NovelToon NovelToon
Kaisar Giok

Kaisar Giok

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Ahli Bela Diri Kuno / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: yogasurendra

Zhang Xuanye, seorang pemuda desa, mendapatkan penunjuk takdir yang menghubungkannya dengan tahta Kaisar Giok, penguasa langit. Dalam perjalanannya untuk mengklaim kekuasaan tersebut, ia menghadapi berbagai ancaman dan mengungkap rahasia kelam. Dengan bantuan teman dan kekuatan baru, Zhang Xuanye berjuang untuk menyatukan dunia manusia dan ilahi.

Saya usahakan double up tiap weekend bilamana ada waktu lebih. Sekian, terima kasih🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Resmi Menapaki Jalan Keabadian

Zhang Xuanye membuka kedua matanya, bingung melihat sekelilingnya yang begitu asing. Dia bangun, mengamati dengan jelas interior ruangan yang sangat mewah.

“Kau sudah sadar?” ucap Wenxian Zhiyuan.

Zhang Xuanye tersentak dan buru-buru ingin berdiri, namun tubuhnya terasa lemas hingga tak mampu melakukannya.

“Salam, Tuan Wenxian,” ucapnya sambil menundukkan kepalanya, memberi salam hormat.

“Tak perlu sungkan. Aku membantumu karena wasiat ayahmu. Pulihkan dirimu dan ikutlah dalam seleksi masuk sekte,” balas Wenxian Zhiyuan.

“Orang kecil ini benar-benar berterima kasih kepada Tuan,” ucap Zhang Xuanye seraya menundukkan kepalanya serendah mungkin.

Wenxian Zhiyuan kemudian meninggalkan Zhang Xuanye yang masih diliputi kebingungan dan kesedihan atas kehilangan keluarganya kembali.

“Tubuhku terasa ringan, seakan-akan dipelihara oleh sesuatu yang tak kasat mata,” gumamnya bingung.

“Kau dipelihara oleh qi yang menutrisi tubuh dan jiwamu,” ucap seorang wanita yang tiba-tiba masuk membawa nampan berisi makanan.

Zhang Xuanye tersentak saat melihatnya. Penampilannya anggun, dipenuhi kecantikan alami yang tertata sempurna.

“Siapa kau?”

“Aku Hua Yin, murid ketua sekte, dan aku akan memberikan arahan kepadamu selama berada di sini. Makanlah!” jawabnya acuh tak acuh dengan nada dingin dan tegas.

Zhang Xuanye menuruti, mulai memakan makanan yang dibawanya. Suasana menjadi sangat canggung tanpa pembicaraan lebih lanjut.

“Tujuh hari lagi adalah seleksi murid baru sekte, dan kau harus mengikuti prosesnya. Jika beruntung, kita akan bertemu kembali,” ucap Hua Yin, lalu pergi.

Zhang Xuanye hanya diam, berkedip beberapa kali melihat sikap dingin Hua Yin kepadanya. Setelah selesai makan, dia beranjak berdiri ketika tubuhnya sudah terasa kuat. Ia berjalan mengelilingi ruangan, mengamati situasi, dan terhenti ketika melihat ke arah luar jendela. Pemandangan sangat indah, diselimuti oleh awan-awan putih yang rendah namun tak membahayakan. Murid-murid sekte berlatih di halaman masing-masing, dan sejauh mata memandang terdapat puncak-puncak gunung dengan satu bangunan yang menonjol begitu megah dan mewah.

“Ayah pernah mengatakan, Sekte Harmoni Sejati memiliki Tujuh Aula Suci Asal yang dipimpin oleh seorang tetua yang mewakili tujuh elemen kuat di dunia. Mereka tinggal di puncak-puncak gunung tinggi, tertutupi oleh kabut dan dilindungi awan putih, menyembunyikannya dari dunia luar. Para ketua aula tersebut adalah anggota Dewan Suci Tujuh Aspek. Sepertinya aku benar-benar beruntung memiliki kesempatan menjadi murid sekte ini,” gumamnya sambil tersenyum getir, mengenang kematian kedua orang tuanya.

“Duduklah bermeditasi,” ucap suara misterius yang membuat Zhang Xuanye tersentak.

“Siapa?”

“Ikuti perintahku!”

Zhang Xuanye duduk bermeditasi di atas ranjang, memejamkan kedua matanya, memfokuskan diri. Ia membuka matanya terkejut karena tiba-tiba berada di tengah lautan luas yang penuh dengan ombak kecil.

