NovelToon NovelToon
Pesona Mama Mertua Muda 2 : Isvara & Javas

Pesona Mama Mertua Muda 2 : Isvara & Javas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Romansa
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Donacute

Sekuel off 'Pesona Mama Mertua Muda'

Wajib baca season satu duluan ya ≧∇

"Duniaku ikut mati tanpamu."

Kehidupan Javas hancur saat wanita yang paling dicintainya meninggal. Ia mencoba melarikan diri, menyingkir dari tempat yang menenggelamkan banyak jejak kenangan tentang wanita itu.

Namun, ia tak bertahan lama, Isvara selalu tinggal di kepalanya, sehingga pria itu memutuskan kembali.

Hanya saja, apa jadinya jika Isvara yang mereka pikir telah meninggal—justru masih hidup? Bisakah Javas menggapai dan melanjutkan hidupnya bersama wanita itu lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Donacute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 1 | Cerai?

WARNING!!!

Sekuel off 'Pesona Mama Mertua Muda'

Wajib baca season satu duluan ya ≧∇≦

***

Di dalam penjara Ineisha masih menjalani proses hukumnya, sidangnya masih ada beberapa kali. Ineisha dibela oleh pengacara yang memang ditugaskan untuk membela pelaku. Keluarga Heksatama terlebih orang tua Ineisha sudah lepas tangan tidak mau membela Ineisha di pengadilan, mereka mendukung jika Ineisha harus di hukum sesuai dengan kesalahannya yang memang tidak bisa anggap sepele.

Selama di dalam penjara, Ineisha sering mendapatkan perlakuan tidak baik dari teman satu selnya. Karena mereka sudah tahu kasus apa yang menjerat wanita itu, ya mereka semua tidak habis pikir kenapa ada orang setega Ineisha.

Wanita itu merasa tidak betah tinggal di penjara, lagian mana ada orang yang betah terkurung di penjara. Apalagi Ineisha yang memang sangat suka kebebasan, tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Walau masih ada sidang lagi, tetapi dirinya sudah pasti akan di vonis bersalah apalagi memang sudah banyak sekali bukti kejahatannya.

Makanan pun, menurut Ineisha sangat tidak layak makan. Ia sangat rindu bisa memakan makanan yang enak-enak seperti sebelum masuk penjara.

Ineisha tidak mendapatkan fasilitas apapun di dalam penjara, sekalipun ia menginginkannya. Fasilitas yang ada di penjara berbayar dan keluarganya tidak ada yang mau membayarkan untuk dirinya. Kehidupan Ineisha memang sudah berubah 360 derajat dari sebelumnya, ada sedikit saja penyesalan di hati Ineisha karena ia membunuh sang Kakak ia harus merasakan hukuman seperti ini. Bukan menyesal karena telah membunuh Kakak yang selama ini sangat menyayanginya.

Ineisha tersenyum senang karena mendapatkan kunjungan dari suaminya tercinta setelah sekian lama, ia berusaha merapikan penampilannya karena tidak mau terlihat jelek di depan Chio.

Chio memang tidak mau menjenguk Ineisha selama ini, dirinya merasa sangat malu mempunyai istri yang kriminal. Entah ada angin apa sampai tiba-tiba saja Chio datang ke penjara untuk menemui sang istri.

Melihat Chio setelah sekian lama, tentu saja Ineisha merasa bahagia. Wanita itu langsung memeluk suaminya dengan penuh kerinduan, sedangkan Chio yang tidak suka dipeluk oleh Ineisha walaupun Ineisha adalah istrinya sendiri langsung melepaskan pelukannya dengan sangat kasar.

Ineisha tetap tersenyum pada suaminya, sekalipun ia merasa sedikit kesal karena pelukannya cepat-cepat dilepas oleh sang suami. Padahal Ineisha belum puas memeluk suaminya, tetapi mau protes pun ia tidak akan berani.

"Sayang, aku senang banget kamu ke sini buat nemuin aku. Kenapa kamu baru datang sekarang setelah sekian lama, padahal aku kangen banget sama kamu. Kamu di sini mau bantuin aku biar bisa segera bebas dari penjara 'kan, sayang?" tanya Ineisha dengan bersemangat.

