NovelToon NovelToon
SELURUH KELUARGA MENDENGAR PIKIRANKU

SELURUH KELUARGA MENDENGAR PIKIRANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: cerryblosoom

Ivy yang telah terlahir kembali ke-empat kalinya. Dimana disetiap kelahiran ia mati muda. Memilih untuk pasrah pada kehidupan kali ini.

Tapi kenapa kali ini dia kembali saat masih bayi?

[Eeehh, bayi.... Baiklah, aku hanya akan makan dan tidur dengan baik.] Pikir Ivy optimis.

Namun, hatinya tetap tak bisa menahan desahan setiap kali mengingat masalalu.

[Hahh, tak disangka ibukku begitu cantik aslinya. Sayangnya saat ulang tahunku yang setahun Dia akan mati. Hikshh.]

[Ah, ayah begitu tinggi dan gagah. Tapi setelah kecelakaan dia hanya akan duduk di kursi roda.]

[Kakak ketiga yang cantik, saking cantiknya membuat banyak pria jahat mempermainkan nya. Lalu kakak pertama dan kedua yang bodoh, kalian hanya akan berakhir menyedihkan karena jatuh hati pada pemeran utama wanita.]

Tanpa disadarinya, seluruh keluarga mendengar setiap fikiran nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cerryblosoom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4 AYAH

Kembali ke dalam di kamar inap.

Tak seramai kemarin, kini hanya tinggal Ethan dan Disya disana. Keduanya telah lama kembali dari depan ruang inkubator. Tak ada yang mengetahui bayi yang sebelumnya hanya bisa di lihat dari balik kaca. Kini sedang bergerak untuk menemui mereka. Saat perawat membawa bayi Ivy empat pasang langsung menyambut.

"Selamat pagi, permisi Bapak, Ibu, maaf mengganggu. Sekarang sudah waktunya untuk menyusui baby."

"Ah, baik suster. Terima kasih," jawab Disya.

Perawat langsung menyerahkan Baby Ivy ke dalam gendongan Disya, "Sama-sama. Kalau begitu saya tinggal dulu ya. Nanti saya kembali lagi jika sudah selesai, permisi," lalu kemudian keluar meninggalkan ruangan.

"Baby rindu ibu?" tanya Disya dengan lembut. Tangannya mengelus halus pipi bayi Ivy.

[Ya-ya Ivy rindu sekali. Ibu pasti juga merindukan Ivy yang imut ini kan.]

Disya tersenyum, pura-pura tak mendengar pikiran bayinya. "Minum dulu ya sayang."

[Humm, Ibu-ibu apa yang tadi kalian bicarakan. Ivy tak bisa mendengarnya. Huuu, baru kali ini Ivy lihat ayah begitu, loh. Ayoo ibu ceritakan cepat, Ivy penasaran sekali.... Ah, Ivy lupa ibu tak bisa mendengar.]

Bibir Disya berkedut saat mendengar pikiran bayinya. Buru-buru Dia mengalihkan pandangan untuk menstabilkan emosi. Matanya beralih menatap suami yang seolah tengah terpaku di tempatnya. Dahinya mengernyit heran.

"Sayang, kok diem aja di sana?"

Ethan tak menyahut, matanya memandang kosong ke depan.

"Sayang, kak Ethan, sayang, hey!" panggil Disya dengan sabar.

"Eh, ya? Kenapa sayang?" Ethan mengerjap penuh tanda tanya ke arah sang istri.

"Kamu kenapa sih, aku panggil dari tadi gak nyaut, lagi mikirin apa. Katanya mau liat baby?? Ini baby udah disini kamu malah diem di sana."

[Abaikan saja Ayah, Bu. Ivy juga gak mau lihat ayah, huh.]

"Lihat, baby begitu imut, apa kamu gak mau melihatnya."

[Huumm, ibu juga imut hihihi]

Sebuah suara aneh terus Ethan dengar. Seketika bulu kuduknya merinding. Melihat ekspresi tenang sang istri, bibirnya terbuka, menanyakan pertanyaan dengan hati-hati. "Sayang, apa kamu tak mendengar,, suara,, itu,, suara-"

"Ah, kamu mendengarnya!" seru Disya terkejut. "Apa ini, sebelumnya aku sudah memastikan hanya aku yang bisa mendengar pikiran baby. Reaksi suster tak ada yang aneh. Apa mungkin, hanya anggota keluarga yang bisa mendengarnya," batin Disya.

Melihat keterkejutan istrinya, yang mengungkapkan dia juga mendengar, Ethan mengangguk dengan kaku. "Iya, apa kamu-" Ethan tak melanjutkan saat melihat tatapan mengancam istrinya. Bibirnya mengatup tanpa berani bersuara lagi.

[Suara-suara apa? Ah, kenapa kalian begitu misterius. Ivy kan juga ingin tahu. Sia-sia dong Ivy sudah datang kesini.]

Sambil minum asi, bibirnya mengerucut dengan lucu.

[Heemmm... tapi rasanya tak ada suara apa-apa dari tadi,,, apa jangan-jangan maksudnya adalah suara pikiranku.... Hehehe, tidak mungkin kan??]

Disya seketika panik saat mendengar nada curiga putrinya. Dalam hatinya mengutuk kebodohan suaminya. Bukankah dia seorang CEO perusahan besar. Kenapa tak bisa melihat situasi sih. Lihat saja ekspresi yang tak bisa dikendalikan itu. Untung baby belum bisa menggerakkan kepalanya dengan bebas. Jadi Baby tak akan melihat wajah bodoh ayahnya.

"Makanya kubilang makanlah dulu. Lihat kan perut kamu jadi keroncongan," Sambil mengkode sang suami dengan kedipan mata.

