NovelToon NovelToon
Mengubah Takdir Istri Yang Teraniaya

Mengubah Takdir Istri Yang Teraniaya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel
Popularitas:30.6k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Setelah memergoki pacarnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Kinara aurora tercebur ke sebuah danau setelah di dorong oleh selingkuhan kekasih nya, namun bukannya tenggelam jiwa kinara justru berpindah dimensi ruang dan waktu ke tubuh pemeran wanita di sebuah novel yang ia baca sebelumnya.

Masalahnya di sini jiwanya memasuki tubuh pemeran wanita yang lemah dan selalu di injak- injak, dan berakhir mati tragis karena menyelamatkan suami yang bahkan tak pernah melihat ke arahnya.
Bagaimana caranya kinara merubah takdir istri yang teraniaya itu? ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31 : Frustasinya Kenantra

"Kinara! "

Di lain sisi Kenantra sendiri tampak sangat frustasi dan panik, yang saat ini masih mencari keberadaan Kinara berada. Ia sudah keliling mansion lebih dari sepuluh kali jika di hitung, mencari ke setiap sudut bahkan ke lubang semut sekalipun. Namun Kinara tak juga menunjukkan tanda- tanda keberadaannya. Rasa takut mulai menyergap hatinya, bagaimana jika terjadi sesuatu pada gadis itu di luar sana?

"Lapor tuan! kami sudah mencari ke titik- titik lokasi yang anda berikan, namun... jejak nyonya muda sama sekali tak ada di sana. " Para bawahan Kenantra, menunduk, memberi laporan dengan wajah takut- takut. Mereka saling melirik waspada, Austin sudah mengatakan pada mereka, jika Kinara tak di temukan sampai besok maka mereka lah yang akan menanggung akibatnya, ancaman itu membuat mereka menjadi ciut.

Kenantra yang saat ini berdiri di tengah ruangan setelah melakukan pencariannya sendiri, tampak menatap para anak buahnya dengan mata tajam dan tangan terlipat di dada. Raut wajahnya menunjukkan ketidakpuasan yang mendalam. Ia merasakan gelombang frustasi semakin merayap dalam dirinya. "Sebenarnya apa saja usaha kalian?!apa kalian sungguh- sungguh dalam mencarinya? " katanya dengan kemarahan dan nada suaranya penuh penekanan.

Atmosfer di sekitar terasa mencengkam, para pengawal tampaknya sangat sulit bahkan untuk menghela napas lega. "Saya minta maaf tuan, tapi kami sudah melakukan pencarian maksimal." salah satu dari mereka berusaha menjelaskan. " Namun kami tidak menemukan tanda- tanda keberadaan nyonya muda. kami bahkan sudah mengelilingi tempat yang anda maksud dan sekitarnya."

Kenantra mengetatkan rahangnya, wajah tampan itu tampak memerah padam. "Aku tak mau tau, cari sampai istri ku ketemu! jangan kembali sampai kalian menemukan nya, jika perlu cari sampai ke lubang semut sekalipun! "

Setelah melontarkan titah itu, para anak buahnya mengangguk patuh dan langsung berpencar. Kini ruang tengah mansion yang megah itu tampak lenggang. Tanpa sadar Kenantra menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan emosi yang ingin meluap. "Apa mungkin dia pergi ke luar? atau... mungkin ada yang membawanya pergi? " pikirnya, hatinya berdesir tidak nyaman. Kemarahan dan khawatir bercampur menjadi satu, ia sangat tidak suka merasa kehilangan kendali seperti ini.

"Tuan." Austin memanggil dari arah belakang, membuat Kenantra menoleh.

"Kami sudah mengecek semua CCTV yang ada di mansion, tapi memang tidak ada tanda- tanda jika nyonya menginjakkan kaki kesini. "

Kenantra berdecak, entah kenapa semua sekarang seperti salah di matanya. Ia menarik rambutnya, frustasi, matanya yang tajam kini tampak kehilangan sinarnya.

"Di mana kau kinara... " gumamnya pelan.

Austin merasa aneh sekaligus iba. Selama ia bekerja untuk Kenantra, baru kali ini dia melihat tuannya yang seperti ini, bahkan saat winata grup terkena bencana besar, Kenantra tak sepanik ini.

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang tuan? " tanya Austin. Kenantra melirik sinis.

"Tentu saja lanjutkan pencarian! "

Austin tampak ragu. "Tapi ini bahkan sudah dini hari tuan. Apa kita tidak melanjutkan saja besok?"

Mendengar Perkataannya, membuat Kenantra sontak menggeram kesal. "Tak ada waktu menunggu pagi! Di luar sana istri ku mungkin saja sedang kedinginan, dan kau bicara soal besok? "

Austin terjengit, lantas menunduk takut. "Maaf tuan, saya salah bicara. "

Kenantra yang sadar telah kehilangan kontrol emosi nya lantas menghela napas. "Sudahlah, lanjutkan pencarian. "

"Baik tuan! "

Sementara itu yang sedang di cari justru sedang asyik ngemil sambil mengisi daya ponsel nya. Kinara saat ini tengah terbaring santai di ranjang empuk di kamar yang sudah di siapkan oma Sesilia untuk nya.

Saat ponselnya sudah bisa di gunakan, ia langsung menghubungi nomor maya.

"Halo Maya, apa kau bisa mendengar suara ku? " serunya pelan.

