Rehan merupakan putra bungsu dari pasangan pengusaha konglomerat perusahaan terkemuka baru saja pindah kekota Batam setelah selama dua tahun tak tinggal bersama orang tuanya karena permasalah dengan sang ayah.
tujuannya pindah adalah untuk mencari pengalaman dan membangun sebuah perusahaan yang akan di gunakan untuk balas dendam dengan sang ayah yang meremehkan nya hingga berujung kabur dari rumah. beruntung ibu nya yang baik memberikan perusahaan yang di ambang kebangkrutan. sebuah jalan telah tercipta. mampu kah Rehan membalaskan dendam kepada sang ayah.? seperti apa perjalanan nya.? simak cerita di bawah ini.!
cerita ini adalah fiksi maaf apabila ada kesamaan nama krakter atau tempat.
semua cerita ini hanya khayalan semata tanpa ada niat menyungung siapapun. maaf sebesar besarnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isam M.badrul hisyam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 ANALISA YANG TEPAT
seorang anak sma tiba tiba masuk bersama pria sebelumnya.nyonya Risa Alexander bangkit dari tempat duduknya.
"ibu."
nyonya Risa Alexander mengulurkan tangannya, anak sma itu pun langsung mencium tangan itu. senyum lebar merekah di bibirnya.
orang orang yang ada di ruangan itu merasa terkejut dan kebingungan.
seperti yang telah kalian semua ketahui perusahaan Alexander group ini akan di gantikan CEO nya.di karenakan CEO sebelumnya ibu Hanna akan di pindahkan ke perusahaan lain yang masih berada di bawah naungan perusahaan ini. oleh sebab itu untuk kedatangan saya kali ini untuk mengetahui laporan tahunan. juga untuk menunjuk penggantinya, ujar nyonya Alexander.
"penggantinya." siapa.?
tanya salah satu anggota rapat kepada nyonya Alexander.
nyonya Alexander terseyum lebar mendengar pertanyaan itu.
"perkenalkan dirimu sayang. ujarnya sembari menyodorkan Rehan keadaan.
Rehan terkejut ibunya berkata seperti itu.untungnya dia bisa memahami situasi dengan cepat.
dia berdiri dengan tegap postur tubuhnya di atur sedemikian rupa dan terlihat seperti orang besar yang berwibawa.
"selamat pagi semuanya, perkenalkan nama ku Rehan Tiara Fauzan."ujar rehan dengan wibawanya.
seisi ruangan hening mendengar suara itu.membuat seolah olah trus ingin mendengarkannya.
wajah para anggota rapat terlihat kebingungan satu sama lainya.
mereka tidak memahami maksud dari perkenalan siswa SMA sebelumnya.
nyonya Alexander yang memahami situasi segera berkata. ini adalah rehan Tianra Fauzan putra bungsu saya.
saya menunjuk dia menjadi CEO perusahaan ini. untuk menggantikan CEO sebelumnya ibu Hanna.
orang orang yang ada di ruangan itu pun terkejut.
saya tahu kalian terkejut mendengar nya tapi saya punya alasan tersendiri di balik semua ini.
dan pasti bayak pertanyaan di benak kalian bukan.?
dan setelah ini kalian akan mendapatkan jawaban masing masing.
pak rudy tolong tampilkan hasil laporan semester akhir tahun lalu produk yang ada.
jelaskan juga permasalahan yang ada.
"baik nyonya."
seorang pria paruh baya berdiri, ia menggerakkan remot di tangannya.
Rehan dan nyonya Alexander duduk bersebelahan sambil melihat ke layar yang ada di depan mereka.
kemudian pria paruh baya yang bernama Rudy itu pun menjelaskan kenapa menurutnya omset penjualan beserta alasannya.
begitu selesai berbicara dia duduk kembali.
Rehan yang duduk di sebelah ibunya membuat gustur tangan yang sedang berpikir.
mata nya melihat data yang ada di layar.
dengan cepat memahami permasalahan yang ada. apa ada perusahaan lain selain PT Epson group. yang mampu menyediakan bahan baku.?
tanya Rehan dengan suara khasnya.
mendengar suara rehan yang khas itu para anggota rapat menganggap Rehan adalah CEO mereka.
suara dan kewibawaan Rehan membuat terhipnotisnya seluruh anggota rapat termasuk ibunya sendiri.
ada dua perusahaan lain yang juga bisa memproduksi bahan baku yang kurang ini.
tapi berdasarkan kualitasnya bahan baku ini kurang cocok untuk produk produk kita.
"jawab salah satu anggota rapat."
"kapan pengujian itu di lakukan, dan butuh berapa lama untuk pengujian ulangnya."
"sudah setahun yang lalu kami melakukan pengujian." sedangkan untuk pengujian ulang paling lama butuh waktu 3 Minggu."
Rehan mengambil leptop yang di sebelahnya dan melakukan sercing bahan baku.
ia lalu berdiri dan berjalan menuju pak rudy. tangan nya dengan gesit mengambil alih leptop laporan yang di pegang pak Rudy.
ia membuka situs pencarian dan masuk ke website yang sudah dia temukan tersebut.
baiklah.menurutku sudah saatnya untuk membuat perencanaan ulang untuk produk produk yang gagal di pasarkan. pertama , kita harus melakukan survei dan melakukan pengujian bahan baku lagi.