"Aku nggak mau basa-basi lagi sama kamu, aku di sini mau minta kamu segera tanda tangan surat cerai yang ku bawa . Aku sudah mantap untuk menceraikan kamu, aku sudah nggak sudi jadi suami kamu lagi, Ineisha," ujar Chio sambil memberikan surat cerai. Ineisha menggeleng sambil menangis, tentu wanita itu tidak ingin diceraikan oleh suami yang sangat ia cintai.

Tidak mudah bagi Chio memutuskan menceraikan Ineisha, padahal dirinya tidak mencintai sang istri. Karena takut dianggap buruk oleh orang-orang karena menceraikan istrinya yang sedang berada di penjara, padahal Ineisha di penjara juga karena kesalahannya sendiri bukan karena Chio.

Namun, Tiana—Omanya sudah meminta Chio untuk segera menceraikan Ineisha, karena tidak ada lagi yang bisa Chio harapkan dari Ineisha. Ineisha akan lama mendekam di penjara, dari pada harus menunggu orang yang tidak ia cinta. Lebih baik Chio memutuskan untuk menceraikan Ineisha, setelah itu ia bisa mencari istri lain yang jauh lebih baik dari pada Ineisha.

Mungkin berbeda jika Chio sangat mencintai dan kesalahan Ineisha tidak besar, mungkin Chio dengan senang hati menunggu istrinya. Sayangnya semua itu tidak benar, kesalahan Ineisha itu membunuh orang jelas itu adalah suatu kesalahan yang sangat fatal dan tidak termaafkan karena nyawa Isvara tidak akan bisa kembali.

"Chio, tolong jangan ceraikan aku. Aku janji setelah keluar dari sini, aku akan jadi istri yang baik. Aku pasti akan bisa buat kamu jatuh cinta ke aku. Aku nggak mau sampai cerai sama kamu. Aku cinta banget sama kamu, sayang," ujarnya sambil menangis.

Diceraikan oleh Chio adalah ketakutan terbesar di hidup Ineisha, tetapi kini ia malah mengalaminya. Namun, Ineisha jelas tidak akan mau hal itu terjadi. Wanita itu bertekad akan membuat sang suami membatalkan perceraian mereka.

"Keputusanku sudah bulat, aku mau bercerai dari kamu. Aku nggak pernah mencintai kamu, aku sudah berusaha untuk mencintaimu tapi nyatanya nggak bisa. Pernikahan kita nggak bisa dilanjutkan lagi, Ineisha. Apalagi kamu sekarang berada di penjara, aku butuh istri yang selalu ada di sampingku. Sedangkan kamu nggak akan bisa melakukannya, kamu kira aku bisa menunggumu selama bertahun-tahun aku nggak bisa dan aku juga nggak mau melakukannya."

"Aku nggak mau cerai dari kamu, aku masih cinta sama kamu. Dan aku juga sedang hamil anak kamu, Chio. Jadi tolong jangan kamu ceraikan aku nggak mau cerai dari kamu, gimana nasib anak kita nanti."

Chio mencoba mencari kebohongan di mata calon mantan istrinya, tetapi hal itu tidak terlihat sama sekali.

"Kamu hamil?" tanya Chio memastikan. Ineisha langsung mengangguk dengan bersemangat. "Iya, sayang aku hamil. Aku juga baru tahu kemarin, niatnya aku mau kasih kejutan sama kamu. Tapi sebelum akh kasih kejutan, kamu udah kasih kejutan duluan mau menceraikan aku."

Kemarin Ineisha memang tiba-tiba pingsan saat sedang mengikuti kelas kreativitas bersama para tahanan lainnya, setelah diperiksa oleh dokter. Wanita itu baru tahu dirinya tengah hamil 3 minggu. Jelas Ineisha merasa sangat bahagia akhirnya bisa mengandung buah hatinya bersama sang suami yang tidak lain adalah Chio.

Chio tiba-tiba tertawa, jelas saja membuat Ineisha terkejut dengan tawa suaminya. "Kamu kira karena kamu hamil aku bakalan batalin rencanaku buat menceraikan kamu? Enggak! Aku tetap menceraikan kamu, lagi pula aku nggak yakin kamu mengandung anak aku."