“Alam manusia begitu mengenaskan. Jalan Murni Abadi terputus, memasuki zaman kejatuhan umat manusia. Langit dan bumi melahirkan serta memelihara makhluk hidup,” ucap suara wanita misterius.

Cahaya terang muncul dari kedalaman laut, dipenuhi aura suci ilahi. Perlahan, cahaya itu meredup dan seorang wanita muncul, menampakkan wujudnya. Sangat cantik, seperti seorang dewi, mengenakan pakaian hijau dengan rambut panjang hitam legam. Di tangannya terdapat ranting pohon berbandul giok bermotif awan putih, dengan tiga lonceng kecil berwarna emas di ujungnya.

“Siapa Anda?” tanya Zhang Xuanye, bingung sekaligus terpesona oleh kecantikannya.

“Aku sudah ada sejak alam manusia diciptakan. Aku dikenal sebagai ibu langit dan bumi. Kau bisa memanggilku Qian Mu,” ucapnya sambil tersenyum.

Tangannya terulur dengan gerakan lembut, membuat suara gemerincing terdengar ke segala arah. Lingkaran cahaya emas muncul dari dalam lautan, melesat ke langit memancarkan sinarnya dan menerangi seluruh lautan.

“Langit dan bumi telah aku pelihara dan jaga selama ribuan tahun setelah penciptaan. Kau, manusia yang dipilih Zhongtian Dijing, mewakili Alam Manusia dalam perebutan takhta Kaisar Giok? Aku akan membimbingmu hingga kau menjadi kuat, menyaingi dewa dan iblis,” ucapnya dengan tenang, menyejukkan hati.

“Dia bahkan memanggil Yang Mulia Kaisar Zhongtian Dijing secara langsung? Benar-benar kuat dan kuno,” batin Zhang Xuanye dengan hati senang.

“Orang kecil ini tidak mengerti maksud Anda,” ucap Zhang Xuanye, menundukkan kepalanya.

Suara gemerincing kembali terdengar, dan cermin air tercipta, menampilkan kejadian keseluruhan mulai dari penyerangan Huo Lingtian hingga surat dari Kaisar Zhongtian Dijing. Zhang Xuanye begitu terkejut mendengar ucapan tersebut hingga terdiam.

“Aku adalah roh suci penciptaan, penjaga pilar kubah bumi. Takdir tidak pernah menyatakan salah satu alam akan hancur. Mereka hanya pengecut yang tak berani bertindak melawan langit. Qi asal alam manusia yang tipis adalah perbuatanku. Aku ingin menguji tekad mereka, namun tidak ada yang memuaskan selain dirimu,” ucap Qian Mu sambil tersenyum, melayang mendekati Zhang Xuanye.

“Mengapa aku?” tanya Zhang Xuanye, gugup dan penasaran.

“Karena kau memiliki hati suci yang tak terkontaminasi oleh hal-hal duniawi. Kau adalah dirimu sendiri, tak pernah membohongi hatimu, atau bisa disebut sebagai hati dewa. Zhongtian Dijing beruntung memilihmu,” jawab Qian Mu sambil mencolek dagu Zhang Xuanye, membuat wajahnya memerah.

“Tenang saja, aku tak akan menyakitimu. Jadi, apakah kau berminat untuk kubimbing dalam kultivasi abadi?”

“Orang kecil ini ingin dibimbing oleh guru,” balas Zhang Xuanye sambil bersujud.

Qian Mu tertawa geli melihatnya. “Sudahlah, berdirilah, dan jangan panggil dirimu orang kecil.”

Zhang Xuanye menuruti dan kembali berdiri. Keduanya saling menatap, seakan terlena oleh perasaan yang aneh.

“Jalan Kultivasi terbagi menjadi tiga: Kultivasi Jalan Kuno Abadi Sejati, Kultivasi Jalan Murni Abadi, dan Jalan Kultivasi Langit Jatuh. Sebelum Era Keruntuhan Surga, mereka yang abadi mempraktikkan Kultivasi Jalan Kuno Abadi Sejati. Namun, semuanya musnah, dan surga runtuh oleh sesuatu yang misterius. Kaisar Giok menciptakan Jalan Murni Abadi untuk dipraktikkan oleh makhluk hidup, termasuk manusia. Keinginanku adalah membuat tekad para manusia menjadi lebih kuat, tetapi hal itu dimanfaatkan oleh Taiqing, yang menciptakan Jalan Kultivasi Langit Jatuh. Mereka yang sebelumnya mempelajari Jalan Murni Abadi bahkan tak berani bicara sepatah kata pun. Sungguh memalukan!” ucap Qian Mu dengan nada amarah dan kekecewaan tersirat dalam suaranya.

