Rasya cewek yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang bekerja sebagai pekerja malam termasuk sang ibu,namun dia masih bisa mempertahankan mahkotanya. di pertemukan dengan Rangga yang cuek dan dingin terhadap perempuan karena masa lalunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bag 15
Jam istirahat tiba,mereka bergantian beristirahat agar masih ada yang bisa melayani pelanggan. Rasya selalu memilih istirahat paling akhir,meskipun yang lain selalu menyuruhnya untuk istirahat duluan.
Saat waktunya Rasya untuk istirahat,dia si panggil oleh Bagas.
"Sya tunggu"Rasya menoleh pada si pemanggil
"Kenapa mas?"tanya Rasya saat Bagas sudah berada di depannya
"Di panggil sama pelanggan istimewamu noh"ujar Bagas
"Tapi aku kan mau istirahat dulu mas"Rasya sebenarnya masih ingin menghindar dari Rangga
"Iya, istirahat di sana aja,udah di pesenin makan sama dia,gih sana samperin,sebelum di ambil sama nenek lampir"Bagas menoleh dan melihat di sana sudah ada Rasti
"Kalau dia mau ya berarti bukan jodoh Rasya mas"Rasya berusaha tetap tenang melihat kelakuan Rasti yang ganjen terhadap Rangga
"Iya sih,tapi se enggaknya kan kamu udah coba buat pertahanin dia sya,,jangan cuma bisa pasrah aja"nasihat Bagas
"Ya sudah,aku ke sana dulu ya mas,mumpung lagi libur shalat jadi bisa lebih panjang istirahat makannya"Rasya berlalu dari hadapan Bagas setelah melihat anggukan dari Bagas
"Kakak banyak banget pesen makannya?mau ajak Rasti makan pasti ya?"dengan pedenya Rasti berkata seperti itu
"Jangan coba-coba buat duduk di sana kalau Lo gak mau di pecat dari cafe ini"ancam Rangga saat melihat gelagat Rasti hendak menggeser kursi yang ada di hadapannya
"Kakak kenapa sih sensi banget sama Rasti, ngomong-ngomong kita belum kenalan loh kan,kenalin nama aku Rasti"ujar Rasti sambil menjulurkan tangannya
"Gak penting banget gue tahu nama Lo,sampah"ujar Ken di akhir kata dengan lirih
"Ih,,,Kaka kok gitu sih,,mending aku kemana-mana tau kak dari pada si anak culun itu"Rasti bicara dengan nada yang si buat manja namun terdengar sangat menjijikkan di telinga Rangga
"Kak Rangga panggil Rasya?"tanya Rasya saat sudah ada di samping Rangga
"Iya,duduk sya kita makan bareng"ajak Rangga sambil menunjuk kursi di depannya
Rasya langsung berjalan menuju kursi yang sedari tadi di pegang oleh Rasti.
"Heh pelakor,enak banget Lo dateng-dateng langsung mau duduk di kursi ini,Lo gak tau kalau dia itu pacar gue?!"ujar Rasti dengan suara sengaja di keraskan
Rasya yang mendengar hal tersebut hanya tersenyum miring di balik maskernya. Sepertinya akan ada drama live sebentar lagi.
"Kaka kenapa suruh aku duduk di sini kalau kakak sudah punya pacar?"ujar Rasya dengan wajah yang di buat semelas mungkin
"Siapa pacar yang kamu maksud,dia?"tunjuk Rangga dengan jarinya
Rasya hanya mampu mengangguk sambil menunduk,namun di balik maskernya dia tengah tersenyum.
"Kenal aja nggak gue sama dia,dia aja yang ngaku-ngaku pacar gue,bukannya Lo tunangan gue?"ujar Rangga dengan santainya
Rasti sudah sangat malu di sana mendengar ucapan rangga sepertinya dia salah taktik. Bukannya dapat apa yang dia mau malah dapat malu.
