Bertransmigrasi Menjadi Istri Pengganti

Saat kami tidur di hutan belantara pada larut malam, orang-orang yang tidak terbiasa dengan pergantian kelas ini masih membuat masalah!

Tang Zhixia mengambil roti kering di tangannya dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

Tidak peduli bagaimana situasinya, ada baiknya jika ada seseorang yang memberinya makanan.

Dia tidak gemuk atau kurus, pendiam dan terlalu malas untuk ikut campur dalam urusan orang lain, tetapi Lu Ao tidak bisa.

Dia terpaksa berjalan bolak-balik di antara berbagai orang yang menangis.

Sebelum Tang Zhixia tersedak roti kukus di mulutnya, ada kantong air di kakinya.

Lu Ao melemparkan kantong air dan pergi. Dia berjongkok dan mengambil roti kukus yang dilemparkan ke tanah.

Dia menepuk-nepuk debu dari roti kukus dan menyerahkan roti bersih lainnya ke dalam pelukannya.

“Nenek, perjalanannya masih panjang, jadi ayo kita makan.”

“Apakah ini untuk konsumsi manusia?!”

Wanita tua itu melambaikan tangannya dengan marah dan mengertakkan gigi dan berkata, “Aku tidak akan makan ini! Beri aku sesuatu yang lain untuk dimakan!" "

Lu Ao mengangkat roti itu tanpa bergerak untuk waktu yang lama, menggigit sisi rahangnya dan akhirnya hanya tersenyum pahit.

“Hanya ini.”

“Kalau begitu aku lebih baik mati kelaparan daripada makan!”

Lu Ao mengatupkan bibirnya dengan maksud yang tidak jelas, dan ada keributan lain di pihak ibunya.

"Ah! Ada serangga!"

"Ada serangga di sini, Ao'er!"

Ao'er meletakkan rotinya dan pergi membantu melawan serangga itu.

Setelah pengusiran serangga itu selesai, ibu mertua murahan itu terus menangis sambil menggendong sepasang anak kecil. Lu Ao menghiburnya beberapa patah kata dan berlari untuk memeriksa lelaki tua itu.

Mereka telah diasingkan di jalan selama sehari, dan lelaki tua itu masih belum bangun.

Setelah Tang Zhixia selesai makan roti kukus, Lu Ao masih sibuk berlarian.

Selama orang-orang di sini bisa bernapas, dialah yang berteriak, seolah-olah kata Lu Ao sangat berharga sekarang, mereka tidak akan melepaskannya.

Tang Zhixia berpikir sejenak, lalu berjalan membawa kantong air.

Agar adil, selain menyebabkan dia diasingkan, Lu Ao tidak banyak bicara padanya.

Pria ini bahkan membantu menutupinya saat dia sedang merampok Tang Bingrou.

Bukan tidak mungkin untuk mengulurkan tangan.

"Hei."

"Minumlah air."

Semua orang tidak tahan lagi.

Lu Ao, yang setengah berjongkok di tanah, bereaksi sedikit lambat. Dia menggelengkan kepalanya keras ketika mendengar suara itu. Ketika dia melihat ke atas, dia tampak tertegun sejenak, tetapi matanya terganggu.

Melihat ini, Tang Zhixia merasa tidak enak: "Apakah kamu baik-baik saja?"

"Aku..."

Duang!

Pria itu tiba-tiba jatuh ke tanah dan debu membubung.

Lu Ao tiba-tiba batuk seteguk darah dan langsung jatuh ke tanah.

Pikiran Tang Zhixia seketika menjadi sangat kosong.

Teman baik, kamu dalam masalah!

“Lu Ao?”

“Lu Ao, kamu baik-baik saja?!”

Dia mencoba mengguncangnya beberapa kali tetapi tidak mendapat jawaban apa-apa.

"Tolong!"

Tang Zhixia benar-benar meninggikan suaranya sekeras yang dia bisa, tapi kecuali ibu mertuanya yang datang sambil merangkak dan menangis, dan sepasang adik laki-laki dan perempuan yang ketakutan dan menangis, semua orang hanya melihat dengan dingin.

Paman Lu mencibir: "Apa salahnya pingsan? Kamu telah menyakiti keluarga Lu seperti ini, dan kamu masih mengira kamu adalah pangeran yang mulia?"

"Jauh sekali ke arah barat laut. Wajar jika merasa pingsan di tengah-tengah hari ini. Ada apa? Apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu harus heboh seperti itu!"

Wanita tua itu membuang roti kukus yang dikirim oleh Lu Ao lagi dengan wajah galak, dan berkata dengan dingin: "Ya, apa yang perlu dikhawatirkan?"

Kecuali mereka, semua orang terlihat acuh tak acuh.

"Kalian ..."

Lu Wenxiu memandang anggota keluarga yang saling berteriak itu dengantak percaya, hatinya hancur, dan dia berbaring di tubuh Lu Ao dan menangis dengan keras: "Ao'er!

" Ada apa denganmu, nak? Jika terjadi sesuatu padamu, bagaimana ibumu bisa bertahan?"

"Aoer, kamu..."

"Dia belum mati!"

Tang Zhixia mendorong wanita yang menangis dengan wajah gelap itu. Dia segera meletakkan tangannya yang gemetar di leher Lu Ao untuk memastikan bahwa dia masih hidup. Dia menghela napas tiba-tiba dan berjalan ke arahnya lebih dekat.

Dia telah melihat Lu Ao berbicara dengan sipir penjara sambil bersembunyi di sudut, dan dia tampak familier.

