Raden Saka Teguh, pewaris perusahaan kaya di Jakarta menyamar menjadi Jaka Tarub, pria miskin di pedesaan Jawa Timur saat berusia 25 tahun karena ingin mencari wanita yang tidak gila harta untuk bersanding bersamanya.
Sudah 1 tahun, Saka dalam penyamaran menjadi Jaka dan belum menemukan wanita yang bisa mengambil hatinya. Ketampanannya ia sembunyikan menggunakan gigi palsu yang maju kedepan dan Saka terpaksa harus mencoklatkan kulitnya menggunakan perawatan tanning dari klinik kecantikan serta dibantu dengan lulur coklat yang ia gunakan setiap akan keluar rumah.
Saka tinggal bersama nenek tua sebatang kara sebagai cucu. Nenek Minten namanya dan berprofesi sebagai petani dan penjual sayuran di pasar. Saka membantu meringankan pekerjaan nenek Minten selama setahun ini.
Penantian 1 tahun akhirnya Saka sebagai Jaka menemukan wanita yang ia inginkan. Anak pak RT yang baru saja pulang dari pendidikan di Australia. Tapi wanita itu membenci Jaka di pertemuan pertama. Apa yang terjadi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MALAM PERTAMA USAI SEBULAN SAH!
Ciuman diantara suami istri yang sudah menahan diri selama sebulan akhirnya pecah juga.
Tangan Jaka sudah menerobos kebagian bawah Fina dan bermain disana hingga wanita itu kelepasan mende-s-ah.
Jaka semakin berani berbuat lebih. Sentuhannya berhasil membuat Fina tak karuan bersuara sexy menggema di apartemen.
Hingga tanpa sadar Fina pun membuka matanya karena ingin melihat wajah pria yang membuatnya merasa nikmat.
Hampir saja kedua matanya mampu melihat wajah Saka jika tangan kekar Jaka alias Saka tidak menutup indra penglihatan sang istri.
"Aku bilang jangan membuka matamu, sayang. Atau aku akan berhenti memuaskanmu" bisik Jaka dengan suara beratnya.
Fina pun diam dengan nafas memburu dan tak berani membuka mata.
"Lebih baik kamu ikatkan kain penutup di mataku, agar aku tidak bisa melihatmu" sahut wanita itu.
"Baiklah jika itu yang kamu mau. Tunggu disini dan jangan membuka mata sedetik pun" ujar Jaka lalu masuk ke kamar Fina untuk mengambil sebuah kain. Ia pun mengambil scraft yang tergantung di lemari kaca sang istri.
Jaka kembali ke ruang keluarga dan langsung menutup mata Fina dengan kain itu.
"Terlalu kencang tidak?" tanya Jaka.
"Nggak, cukup" jawab Fina dengan mata tertutupnya.
Dengan begini penyamaran Jaka tidak terancam. Ia pun kembali mencium bibir wanita itu dengan lembut diawal lalu saat sudah mendapatkan respon semakin meminta lebih.
Tangan Jaka sudah meremas kedua aset kenyal milik Fina yang masih tertutup dress dan b-r-a.
"Bagaimana..bagaimana... kamu bisa melakukan hal seperti..ini Jaka?" tanya Fina disela sela de-sah-annya.
"Kamu tidak perlu tau, pria kampung ini akan memberikan mu kepuasan. Apalagi kita sudah sah sebagai suami istri, jadi kita tidak perlu membatasi diri" jawab Jaka.
Entah sejak kapan dress Fina sudah jatuh ke lantai serta kaos Jaka pun sudah tidak terlihat menutupi tubuh kekar Jaka.
Jaka memainkan salah satu tangannya di bagian bawah sang istri, sedangkan mulutnya bereaksi mencumbu bagian atas.
"Kita ke kamar. Sofa ini terlalu kecil untuk kita berdua" ucap Jaka dan tanpa menunggu persetujuan dari Fina, ia menggendong wanita itu ala bridal style untuk masuk kamar.
"Jaka" lirih Fina saat sudah terlentang di ranjang.
"Hmm, apa?" sahut Jaka sambil melepaskan celana jeansnya hingga celana da-l-am-nya.
"Setelah malam pertama kita ini, aku tetap ingin menjadi istrimu sampai kita sama sama bosan dengan hubungan ini. Setidaknya 2 bulan lagi, kita masih suami istri" ujar Fina.
"Kenapa kamu membahas hal ini sekarang? Soal itu, bisa kita bicarakan setelah malam pertama kita. Kalau kamu tidak suka dengan pelayananku di ranjang, katakan lah. Aku juga akan mengatakan secara jujur jika pelayananmu kurang" ucap Jaka.
"Aku hanya memastikan saja dirimu tidak akan langsung menceraikan ku besok setelah malam ini" ungkap Fina yang tiba tiba takut jika ia diceraikan oleh suaminya yang ternyata jago memberikan kenikmatan dr sentuhan lembut.
Jaka tak menyahuti dengan suara namun dengan bibirnya yang langsung mencium bibir Fina lalu me-lu-matnya.
Salah satu tangan dengan lincahnya membantu melepas pengait b-r-a milik Fina dan melemparkannya ke segara arah.
Lalu berpindah melepaskan penutup aset inti dibawah wanita itu hingga tubuh sang istri polos sempurna.
Jaka mengecek inti Fina apakah sudah siap menyatu dengan miliknya atau belum dan ternyata sudah sangat basah.
