NovelToon NovelToon
Wasiat Pembawa Cinta

Wasiat Pembawa Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Uswatun hasanah

natasya,.
seorang sekretaris yang kehilangan bos yang sangat baik, kepemilikan perusahaan harus jatuh pada sang putra,
tanpa Tasya sangka, mendiang bos nya memberikan wasiat menjodohkan Tasya dengan putra nya Arkan,

apa mungkin mereka akan bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Uswatun hasanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pertemuan

pukul delapan Arkan pergi ke kantor. sebagai pebisnis dia tau waktu, dia sendiri pun tidak suka jika rekan bisnisnya terlambat,

di depan sana tiba tiba ada sorang perempuan tua menyebrang, Rama tiba tiba menginjak rem, menghindari perempuan itu. tapi naas mobil Arkan di belakang nya mungkin tidak memperkirakan hal itu sehingga mobil Arkan menabrak dari belakang,

"ah sial... "

dengan malas Arkan menepi dan turun,

Mobil depan pun melakukan hal yang sama, lalu si sopir turun dengan pakaian dinas lengkap seorang tentara,

Arkan membuang pandangan nya malas.

"ini akan sedikit alot" ucap nya berbisik

"ada apa pak? kenapa ngerem mendadak? “ tanya Arkan

"ada ibu ibu nyebrang ngedadak" jawab Rama cuek

"terus gimana mobil saya? “ tanya Arkan

"ya bagaimana lagi pak, saja juga menghindari perempuan itu, biar ga ke tabrak mobil saya juga penyok bapak tabrak"

"saya nabrak kan karna anda rem dadakan" Arkan terbawa emosi dia maju,

"saya juga kan ga tau bakal nyebrang tiba tiba itu ibu, bapak juga ga usah nyolot"

"tau gitu tabrak aja tuh orang, jadi kan anda ganti rugi ke orang itu, anda tau biaya perbaikan mobil saya berapa?" tanya Arkan

Rama meradang mendengar itu? apa katanya, apa dia tidak punya ibu?

Rama mendekat dan bugh...

satu bogem mentah mendarat di pipi Arkan, Arkan yang tidak memperkirakan kejadian ini jelas langsung oleng

"apa kamu ga punya orang tua? hah? di mana perasaan kamu? kamu belain mobil dari pada nyawa orang?

Saya tau, walaupun mobil saya ga se mahal mobil bapak, tapi bagaimana lagi, nama nya musibah, saya ga mau nabrak ibu itu, saya masih punya ibu di rumah" bentak Rama

"cikkk, Arkan meninggal kan tentara itu begitu saja, dia masuk ke mobil dan langsung melanjutkan perjalanan nya"

"dasar orang ga tau etika" ucap sang tentara,

turun dari mobil dengan wajah yang masam,

Tasya melihat bos nya itu datang,

"bawa es batu buat kompres" ucap Arkan, dia begitu saja masuk ke ruangan

tanpa banyak bertanya Tasya cepat menuju pantry,

"tuan, ini es nya"

Arkan berbalik,Tasya melihat sudut bibir Arkan berdarah

"ya Tuhan, apa yang terjadi? “

Tasya memeras handuk keci, ia menaruh es batu di dalam nya, dengan cekatan menempelkan handuk dingin itu ke sudut bibir Arkan

"shhh, pelan pelan"

"iya tuan maaf.. "

Setelah di rasa cukup, Tasya tergesa gesa kembali ke meja nya, ia mencari salep penghilang sakit,

"maaf tuan, biar saya oles biar sakit nya berkurang"

Arkan menurut,

dia meringis karna sedikit tekanan tangan Tasya

"benar kata tante dia perhatian, dan lihat wajah nya itu begitu panik" gumam Arkan dalam hati, tanpa sadar mata nya menelusuri wajah Tasya di depan nya

"sudah tuan, apa ada luka lain? “

"engga ini aja" Arkan membetulkan duduk nya

"baiklah, saya mau simpan ini, lalu siap siap ke pertemuan"

Arkan mengangguk,

**

Arkan memilih menggunakan mobil pribadi nya tanpa sopir, jarak pun tidak terlalu jauh,

Tasya hanya bisa menurut walaupun di kantor tadi mereka jadi sorotan para karyawan, karna ini agenda ke luar kantor pertama kali, pesona Arkan dan kecantikan Tasya membuat laki laki dan wanita merasa iri pada Tasya, bukan kah ia bagai mendapat durian runtuh bisa berdekatan dengan Arkan bos baru mereka.