Ineisha menatap nyalang suaminya. "Maksud kamu apa, Chio. Jelas aku mengandung anak kamu, memang anak siapa lagi kalau bukan anak kamu. Aku ngelakuin itu juga cuma sama kamu, dua kali saat sebelum menikah dan sesudah menikah waktu kamu mabuk."

"Kamu kira aku bodoh apa gimana, bisa aja itu anak Mr. X. Yang melakukan itu sama kamu 'kan Mr. X juga bukan cuma aku, kamu kira kamu bisa membodohi aku lagi. Enggak Ineisha, aku nggak sebodoh itu percaya sama kamu. Apalagi kamu itu selain pembohong juga penjahat bahkan seorang pembunuh juga!"

"Kamu ngaco banget, Chio. Siapa juga Mr. X? Aku nggak kenal tuh," elaknya, terlihat sekali dari wajahnya wanita itu sedang mencoba mengelak.

"Udahlah nggak usah bohong lagi, Mr. X itu orang yang kasih kamu uang 10M, minjemin kamu rumah yang kamu gunakan buat menyekap mendiang Isvara." Wajah Ineisha langsung memucat, wanita itu bingung kenapa suaminya bisa tahu itu semua.

Chio tentu tahu semua itu dari Tiana, Tiana memasang mata-mata di kantor polisi. Dan Mr. X datang mengunjungi Ineisha untuk protes dan meminta ganti rugi pada Ineisha, karena Ineisha masuk penjara padahal Ineisha harus menjadi budak nafsunya selama-lamanya karena sudah memberikan uang 10 M. Ya, uang yang Ineisha pakai uang membayar peneror itu ada Mr. X.

Saat itu Ineisha sedang pusing dan bingung karena tidak tahu bagaimana mendapatkan uang 10M dalam waktu sepuluh hari, hingga ia menemui dengan Mr. X yang merupakan mantan klien Papanya. Beberapa waktu lalu sebelum Ineisha menikah dengan Chio, Ineisha memang pernah ikut orang tuanya datang ke pesta para pebisnis.

Di sanalah Mr. X pertama kali bertemu dengan Ineisha, Mr. X adalah nama yang di kenal dalam kalangan pembisnis. Itu memang bukan nama asli pria itu, karena ia sengaja menyembunyikannya. Saat itu Mr. X langsung merasa tertarik pada Ineisha dan berusaha mendekati Ineisha, jelas Ineisha menolaknya usia Mr. X sudah sangat tua. Bahkan lebih tua dari Papanya sendiri, tetapi Mr. X emang dasarnya tua-tua keladi. Makin tua-makin jadi, Mr. X juga sudah punya anak Istri bahkan juga cucu. Walaupun ditolak oleh Ineisha dengan keras, Mr. X tetap memberikan pada Ineisha kartu namanya karena yakin suatu saat Ineisha akan menghubunginya. Dan gilanya Ineisha menerima kartu nama itu menyimpannya di dalam tasnya

Merasa tidak ada lagi yang bisa Ineisha lakukan untuk mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat, Ineisha akhirnya menemui Mr. X di apartemen Mr. X. Mr. X kedatangan Ineisha yang tidak lain adalah wanita pujaan hatinya tentu membuat pria itu bahagia, Ineisha langsung memberitahukan maksud kedatangannya ingin meminjam uang 10M pada Mr. X. Mr. X bukan hanya bersedia meminjamkan, bahkan ia bersedia memberikannya tetapi tentu ada syarat dan ketentuan berlaku.

Disaat itulah, Mr. X membuat perjanjian dengan Ineisha akan memberikan uang 10M dan apapun yang Ineisha minta, jika Ineisha mau menjadi budak nafsunya seumur hidup. Perjanjiannya tentu saja tertulis, walau hal itu tetap tidak akan bisa digunakan untuk menuntut Ineisha. Namun, dengan adanya itu bisa membuat Ineisha ketakutan kalau sampai keluarganya tahu tentang hal itu.