“Surga pernah runtuh? Lalu, jalan kultivasi apa yang akan murid ini tempuh di masa depan?” tanya Zhang Xuanye.

“Benar. Surga pernah kacau, dan bahkan aku sendiri tak tahu jelas apa penyebabnya. Kau akan berkultivasi di Jalan Kuno Abadi Sejati. Aku akan membantumu, dan Alam Manusia akan menciptakan sejarah dengan melahirkan seorang kultivator Jalan Kuno Abadi Sejati,” jawab Qian Mu.

“Duduklah bermeditasi, seraplah qi ke dalam tubuhmu, dan rasakan benang halus takdirmu sendiri.”

Zhang Xuanye mengikuti instruksinya. Ia duduk bersila dan memejamkan mata. Qian Mu melayang di udara, merentangkan kedua tangannya, menggumamkan sesuatu. Lautan bergejolak hebat, dan sebuah pilar raksasa turun dari langit, disinari oleh cahaya lengkung yang menghantam permukaan air, menciptakan gelombang tsunami. Ribuan benang halus berwarna emas muncul di sekitar Zhang Xuanye. Ia mencoba memfokuskan diri dan menarik benang-benang halus tersebut, yang merupakan jalinan takdirnya.

Zhang Xuanye berusaha menyerap semua yang terjadi, tetapi kepalanya terasa penuh dengan berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Meskipun dia belum sepenuhnya memahami posisi atau tanggung jawab barunya, aura yang mengelilinginya terasa semakin nyata.

“Lakukan dengan tenang. Jangan tergesa-gesa dalam mengendalikan qi-mu,” suara Qian Mu terdengar lembut namun tegas, membimbingnya.

Zhang Xuanye berusaha menenangkan pikirannya, mengikuti setiap instruksi yang diberikan. Perlahan, dia mulai merasakan aliran qi mengalir di dalam tubuhnya, membawa energi yang seakan berasal dari alam semesta itu sendiri. Hawa dingin dan panas bergantian mengalir di dalam meridian tubuhnya, tetapi sensasi itu membuatnya merasa lebih hidup, lebih kuat.

"Apakah ini awal dari jalan abadi?" gumam Zhang Xuanye dalam hati, masih terkejut oleh pengalaman spiritual yang begitu mendalam.

Qian Mu melayang dengan anggun di hadapannya, senyum tipis tersirat di wajahnya. “Ya, tapi ini baru permulaan. Jalanmu masih panjang. Hanya mereka yang mampu bertahan dari ujian yang tak terhitung jumlahnya yang dapat mencapai puncak dari kultivasi abadi.”

Zhang Xuanye terdiam sejenak, matanya memandang pada wanita di hadapannya, penuh dengan kekaguman. “Guru, jika aku boleh bertanya, bagaimana caranya saya bisa mencapai level yang lebih tinggi dalam kultivasi ini?”

Qian Mu mengangguk. “Untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi, kau harus menguasai lima kelopak teratai emas ini terlebih dahulu. Setiap kelopak mewakili aspek fundamental dari jalan abadi sejati—jiwa, pikiran, tubuh, kehendak, dan harmoni dengan alam semesta. Hanya dengan menyatukan semuanya, kau akan bisa membuka seluruh potensimu.”

Zhang Xuanye mendengarkan dengan saksama, mencoba menyerap setiap kata yang diucapkan Qian Mu. “Apa yang harus aku lakukan untuk mulai menguasainya?”

“Pertama-tama, kau harus memperkuat tubuhmu. Fisikmu akan menjadi penopang yang kuat untuk menanggung qi yang lebih besar. Lakukan meditasi dan latihan fisik di tempat ini setiap hari. Aku akan mengawasi perkembanganmu,” jelas Qian Mu.

“Baik, guru. Aku akan melakukan yang terbaik,” balas Zhang Xuanye sambil menundukkan kepala.

1
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Jiyufano
lanjutkan
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Sang Kaisar Fana
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Wasiat
Ibad Moulay
Relik Suci
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Urraa
Ibad Moulay
Lanjutkan
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan Takdirnya
Ibad Moulay
Rantai Ilahi
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!