NovelToon NovelToon
Takdir Cinta

Takdir Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Model / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sebuah Kata

Berawal dari sahabatnya yang fans sekali dengan seorang Gus muda hingga mengadakan seminar yang akan diisi oleh Gus yang sedang viral dikalangan muda mudi itu.

Dari seminar itulah, Annisa menemukan sosok yang selama ini dikagumi oleh banyak orang salah satunya Bunga, sahabatnya sendiri.

Awalnya, menolak untuk menganggumi tapi berakhir dengan menjilat air ludah sendiri dan itu artinya Annisa harus bersaing dengan sahabatnya yang juga mengagumi Gus muda itu.

Lantas gus muda itu akan berakhir bersama Annisa atau Bunga?

Ketika hati telah memilih siapa yang dia cintai tapi takdir Allah lebih tau siapa yang pantas menjadi pemilik sesungguhnya.

Aku mencintai dia, sedangkan dia sudah bertemu dengan takdir cintanya dan aku masih saja menyimpan namanya didalam hati tanpa tau bagaimana cara untuk menghapus nama itu.

Bukan hanya aku yang mengejar cinta, tapi ada seseorang yang juga tengah mengejar cinta Allah untuk mendapatkan takdir cinta terbaik dari yang maha cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sebuah Kata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Jatuh Hati

Selesai dari kegiatan kampus yang menghabiskan satu setengah jam itu, membuat Annisa dan Bunga cukup merasa lelah dan bergegas keluar kelas.

Namun, langkah kecil Annisa dihentikan oleh panggilan seseorang yang tentunya membuat Bunga merasa kesal, "Ichaaa, lo pulang sama siapa?" tanya Bisma yang kini sudah berada disebelah Annisa.

Annisa melanjutkan jalannya, "Sendirilah, emang sama siapa lagi? Kalau aku punya suami ya kali aku pulang sendiri." ucapnya ngasal.

Bisma terkekeh mendengar ucapan gadis itu, "Yakali ada cowok yang mau sama cewek jadi-jadian kek lo, Cha, hahah." ledeknya.

"Ya gak mau lah, orang aku gak ngasih, apa yang mereka mau?!"

"Yee, santai dong! Itu aja marah." ucap Bisma.

"Woi, Bisma! Kamu bisa gak sih, gak usah ganggu kita?! Kita tuh mau pulang, mending kamu pergi deh!" sahut Bunga.

"Woi, Bunga kembang sepatu, siapa juga yang gangguin lo? Orang gue cuman ngobrol sama Annisa bukan lo."

"Icha, sibuk besok dia mau belajar agama! Kamu pergi gih!" ucap Bunga ngasal yang langsung dipelototi oleh Annisa.

"Belajar agama? Emang selama ini lo gak bisa ngaji Cha?" heran Bisma.

"Kamu kira belajar agama hanya ngaji doang? Agama itu luas, gak tentang ngaji doang bambang!" geram Bunga.

"Aku curiga deh." ucap Annisa membuat Bunga dan Bisma menatapnya heran.

"Curiga kenapa?" ucap mereka bersamaan.

"Ish! Bisma gundulan jerami! Kamu itu ngikut aja!" protesnya pada Bisma.

"Lo, tuh! Apa-apa ngikutin gue! Bunga tai!" kesal Bisma.

"Keknya kalian jodoh deh! Soalnya sering berantem, kata orang jaman dulu kalau orang sering berantem itu jodoh loh!" ucapnya membuat Bunga langsung berdelik ngeri dan langsung memukul lengan Annisa. Sedangkan, Bisma hanya berdecak kesal mendengar hal itu.

Bisma antara percaya dan tidak percaya.

"Amit-amit aku sama dia, Cha! Gak kebayang masa depan ku kalau sama dia! Pasti suram dan menyeramkan." ucap Bunga dramatis.

"Woi, kembang sepatu, lo kira gue sudi nikah sama lo? Lo kira gue sudi anak-anak gue lahir dari lo?! Ogah dan gak akan pernah! Paham?!" ucap Bisma tak kalah dramatisnya.

Annisa, memutuskan untuk tidak ikut dalam pertengkaran dua insan itu, Ia memilih pergi meninggalkan Bunga dan Bisma yang tengah berdebat kala perihal ucapan Annisa yang aneh itu.

"Ichaaa, tunggu aku!" teriak Bunga saat sadar Annisa sudah berada beberapa langkah didepannya.

"Selesaiin dulu masalah kamu! Aku mau pulang dulu, bye." ucapnya tak merasa bersalah.