Setelah pikir panjang, Ineisha akhirnya setuju. Ya, wanita itu nekad mengambil keputusan gila demi uang 10M itu. Mr. X dengan senang hati memberikan uangnya, setelah wanita memberikan tubuhnya. Perjanjiannya Ineisha harus datang ke apartemennya setiap hari, tetapi waktunya sesuai dengan kesepakan mereka berdua karena baik Ineisha dan Mr. X sendiri memiliki kesibukan sendiri. Sebenarnya Ineisha bisa dikatakan sebagai simpanan Mr. X.

Tentu Mr. X merasa sangat rugi sekali, sudah membuang-buang uang 10M untuk Ineisha dan paling membuat pria tua itu kesal, karena rumahnya dipaksa Ineisha untuk menyekap Isvara tentu rumahnya di periksa polisi. Sedangkan Mr. X sebenarnya tidak mau ada polisi mengusik harta bendanya, karena Ineisha ia jadi ikut keseret. Itu alasan Mr. X tidak membantu Ineisha untuk keluar dari penjara, ia benar-benar tidak mau terseret. Rencana Ineisha memang sama sekali tidak diketahui oleh Mr. X, Ineisha hanya mengatakan meminjam rumah Mr. X yang letaknya jauh dari jalanan untuk melakukan sesuatu tetapi tidak memberitahu hal lain lagi selain itu.

Mr. X sendiri memang bukan seorang pembisnis yang jujur, tetapi ia juga bukan seorang pembunuh juga. Melakukan sesuatu pun paling hanya mengancam atau menyakiti sedikit saja, tidak pernah membunuh karena tidak ingin sampai ketahuan dan masuk penjara seperti Ineisha.

Karena tahu Ineisha akan mendekam lama di penjara, tentu saja selama itu Mr. X tidak bisa menikmati tubuh Ineisha sedangkan ia sudah mengeluarkan banyak uang. Uang 10M memang tidak sebanding dengan beberapa bulan ini Ineisha sudah menjadi budak nafsunya, ia menginginkan Ineisha melayaninya seumur hidupnya. Mr. X ingin sekali uangnya segera kembali, jika tidak ia tinggal diam. Pria tua itu pasti akan membuat Ineisha semakin menderita di dalam penjara, ia memang bisa melakukan apa yang dia mau karena mempunyai banyak uang.

Tiana yang tahu tentang hal itu dari mata-matanya jelas saja merasa selama ini ia telah kecolongan, ternyata selain jahat Ineisha juga termasuk orang yang tidak setia. Makanya ia meminta cucunya segera menceraikan Ineisha, karena ia tidak mau keluarganya ada sangkut pautnya dengan Ineisha lagi.

Tiana juga menyesal, kenapa ia tidak pernah menyuruh orang-orangnya untuk mengikuti Ineisha. Jika ia tahu sejak lama, mungkin sudah sejak dulu Tiana meminta Chio menceraikan Ineisha tanpa ada harus ada korban yaitu Isvara. Saat itu karena ia percaya Ineisha'kan sangat cinta pada Chio, jadi pasti setia. Namun, cinta Ineisha tidak membuat wanita itu bisa setia pada suaminya. Padahal Chio yang tidak mencintai Ineisha saja setia, walau tidak dengan perasaannya karena Chio mencintai perempuan lain yang bukan istrinya.

Chio mengetahui hal itu dari Omanya bukan sedih, patah hati karena dikhianati, tetapi pria itu malah merasa jijik sekali pada Ineisha. Ada orang semenjijikan Ineisha yang tega menjual kehormatannya demi uang, padahal Ineisha juga bukanlah dari keluarga miskin.

Chio memang tidak tahu Ineisha mendapatkan teror dari Isvara, walau Ineisha begitu karena teror Isvara. Tetap hal itu bukan salah Isvara, karena Ineisha dengan sadar mau melakukannya dengan Mr. X tanpa disuruh oleh siapapun termasuk Isvara.

Padahal lebih baik Ineisha mengatakan pada peneror itu, ia benar-benar tidak punya uang sebanyak itu. Paling apa yang Ineisha lakukan pada Isvara yang membuat berita bohong tentang sang Kakak akan terbongkar, atau Ineisha meminta pada peneror itu untuk memberikan opsi lain padanya.