Rehan menunjuk layar dengan remot yang dia ambil dari tangan pak Rudy.
dari jurnal dan berita yang ada. bahan baku untuk membuat produk yang akan kita gunakan sebenar nya bahan baku tingkat tinggi.
bagian pengujian coba ganti bahan baku ketingkat sedang. jika jurnal ini akurat seharunya bahan yang kita butuhkan sudah cukup untuk menganti bahan utama untuk produk produk kita karena tingkat perbedaanya hanya 10 banding 9.
dengan begitu masalah kelangkaan produk elektronik yang menjadi masalah akan dapat terselesaikan.
setelah hasil pengujian selesai, silahkan buat hasil laporan untuk di bahas pada rapat selanjutnya. selain itu bagian keuangan tolong hitung modal ulang dari pembuatan produk itu.
buat dua perhitungan yaitu dengan bahan baku tingkat tinggi sama tingkat sedang.
serahkan hasil laporan itu saat rapat hasil pengujian.
pada rapat selanjutnya akan di tentukan keberlangsungan kerja sama dengan penyedia bahan baku tingkat tinggi. ada kemungkinan kerjasama dapat di lanjutkan dan juga bisa di hentikan dan digantikan perusahaan lainya.
kemudian bagian hubungan kerja sama, tolong hubungi PT Epson group untuk meminta keterlambatan bahan baku pada 2 semester ini.
jika mereka tidak sanggup dalam memenuhi kewajiban itu, maka segera hentikan sementara kerjasama hingga mereka mampu memenuhi kewajiban mereka ujar rehan.
Rehan mengembalikan remot kepada pak Rudy, ia kemudian duduk kembali di samping ibunya, sorot matanya yang tajam melihat keseluruhan Anggota rapat.
"apa penjelasan ku jelas. tanya Rehan."
orang orang yang duduk saling memandang. penjelasan yang diberikan Rehan saat ini memang masuk akal. mereka tidak menyangka seorang anak sma mampu memecahkan masalah ini. serta memberikan penjelasan yang cepat hanya dengan melihat data yang ada. tidak kepikiran oleh mereka jalan keluar yang di jelaskan Rehan.
"apa mengganti bahan utama itu bisa menjadi solusi pruduk yang sedang menurun.? tanya salah satu anggota rapat.
"setelah selesai pengujian maka anda akan tahu jawabannya. jawab Rehan."
"seberapa yakin anda akan hall itu.?"
dan sebelumnya mohon maaf apa anda pernah terlibat akan hall seperti ini.? secara usia dan pengalaman saya meragukan anda.
"saya yakin 100 persen. semua yang saya analisa tidak pernah meleset."
ujar rehan dengan memiringkan kepalanya dan mendapat orang itu dengan tatapan tajam. suara yang begitu dalam dan keras membuat semua yang ada di sana merasa tertekan, soal pengalaman saya tidak memiliki bayak. karena bagaimanapun saya hanyalah seorang bocah SMA. namun dari penjelasan saya seharunya anda mengerti jalan terbaik bukan. anggota rapat yang bertanya melihat wajah Rehan langsung merinding.
nyonya Alexander apa anda yakin dengan perkataan anak anda.? ujar salah satu anggota rapat kepada nyonya Alexander.
"nyonya Alexander terseyum dan menjawab, tentu saja saya yakin 100 persen." karena, yang dia katakan sampai hari ini tidak ada satupun yang pernah meleset. bahkan kedatangan saya hari ini berdasarkan perkataan Rehan. ujar nyonya Alexander.
nyonya Alexander berdiri dan mengambil remot dari pak Rudy. "tahun lalu saya menunjukan produk elektronik kita kepada Rehan. prihal harga dan bahan baku juga saya berikan padanya.
beberapa waktu kemudian dia berkata, beberapa produk penjualan 6 bulan ini akan tidak ada nya ketercapaian target produksi maupun keuntungan. dan perkataan itu benar terjadi. selain itu kelangkaan bahan baku utama sudah di prediksinya begitu mengetahui jenis bahan bakunya. produsen yang ada dan ketidaktersediaan bahan baku di pasaran." sambung nyonya Alexander sambil menunjuk data yang ada di layar.
para anggota rapat saling memandang, mereka masih tidak percaya apa yang di katakan nyonya Alexander tersebut. jika kalian meragukan perkataan ku, kalian bisa melihat produk saingan yang ada.
"ujar rehan tiba tiba."
semua anggota rapat memandang kearah Rehan. dengan segera Rehan berjalan menuju ibunya dan mengambil kendali untuk membuka beberapa website.
"spesifikasi dan bahan produk kita tidak jauh berbeda dengan produk saingan."
