S2 Selir Modern
Nessa yang berniat mencari hiburan, justru bertemu dengan seorang pria.
"Kenapa kau selalu mengikuti ku? Aku sudah menolong mu, pergilah!"
"Nona, izinkan aku untuk mengabdi padamu. Aku bisa bela diri ataupun menjadi pelayan mu nona!"
Bagaimanakah kisah cinta mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dunia Kita Berbeda
Mata Zhang mengikuti tulisan-tulisan yang tertulis di kertas itu. Dirinya tampak terhenti sejenak, membaca kata-kata itu. Kening nya tampak berkerut, seolah memikirkan sesuatu dari apa yang dibacanya.
"Pencakar langit? Kendaraan terbang?" Ucap Zhang bertanya-tanya membacanya.
Yap diantara kata-kata itu, mata Zhang langsung terpusat pada kata yang menyebutkan sebuah nama. "Nessa.... Dal..Lin.. hari..son?" Cukup sulit bagi Zhang mengucapkan nya.
'Aku tau, kotak ini akan kau temukan juga. Entah kau yang menemukan atau anak-anak kita. Aku sengaja menyembunyikan nya, karena aku belum siap untuk menceritakannya. Dan karena itu, aku menulisnya saja, selama kau pergi... Aku menuliskan setiap hal dari dunia ku. Kau tau Zhang, jiwa ku bukan dari dunia mu. Dunia kita berbeda... Aku sendiri tidak tau bagaimana aku kesini. Tapi apapun itu... Aku bersyukur bertemu dengan mu. Seperti yang aku tulis pada halaman sebelumnya, namaku Nessa... Aku hidup di zaman modern, zaman yang berbeda dengan zaman sekarang.'
'Jika seandainya, kita kembali bertemu. Dan aku tidak mengenal mu.... Maka aku ingin, kau yang mengenal ku. Manik amber, dengan rambut hitam dan juga tinggi sebahu mu. Kulit ku yang putih, seperti salju. Tidak jauh berbeda kan?' Zhang tersenyum membaca kalimat yang seolah-olah istrinya bercerita padanya.
'Tubuhku seperti jam pasir, kau bisa membayangkan nya? Aku sangat suka dengan makanan manis dan pedas. Aku suka pemandangan yang indah, dan aku sangat suka dirimu.' Zhang terkekeh sendiri membacanya.
Ditemani sinar di tangannya, Zhang membaca untaian kata-kata yang entah berapa halaman dibacanya.
'Jika seandainya aku tidak mengenal mu. Maka buatlah aku jatuh cinta pada mu. Jatuh cinta yang kedua kalinya, detak jantung yang sama dan tatapan hangat dan lembut seperti biasanya. Kau akan lakukan itu kan?'
"Iya, aku akan lakukan sayang."
'Aku tidak ingin, kau berubah pikiran saat tiba di zaman itu. Para wanita menggunakan pakaian dengan bermacam model, kekurangan kain. Tidak seperti sekarang. Dan pastinya banyak yang cantik dan gatal. Aku tidak ingin kau jadi berpaling.'
'Apa aku terlalu banyak menulis? Mau bagaimana lagi... Lidah ku terasa kelu untuk bicara, aku tidak siap mengatakannya saat dengan mu. Tapi aku yakin, suamiku ini tidak bosan membaca tulisan ku ini. Aku mencintaimu Zhang.... Bahkan ketika jiwa ku telah pergi dari sini. Dan aku harap cintaku hanya untukmu.'
*************
Pikiran Zhang kembali lagi ke zaman ini. Zaman seperti yang diucapkan oleh istrinya. Hal itu membuat dia cukup sulit beradaptasi. Terlebih, dengan orang-orang yang lebih licik dari zaman pemerintahan nya.
"Kau lebih cantik dari deskripsi mu di kata-kata surat itu sayang... Aku akan membuatmu kembali jatuh cinta, seperti dulu."
"Ada apa nona?"
"Tidak apa, dia sudah baik. Dua hari lagi, dia akan keluar. Tapi... "
"Tapi apa nona? Apa ada keluarganya yang datang?" Nessa menggeleng.
"Tidak, siapkan uang ganti ruginya. Liburan ku jadi terhenti karena hal ini." Ucap Nessa, di tengah tempat duduknya, Nessa menyentuh dada nya yang berdetak kencang, terlebih saat bersama pria tadi.
"Ada apa dengan ku? Apa karena cuaca panas Shanghai, aku jadi begini."
"Nona baik-baik saja?" Tanya sang supir dengan raut khawatir.
"Aku baik-baik saja. Segera urus yang aku minta. Daddy ku tidak menghubungi mu kan? Kau tidak bicara yang aneh-aneh kan?"
"Tidak nona."
"Syukurlah."
Nessa Zaman modern, Gimana reader? Semoga suka ya
Bersambung.......
Jangan lupa like komen dan favorit ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🙏
bukan maksa tapi mohon /Chuckle/
ayo Zain semangat, mereka bukan keturunan matre tapi berprinsip jadi sentuh hati keluarganya dengan kesungguhan dan keteguhan hati mu
daku padamu Thor /Drool/