NovelToon NovelToon
Perilaku Bejat Suamiku

Perilaku Bejat Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga
Popularitas:39.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dwi cahya rahma R

Naomi Tias Widuri menjalani hari-harinya sebagai seorang ibu rumah tangga biasa setelah menikah dengan laki-laki bernama Henda Malik Ahmad. Di persunting oleh Hendra satu tahun yang lalu, kini Naomi dan Hendra akan segera memiliki buah hati.

Naomi yang patuh kepada suami memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan nya sebagai seorang Direktur di perusahaan ayahnya, dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah untuk melayani sang suami.

Namun ternyata kepatuhan Naomi terhadap suami tidak membuat Hendra setia terhadapnya, justru Hendra mempunyai wanita lain di saat Naomi hamil di usia tujuh bulan.

Penderitaan yang Naomi alami semakin lengkap setelah mengetahui bahwa selingkuhan suaminya tersebut adalah orang yang sangat ia kenal.

Jika kalian Penasaran siapa selingkuhan Hendra, mari kita simak bersama-sama novel ini.

Happy Reading ❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4

Naomi yang baru saja selesai mengganti pakaiannya menggunakan piyama kembali beranjak naik ke atas ranjang tempat tidur sambil meraih ponselnya. Tidak lama Hendra yang baru saja selesai mandi keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk membalut tubuhnya.

"Kemana saja seharian ini mas?." tanya Naomi tanpa menatap ke arah Hendra, ia tetap fokus pada ponselnya.

Hendra yang mendapat pertanyaan dari Naomi seketika menoleh ke arah istrinya. "Kan tadi pagi aku udah bilang sayang kalau aku ada meeting mendadak." jawab Hendra.

"Meeting dengan siapa? dan di mana?." tanya Naomi lagi yang kini menatap ke arah Hendra yang sedang memakai pakaiannya.

"Ya.. ya di kantor lah, di mana lagi, kenapa sih? kamu ngga percaya?."

"Apa Sindi juga ikut meeting itu?."

"Iya dong sayang, kan dia sekretaris ku." Hendra yang beranjak naik ke atas ranjang tempat tidur.

Naomi menatap wajah Hendra secara intens, ternyata jawaban Hendra dan Sindi sangat berbeda. Hendra yang mendapat tatapan dari Naomi seperti mengintimidasi seketika sedikit takut. "Kamu kenapa sih sayang.. apa ada masalah?." tanya Hendro.

"Bagaimana bisa ya Sindi meeting bersamamu di kantor, padahal hari ini dia sedang berada di Bogor bersama keluarganya." ucap Naomi.

Hendra yang mendengar ucapan Naomi secara tiba-tiba tentang Sindi seketika terkejut. Hendra yang tadinya terlihat tenang kini mulai gelisah. "Oh itu.. iya.. memang sebelum aku memberi tahu Sindi ada Meeting mendadak Sindi masih berada di bogor bersama keluarganya, dan baru datang ke kantor siang tadi sayang."

"Jawab saja pertanyaan ku mas, ke mana kamu hari ini? dan bersama siapa? jangan berbohong kepadaku!." Naomi yang lama-lama menjadi kesal.

Hendra yang tadinya masih berbicara dengan pelan dan lembut kini ikut merasa kesal. "Aku sudah jujur Naomi! kurang jujur apa? kamu tidak percaya dengan suamimu sendiri? mana mungkin sih aku berbohong sama kamu."

"Bagaimana aku mau percaya sama kamu, baru satu jam yang lalu loh mas aku telfon Sindi, dan dia masih berada di Bogor bersama keluarganya, lalu kamu meeting dengan siapa?."

Hendra seketika terdiam. Ia mencoba untuk tenang untuk mengatur emosinya, mencoba mencari alasan agar Naomi tidak curiga tentang perselingkuhannya.

"Lagi pula kamu sangat aneh, mana ada meeting di hari minggu, yang jelas-jelas semua karyawan libur, dan kantor yang pasti juga tutup. Selama aku jadi direktur di kantor papa, aku gak pernah itu masuk kerja di hari minggu, toh jika ada meeting mendadak pasti juga lewat Video call, atau di undur hari senin. Apa kamu segila itu mencari uang sampe hari minggu masuk kerja?." gerutu Naomi di dekat Hendra.

"Kamu itu ya suami lagi capek malah di marahi masalah yang tidak jelas." Hendra yang mengalihkan topik pembicaraan.

"Loh kok kamu jadi nyalahin aku sih mas, kan aku cuma tanya kemana aja kamu hari ini? tinggal jawab aja kok pakai marah dan bohong."

"Sudah lah.. percuma jelasin sama kamu, kamu itu taunya cuman marah-marah aja. Aku capek mau tidur." Hendra yang langsung merebahkan tubuhnya sambil menarik selimut membelakangi Naomi.

Naomi yang melihat suaminya selalu lari dari masalah semakin merasa kesal. "Setiap ada masalah, kamu selalu lari dari masalah itu, kamu tidak pernah menyelesaikan masalah itu, aku sebagai wanita juga ingin di mengerti mas.. emang salah kalau istri tanya tentang suaminya? apa lagi aku sedang hamil yang pikirannya selalu over thinking terus, seharusnya kamu bisa dong membuat aku sedikit lega."

Hendra yang tadinya tidur, kini kembali bangun. "Maka dari itu kamu sedang hamil itu jangan mikir yang aneh-aneh, kasihan anak kita yang selalu menanggung pikiran mommy nya yang selalu berfikir jelek tentang suaminya, jangan selalu hal sepele itu di besar-besar kan. Apa lagi menanyakan hal yang tidak jelas."