"Ini semua gara-gara lo! Padahal gue mau nawarin Icha pulang bareng, tapi semua gagal, dan itu karna lo!" ucap Bisma yang kini pergi menuju pakiran.

"Yeee, bisanya nyalahin orang mulu, padahal dia yang salah, dasar gundulan jerami." ujar Bunga yang kini berjalan mengejar Annisa.

*****

Dirumah, Annisa langsung membersihkan diri dan merebahkan badan diatas kasur, Ia kembali memainkan ponselnya dan membuka aplikasi tiktok yang sedang digemari para muda-mudi tak terlepas orangtua juga menggunakan aplikasi itu.

Baru saja membuka aplikasi tiktok, Fyp Annisa langsung menampilkan konten dakwah Gus Habibi.

Terlihat pria manis itu sedang menyampaikan ilmu agama yang memang sangat bermanfaat bagi generasi muda seperti dirinya. Konten yang tidak membosankan, mudah dimengerti dan sangat jelas bahkan singkat.

Setiap konten dakwah yang disampaikan Gus Habibi sangat singkat tapi berbobot. Ia tau bagaimana cara untuk membuat generasi Gen Z tertarik dengan dakwahnya.

Bahasa dan kosa katanya sangat tertata dan jelas, Gus Habibi juga membawakan dakwahnya layaknya bercerita kepada teman, hingga para penonton tidak merasa bosan.

"Asik juga kontennya, aku kira membosankan." lirihnya sembari mengepokan akun tiktok Gus Habibi.

"Kalau dilihat-lihat, Gus Habibi manisnya gak ngebosanin ya, pantesan si Bunga ngefans banget."

"Apa aku harus mendaftarkan diri menjadi fans nya juga? Keknya asik deh." ucap Annisa yang mungkin sudah terpikat dengan kemanisan dari sang Gus yang sedang viral itu.

Drtt drtt

"Ck, ngapain sih?! Ganggu aja." geramnya saat ada panggilan telepon masuk.

Dengan berat hati, gadis berhidung minimalis itu mengangkat tombol hijau, "Ngapain?!" ketusnya.

"Astagfirullah, Assalamualaikum dulu, maniss." ucap seseorang itu.

Annisa memutar bola matanya malas, "Waalaikumsalam, ngapain?!"

Terdengar kekehan dari sebrang sana, "Gak usah galak-galak, Cha! Makin suka gue nanti." ujarnya yang membuat Annisa langsung muntah mendengar itu.

"Huek, gak usah nge gembel!  Buruan bilang tujuan kamu nelpon aku apa? !" ucap Annisa yang tidak tertarik dengan obrolan bersama Bisma.

Yap, Bisma lah yang saat ini menganggu waktu Annisa. Bisma, itu salah satu pria yang awalnya berpandangan buruk kepada Annisa.

Dulu, Bisma berfikiran bahwa Annisa adalah gadis misterius, sangar dan sok cantik akan tetapi saat Ia mengenal Annisa, semua pandangan itu hilang dan jadilah cinta.

Bisma mengenal Annisa dari semester dua dan sekarang mereka sudah berada disemester enam. Mahasiswa semester akhir itu masih mencintai gadis yang membuatnya menjilat ludah sendiri.

Bukan hanya Bisma, tapi ada beberapa pria yang berfikiran sama dengan Bisma sebelum akhirnya mereka terperangkap dalam rasa cinta mereka terhadap gadis berhidung minimalis itu.

Siapa sih yang gak tertarik sama Annisa?

Orang yang suka sama Annisa hanya mereka yang memiliki indra ke 7 makanya bisa liat sisi menarik Annisa, kalau gak punya indra ke 7 gak bakalan tertarik, orang Annisanya ngeselin gitu.

"Icha, lo itu gak boleh garang-garang gini dong, kan gue makin sayang."

"Woi, Bisma telolet! Kamu kalau mau ngegombal bukan disini tempatnya!"

"Iya santai atuh, gue nelpon lo, cuman mau bilang, kalau gue kangen. Lo kangen gue juga gak?"

"Menurut ngana?"

"Pastilah, lo tunggu aja tahun depan, Cha! Gue bakal Qolbitu sama lo." ucapnya dengan percaya diri.

"Kalau gitu, kamu harus saingan sama seseorang!" ucap Annisa menantang.

"Okey siap! Siapa orangnya?" tanya Bisma menyanggupi.

"Habibi Al-khair! Tipe aku kurang lebih seperti dia!" ucap Annisa tanpa pikir panjang.