"Oh, ya-ya benar. Ehemm, aku memang lapar," beo Ethan gugup.

[Ohh, rupanya suara perut ayah, hmmm pantas Ivy tak mendengarnya.]

Disya menghelas nafas lega. "Sudahlah, makanlah nanti setelah baby kembali ke ruang inkubator," Pandangannya beralih pada bayinya. "Lihat baby, ayah begitu ingin bertemu denganmu, sampai melewatkan makan."

[Ahh, begitukah, uhh maaf ayah Ivy salah paham. Ivy juga ingin bertemu ayah. Terakhir kali begitu cepat, hahhh Ivy kan jadi tak sempat pamit.]

Mendengar panggilan ayah dan ibu yang sangat jelas. Bagaimana bisa seorang Ethan yang biasa menghadapi Partner bisnis tak mengerti. Perusahaannya akan gulung tikar jika Dia tak pandai menilai situasi. Jika tak salah tebak, menghubungkan tingkah santai istrinya meski mendengar suara aneh. Suara yang sejak tadi Dia dengar adalah suara putrinya. Bayi kecil yang saat ini berada dalam gendongan istrinya.

Ethan menelan ludah gugup, Dia lantas mendekat ke arah sang istri, dan duduk di kursi samping ranjang.

"Sayang??"

Disya mengangguk, Dia sangat mengerti arti panggilan suaminya.

Keduanya benar-benar harus bicara setelah ini.

...----------------...

Beberapa menit kemudian.

"Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa aku-ah, kenapa kita mendengar pikiran baby?" Ini kejadian yang sangat mistis. Dia yang tak pernah percaya pada hantu. Kini membayangkan hantu kesepian macam apa yang merasuki bayinya. "Apa itu hantu? Apa baby kita sebenarnya sudah mati dan dirasuki," tanyanya dengan perasaan ngeri.

"Husstt, jangan ngawur, itu anak kita," tegur Disya.

"Maaf sayang, aku hanya terlalu terkejut, aku tak bermaksud-"

"Aku mengerti," potong Disya cepat.

"Jadi apa yang sebenarnya terjadi?"

"Aku sebenarnya juga tidak tahu. Saat pertama aku mendengarnya, adalah saat pertama kali menyusui baby. Baby menangis dan mengatakan, (Dia telah terlahir kembali. Eh, Kenapa suaranya tidak keluar??)"

"Baby mengatakan, (Dia terlahir kembali.)" Lagi-lagi suaranya tak bisa keluar. Bibirnya seperti dikunci rapat, setiap kali mengatakan kata terlahir kembali.

"Apa? Baby mengatakan apa sayang?" tanya Ethan tak mengerti.

Disya terdiam, jantungnya berdegup kencang, rasanya menakutkan. Seolah sebuah kekuatan tak kasat mata, melarangnya membocorkan rahasia kelahiran kembali.

Melihat istrinya terdiam, Ethan menjadi khawatir, "Ada apa sayang? Ada yang salah?"

"Tidak," Disya menggeleng pelan. Tangannya terukur mengambil jari-jemari sang suami yang hinggap di tepi pembatas ranjang. Genggaman erat meremas gugup. "Aku tak bisa mengatakannya."

Ethan bingung, "Kenapa?"

Kini keduanya hanya saling memandang dengan terdiam. Seolah satu sama lain bisa memahami hanya lewat pandangan mata.

Kejadian mereka bisa mendengar pikiran bayinya saja masih menjadi sebuah misteri. Maka sudah pasti alasan Disya tak bisa mengatakannya, karena ada sebuah kekuatan gaib yang mencegahnya. Entah apa alasannya. Hanya bisa dikatakan rahasia dunia tak bisa diungkapkan.

Menghubungkan dengan ucapan sang istri, yang mengungkapkan baby mengatakan sesuatu. Maka berarti hanya baby yang bisa mengatakannya, atau lebih tepatnya memikirkannya.

Jadi satu-satunya cara Ethan mengetahui apa yang terjadi, hanya dengan mendengarkan pikiran bayinya.

Sebuah tekad menggerakkan Ethan untuk mencari putri bungsunya.

Disya yang melihat kepergian suaminya yang terburu-buru tak mencegahnya. Dia tahu kemana tujuan suaminya. Jika tidak dalam keadaan lemah. Dia benar-benar ingin menyusulnya.

Kejadian yang dia alami begitu menakutkan. Bibirnya tiba-tiba terkunci rapat, suaranya tak bisa keluar. Sebuah kekuatan gaib benar-benar mengendalikan tubuhnya. Jika dia saja tak berdaya, lalu bagaimana dengan baby. Bayinya masih sangat kecil. Sebuah sentuhan ringan saja bisa melukainya.

Jika sesuatu gaib yang mengendalikannya, menyentuh bayinya, bagaimana mereka bisa melawannya.

Mata Disya memerah, mengkhawatirkan bayinya.

"Apapun asal baby baik-baik saja. Bahkan jika itu hidupku, Tuhan."

1
cerry
Akhirnya setelah seminggu/Sob//Facepalm/
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶: /Sneer/
total 1 replies
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶
Wah, baru kali ini niat membaca tulisan fiksi orhir lain kembali hadir. lucu, menarik, mengandung ajakan untuk kembali menjadi bayi.🥴
otomatis bepikir, "Seandainya aku bisa mengingat memori saat aku masih bayi."🥴
Tulisannya rapih kk Thor. Ceritanya santai, menghibur.😂😏😏
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶: /Sneer/
cerry: Jangan lanjut ya kak, authornya up sesuai mood/Facepalm/
total 2 replies
Miea™
lanjut
Arietyy
aku mampir, jangan lupa mampir dikaryaku
cerry: Maaf ya kak, belum bisa mampir/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!