"Hah.. hal tidak jelas? kamu pergi seharian tanpa kabar, dan tidak tahu di mana dengan siapa? kamu bilang tanya hal yang tidak jelas?."

"Stop Naomi.. kuping ku sakit mendengar kamu terus celoteh sana sini, mending aku tidur di kamar bawah saja, di sini ngga nyaman." Hendra yang turun dari ranjang dan berjalan keluar dari kamar.

"Mas.. aku belum selesai bicara..." teriak Naomi namun Hendra tidak mengindahkannya.

Naomi semakin merasa kesal dengan Hendra. Setiap mereka berdebat karena sesuatu hal Hendra selalu lari dari masalah itu, dan memilih untuk tidur di kamar lain. Naomi yang merasa kesal seketika turun dari ranjang tempat tidur ke kamar mandi. Naomi mencoba untuk membasuh wajahnya di wastafel sambil menarik nafas agar suasana hatinya kembali normal dan amarahnya mereda.

"Apa yang kamu lakukan Naomi? kenapa kamu sedikit-sedikit marah." ucap Naomi pada dirinya sendiri sambil menatap ke arah kaca.

Setelah Naomi merasa lebih baik, ia mencoba untuk kembali ke kamar untuk istirahat, namun sebelum ia keluar dari dalam kamar mandi, langkah nya terhenti kala matanya melihat kemeja putih yang tadi pagi di kenakan oleh suaminya. Di sana Naomi melihat bercak noda berwarna merah.

Naomi mencoba meraih kemeja yang tergantung di dalam kamar mandi, dan memastikan bercak tersebut.

"Lipstik siapa yang menempel pada kemeja mas Hendra? kemarin parfum wanita, sekarang lipstik, apa benar mas Hendra selingkuh?." Naomi yang teringat dengan ucapan Hilda sahabatnya beberapa hari yang lalu, yang melihat Hendra suaminya sedang berada di mall dengan seorang wanita, namun Naomi tidak percaya dengan ucapan Hilda, Naomi percaya jika suaminya tidak akan melakukan hal Zina itu.

Naomi yang tadinya merasa lebih tenang kini kembali merasa kesal. "Aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya mas Hendra lakukan di belakangku, apakah ini yang membuat mas Hendra beberapa bulan ini berubah dan sering pulang larut malam."

Di lantai satu, Pak Wicak yang sedang membuat kopi di dapur seketika menghentikan aktifitasnya kala mendengar suara seseorang yang sedang mengobrol. Pak Wicak terus mengamati suara tersebut, dan ternyata suara itu berasal dari kamar Irma yang tidak jauh dari dapur. Pak Wicak seketika sedikit terhentak. "Malam-malam begini Irma telepon sama siapa? ah mungkin sama pacarnya." Pak Wicak yang kembali melanjutkan aktifitasnya menyeduh kopi untuk pak Leman dan dirinya.

Setelah selesai membuat kopi, pak Wicak segera kembali ke depan rumah sambil membawa dua gelas kopi. Namun saat tiba tepat di depan kamar Irma, tiba-tiba bulu kuduk pak Wicak berdiri, bukan karena takut melainkan ia mendengar suara yang menjijikan dari dalam kamar tersebut. Pak Wicak mendengar suara Irma sedang mendesah seperti keenakan.

Pak Wicak seketika bertanya-tanya dengan siapa Irma tidur. Pak Wicak ingat di rumah tersebut hanya ada empat laki-laki. "Pak Agus sedang di rumah sakit, pak Leman ada di depan, pak Hendra...." Pak Wicak yang memberhentikan ucapannya.

"Astaga.. apakah yang di katakan pak Leman itu benar?." Pak Wicak yang geleng-geleng, lalu kembali melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu sebelum mereka melihatnya.

1
Lina Ina
thor jangan lah terlalu lama up story nya 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Rike
gila emg si hendra
Irma: maaf nih emangnya Hendra pernah waras
total 1 replies
Lina Ina
thor mana sambungan nya….malas lah baca mcm ni
Delfianti
aku paling tak suka membaca novel istri terlalu bucin dan bodoh. aku paling suka baca novel istri yg gesit dan tak mau di bodoh hi.
Rahma Romadhoni: tinggal di skip aja
total 1 replies
Asyatun 1
lanjut
Ananda Muthaharoh
si Naomi ini gimana sih, km ank org kya, ea husut lah kelakuan suami km, jngan mau diinjek2 laki2 tengik ky hendra, selingkuhan dimana2, pda hamil pula, km ky ga ada harganya naomi.
G** Bp
hmm makin seru aja nich cerita nya..
next Thor...
Irma
nggak usah bilang andai andai dan andai deh naomi makanya denger apa kata orangtua kamu menyesal pun udah nggak guna lebih baik sekarang loo makan yg banyak jangan banyak pikiran yg harus loo pikirin sekarang itu anak yg Lo kandung
Heny
Naomi bilang sm pp dan mm mu jng diam aja duh thor jng bkn kesal
Heny
Naomi bkn kesal thor ne yg buat hal
Heny
Irma korbannya hendra klau aqu jd naomi sdh kucerai
Uthie
emang kelewat bodoh si Naomi 😌
Heny
Thor jng lama2 bongkar perselingkuhan suami nya biar tau diri
Heny
Istri nya insting nya gk tajam msk gk tau klau mrk berdua selingkuh
Uthie
berarti lakiinya pemain yaaa 😜😏
Uthie
justru selingkuh nya itu dirumah kamu sendiri Naomi 😜
Uthie
terlalu bodoh itu mahh sihh
Uthie
sebenarnya aga sebel dengan istri yg bodoh hanya dengan mengesampingkan feeling nya 😤
Irma: banget aku aja sampe kesel
total 1 replies
Uthie
Mampir 👍♥️
Asyatun 1
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!