Seorang pria muda bernama Adin Ahmad, ia lahir ditengah-tengah keluarga yang memprioritaskan dirinya menekuni ilmu agama, setelah ia menamatkan pendidikan s1 nya di bidang ilmu agama islam, kini ia berusaha menggapai s2 nya, jurusan ilmu sejarah islam, dan lika liku perjalanannya dimulai ketika ia hijrah dari Kota Serang ke Kota Tangerang. Awalnya ia ingin mengembangkan bisnis lalu melanjutkan pendidikan s2 nya dengan tenang.
Banyak wanita-wanita cantik di sekelilingnya yang tertarik padanya, baik dari ketampanannya maupun dari kejeniusannya. Salah satunya Syifa Fauziyah.
"Benarkah Ustadz Muda ini yang telah mencuri hatinya Syifa?"
"Terus kapan waktu terjadi pencuriannya itu?"
"Lantas kenapa Syifa tidak berteriak ketika hatinya di curi?"
"Apakah dia sengaja mebiarkan agar hatinya di curi dan diambil oleh Ustadz Muda ini?"
" Ayo mari kita simak kisahnya, semoga para sahabat terhibur !!"
"Tolong jangan sampai lupa!"
"Like, komen, share, dan subscribe"
"Kami nantikan dari anda!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aby Arsyil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04. Pesona Ustadz Yang Tampan
Sepasang mata cantik itu masih enggan berpaling dari arah pandangannya, dia semakin tertarik pada pemuda itu, orang yang telah mendebarkan jantungnya waktu itu, meski itu tanpa di sengaja, tetap saja masih membekas di ingatannya, ingin rasanya kejadian itu terulang kembali, seandainya waktu bisa di putar balik lagi. Ia pasti akan memutarnya dengan penuh semangat. Bagaimana pun juga dia masihlah seorang wanita muda yang tidak bisa membohongi perasaanya sendiri. "Ketertarikan dengan lawan jenis itu adalah hal yang wajar, tapi jika sampai menyerahkan diri itu namanya kurang ajar."
Syifa Fauziyah tidak menyangka, orang yang di kenalnya sebagai tukang Ojek, ternyata adalah seorang Ustadz yang mumpuni ilmu agamanya, juga merupakan adik dari seseorang wanita yang paling di kaguminya selama ini.
Umi Tiah, adalah sosok teladan dan panutan baginya, seorang wanita yang menginspirasi dan motivasi dirinya.
Acara pengajian pun kini berjalan dengan lancar seperti biasa, setelah pembawa acara tersebut membacakan susunan acara, dan dengan khidmat semua jama'ah ibu-ibu pengajian mendengarkan apa-apa yang di sampaikan oleh Ustadz Muda ini.
Dengan penuturan yang lugas dan suara yang jelas, sesekali ibu - ibu Jama'ah Pengajian mengangguk anggukan kepalanya tanda faham dan setuju dengan apa yang di sampaikan oleh Ustadz Muda ini. Banyak ibu - ibu yang tercerahkan pemikirannya sehingga mendapat manfaat yang banyak dan kini mereka wawasannya bertambah semakin luas tentang betapa pentingnya ilmu agama itu.
Sesekali terdengar suara tawa dari mereka , namun masih dalam batas - batas yang wajar. Pengajian kali ini terasa sangat meriah karena yang memimpin adalah Ustadz Muda nan tampan dan berpengalaman, dengan pembawaannya yang santai, rileks dan tidak kaku, membuat para jamaah ibu - ibu semakin betah dan bersemangat mendengarkan petuah - petuah darinya, dan berusaha mengingat lalu mengukir di dalam hatinya apa - apa yang di peroleh dari pengajian ini. Seperti apa yang baru saja di katakan oleh Ustadz Adin.
" KUN MUSTAFIDAN KULLA YAUMIN ZIYADATAN MINAL ILMI WAASBAH FI BUHURIL FAWAAIDI. "
"Jadilah orang yang setiap hari mengambil faidah ilmu pengetahuan, dan selami lah lautan - lautan faidah tersebut."