"Hah?! Habibi Al-Khair, itu siapa?"

"Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya? Sini gak aku kasih tau! Bye!!" ucap Annisa memutus sambungan telepon.

Disisi lain, Bisma memandang ponselnya yang sudah mati, Ia memegang pangkal hidungnya, berfikir tentang Habibi Al-khair yang Annisa bicarakan.

Ia mencoba mengingat nama teman-teman kampusnya dan tidak ada Ia temukan nama Habibi Al-Khair itu, sampai ia memutuskan untuk menghubungi seseorang yang mungkin tahu siapa Habibi Al-Khair itu.

"Assalamualaikum, ada apa kamu nelpon aku? Kamu rindu ya?" ucap Bunga dari balik sana.

Pilihan yang tepat bukan? Bisma sangat mengetahui siapa orang yang tepat untuknya mencari tahu tentang Annisa.

"Cih!! Gak usah kepedean kembang sepatu! Gue nelpon lo cuman mau nanya sesuatu!" ucap Bisma apa adanya.

"Nanya apa?! Kalau gak penting aku matiin!"

"Lo tau Habibi Al-Khair gak?"

"Hah?! Ngapain kamu nanya gus Habibi?" heran Bunga.

"Lo kenal gak?! Gue nanya tuh dijawab bukan ditanya balik!"

"Iya kenal, dia itu gus tiktok yang sedang viral karena dakwahnya!" jelas Bunga.

"Cakep gak?!" tanyanya.

"Ya cakep lah! Idaman kaum hawa tau! Kenapa emangnya?"

"Gak papa, gue cuman kepo aja, seberapa cakep tipe Annisa, sampai dia nyuruh gue saingan sama Habibi  Al-Khair itu. Kalau untuk cakep gue mah cakep banget, siapa sih yang gak mau sama gue?!" ucapnya percaya diri dan itulah faktanya.

"What?! Tipe Annisa kek gus Habibi?! Bukannya?" ucap Bunga terputus.

"Bukannya apa?"

"Gak usah kepo deh! Mending aku bobo cantik lagi daripada ngabisin waktu sama cowok gak jelas kek kamu." ucap Bunga mengakhiri sambungannya.

Usai mengakhiri panggilan telepon dari Bisma, Bunga langsung menghubungi Annisa. Ia sudah geregetan dengan sahabatnya itu.

Bagaimana, Annisa bisa berbicara seperti itu kepada Bisma padahal Ia sendiri tidak mengakui ketampanan Gus Habibi.

Drtt drtt

ponsel Annisa berbunyi, gadis itu sedang menonton video di youtobe Gus Habibi.

"Siapa lagi sih?! Ganggu aja." kesalnya sembari meraih ponsel yang berada disebelahnya dan melihat nama yang tertera.

"Bunga?" lirihnya sambil mengangkat panggilan itu.

"Ichaaaa, coba jelasin ke aku gimana kronologi kamu suka sama gus Habibi?" ucapnya langsung tanpa salam.

Annisa sedikit kaget mendengar suara Bunga, "Siapa yang suka sama gus Habibi?" tanya Annisa balik.

"Kamu lah, sejak kapan tipe kamu kek gus Habibi sih?! Itu kata Bisma, kamu nyuruh dia buat saingan sama Gus Habibi. Itu maksudnya apa?"

Annisa memutar bola matanya malas, "Bisma tolol!" batinnya. "Iya, karna aku yakin Bisma gak akan bisa seperti gus Habibi makanya aku nyuruh dia saingan sama Gus Habibi. Kamu kan tau, kalau aku gak suka Bisma, ya cara buat aku nolak cuman itu. Kalau aku nyuruh Bisma nyaingin Aliando ya dia pasti bisa lah, orang dia cakep banget, mana model lagi kan. Cuman bagian keagamaan aja dia yang kurang. Makanya aku pilih gus Habibi. Gak ada niat lain kok." ucapnya.

Fyi, Bisma memang secakep itu bahkan Bisma juga merupakan model dan anak worang kaya ya we. Jadi, cara buat nolak Bisma ya cuman Gus Habibi. Mana bisa Bisma nyaingin gus Habibi. Baca An-naba aja dia masih salah-salah.

Kalian yang mau sama Bisma ambil aja, Icha ikhlas kok. Bisma, kalau udah cinta bucinnya parah we. Over protektif dianya.

1
Zulfa Ir
Ceritanya mendidik untuk menerima takdir Allah
aca
hadeh sabar
aca
lanjut
Capricorn 🦄
k
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!