NovelToon NovelToon
HAWA Hati Wanita

HAWA Hati Wanita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Trysa Azra

Zahra. wanita yang ditinggal oleh lelaki yang dicintainya dihari yang seharusnya menjadi hari bahagia untuk nya dan keluarga.
setelah mengetahui alasan lelaki itu meninggal kan nya entah membuat nya merasa dikhianati atau kembali bersimpati, rasanya dia sendiri tak bisa membaca isi hati nya lagi.
Belum usai rasanya mengobati hati, Zahra justru di hadapkan dengan pilihan menerima pinangan pak kiyai untuk anaknya dan harus rela dipoligami atau menerima mantan tunangan nya kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Trysa Azra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alasan

Zahra dan aulia ikut dengan ibu Wahyu yang membawa mereka ke suatu tempat, awalnya mereka tak tau akan dibawa kemana hingga kemudian mereka berhenti di salah satu rumah sakit. Zahra dan aulia saling pandang tapi masih diam tak berbicara, tentu saja mereka jadi menduga duga dan bertanya tanya apalagi Zahra yang dipinta kedatangan nya. Mereka masih berjalan mengikuti ibu Wahyu sampai kemudian terhenti di depan ruang ICU. Dari balik dinding kaca Zahra melihat sosok lelaki yang beberapa waktu lalu sempat akan menjadi suami nya, kini terbaring lemah di ruangan ICU itu. Pilu kelu tentu tak bisa ditahan Zahra lagi, air mata yang selama ini dia sembunyikan dari semua orang telah menyerah berada di persembunyian nya.

" ma'af kan kami nak Zahra. Ibu tak tau harus bagaimana lagi.. Semua permintaan Wahyu, dia minta pernikahan kalian dibatalkan. "

Ucap sang ibu penuh sesal dan juga berlinang air mata.

" kenapa tidak memberi tahu saya Bu... Saya berhak tau. " Tanya Zahra pilu.

" kami tidak bisa memaksa Wahyu dengan kondisi dia saat itu. " ujar sang ibu lagi.

" Tidak. Saya tidak meminta harus menikah dihari itu. Saya hanya ingin tau apa alasan kalian membuat keputusan itu. " Zahra masih melontarkan pertanyaan pertanyaan yang selama ini sangat ingin dia tau jawabannya.

Kemudian keluarga Wahyu pun bercerita bahwa Wahyu memiliki riwayat penyakit gagal ginjal, penyakit itu mulai parah satu bulan terakhir setelah pertunangan Zahra dan Wahyu sudah dilakukan. Wahyu dan keluarga pun tentu mengupayakan penyembuhan dengan berobat tapi ternyata kali ini sudah parah dan Wahyu harus melakukan operasi.

Wahyu tau ini operasi yang sulit dan bukan berarti tak ada kemungkinan untuk berhasil akan tetapi dia tak bisa menjamin semua akan baik baik saja, dia tak bisa memberikan kesembuhan untuk Zahra dan malah menjadi beban untuk nya dan dia juga takut kalau Zahra harus menjanda jika operasi nya gagal.

Setelah mendapat kan izin dari dokter dan kondisi Wahyu yang cukup stabil Zahra dan sang ibu masuk keruangan ICU menemui Wahyu yang sebetulnya sadar tapi masih begitu lemah. mengikuti SOP yang ada mereka mengenakan baju pelindung yang sudah disediakan para medis.

Zahra memandang Wahyu dan sesekali mengusap air mata yang ingin terjatuh.

" ma'af... " kalimat yang terucap sangat pelan dari bibir Wahyu yang masih terpasang selang oksigen.

Zahra mengangguk pelan.

Aulia yang menunggu diluar pun ikut terbawa suasana dan tak bisa menahan air mata nya.

Tak berselang lama mereka keluar dari ruangan ICU dan kembali duduk di kursi disana.

" Ibu tak tau harus bilang apa. sejujurnya Wahyu tak mengizinkan kami memberi tahu mu Zahra tapi ibu tak sampai hati. " cerita sang ibu.

" kapan mas Wahyu di operasi? " tanya Zahra.

" Besok malam. " kata si ibu.

setelah cukup lama di rumah sakit Zahra dan aulia pulang diantar oleh salah satu keluarga Wahyu disana, Zahra tak ingin diantar langsung kerumah dia minta diantar ke depan toko nya seperti tadi dia dijemput.

karena semula Zahra meminta izin pada keluarganya untuk pergi ke acara salah satu teman nya, maka keluarga nya tak akan tau kalau tadi dia pergi kerumah sakit menemui Wahyu.

