NovelToon NovelToon
Masa Lalu Calon Suami

Masa Lalu Calon Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Lari dari Pernikahan / Cinta setelah menikah / Pelakor jahat / Tukar Pasangan / Saling selingkuh
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Tahu masa lalunya yang sangat menyakitkan hati satu minggu sebelum hari pernikahan. Sayang, Zoya tetap tidak bisa mundur dari pernikahan tersebut walau batinnya menolak dengan keras.

"Tapi dia sudah punya anak dengan wanita lain walau tidak menikah, papa." Zoyana berucap sambil terisak.

"Apa salahnya, Aya! Masa lalu adalah masa lalu. Dan lagi, masih banyak gadis yang menikah dengan duda."

Zoya hanya ingin dimengerti apa yang saat ini hatinya sedang rasa, dan apa pula yang sedang ia takutkan. Tapi keluarganya, sama sekali tidak berpikiran yang sama. Akankah pernikahan itu bisa bertahan? Atau, pernikahan ini malahan akan hancur karena masa lalu sang suami? Yuk! Baca sampai akhir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Episode 19

Sedikit lucu memang. Tapi begitulah perjuangan yang dia lakukan agar bisa meraih kembali hati Zoya yang sebelumnya sangat susah untuk dia raih. Hati wanita pujaan hati yang sebelumnya pernah dia perjuangkan. Lalu berhasil. Tapi, harus terlepas kembali karena alasan masa lalu. Dan sekarang, dia akan perjuangkan kembali.

Dengan langkah tergesa-gesa, Arya menuruni anak tangga. Saat mencapai ruang keluarga, dia melihat istrinya sedang duduk manis di salah satu sofa. Senyum manis langsung terkembang di bibir Arya.

"Selamat pagi, nona." Arya berucao dengan suara lemah lembut. Tentunya, dengan senyum manis menghiasi bibir.

Zoya yang sibuk dengan gawai langsung mengalihkan pandangan. Matanya langsung menatap lekat wajah tampan milik sang suami. Ya. Tidak bisa untuk tidak dia akui kalau Arya memang tampan. Garis wajah yang sempurna dengan stelan yang selalu mendukung. Tak lupa, kaca mata putih yang selalu menjadi pelengkap untuk setiap penampilan Arya yang memukau di mata Zoya.

"Mas Arya."

"Ah, maaf. Apa ... rencana akhir pekan kita jadi?"

Arya langsung mengangguk dengan wajah bahagia. "Iya. Tentu saja jadi."

"Kalau gitu, tunggu sebentar. Aku akan ganti pakaian."

"Mmm. Iya. Baiklah."

"Tapi, sebenarnya, tanpa ganti pakaian pun kamu sudah cantik, Aya."

Zoya tidak menjawab mendengar pujian itu. Dia hanya sedikit menarik sudut di bibirnya. Lalu, beranjak meninggalkan Arya menuju lantai dua. Sedikit sudut bibir yang Zoya tarik bisa Arya lihat. Hal itu membuat hatinya semakin merasa bahagia. Bak bunga yang sedang bermekaran di musim semi saja.

Sambil menatap kepergian Zoya dengan mata yang penuh harap, Arya berkata dalam hati. 'Aku yakin, Aya. Suatu hari nanti, hatimu pasti akan kamu buka lagi untuk aku. Di saat itu, maka akulah orang yang paling bahagia.'

Beberapa saat menunggu, akhirnya Zoya turun kembali. Dan tentunya, kali ini, tampilan wanita itu sudah berbeda. Pakaian rumahan yang sebelumnya dia kenakan, sudah diganti dengan pakaian lain yang lebih cocok untuk melengkapi indahnya paras ayu miliknya.

Tampilan itu cukup menambah rasa kagum buat hati Arya. Tampilan yang memukau. Bukan berarti, istrinya tidak cantik dan tidak dia kagumi ketika wanita itu memakai pakaian rumahan tanpa mengenakan hijab. Namun, saat Zoya memakai pakaian dengan hijab yang menutupi kepala akan lebih indah. Karena hal itu akan mengingatkan Arya saat dirinya pertama kali bertemu dengan Zoya.

"Cantik sekali." Puji Arya tanpa berkedip.