Di seberang sana, Maya yang mendapatkan panggilan dari sang nyonya, spontan berteriak histeris. "Nyonya! ya saya bisa mendengar anda. Anda dari mana saja hiks... kami di sini sibuk mencari anda! "

Kinara sampai tutup kuping saking kerasnya teriakan perempuan itu. "Astaga maya, pelan- pelan. Jangan berteriak! "

Maya yang tersadar langsung mengatupkan bibir. "M- maaf nyonya, habisnya saya khawatir sekali dengan anda. "

"Aku di sini baik- baik saja Maya. Oh ya pastikan tidak ada yang mendengar mu yang berbicara dengan ku, jadikan ini rahasia! " ucap Kinara.

"Anda tenang saja nyonya. Saya langsung kembali ke kamar begitu tahu anda menelpon. "

"Bagus! " ucap Kinara kemudian. Lalu setelah itu ia mulai menceritakan segalanya pada Maya juga tentang rencananya untuk memberikan pelajaran pada Kenantra. "

"Jadi ku harap kau bisa di ajak kerjasama, " tutup Kinara setelah cerita panjang nya.

"Saya mengerti nyonya. Saya akan menjaga rahasia ini tetap aman. " Janji maya. "Tapi ... benarkan anda di sana baik- baik saja? "

"Tentu saja Maya. Aku baik- baik saja, oma memberikan tampat yang akan untuk ku, " ucap Kinara, terkekeh kecil karena lucu dengan kekhawatiran berlebih dari pelayan pribadi nya.

"Oh ya ngomong- ngomong bagaimana keadaan mansion sekarang? "

"Sangat kacau nyonya. Semua orang sedang mencari anda, apalagi tuan yang sangat panik dan frustasi saat ini, beliau bahkan tak berhenti untuk mencari anda. "

Deg! mendengar informasi itu entah kenapa ada desiran aneh yang mengalir di hati Kinara. "Benarkah? apa dia benar- benar sekhawatir itu? "

"Iya nyonya. Beliau bahkan mengerahkan seluruh bodyguard nya untuk mencari anda. Austin dan pak Dandi pun tak luput dari kemarahannya."

Kinara menatap kosong ke arah depan. Bayangan saat Kinara terang-terangan mencemaskan Claudia dan menggendong wanita itu di depannya kembali berputar di kepalanya. Rasanya dia tak ingin percaya setelah mengingat kembali hal itu.

"Baiklah Maya, terimakasih untuk info nya, aku akan menghubungi mu lagi secepatnya. "

"Baik nyonya. Tapi... kapan anda akan kembali? "

Kinara terdiam, hingga hening menyapa mereka selama beberapa saat.

"Aku tidak tahu Maya, mungkin... sampai kenantra menyadari kesalahannya. "

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi hari muncul, sinar mentari mulai menyinari gorden- gorden mansion yang tampak masih tertutup saat ini.

Sementara Kenantra baru kembali menginjakkan kaki setelah semalaman mencari kinara di luar. Wajah pria itu tampak suram, penampilan nya acak- acakan dan kabut gelap seolah menyelimuti ke sekitar nya.

"Tuan... " pak Dandi segera menghampiri.

"Aku akan ke kamar sebentar pak Dandi, selama itu kau siapkan mobil. "

"Baik tuan. "

Setelah kepergian pak Dandi tak lama kemudian Austin datang menghadap.

"Kosongkan semua jadwal ku hari ini Austin, untuk masalah kantor aku serahkan padamu. "

"Saya mengerti, tuan. " Austin mengangguk patuh kemudian.

"Lalu sekarang anda akan kemana lagi untuk mencari nyonya? " tanya Austin.

Kenantra tampak sedang memijit pangkal hidung, gurat wajahnya mengkeruh karena semalaman ia tak tidur, sebenarnya hal itu biasa untuk nya namun karena saat ini hatinya di selimuti kekhawatiran membuat penampilan nya tampak mengenaskan.

"Bilang pada Pak dandi untuk menyiapkan supir, aku akan pergi ke kediaman Wijaya setelah ini. "

Kenantra yakin, jika tak ada di mansion nya, Satu-satunya tempat pelarian Kinara hanya di rumahnya. Gadis itu pasti ada di kediaman wijaya saat ini.

*

*

*

Bersambung

1
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut
Dede Mila
🤣🤣🤣🤣🤣
Suci Dava
Oh no, kenapa MP nya hrs di RS 🤭
🍏A↪(Jabar)📍
next
Hikam Sairi
🤣🤣🤣🤣🤣🤣👋👋👋
Hikam Sairi
😅😅😅😅😅
CaH KangKung,
bar bar...like..
CaH KangKung,
👣👣
Dede Mila
🤣🤣🤣🤣🤣ciumdah tuh lantai
Dede Mila
🫣🫣🫣🫣
🍏A↪(Jabar)📍
Yang ada kamu ketahuan kalo kartu itu di gunakan 😌😂😂
Sulati Cus
hilang deh mimpimu kinara😂😂😂
Sulati Cus
bisa ketauan km klu kartu sakti mu😂ke lacak sm si ken2
Sulati Cus
knp hrs blk lg mending buka usaha sendiri biar kaya jd g diremehin orang bungkam mulut mertua kesel jd nya klu ak yg jd kinara persetan dgn perasaan mending pk logika 😂
Rohimah
cwoknya kurang tegas,, jdi gmn gtu
Rizky Sandy
kuat doang g cerdik juga percuma msh saja kalah SM yg jahat,,,,
Miza Dija Miza
bagus
Sulati Cus
gmn klu du uleg ae Thor, lumayan cabe kan lg mehong 80rb/kg😂
Sulati Cus
cb flashback ke si dimas sm Yuni setelah kematian kinara.. jd penasaran
Tami Tami
kamu cari sampai mumetpun kalau nenekmu tidak membebaskan kinara kamu tidak akan bertemu dengannya selamat bermumet2 ria kenan😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!