Niat Isvara pun ia akan memberikan opsi lain yaitu meminta Ineisha meminta maaf padanya di depan semua keluarga atas apa yang ia lakukan, tetapi Ineisha malah menyanggupi untuk memberikan uang senilai 10 M.

"Aku yakin ini beneran anak kamu, Chio. Aku sama Mr. X memang melakukan hal itu, tetapi Mr.X menggunakan pengaman jadi aku nggak mungkin aku hamil anak dia," ujar Ineisha tanpa tahu malu, menurutnya Chio sudah tahu untuk apa lagi ia menutupinya.

"Aku nggak peduli, intinya aku akan tetap menceraikan kamu. Untuk masalah anak itu, jika benar anak itu memang anakku. Aku pasti akan bertanggung jawab dan merawatnya, karena kamu 'kan masih harus mendekam lama di dalam penjara. Tetapi itu semua penentuannya dengan melakukan tes DNA setelah kamu melahirkan," tegasnya tanpa perduli sedikit pun pada Ineisha.

"Aku nggak mau bercerai sama kamu, aku pastikan ini anak kamu. Kita sudah melakukannya dua kali, jadi bisa saja aku hamil karena kamu." Ineisha terus menangis karena tidak mau diceraikan Chio, sedangkan keputusan Chio sudah tidak bisa diganggu gugat. Pria itu memaksa istrinya untuk segera menandatangi surat cerai agar proses perceraiannya bisa berjalan dengan cepat. Chio tidak sabar ingin lepas dari Ineisha.

"Kita buktikan nanti saja saat anak kamu lahir. Satu lagi, kamu harus tahu kita melakukan hubungan itu hanya sekali itupun karena aku mabuk disaat kita sudah menikah. Dan terjadi beberapa minggu yang lalu. Karena jika tidak sedang mabuk, jelas aku tidak akan sudi melakukannya denganmu, Ineisha."

Ineisha menatap suaminya bingung, bagaimana bisa sang suami mengatakan hal itu. Padahal sebelum menikah ia pernah melakukannya dengan, ya walaupun hal itu juga karena jebakan Ineisha.

"Kamu pasti bingung' kan? Tenang saja aku akan menjelaskannya semua sama kamu," ujar Chio dengan senyuman mengejek.

"Aku tau kamu dan Leony berusaha menjebakku, aku sendiri yang membuat diriku terjebak agar kamu merasa senang rencanamu berhasil. Padahal sebenarnya tidak seperti itu, aku hanya pura-pura mabuk saat kamu bawa ke kamar, dan kamu diberikan air sama Leony bukan? Air itu yang membuat kamu langsung tidak sadarkan diri. Jadi pada malam itu sebenarnya aku nggak melakukan apapun, aku nggak berniat melakukannya sebelum menikah apalagi sama kamu sekalipun itu terpaksa. Jadi aku sengaja membuat kita seolah benar-benar melakukannya, dan ternyata berhasil kamu percaya aku sudah melakukan sesuatu yang diluar batas sama kamu."

Mendengar ucapan Chio, Ineisha jadi teringat saat pertama kali berhubungan badan dengan Mr. X. Wanita itu merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, ditambah ia juga berdarah setelah melakukannya. Ineisha berpikir itu hal yang biasa, bukan hanya dialami oleh wanita yang baru saja memberikan mahkotanya.

Sadar akan hal itu, Ineisha langsung menutup mulutnya tidak percaya. Ternyata ia malah memberikan kesuciannya pada pria tua itu yang sama sekali tidak Ineisha cintai, Ineisha jelas merasakan penyesalan yang mendalam karena hal itu.

"Kamu bohong' kan?" tanyanya tidak percaya. Chio tersenyum licik, ia langsung memperlihatkan video kejadian saat Ineisha menjebak Chio. Kamarnya memang sengaja dipasang CCTV, yang diperlihatkan Chio pada Ineisha adalah video asli tidak dipotong. Sedangkan yang diperlihatkan Tiana pada Isvara hanya potongan saja, memang Tiana sengaja melakukan hal itu agar rencananya bisa berhasil.