Dari sekian banyaknya jamaah yang hadir di pengajian ada beberapa mata yang curi - curi pandang pada Ustadz Muda ini, bukannya mendengarkan kajian yang sedang di sampaikan, kini malah memandangi wajah tampannya Ustadz itu tanpa berkedip, seolah olah jika ia berkedip Ustadz Muda yang tampan itu akan menghilang dari pandangan matanya, salah satu orang yang terus memperhatikan Ustadz Adin tanpa berkedip itu, siapa lagi kalau bukan 'Syifa Fauziyah', orang yang hatinya telah tertawan dengan pesonanya sang Ustadz. Satunya lagi teman dekatnya Syifa Fauziyah yang bernama 'Nurmala Dewi Ayu Anggraini' orang yang biasanya bersikap cuek terhadap laki - laki yang mendekatinya, kini malah hanyut dengan pikirannya sendiri, akibat memandangi wajah sang ustadz tanpa berkedip, dan masih ada lagi, gadis yang kehilangan fokusnya bukannya mendengarkan ilmu yang sedang di sampaikan, ia malah memandangi mulut Ustadz yang menyampaikan, dia membayangkan seandainya mulut itu bertemu dengan mulutnya, dia akan memagut mulut itu dengan lembut dan penuh perasaan 'Mira Asmira' itulah nama gadis itu. Dan satu lagi yang tidak mau ketinggalan dialah 'Mpok Dian' janda muda yang telah di tinggalkan oleh suaminya untuk selama - lamanya, hatinya juga tergugah dengan penampilan Ustadz Adin yang tampan rupawan, namun kalem dan penuh wibawa, dia selalu menantikan sosok pria pengganti yang bertanggung jawab yang kelak bisa membimbingnya ilmu agama dan membawanya menuju puncak ke bahagiaan. Menuruti kata hatinya dialah Ustadz Adin orang yang cocok dengan itu semua, namun menilik kembali kondisi dirinya, yang sudah berstatus janda, apakah dirinya masih layak untuk Ustadz ini? Merenungi kembali masalah layak atau tidak layak dirinya, biarlah takdir tuhan yang akan menentukannya nanti!. Yang pasti saat ini hatinya tengah berbunga - bunga, meski hanya bisa sebatas memandangnya saja itu sudah cukup memberi kedamaian di hatinya.
Di saat - saat Ustadz Adin menjeda kata - katanya, ada seorang ibu muda yang mengangkat tangannya tanda ia ingin bertanya sesuatu kepadanya sambil menyerukan namanya " Ustadz..!, kemudian sang Ustadz menatapnya, lalu mengangguk mempersilahkan ibu muda itu untuk bertanya.
" Assalamualaikum Ustadz "
" Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh !
" Nama saya ibu Ranti, ada yang ingin saya tanyakan pada Ustadz ?!"
" Silahkan !?
" Ustadz, Apakah hukum Aqiqah itu? wajib atau sunah?
" Baik, ini pertanyaan yang bagus ! Anak merupakan karunia terbesar yang Allah berikan kepada kita, Anak juga merupakan perhiasan yang tidak bisa di gantikan dengan harta benda. Oleh karena itu, kita yang telah di karunia seorang anak, baik itu anak perempuan atau laki - laki, kita harus mensyukurinya dengan menyembelih seekor atau dua ekor kambing atau domba, sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT. Itulah yang di kenal dengan Aqiqah.
Aqiqah adalah hewan sembelihan untuk anak yang baru lahir. Istilah Aqiqah sebenarnya di ambil dari kata 'Al-'iqqah' yang berarti rambut anak yang baru di lahirkan, kemudian menjadi 'Aqiqah' yang berarti hewan yang di sembelih untuk anak yang baru lahir.
"Mayoritas Ulama sepakat dan berpendapat, hukum Aqiqah adalah Sunnah Muakkad. Namun, menurut sebagian Ulama seperti Abu Al-Laits dan Abu Daud, hukum Aqiqah adalah Wajib !.
"Perintah untuk Aqiqah adalah riwayat dari Salman bin 'Amir Adh-Dhabiy. Dia berkata; Bahwa Rasulullah Muhammad saw. , bersabda : “Aqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelih lah hewan dan hilangkan lah semua gangguan darinya.” (HR.Bukhari).
"Terus kapan kah, sebaiknya Aqiqah itu di laksanakan, Ustadz?"
"Aqiqah lebih baik di laksanakan pada hari ketujuh, setelah anak itu di lahirkan. Apabila tidak memungkin kan, maka pada hari ke empat belasnya, jika masih tidak memungkin kan, pada hari yang ke dua puluh satu, jika masih tidak memungkinkan juga, maka di hari apapun setelah orang tua si anak mampu untuk Aqiqah. Tetapi jika ia sengaja menunda nunda Aqiqah dengan alasan - alasan yang tidak benar, maka ia termasuk dalam kategori orang yang melalaikan perintah agama.
Dan adapun hadist yang menjelaskan tentang waktunya Aqiqah adalah sabda Rasulullah saw.
"Aqiqah di sembelih pada hari ke tujuh, atau pada hari ke empat belas, atau pada hari ke dua puluh satu."(HR. Baihaqi).
" Terus Ustadz, untuk bayi laki - laki berapa? Dan bayi perempuan juga berapa Aqiqah Nya?
" Kalau untuk bayi laki - laki Aqiqah Nya adalah dua kambing, sedangkan untuk bayi perempuan adalah Aqiqah Nya satu kambing. Seperti yang di riwayat kan dari haditsnya Ummahatul Mukminin Sayyidah Aisyah ra. Beliau berkata:
Rasulullah saw telah bersabda : “Bayi laki-laki di Aqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.”(HR. Ahmad)
" Terima kasih, Ustadz ! kata ibu Ranti, yang puas mendengar penjelasan dari Ustadz Adin.