" aku harus bagaimana ? " tanya Zahra pada Aulia.

" Bagaimana perasaan mu sekarang? " Aulia balik bertanya.

" entah lah. " sahut Zahra.

" keluarga mu perlu tau. "

" jangan sekarang. "

" kamu masih mencintainya? " tanya Aulia lagi.

Zahra menatap Aulia sesaat lalu kemudian menarik nafasnya dalam pertanda dia tak bisa menjawab nya.

Sepulang nya kerumah Zahra tak bercerita apa pun pada kedua orang tua nya dia masih memendam semuanya sendiri, setelah makan malam dan membereskan semua sisa makanan Zahra segera ke kamar. Zahra duduk di tepi tempat tidurnya dan mengambil kotak cincin pertunangan nya dengan Wahyu, tanpa diduga mama masuk ke kamar.

" Mama. " Zahra segera meletakkan kotak itu kembali.

" kamu kenapa sayang? " tanya mama.

" gak papa ma. "

" mama tau kamu banyak yang dipikirkan. Tak mau bercerita ke mama? " tebak mama lagi.

" ma, ma'af ya sudah membuat keluarga kita malu. " ucap Zahra.

" malu kenapa? " bingung sang mama.

" Abah sudah nyebar undangan banyak tapi malah gagal begini.. " Zahra sangat merasa bersalah.

Setelah kejadian hari itu Zahra dan keluarga tak pernah lagi membahas semua yang berkaitan dengan Wahyu ataupun acara pernikahan yang gagal, kedua orang tua Zahra tak ingin anak gadis mereka merasa sedih dan benar saja Zahra lah yang paling merasa bersalah dan sedih. Bukan hanya memikirkan kan perasaan kecewa dihati nya tapi dia juga memikirkan keluarga nya, dan rasanya itu yang paling menyakitkan untuknya.

" Boleh aku marah pada mereka ma? " tanya Zahra yang sebenarnya bukan pertanyaan ingin dia dapatkan jawaban itu hanya isi hati nya yang selama ini terpendam.

Sang mama hanya bisa mengelus pundak putri cantik nya itu.

" Tapi aku juga harus me ma'af kan untuk tetap bisa kuat kan ma? " Tanya Zahra lagi.

" kalau kamu kecewa dan sakit hati, ngadu sama Allah... Dia tidak hanya memberikan jawaban tapi juga obatnya." peluk mama erat.

" Zahra... Jangan merasa bersalah sama Abah dan mama ya nak ya ... mama yang minta ma'af karena gagal menemukan laki laki baik untuk mu. Kalau mencari siapa yang salah mama sama Abah lah yang salah. "

Mendengar itu Zahra makin memeluk dengan erat sambil menggelengkan kepala tanda tak setuju.

" Mama sama Abah akan baik-baik saja selama kamu baik-baik saja. Jangan terlalu berlarut larut memikirkan ini semua ya nak... "

" jangan menyalahkan diri sendiri..."

Sebagai seorang anak Zahra sangat merasa bersalah kepada orang tuanya, karena pasti mereka sudah jadi bahan omongan para tetangga, sanak saudara bahkan mungkin teman-teman nya. Menikah kan anak perempuan nya adalah hal yang tentu saja membuat mereka berbahagia sebagai orang tua itu ada lah momen yang tak bisa terlupakan tapi semua jadi sebaliknya. Itu lah yang membuat Zahra sangat sakit hati karena bagi nya sakit hati nya tak sebanding dengan membuat orang tua nya kecewa. Meski orang tua nya selalu bilang tidak, tapi dia tau di lubuk hati mereka yang terdalam pasti ada kecewa dan luka. Karena awalnya Zahra pun berpikir dengan menikah itu adalah salah satu cara dia membuat orang tua nya bahagia tapi ternyata dia salah. Bagi orang tua, kebahagiaan adalah melihat anak nya bahagia bukan hanya soal menikah saja, karena setelah menikah pun tak menjamin semua akan terus di liputi bahagia pasti ada cobaan dan rintangan.

1
Rahayu Irmayanti
Luar biasa
Trysa Azra: Terima kasih. ikuti terus alur ceritanya ya.. mohon dukungan nya
total 1 replies
Marwah Badriyah
bertanya tanya dari mana bisa membuat kisah ini😁
Heulwen
Saya sangat menikmati ceritamu, jangan berhenti menulis ya author!
Trysa Azra: terima kasih. ikuti terus cerita nya ya
total 1 replies
Codigo cereza
Alur yang penuh dengan pergulatan batin membuat saya terikat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!