"Gimana menurut kamu? Lagi pula untuk apa aku membohongimu, tidak ada gunanya tau. Kalau masih nggak percaya juga, silakan tanya sama Leony sahabat kamu, ah sahabat ya, padahal Leony menganggap kamu teman saja tidak. Leony hanya orang bayaran yang diutus oleh Oma dan aku untuk membuatmu melakukan apa yang kami mau."

"Terus kenapa kamu mau nikahin aku, padahal kamu tau kita nggak berbuat apapun di malam itu." Ineisha tidak bisa menahan rasa penasarannya, ia langsung bertanya kepada suaminya.

"Kamu bodoh apa gimana? Jelas aku mau menikahi denganmu, karena itu memang bagian dari rencana Oma buat menghancurkan keluarga kamu. Dengan membuat kamu menderita saat menjadi istriku, Ineisha. Oma memang mempunyai dendam pada keluargamu, lalu membalaskan dendamnya padamu. Tetapi semua belum selesai kamu sudah mendekam di penjara, walaupun begitu kami sudah cukup puas. Aku pun terpaksa menikah denganmu karena dipaksa oleh Oma, agar rencana Oma bisa berjalan dengan lancar," jelas Chio panjang lebar.

Apa yang Chio katakan memang seperti itu adanya, Chio sudah tau dari awal mengenai dendam sang Oma. Namun, awalnya ia tidak mau ikut campur masalah dendam Omanya. Apalagi ia harus menikahi wanita yang sama sekali tidak ia cinta, walaupun hanya sementara. Tapi Tiana tidak kehabisan akal, ia mengancam akan menyiksa Kalila tanpa ampun jika Chio tidak mau menurutinya. Jadi mau tidak mau akhirnya Chio menurut.

Masalah pembalasan dendam Tiana pun, Chio pun hanya tau sekadarnya saja. Tidak semua, jadi ia tidak tahu mengenai pernikahan pura-pura Isvara dengan Papanya. Jika tahu Chio tidak akan terima, karena mereka bisa menikah pura-pura sedangkan dirinya dengan Ineisha menikah sungguhan.

"Nggak aku nggak mau percaya, kamu pasti bohong!" teriaknya, karena waktu berkunjung sudah habis Ineisha langsung dibawa lagi oleh polisi dan dimasukan kembali ke sel.

Chio melihat itu semua biasa saja, tanpa ada rasa iba sedikit pun pada Ineisha padahal pernah hidup bersama selama beberapa bulan.

***

Chio baru saja sampai rumah, ternyata bertepatan dengan Javas yang tengah bersiap-siap untuk berangkat ke bandara.

"Papa jadi pergi ke luar negri sekarang?" tanya Chio pada sang Papa yang terlihat tengah duduk di ruang tamu untuk berpamitan pada keluarganya.

"Seperti yang kamu liat," jawab Javas santai, pria itu melihat wajah kusut putranya. Ia tidak tahan untuk tidak bertanya. "Kamu kenapa, Chio? Bukannya kamu habis dari penjara jenguk Ineisha sekalian kasih surat cerainya, kenapa wajah kamu kusut banget kayak ada masalah berat menimpa kamu?"

Chio akhirnya memilih untuk ikut duduk di ruang tamu. "Iya, Pa. Ada masalah berat, Ineisha nggak mau aku ceraikan. Tapi masalahnya bukan itu, karena dari awal aku udah menduganya. Masalahnya itu Ineisha bilang kalau dia hamil anakku, entah beneran hamil atau nggak aku nggak tau, Pa. Selain itu kalau benar Ineisha hamil, aku belum siap jadi seorang Ayah di usia semuda ini, Pa."

Chio memang terlihat sangat frustasi memikirkan masalahnya dengan Ineisha yang tidak juga selesai, malah sekarang bertambah dengan kabar kehamilan Ineisha.