'Sungguh sangat cantik,' ucap hatinya pula.

Saat Zoya susah mendekat, Arya masih saja sibuk dengan rasa kagumnya. Sampai, Zoya harus memanggil sang suami agar pria itu bergerak.

"Mas."

"Ah, iy-- iya. Maaf. Ayo berangkat!"

Zoya mengangguk.

"Yah."

Keduanya pun berjalan beriringan. Di depan pintu, mereka ber pas-pasan dengan bi Nari yang baru saja pulang dari pasar. Senyum menggoda langsung si bibi perlihatkan.

"Cie ... jadi toh rencana jalan-jalannya?"

"Iya, Bik. Jadi," ucap Arya masih dengan nada bahagia.

"Jalan dulu ya, Bi. Nitip rumah."

"Iya, Bi. Kami keluar dulu." Zoya pula menambahkan.

"Iya. Non dan den hati-hati ya. Selamat bersenang-senang," ucap si bibi pula dengan nada bahagia."

Mereka pun melanjutkan langkah. Sementara si bibi malah mengantar sampai ke mobil. Setelah mobil beranjak, barulah wanita paruh baya itu masuk ke dalam rumah.

"Ke mana dulu ya?" Arya membuka suara sesaat setelah mobil mereka meninggalkan halaman rumah.

Lalu, Arya menoleh sesaat untuk melihat sang istri yang ada di sampingnya.

"Aya, nurut kamu, ke mana dulu tujuan kita enaknya?"

Zoya pun terlihat sedikit berpikir sebelum mberikan jawaban. "Ke ... bagaimana kalau taman yang letaknya tak jauh dari kampus?"

"Eh, tunggu. Bukannya yang punya rencana akhir pekan ini kamu ya, Mas? Kenapa harus nanya aku sih?"

"Ah, benar juga ya. Tapi, pendapat kamu lebih penting sih sebenarnya, Ay."

"Lho, mana aku tahu. Yang punya rencana kan kamu, Mas. Ke mana kamu ajak, aku sih ikut aja sebenarnya."

Arya pun terdiam beberapa saat. Namun, tidak dengan pikirannya. Pikirannya sedang mengurai sesuatu. Benak itupun langsung memutar ingatan semua tentang Zoya.

Arya tahu, yang paling Zoya suka adalah taman. Lalu, taman yang paling Zoya suka adalah taman yang ada di pinggiran kota. Zoya berulang kali bilang kalau tempat itu adalah tempat favoritnya. Namun, sejak kejadian itu, Arya jadi ragu untuk membawa Zoya ke sana.

Keraguan itupun langsung terbukti barusan. Zoya tidak menyebutkan taman pinggiran kota untuk tempat tujuan pertama. Melainkan, taman di samping kampus. Padahal, biasanya dia akan selalu bilang, "ayo ke taman Asri Camelia di pinggiran kota itu, Mas. Aku suka di sana. Aku paling suka tempat itu." Begitulah ucapan Zoya ketika Arya tanya ke mana tempat tujuan pertama yang akan mereka datangi selama mereka bersama sebelum kejadian itu Zoya ketahui.

'Aya, Maaf. Semua gara-gara aku. Karena aku, kau menghindari tempat yang paling kamu sukai.' Hati Arya berucap dengan penuh rasa sesal.

Tanpa bisa Arya cegah, tangannya malah langsung meraih tangan Zoya yang ada di atas pangkuan. Cukup mengejutkan buat Zoya. Namun, tangan itu malah serasa tidak bisa ia tolak sama sekali. Meskipun hati sangat ingin menolak, tapi tangannya malah terasa sangat berat.

"Bagaimana kalau kita ke taman Cempaka, Aya?" Arya bertanya setelah menoleh sesaat. Namun, tanpa rasa bersalah sedikitpun, satu tangannya yang masih mengenggam tangan Zoya masih tetap berada diposisinya.

"Taman ... Cempak?"

"Ya. Taman itu indah. Aku pernah lihat di sosial media beberapa sudut dari taman tersebut."

"Bagaimana?"

"Hm. Terserah saja. Kalau itu memang indah, ayo datangi," ucap Zoya pasrah.