"Dia kan tadi yang bilang kalau dia pacar kakak, biarpun aku tunangan kakak,tapi kalau hati kakak sudah berpaling sama dia,aku bisa apa?"Rasya masih betah menundukkan kepalanya
"Gak selera gue punya pacar kayak dia, penampilannya aja udah kayak cewek gak bener,cuma kamu satu-satunya cewek yang bisa mendobrak pintu hatiku,dari dulu Sampek sekarang aku tak pernah Deket sama perempuan manapun""jelas Rangga
"Cuma kamu cewek yang bisa deket sama aku sya,aku mohon tolong percaya sama aku sya,aku serius sama kamu"Rangga berdiri dan berlutut di depan Rasya sambil memegang tangan Rasya
"Tapi kak,,,,"ucapan Rasya langsung si potong oleh Rangga
"Nggak ada tapi-tapian,sekarang kamu duduk dan kita makan,keburu jam istirahat kamu habis"Rangga menuntun Rasya untuk duduk di depannya
"Mas Bagas"panggil Rangga dengan setengah berteriak
"Apa Lo manggil-manggil gue?berasa kek jinnya jin dan Jun gue di panggil langsung dateng"gerutu Bagas
"Tolong panggil manager di sini,saya mau komplain tentang pegawainya yang itu"ujar Rangga menunjuk dengan dagunya
"Oke,akan gue panggilan Bu Dina dulu"Bagas berlalu dari sana sambil menggeret Rasti untuk pergi dari sana
"Mas Bagas apa-apaan sih main tarik-tarik tanganku?!"Rasti menghempaskan tangannya dengan niat untuk melepaskan tangan Bagas
"Lo yang apa-apaan,baru hari pertama kerja udah bikin masalah aja"sentak Bagas
"Aku kan cuma mau Deket sama pelanggan yang itu,apa salahnya sih?!dari pada dia Deket sama Rasya yang jelek itu"ujar Rasti dengan nada bicara sedikit meninggi
"Ngaca woy,tu laki aja gak mau di deketin Lo,jangan kegatelan deh jadi cewek,kok bisa sih Bu Dina nerima orang kayak gini kerja di cafe"kesal Siska
Bagas berlalu dari sana buat manggil Bu Dina sesuai permintaan Rangga.
Tok
Tok
Tok
"Masuk"sahut orang yang ada di dalam
"Ada apa gas"tanya Bu dina setelah tahu siapa yang masuk
"Itu Bu,ada pelanggan yang mau komplain "ujar Bagas sambil menunduk
"Komplain kenapa gas?"tanya Bu Dina bingung
"Mending ibu keluar dan tanya sendiri deh sama orangnya,saya mau ngomong juga gak enak"ujar Bagas
Akhirnya mereka berdua keluar dari ruangan Bu Dina dan menghampiri Rangga yang sedang makan dengan Rasya.
"Permisi,,apa masnya mencari saya?"tanya Bu Dina saat sudah sampai di depan Rangga
"Saya mau komplain terhadap perlakuan pelayan anda yang mengganggu ketenangan saya"Rangga mengatakan hal tersebut dengan menatap tajam Bu Dina
Bu Dina yang di tatap seperti itu menoleh pada Rasya,Rasya hanya mengedipkan sebelah matanya sebagai kode.
"Ngapain kamu di sini sya?kamu mengganggu ketenangan pelanggan kita?!"tanya Bu Dina dengan nada marah
"Maaf Bu"Rasya hanya bisa menundukkan kepalanya
"Bener Bu,Rasya sudah mengganggu ketenangan pelanggan"sahut Rasti yang datang dari belakang
"Sekarang kamu kembali ke tempatmu ini peringatan pertama dan terakhir"ujar Bu Dina sengan tegas
"Apa yang anda lakukan hah?!"bentak Rangga yang tidak terima bila wanitanya di salahkan
"Bukankah dia sudah menganggu ketenangan anda mas?"tanya Bu Dina bingung
"Bukan dia,tapi dia"tunjuk Rangga dengan emosi
"Orang yang sedang anda tegur adalah tunangan saya,sedangkan yang mengganggu ketenangan saya sedari tadi adalah dia"ujar Rangga dengan menekan setiap kata-katanya
"Apa itu benar Rasti?"tanya Bu Dina dengan tatapan mengintimidasi
"Ng,,,nggak Bu, bukan saya semuanya salah Rasya,lihat saja dia sudah beristirahat sedari tadi tapi tidak selesai selesai"adu Rasti
"Apanya yang dari tadi?dia aja istirahat paling akhir,malah kamu yang sudah istirahat sedari tadi nggak balik-balik karena godain pelanggan"bela Siska
"Nggak Bu itu nggak bener"Rasti menggelengkan kepalanya,dan menatap tajam kepada Siska
Siska yang melihat tatapan Rasti cuek-cuek saja dan tidak perduli,anak baru sudah sok,itulah yang ada di pikiran Siska.
"Ini peringatan pertama dan terakhir Rasti,kalau kamu mengulanginya saya tidak akan segan-segan untuk memecatmu"ancam Bu Dina
"Tidak bisa begitu dong,mama saya kan sudah menitipkan saya sama mbak Dina,jadi mbak Dina tidak bisa seenaknya saja memecat saya"ujar Rasti kemudian
"Kenapa tidak bisa?saya manager di sini,jangan karena saya yang membawa kamu,kamu jadi semena-mena sama yang lain,kamu sama mereka sama tidak ada bedanya,dan ya,saya hanya di titipkan oleh ibumu,kalau kamu tidak bisa mengikuti peraturan yang sudah ada maka saya lepas tangan"ujar Bu Dina
Suasana cafe agak tegang siang ini karena insiden tersebut. Para pengunjung tidak ada yang berisik,mereka mendengarkan apa yang sudah terjadi di sana.
"Sekarang bubar,dan kembali pada pekerjaan masing-masing termasuk kamu Rasya"Bu Dina membubarkan mereka dan kembali ke ruangannya
________________
Mohon dukungannya dengan like dan komentarnya 🙏🙏🙏