Perbedaan terbesarnya adalah pada bahan baku utamanya. mereka menggunakan tingkat menengah sementara kita menggunakan tingkat tinggi. dari situ biaya produksi mereka jauh lebih murah dan stok mereka juga tercukupi. dari segi harga juga mereka wajar memiliki harga yang lebih murah. tingkat keuntungan mereka akhirnya jauh lebih tinggi. sedangkan produk kita jauh kebalikannya. biaya produksi mahal, stok kurang, karena kekurangan bahan baku, harga jual juga mahal. keuntungan jadi kecil.
kelangkaan bahan baku sebenarnya sudah bisa di lihat dari 2 tahun lalu di pasar internasional. di mana perusahaan internasional telah mengurangi bahan baku tingkat tinggi bahkan mengehentikan nya. entah apa yang di pikirkan bagian perencanaan Samapi membuat produk seperti itu. selain itu target produk kita adalah kawasan bawah dan menengah bukan.? jika ingin menjual ke kalangan atas maka sertifikasi sudah dari kata cukup. banyak hall dari perencanaan produk ini kurang tepat.
jadi wajar jika penjualannya tidak mencapai target. ujar rehan sambil menunjukan data yang ada di layar. ia kemudian kembali duduk ketempat duduk nya dan di ikuti nyonya Alexander yang memberikan senyuman kepada anak kesayangan nya itu. jadi bagaimana.? masih meragukan perkataan ku ujar rehan dengan tegas.
Rehan duduk mendekatkan tubuh nya di meja, tangan nya di taruh di atas meja mengarah keatas dan bertemu semua ujung jari. sorot mata nya yang tajam melihat seluruh orang yang ada di sana.
plak....plak..plak....
hahaha sungguh analisa yang luar biasa, anda bisa membongkar kekurangan produk ini bahkan sampai ke akar akarnya. maafkan saya telah meragukan perkataan anda ujar seorang anggota rapat yang bernama pak bagus sambil membungkukkan badan nya kepada Rehan.
orang orang yang ada di sana juga berdiri, kami percaya dengan analisa anda dan tidak meragukan ya sedikitpun.
"uajar anggota rapat serempak."
"apa kalian sudah mengerti yang aku katakan.?"
"mengerti pak ujar beberapa orang."
"mengerti CEO ujar yang lainya."
mereka semua saling memandang mereka tidak tahu harus memanggil apa terhadap Rehan.
"paman bara yang ada di samping Rehan berkata, mengerti tuan muda."
para anggota rapat saling memandang dan mengagumkan kepalanya masing masih.
Lalu mereka berkata serempak dan "mengucapkan" mengerti tuan muda.
"melihat para anggota rapat membungkukkan badan nya Rehan pun segera berdiri."
baiklah mohon kerjasama nya. ujar rehan sambil membungkukkan badan nya kepada anggota rapat.
ah iya tuan muda para anggota rapat menjawab dengan serempak. sekaligus terkejut dan malu, baru kali ini ada atasan yang membungkukkan badan kepada bawahannya.
nyonya Alexander terseyum melihat suasana yang ada di ruangan rapat.
baiklah, rapat cukup sekian. tolong kalian kerjakan apa yang di katakan Rehan tadi karena mulai hari ini dia adalah CEO kalian dan 3 hari ke depan akan ada rapat kelanjutan.
ujar nyonya Alexander.
" mengerti nyonya."
dan tolong nanti pak Rudy, ibu Hanna, ibu Fafa menghadap keruangan saya.
sekarang kalian bisa kembali bekerja ujar nyonya Alexander.
baiklah nyonya ujar anggota rapat sembari memberi hormat dan membubarkan diri dari anggota rapat.
kini ruangan itu hanya menyisakan nyonya Alexander, Rehan, dan paman bara.
ibu mengapa semua yang kamu lakukan selalu mendadak seperti ini.?
tidak bisakah memberi tahuku dahulu. Untung aku memahami situasi dengan cepat dan sudah menganalisa jauh hari.
guru Rehan pada ibunya.
sayang, ibu sengaja melakukan ini agar kamu bisa mengambil tindakan di saat kamu terkejut.
ok aku mengerti, tetapi hall sebesar ini jangan begini juga.
heheheh." maafkan ibu sayang." jawab nyonya Alexander.
Rehan hanya tersenyum lebar.
paman bara tolong uruskan ruangan dan sekertaris untuk Rehan.
baik nyonya akan saya uruskan. kalo begitu saya undur diri terlebih dahulu sambil memberi hormat.
"nyonya Alexander menganggukan kepalanya.
kini hanya tersisa Rehan dan ibunya."
"ibu kenapa ibu datang mendadak seperti ini.?
apa urusan ibu di Jakarta sudah selesai.?"
sebenarnya urusan ibu belum selesai. namun karena hal lain ibu menyerahkan nya ke asisten ibu.
"oh begitu, lalu apa yang akan ibu lakukan selanjutnya.?"
"mari kita bicara sebentar ada beberapa hall yang harus kamu ketahui." Rehan menganggukan kepalanya lalu mereka berbincang di ruangan itu cukup lama.
up dable up dong thor
masa masih mikir mau ketemu sama siapa..
tapi klo tulis seorang gadis ,, pas klo di bilang Siswi..
walau gadis n wanita itu sama2 perempuan. tapi konteks nya beda.. itu menurut aye.