"Kamu percaya jika Ineisha hamil dan itu anak kamu? Kamu nggak lupa'kan sama apa yang udah Oma kasih tau, Ineisha itu perempuan nggak benar. Dia nggak cuma tidur sama kamu doang, bisa aja itu anak hasil hubungan gelapnya sama Mr. X," ujar Tiana menggebu-gebu, ia merasa tidak sudi sekali jika harus memiliki cicit dari rahim Ineisha. Ineisha saja sejahat itu, bagaimana nanti anaknya bisa jadi lebih jahat dan lebih kriminal lagi karena kebanyakan anak juga mengikuti sifat orang tuanya.

"Aku juga nggak percaya, Oma. Aku juga udah bilang gitu ke Ineisha, tetapi aku takut jika benar itu memang anakku lalu aku harus bagaimana."

"Memang kamu pernah berhubungan dengan Ineisha, kalau nggak pernah ngapain kamu takut," ucap Tiana dengan santai. Ya, Tiana tidak tahu bahwa ia pulang dari pesta Darren dalam keadaan mabuk. Dan saat itulah Ineisha menggoda Chio dan membuat pasangan suami istri itu berhubungan badan.

Untuk hal itu, tentu Chio tidak akan cerita-cerita pada sang Oma karena itu hal memalukan dan paling ia sesali karena telah melakukannya pada Ineisha. Sebelum tahu Ineisha suka tidur dengan pria lain saja, Chio sudah sangat menyesal apalagi sekarang. Yang berarti Chio sudah meniduri bekas orang, mending kalau Chio dari awal sudah tahu kalau Ineisha adalah janda. Ini 'kan bukan, jadi mengingat hal itu Chio merasa jijik pada dirinya sendiri.

"Chio, kamu dengerin apa yang Oma kamu bilang 'kan?" tanya Javas dengan tegas.

"Iya, Pa. Aku dengar kok." Chio menatap sang Oma dengan tatapan menyesal yang teramat dalam. "Masalahnya aku udah melakukannya sekali saat aku mabuk beberapa minggu lalu, Oma," akunya.

Javas dan Tiana saling pandang, mereka berdua sangat tidak suka jika Chio yang masih muda sudah suka mabuk-mabukan. Namun, sekarang mereka tidak ingin membalas soal itu. Soal anak yang Ineisha kandung itu jauh lebih penting untuk dibahas.

"Kalau kamu masih bingung, mending kamu tes DNA aja setelah Ineisha melahirkan," saran Visha yang memang ada di ruang tamu sejak tadi, wanita itu juga sudah mendengar semua yang dibicarakan oleh keponakannya, Kakaknya serta sang Mama.

1
Donacute
teman teman mau nanya dong di akun kalian visualnya 4 atau dua, soalnya di akunku cuma dua. padahal aku masukin ya 4
ichcha: kak follback ya🙏🙏
Donacute: oke Kak terima kasih
total 3 replies
secret enjel
semangt up nya kak/Joyful/
ichcha
lanjut kak
♕⃟ Ƙҽƚυα MT™【﷽】
semangat🔛🔥
Donacute: terima kasih semangatnya
total 1 replies
ichcha
lanjut kak
Donacute: ditunggu besok lagi ya Kak
total 1 replies
Devv
lanjut
ashieeechan
hai kak mampir yuk keceritaku /Smile/
Devv
lanjut ya thor
Devv
mampir thor
sSabila
udah mampir nih, jangan lupa mampir juga di novel terbaru aku 'Bertahan luka'
ichcha
lanjut kak
Donacute: ditunggu besok lagi ya kal
total 1 replies
Ellana_michelle
semangat kakkk(≡^∇^≡)
fazry_fazriyah
aku mampir
ichcha
lanjut kak
Herlina Susanty
Doble up thor
ichcha
lanjut kak
Donacute: ditunggu ya kak besok lagi
total 1 replies
fazry_fazriyah
aku mampir
okiikk_art
udahh yaa
IamEsthe
Maaf ya. Ijin saran aja. merajuk pada kalimat yang ada 'dibela pengacara' mungkin kurang tepat, secara aku pribadi bisa diganti dengan kata 'dibantu pengacara dalam sidang' dan untuk kata pengadilan, bisa juga merajuk ke kata yang spesifik, 'persidangan'.
IamEsthe: Oke 😘
Donacute: oke kak, nanti segera aku edit ya
total 2 replies
ichcha
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!