Senyum manis langsung terkembang. Arya membatalkan niatnya untuk mengajak Zoya mendatangi tempat yang pernah mereka datangi hanya karena rasa bersalah. Akhirnya, dia ubah rencana dengan menggantikan tempat baru yang sama sekali belum pernah mereka datangi untuk agenda mereka hari ini.

Berkendara beberapa saat, akhirnya, mobil itu sampai ke tempat yang ingin mereka datangi. Taman Cempaka. Benar, taman itu indah. Suasana asri, tak ubah taman favorit Zoya.

Mereka pun menghabiskan waktu beberapa saat di sana. Lalu, pergi mengganti temapt tujuan yang lainnya. Setelah dua taman, akhirnya, Arya menepikan mobil ke rumah makan padang yang mereka temui.

"Makan dulu ya, Aya. Udah lapar nih." Arya berucap dengan manja.

"Ayok." Zoya menjawan dengan singkat.

Waktu bersama hari ini sedikit membuat Zoya melupakan beban hidup yang sedang dia jalani. Dia bisa menikmati waktu bersama. Entah kenapa, hatinya sedikit merasa nyaman akan kebersamaan itu. Kebersamaan yang membuat perasaan jadi tentram.

Mereka pun beranjak meninggalkan mobil setelah Arya membukakan pintu mobil untuk sang istri tercinta. Namun, baru juga beberapa langkah, sebuah suara langsung menahan kaki keduanya.

1
sella surya amanda
lanjut kak
Rina
Aduh masalah lagi kan , mendingan kamu jujur aja deh Arya sama zoya tentang kesepatan kamu sama Kinan daripada nanti malah jadi melebar masalahnya dan kita kuga gak tau apa rencana Kinan dengan mengajukan persyaratan seperti itu 🫢🫢🫢
sella surya amanda
lanjut kak
Rina
Aduh semoga pertemuan ini gak menimbulkan masalah yg baru yah 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Rina
Aduh Kinan nyadar dong kamu tuh punya suami sangat baik jangan kamu kecewakan lagi , semoga permasalahan ini cepat terselesaikan dan kehidupan Zoya dan Arya bahagia 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
Patrick Khan
. ah zoya gampang luluh..😂😂
Patrick Khan
. ah zoya gampang luluh..😂😂
sella surya amanda
lanjut
Rani: siap2 laksanakan😀
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
Rani: wokeh dede. siap
total 1 replies
Patrick Khan
. mungkin q di posisi zoya akan gitu🥺😣
Rani: uhuk, batuk aja deh. 😄😄😄😄
total 1 replies
Patrick Khan
. sabar zoya ini ujian😤😤
Rani: iya. mohon bersabar, mohon bersabar. ini ujian. 😄😄😄😄
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda: sama sama kak
Rani: yuhu.... makasih ade
total 2 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
keknya aneh dech keluarganya zoya ini... kyk ada udang dibalik bakwan....


lanjut kak...
semngat....
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴: ingin di bayangan saja ka... /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rani: huuuuuh....
ayolah. jadi ingin... 🤣🤣🤣
total 4 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
hai kak...
sdah mampir...
semoga seru alur critanya...
semngat kak ...
Rani: yuhu.... 😘😘😘😘
amin, juga betah yah
total 1 replies
Patrick Khan
.lanjut kak.. penasaran bakal gimana aya arya klo udah sah.. apa malu malu mw.. 🤣🤣
Rani: hahaha.... ngakak deh aku.
,,,,,,,
eitc, tapi hanya sebagian aja atuh. gak semuanya. palingan seciul aja. karena aku gak kek Zoya kok hidupnya. uhuk🤣🤣🤣🤣🤲
Patrick Khan: . hemmmz ceritanya curhat nag sini ya kak🤭🤭
total 4 replies
Patrick Khan
. lanjut kak
Rani: aaa syiap. makasih buat kamu yg selalu hadir
total 1 replies
Patrick Khan
. keluarga zoya agak lain ternyata😤😤😤
Rani: 😀😀😀😀😀😀😀😀
total 1 replies
Patrick Khan
. hai kakak q mampir😘
Rani: hiks, peluk.
kamu yg selalu ada yah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!