di tangan nya. Payung berwarna hitam.

Juan mengatur nafasnya yang berantakan, lalu memberikan payung itu pada seniornya tersebut.

"Makasih kak payungnya, tapi lain kali jangan ngasih payung sembarangan." Senior itu tersenyum, membuat Yuda dan Saka berteriak tak karuan.

"Laras..." ucap senior itu, Juan lalu menatap senior itu bingung.

"Panggil gue Kak Laras, nama gue Laras." Lalu Laras berbalik hendak pergi, namun ia menengok kembali, persis seperti saat ia usai memberi payung saat kemarin.

"Dan gue ga janji buat ga ngasih payung gue sembarangan, Juan." Laras melirik nametag Juan. Lagi lagi Laras tersenyum. Juan dibuat terperangah, bahkan kedua sahabatnya.

"Juan! Kenapa lo bisa kenal Kak Laras?!" heboh Saka.

"Tau nih, kasih tau kek, njir! Bukannya lo ga pernah tertarik sama Girlvy ya?" tanya Yuda penasaran. Juan hanya menggeleng pelan lalu menatap ke kedua teman nya.

"Nanti gue ceritain di kelas ya."

Mereka akhirnya beranjak dari sana setelah bel pergantian jam berbunyi tak lama kemudian. Tidak sadar bahwa di tengah lapangan tatapan tajam tertuju pada mereka, lebih tepatnya pada Juan. Tatapan tajam milik Joanna.

Di kelas

"Kak Laras ngasih lo payung? Lo pasti abis menyelamatkan dunia kan di kehidupan sebelumnya? Pasti Kak Laras udah nandain lo, fix!"

Lagi lagi ocehan Saka dan Yuda membuat Juan sakit kepala. Ia tidak menyangka kalau kejadian di lapangan akan membuat kehebohan untuk kedua temannya.

"Untung bukan Kak Joanna. Kalo dia kenal lo, makin gempar gue." Saka berlaga seolah olah hampir pingsan.

"Iya anjir! Kak Joanna tuh cantiknya kebangetan," timpal Yuda. Yuda memegang dadanya seakan akan terkena serangan jantung.

Juan tersenyum miris, memang Joanna tidak pernah mengumbar identitasnya. Soal Joanna yang merupakan kakaknya bahkan geng Girlvy pun tidak tahu soal itu.

Bel sekolah pun berbunyi setelahnya, tanda jam sekolah telah berakhir. Semua murid nampak bersiap siap pulang, disertai teriakan dan umpatan kepada siswa yang kabur dari piket.

"Eh, mau main ga ke rumah gue? Mumpung lagi sepi," tawar Saka.

"Lah, kakak lo ga di rumah?" tanya Yuda

"Kakak gue ada, tapi dia kan diem terus di kamar, udah kaya ngeremin telor. Sepi gue."

Sudah terbiasa memang Saka yang menjelek jelekkan kakaknya itu, keduanya memang seperti adik kakak pada umumnya. Dan Juan iri.

"Asal ada kakak lo, gue sukarela nginep di rumah lo."

Yuda memamerkan deretan giginya dan mendapat tamparan pelan di pipinya, dari Saka.

"Giliran cewek cantik aja lo, gercep," kata Saka.

"Ju, lo ikut ga?" tanya Yuda.

"Gue piket, kalian aja deh ya. Ga enak badan juga kayanya efek kehujanan kemarin deh."

"Sibuk terus lo, Ju," timpal Gerald. Tangan Saka mendarat di dahi Juan kemudian.

"Iya nih, jidat lo panas. Mending pulang aja deh, izin sama ketua kelas."

"Iya kita anterin deh, sekalian pengen liat rumah lo. Selama ini kita cuma tau lo satu block sama Kak Joanna. Gapapa kan kita main?" tanya Yuda.

"Ga usah gapapa kok." Juan membuka ponselnya dan berpura pura mengetik sesuatu.

"Nih, udah di jemput katanya. Janji kok abis piket langsung pulang." Juan tersenyum sembari mengangkat kedua jarinya, tanda peace.

"Oke deh, bener ya lo? Gapapa nih kita tinggal?" tanya Saka meyakinkan. Juan mengangguk cepat.

"Beneran, cuma sebentar ko piketnya." Saka dan Yuda mengangguk ringan.

"Kita balik ya, balik ke rumah Saka sih." Yuda terkekeh.

"Iya hati hati kalian."

Juan merasa lega saat kedua teman nya itu sudah pergi. la lalu mengambil sapu dan mulai menyapu kelasnya dibantu beberapa teman nya yang lain. Setelah merasa bersih, Juan pun berjalan pulang. Badan nya sudah terasa lemas dan hawa panas terasa di tubuhnya. Pandangan nya berubah buram seketika. Nafasnya berat, Juan tau ia akan demam.

"Please, nanti aja di rumah," gumam Juan pelan.

Brrukkk!!!

Sebuah bola basket menghantam punggung Juan. Juan seketika ambruk dan tidak sadarkan diri. Orang orang di lapangan mendadak heboh dan mengerumuninya.

"Awas awas! Minggir!" Melisa berlari ke arah Juan dan menatap laki-laki itu.

"Makkk, badan sebagus ini bisa pingsan juga?" ucap Melisa menatap Juan tidak sadarkan diri.

Tidak lama kemudian geng Girlvy berhamburan menghampiri Melisa. Siswa lain sibuk mengeluarkan ponsel mereka dan memfoto geng Girlvy di tengah lapangan.

"Lo ngapain diem aja, sih?" Laras datang menyerobot Melisa dan mereka bersama-sama mengangkat tubuh Juan menuju UKS.

"Laras kenapa, njir? Engga biasanya kelakuan nya begitu?" tanya Helga.

1
Maya Sari
mulai baca Thor, semoga lanjut ya Thor cerita nya gk d gantung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!