"Oke, sayang. Udah siap ya. Aku mulai, meskipun aku bukan yang pertama untukmu atau kamu bukan yang pertama untukku, namun penyatuan ini menjadi penyatuan pertama kita sebagai suami istri. Kita akan buktikan bahwa hubungan halal lebih nikmat daripada kesenangan remaja yang tidak terkontrol" Jaka jadi banyak omong saat melakukan malam pertama dengan istrinya karena nyatanya dengan begini rasa grogi berkurang.
"Cepetaaaan!! Aku udah gak tahaan!!" seru Fina yang malah tak sabaran.
Dengan hati hati, Jaka yang sudah setahun lebih berpuasa berhubungan s*x , terakhir kali dengan mantan kekasihnya sebelum kepergok selingkuh, jadi semakin grogi saat senjatanya sudah menyentuh pintu masuk.
Fina yang sudah merasakan sesuatu di bagian bawahnya mulai mengigit bibirnya menahan de-sa-han.
Jaka terlihat ragu ragu, apakah dengan hubungan seperti ini dia akan mengetahui cinta tulus dari seorang Dafina.
Merasa sang suami tidak banyak bergerak lagi padahal dirinya sudah bergairah di ubun ubun, tangan Fina ia arahkan ke bawah intinya lalu dengan sigap memegang milik Jaka dan langsung menempatkannya di tempat yang seharusnya.
"Aaaaakh!!" teriak Fina dan Jaka bersamaan, lalu mereka saling tatap dengan posisi atas bawah, meskipun si wanita tidak bisa melihat secara jelas wajah si pria.
"Kamu kelamaaan" omel wanita itu setelah beberapa saat diam.
"Maafkan aku. Aku udah lama tidak melakukan hal ini setelah diselingkuhi" jujur Jaka.
"Lakukan sekarang, atau aku yang akan ambil alih" ancam Fina membuat Jaka pun harus menjadi Saka yang sesungguhnya yang jago main ranjang.
"Baiklah, aku akan menuruti apa mau mu. Kamu yang minta" sahut Jaka dengan senyum smirknya.
Langsung saja ia mulai menggerakkan miliknya sesuai ritme hingga suara sexy Fina semakin cepat.
Beberapa menit kemudian, pelepasan keduanya tumpah bersamaan, saat bagian bawahnya terasa hangat hingga masuk ke rahim, barulah Fina sadar jika suaminya tidak memakai pengaman.
Fina langsung mendudukan tubuhnya dan berkata "Jak, kamu gak punya pengaman? Bisa bisanya aku lupa soal ini".
"Jangan khawatir, besok pagi aku akan membelikanmu pil pencegah kehamilan. Aku belum menyiapkan pengaman karena tidak terpikirkan malam pertama secepat ini denganmu" sahut Jaka.
"Ck, kamu terlalu ceroboh. Meskipun kita sudah malam pertama bukan berarti aku ingin langsung hamil anakmu ya. Kasian dia jika lahir dalam kondisi orang tuanya yang rumit" ujar Fina yang kedua matanya masih ditutup kain.
"Ya aku mengerti. Aku juga belum berencana membuat mu hamil anakku secepat ini. Aku masih ingin menikmati masa berdua kita" ucap Jaka.
"Mau lagi nggak, sebelum penutup matamu aku lepas?" lanjutnya.
"Hmmm, sepertinya cukup. Perutku masih terasa hangat karena pelepasan mu tadi" jujur Fina.
Ia takut jika semburan benih pertama Jaka di rahimnya benar benar akan bisa tumbuh jadi janin.
Selama ini ia melakukan hubungan begituan dengan mantan kekasihnya selalu bermain aman. Rolan yang pakai pengaman atau keluar di luar. Jika terlanjur keluar didalam, maka Fina akan segera meminum pil kontrasepsi yang selalu tersedia di tasnya.
Dalam kondisi ini, ia juga belum menyediakan pil itu karena tidak akan terpikirkan akan menyatu dengan suami sementara secepat ini lebih cepat dari kesepakatan.
Jaka langsung turun ranjang dan memakai celananya lagi serta memasang gigi palsunya.
"Aku bisa melihat ke khawatiranmu, akan aku belikan obatnya sekarang juga. Pasti ada klinik apotek 24 jam. Tunggu aku, mandilah dulu dan buka penutup matanya" suruh Jaka dan Fina langsung membuka kain yang menutupi kedua matanya.
Wanita itu bisa melihat punggung polos Jaka saat pria itu keluar kamar.
"Aku tidak menyangka, Jaka bisa berhubungan ganas di ranjang seperti ini. Dia bukan pria kampung biasa" gumam Fina saat mendengar pintu apartemen tertutup.
Ia pun melihat jejak pelepasan keduanya yang berada di atas sprei warna cream.
"Astaga, ini bener bener banyak banget lebih banyak dari pelepasan bareng Rolan. Lengket banget lagi" lirih Fina. Lalu beberapa saat ia memutuskan untuk turun ranjang dan langsung membersihkan diri.
Fina cukup tidak nyaman jika setelah melakukan hubungan intim tidak langsung mandi besar. Ia tidak suka rasa lengket di bagian paha dan intinya.
Dibawah guyuran air shower, Fina berkata
"Jika setiap melakukan hubungan dengan Jaka mataku ditutup, maka wajah Saka yang akan menggantikan wajah Jaka di bayanganku. Setidaknya aku melakukannya bersama suamiku sehingga tidak bisa dianggap berselingkuh"
Wanita itu pun melanjutkan membersihkan diri karena ia juga harus segera mengganti spreinya.