Tasya mendapat kabar kolega mereka telah sampai, saat mobil masuk ke tempat parkir,

"tuan Reno sudah di dalam tuan" ucap Tasya

"hmmm" jawab Arkan

"kenapa warna bibir mu lebih tebal hari ini? " tanya Arkan tiba tiba, Tasya yang mendapat pertanyaan itu menjadi kikuk

"emh, biar ga terlalu pucat tuan"

Arkan meraih tisue, memberikan nya pada Tasya

"hapus saya ga suka"

Buru buru Tasya meraih nya, dan menghapus lipstik, lalu mengganti nya dengan yang lebih tipis.

Arkan memperhatikan nya,

"sudah tuan"

Tanpa menjawab, ia membuka pintu mobil dan keluar begitu saja, Tasya mengikuti nya di belakang,

"duh gede banget sih langkah nya" ia menyusul terburu buru tapi siapa sangka, Arkan berbalik, membuat Tasya menabrak nya

"tuan... "

Arkan dengan sigap menangkap tubuh Tasya

"kamu ceroboh sekali"

Tasya gelagapan, langsung menjauh dan merapihkan pakaian nya "maaf tuan" lagian kepada coba nge balik dadakan udah kaya tahu bulat aja, Tasya menggerutu dalam hati nya.

sampai di meja yang telah di sepakati,

Tasya yang sudah beberapa kali bertemu dengan Rino memperkenalkan Arkan,

Tasya sebenar nya kurang nyaman, karna Arkan terlihat angkuh sekali tanpa senyuman begitu.

saat berbicara Arkan melihat Reno di depan nya ini melirik Tasya berkali kali. malah ia sempat mengedipkan mata nya pada Tasya. ia merasa muak dengan kelakuan laki laki yang genit di hadapan nya ini

Tanpa basa basi satu kesepakatan di tandatangani,

tanpa malu malu pula Reno meraih jari tangan Tasya,

"nona Tasya, apa nanti malam ada acara? bisa kah kita makan malam bersama? “

Arkan, bangkit dari duduk dan meraih tangan Tasya,

"maaf tuan Reno, malam ini kami ada pertemuan penting"

Tanpa basa basi lagi, Arkan membawa Tasya pergi,

tangan nya di tarik Tasya di pojok kan ke mobil,

"apa begini pertemuan selama ini yang kalian lakukan? "

"ti.. tidak tuan" Tasya menunduk

"dia itu laki laki bajingan, mata nya terus saja melirik dada kamu saat bicara, setelah proyek ini selesai kita ga usah perpanjang kontrak dia"

Tasya mengangguk, jujur ia takut, baru kali ini berdekatan dengan lelaki dan marah begini

"oia, kamu sudah beberapa kali kan ketemu sama dia, apa ini alasan kamu pakai lipstik tebal? “

mata Tasya tiba tiba memanas, ia tau apa arah tujuan kata kata itu " maaf tuan, saya bekerja bukan menjual diri, warna lipstik saya pun bukan merah menyala, hanya lebih tebal saja memakai nya"

Melihat mata Tasya berkaca kaca Arkan langsung mengusap wajah nya.

seperti biasa tanpa bicara dia pergi membuka pintu mobil, & Tasya pun mengikuti nya..

1
Dani M04 <3
Author, aku jadi pengen jalan-jalan ke tempat yang kamu deskripsikan di cerita ini 😍
Fitri Uswatun Hasanah: ayo kak😃
total 1 replies
Kruzery
Aku merasa seperti ikut hidup dalam cerita ini, dari setiap aksi hingga percintaannya 💕
Fitri Uswatun Hasanah: 🥰 terimakasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!