Mungkin orang itu bisa membantu!

Dia mengabaikan napasnya dan berkata, "Tuanku, Lu Ao muntah darah dan pingsan. Bisakah Anda membantu saya memikirkan solusinya?"

Kepala penjara berkata dengan canggung, "Ini hari pertama saya keluar dari Kyoto, dan saya tidak tahu caranya banyak orang yang menatapku dari belakang. Bagaimana jika..."

"Bagaimana kalau menunggu sebentar?"

Pokoknya, agar tidak menimbulkan masalah yang tidak perlu, kita pasti tidak bisa mengundang dokter.

Tang Zhixia tidak terkejut dengan jawaban ini. Dia berbalik dan mengertakkan gigi dan berkata, "Bisakah kamu mengizinkanku pergi ke hutan di sana untuk mencari tumbuhan?"

"Aku berjanji tidak akan menimbulkan masalah apa pun padamu, dan aku akan datang kembali segera setelah saya menemukannya."

Dia tidak tahu keterampilan medis apa pun, tetapi dia belajar banyak metode swadaya di panti asuhan ketika dia masih kecil. Kemudian, dia belajar untuk mendapatkan gelar doktor di bidang pertanian dan belajar banyak tentang banyak hal tentang obat-obatan herbal.

Lu Ao jelas menderita amarah dan darah yang tidak mengalir lancar. Jika dia bisa menemukan ramuan yang bisa membantunya, dia mungkin bisa menyelamatkan nyawanya.

Melihat keragu-raguan sipir penjara, Tang Zhixia langsung memunggungi semua orang dan mengeluarkan mutiara seukuran ibu jari dari lengan bajunya.

Dia meletakkan mutiara yang telah dia lepaskan dari mahkota burung phoenix ke tangan sipir penjara, dan berkata sambil tersenyum masam: "Tuan, tolong bantu saya."

"Jika dia tidak sadarkan diri seperti ini, dia pasti tidak akan bisa bergerak jika tidak seseorang akan menggendongnya besok. Kita sedang dalam perjalanan. Bukankah itu hanya akan menjadi penundaan?"

"Saya akan mencari ramuan untuk memberinya makan terlebih dahulu. Setelah beberapa hari, itu tidak akan mengganggu, dan kemudian saya bisa memanggil dokter."

Penjaga penjara mencubit mutiara panas itu dan melihatnya lagi. Lalu berkata dengan kejam: "Oke!"

"Tapi aku harus pergi bersamamu!"

Tang Zhixia tidak punya masalah dalam mengikuti tahanan itu, dan segera memimpin sipir penjara ke dalam hutan.

Untungnya, saat ini tengah musim panas dan vegetasinya subur.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk menemukan apa yang diinginkannya. Dia berlari kembali dan dengan tegas membungkus daun rumput berduri di tangannya dengan ujung bajunya dan menghancurkannya. Dia membuka mulut Lu Ao dan memeras jus hijau dari ujung bajunya dan meneteskannya ke mulutnya.

Lu Ao mengatupkan giginya erat-erat. Selain itu, ini adalah pertama kalinya Tang Zhixia memberikan obat seperti ini, dan jus hitam dan hijau menetes ke seluruh lehernya.

Lu Wenxiu memperhatikannya mengulangi tindakan ini seolah-olah dia telah kehilangan jiwanya. Setelah beberapa saat, dia tiba-tiba mendorongnya: "Apa yang kamu lakukan?!"

"Apa yang kamu beri makan pada Ao'er?!"

Tang Zhixia didorong begitu keras hingga dia jatuh ke tanah dan langsung menjadi marah.

“Jika kamu tidak memberinya makan seperti ini, dia mungkin mati!”

Dia tidak ingin merepotkan, tetapi jalan menuju barat laut sangat jauh, dan hanya Lu Ao yang berpikir untuk memberinya air. tas.

Jika Lu Ao meninggal, apakah dia, seorang janda baru, masih bisa menyenangkannya?

Orang-orang ini bisa memakannya hidup-hidup!

Tang Zhixia bangun dengan wajah muram, dan ketika Lu Wenxiu masih berusaha menghentikannya, dia berkata, "Ibu mertua, kamu tidak ingin putramu mati, dan aku tidak ingin menjadi seorang janda ."

"Jadi aku tidak akan menyakitinya, oke?"

Lu Wenxiu sepertinya belum terbiasa. Sebagai ibu mertua, dia menangis seperti saringan bocor.

Namun Tang Zhixia tidak peduli untuk berbicara omong kosong padanya.

Dia menghancurkan semua rumput liar yang dia petik menjadi jus dan memerasnya ke dalam mulut Tu Ao, bahkan tidak membiarkan jus mengalir ke lehernya.

Setelah semua rumput liar dipelintir, dia meraih tangan Tu Ao dan menusuk jari telunjuknya dengan duri tajam, meremas jarinya dengan kuat untuk mengeluarkan darahnya.

Namun hingga kelopak matanya mulai turun tak terkendali, Lu Ao yang wajahnya seputih kertas masih belum bangun.

Sepertinya dia benar-benar tertidur seperti ini...

Tang Zhixia masih khawatir sebelum dia kehilangan kesadaran.

Ketika dia terbangun di tengah fajar dalam keadaan linglung, dia mengulurkan tangannya tetapi tidak menyentuh orang yang berbaring di sampingnya tadi malam. Dia duduk dengan kaget dan berkata: "Lu Ao ?!