Kesalahan satu malam yang mengubah hidup Hanum, dimana di malam itu seseorang datang dan merenggut kehormatan yang selama ini Hanum jaga. Steven Nicholas Dirgantara adalah lelaki yang telah memperkosa Hanum, Steven adalah aktor terkenal juga seorang pengusaha, keluarganya juga adalah keluarga paling kaya di kota ini. Hingga hari dimana Hanum mengandung anak dari Steven dan Hanum harus melahirkan anak itu karena bagi keluarganya dia adalah pewaris selanjutnya dari keluarga Dirgantara. Akan tetapi kejadian tidak terduga terjadi dimana Hanum mengalami keguguran hingga membuat keluarga Steven merasa kecewa dengan Hanum karena tidak bisa menjaga anak itu dengan baik.
Saat itu juga Hanum memutuskan untuk pergi dari kehidupan Steven di saat benih cinta mulai tubuh.
Bagaimana kelanjutan cerita nya, apakah Steven akan mencari Hanum atau membiarkan cinta itu pudar seiring berjalannya waktu simak terus kelanjutan ceritanya dalam novel Kesalahan Satu Malam..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikromatul Fasila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Selama 1 Minggu Edward terus mencari informasi dari Hanum dan selama beberapa hari ini Edward selalu memantau keberadaan Hanum di kontrakan nya bersama dengan Ayu.
"Kau? Apa yang kau lakukan disini?" tanya Hanum dengan ekspresi wajah ketakutan.
"Nona bisa kita bicara empat mata, ada sesuatu yang ingin saya katakan kepada Nona," ucap Edward berusaha membujuk Hanum untuk berbicara pada dengannya.
"Tidak! Aku tidak ingin berbicara apapun dengan kamu, kau lah penyebab dari semua masalah yang terjadi padaku. Kenapa kau melakukan semua ini padaku padahal kita tidak pernah saling bertemu dan kita juga tidak pernah saling kenal," ucap Hanum dengan meluapkan amarahnya kepada Edward.
Rasa bersalah kepada Hanum membuat Edward tidak bisa hidup dengan tenang jadi Edward dengan sengaja mendatangi Hanum untuk meminta maaf dan berikan kompensasi atas kesalahannya kepada Hanum.
"Maafkan saya atas perbuatan yang telah saya lakukan sama kamu. Maka dari itu saya menemui kamu untuk meminta maaf dan memberikan kompensasi atas kesalahan yang telah saya lakukan pada kamu jadi mari kita bicara di tempat yang lebih nyaman untuk menyelesaikan masalah ini,"
"Tidak! Tidak ada yang perlu di selesaikan dalam masalah ini." kata Hanum lalu dia pun berjalan pergi meninggalkan Edward.
Edward hanya menatap pasrah kepergian Hanum karena dia tau bagaimana terlukanya Hanum saat ini.
Saat ini Edward kembali ke perusahaan untuk menemui Steven, dengan raut wajah sedihnya Edward duduk di depan Steven yang saat ini sedang fokus dengan dokumen untuk rapat hari ini.
"Kau kenapa, Ed? Kenapa kamu terlihat lesu seperti itu?" tanya Steven dengan masih menatap layar komputer nya.
"Barusan aku menemui wanita malam itu tapi sayang dia terlihat sangat marah dan tidak mau berbicara dengan ku," kata Edward menceritakan pertemuannya dengan Hanum.
"Benarkah? Apakah kamu sudah mengatakan akan memberikan dia uang berapa pun yang dia mau asalkan dia tutup mulut dengan kejadian malam itu," kata Steven dengan santainya tanpa rasa bersalah kepada Hanum.
Mendengar suara Steven yang terlihat santai membuat Edward merasa kesal, selama beberapa hari ini Edward tidak bisa tidur dengan tenang karena dirinya merasa bersalah dengan Hanum tapi Steven bersikap seolah-olah tidak terjadi sesuatu pada malam itu padahal Steven lah yang telah membuat hidup Hanum hancur.
"Stev! Bagaimana bisa kamu berkata seperti itu? Kau telah menghancurkan hidup seorang gadis dan aku yakin dia adalah wanita yang baik, dia bukan wanita yang kamu pikirkan, Stev," kata Edward dengan menatap marah ke arah Steven.
Selama beberapa hari itu Edward yang terus menyelidiki tentang kehidupan Hanum benar-benar membuat Edward semakin merasa bersalah karena ternyata Hanum adalah wanita baik-baik yang datang ke kota untuk mencari rizki bagi keluarganya . Apalagi saat bertemu langsung dengan Hanum tadi, Edward sangat yakin bahwa Hanum bukanlah wanita mata duitan karena saat bertemu tadi Hanum sama sekali tidak meminta uang kepada Edward sebagai ganti ruginya malahan Hanum menyuruh Edward untuk pergi.
"Untuk apa aku merasa bersalah padanya? Lagian aku juga sangat yakin jika dia di berikan uang maka dia tidak akan melupakan kejadian waktu itu,"
"Tapi Stev seperti nya dia bukan wanita seperti itu. Kenapa kau tidak berusaha menemui dia dan meminta maaf padanya,"
Mendengar apa yang dikatakan oleh Edward, Steven merasa sangat kesal karena dia seperti menyuruh dirinya untuk menikahi wanita itu.
"Apa maksud mu dengan menyuruhku untuk bertemu dengannya dan meminta maaf? Apakah kamu ingin aku menikahinya? berhenti merasa bersalah pada wanita itu, kau berikan saja uang yang banyak dan aku yakin masalah ini akan langsung selesai. Jangan berbelit-belit dengan meminta aku untuk pergi menemui dia dan meminta maaf, lakukan apa yang aku katakan sekarang!" kata Steven lalu berjalan pergi meninggalkan Edward di ruang kerjanya.
Edward hanya bisa menatap kepergian Steven dengan ekspresi wajah frustasi, dia benar-benar merasa sangat bersalah kepada Hanum dan dia akan berusaha dengan caranya sendiri untuk meminta maaf kepada Hanum.
Steven keluar dari ruangan nya dengan tatapan marah, dia sangat kesal kepada Edward yang terus membahas wanita pada malam itu.
"Kenapa Edward selalu membahas wanita itu, dia benar-benar membuatku kesal!" ucap Steven dengan berjalan menuju keluar.
Saat Steven baru saja keluar dari dalam lift nya, tiba-tiba dari kejauhan Steven melihat Paman nya dengan beberapa anak buahnya yang mengikuti dirinya dari belakang. Amarah di dalam hati Steven langsung membara saat melihat bagaimana sikap Paman nya yang terlihat santai seperti tidak terjadi sesuatu padanya.
Setelah kejadian itu, Paman Steven langsung pergi keluar negeri untuk melakukan perjalanan bisnis dan tentu saja ini adalah pertama kalinya mereka bertemu setelah kejadian malam itu.
"Bagaimana kabar mu, Stev? Apa kau baik-baik saja?" tanya Paman Steven sambil menepuk pundak Steven.
"Aku sangat baik, Paman apalagi setelah kejadian dimana Paman memberikan minuman kepada ku. Sungguh untuk pertama kalinya aku merasakan minuman yang berbeda dah itu diberikan oleh Paman sendiri," kata Steven dengan mengungkit kejadian pada malam itu.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Steven, Robert Paman Steven merasa sangat gugup karena saat ini semua keluarga Dirgantara sedang menyelidiki kasus dimana Steven diberikan obat perangsang oleh seseorang akan tetapi Steven berbohong bahwa dirinya pergi ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan medis sehingga dia bisa lolos dari jebakan itu.
"Apa yang kau katakan, Stev? Apakah kamu mencurigai Paman yang telah memberikan obat perangsang kepada kamu?" kata Robert berpura-pura tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Steven.
Setelah kejadian dimana Robert memberikan minuman yang telah dia campurkan obat perangsang, Robert langsung menyuruh anak buahnya untuk membersihkan sisa minuman dari Steven bahkan Robert juga meminta kepada semua anak buahnya untuk menghapus semua jejak kejahatan nya kepada Steven malam itu.
"Paman, aku tidak mencurigai Paman melakukan hal itu tapi sekarang semua anak buah ku tengah menyelidiki siapa yang telah berniat jahat padaku apalagi Kakek mendukung aku untuk mengungkap siapa di balik dalang yang ingin melihat aku hancur dan Kakek juga sudah bilang bahwa dia akan memberikan hukuman yang berat pada pelaku itu tapi jika pelaku itu berasal dari keluarga Dirgantara maka Kakek akan mengambil semua aset kekayaan dan memberikan semua nya pada ku. Ah, aku benar-benar tidak sabar ingin segera menemukan pelaku itu apalagi jika itu berasal dari keluarga Dirgantara," kata Steven dengan memprovokasi Robert agar dia merasa panik.
"Baiklah Paman, aku masih ada beberapa pekerjaan yang harus aku kerjakan. Aku pergi dulu." kata Steven lalu berjalan meninggalkan Robert.