Cinta Ratu Iblis

Enam hari sudah mereka bersama, Zain mendapatkan sebuah kontrak kerja sementara, dan pekerjaan itu mengharuskan kan nya meninggalkan rumah lalu pergi ke luar kota.

Saat ini Zain tengah bekerja di luar kota, sementara Kiara harus tinggal sendirian dirumah nya.

Perilaku aneh Kiara selalu terjadi di saat Zain tidak ada dirumah, ia selalu pergi saat malam hari, entah kemana ia bepergian di tengah malam.

Setiap kembali kerumahnya, Kiara selalu berlumuran darah.

Kiara sedikit liar jika sedang tidak bersama dengan Zain, ada kejadian dimana Kiara membunuh seorang pria dan memangsanya .

Selama Zain pergi, Kiara telah menjelma menjadi wanita dewasa nan anggun, wajah yang cantik, tubuh yang sexy .

Hari dimana Kiara pergi ke sebuah pasar, dan mengunjungi toko emas, Kiara yang cantik itu, terlihat berjalan sendirian di pasar emas, nampak seperti orang asing.

Seorang preman nampaknya tertarik dengan wanita muda ini, begitu cantik dan lengan yang penuh berhiaskan emas.

Saat Kiara berjalan kembali pulang kerumahnya , preman itu membuntuti Kiara.

Kiara menyadari jika ada seorang yang sedang mengikutinya, namun Kiara tetap melanjutkan langkahnya hingga tiba di rumah.

" Rumah nya kosong, ni cewek kayaknya lagi tinggal sendirian, harus gua eksekusi sekarang juga nih "

Preman yang bersemangat akan melakukan aksi jahat nya , lalu menghampiri pintu rumah Kiara .

" tok,tok,tok,"

Ia mengetuk pintu rumah, lantas Kiara membuka nya.

" selamat sore neng, Abang kebetulan kesasar neng, mau numpang istirahat boleh ?".

Kiara nampak mengizinkan preman itu beristirahat di depan rumah nya.

" Oh,,, silahkan bang, istirahat aja, gak papa kok, "

Kiara lalu pergi meninggalkan preman itu ke dapur.

Dengan berpura pura duduk di halaman rumah, preman itu melihat kanan kiri untuk memastikan situasi aman.

Setelah situasi aman, preman itu lantas memasuki rumah Kiara, ia dapati Kiara yang sedang , memasak di dapur.

Tanpa banyak bicara preman itu langsung menyekap Kiara.

Kiara tak bergerak ketika satu tangan preman itu menyekap erat mulutnya, dan satunya lagi menahan kedua lengan Kiara, dengan memeluknya dari belakang Kiara.

" Serahin emas emas lu neng , atau lu gua bunuh ."

Tampak nya Kiara pasrah, ketika preman itu menggiringnya ke kamar .

" Gue lepasin mulut lu, awas ya jangan teriak "

Melepas satu tangan nya lalu , lalu tangan itu , mengambil satu senjata tajam, dengan senjata tajam yang ia arahkan ke leher Kiara.

" Cepet...!! Tunjukin dimana emas emas lu, selain yang lu pakai di tangan lu ini ".

Saat sedang merampok, entah kenapa preman itu menjadi horni saat mendekap Kiara, preman itu menjadi sagne.

Karna Kiara begitu cantik dan memiliki tubuh yang aduhai, lantas wajar jika pria itu menjadi sagne ketika keadaan ruangan yang sepi.

Akhirnya preman itu tidak hanya berniat merampok Kiara, preman itu berniat memperkosa Kiara.

Preman itu langsung mendorong dan menindih Kiara di atas ranjang nya, dengan posisi kiara belakanginya .

Belum sempat merasakan kenikmatan birahi, preman itu tiba tiba terkejut saat melihat kedua punggung kiara mengeluarkan sayap sayap menyeramkan.

Tulang tulang yang besar dan tajam, bagai ujung tombak dari besi yang panas.

Preman itu justru gemetar melihat wujud Kiara.

Kiara yang berbalik, tersenyum ke arah preman itu , mendekati pria malang yang gemetar ketakutan hampir pingsan itu.

" Mari kita nikmati hari ini di atas ranjang, aku ingin merasakannya "

Suara dari bisikkan nya itu terdengar sangat menakutkan, dengan kedua sayapnya Kiara langsung mengarahkan tulang tulang tajam itu tepat ke arah dada preman itu.

Pria malang itu langsung tewas seketika itu juga, darah nya tumpah berceceran di ruangan kamar Kiara, ia meminum darah nya, layak nya menikmati secangkir jus segar.

Mayatnya menjadi sangat kering , karna darah yang terkuras habis.

Kiara menyantap mayat itu, hingga lenyap.

Setelah 20 hari lama nya bekerja jauh dari rumah, akhirnya Zain pun kembali pulang kerumah nya.

"tok...tok...tok...tok..."

Zain mengetuk pintu rumah itu pada pukul 20.00, sembari memanggil manggil nama Kiara.

"Kiara......Kiara......Kiara.....Kiara...., aku pulang.. ."

Lama sekali Kiara tidak menyambutnya, Zain terus memanggil nama Kiara.

Setelah mengetuk dan menunggu di depan pintu selama 15 menit, akhir nya seseorang membuka pintu rumah itu.

"ceklek...."

betapa Zain sangat terkejut melihat pemandangan seorang wanita dewasa yang berdiri tepat di hadapan nya .

Zain hanya terdiam terpaku menyaksikan pemandangan itu.

Dalam hati bertanya tanya, siapa wanita ini, sedang apa dia di rumah nya, dimana Kiara.

Wanita berusia 30 an, postur tubuh yang indah ,tinggi nan elegan , cantik wajah nya, putih mulus dan sexy, mirip iklan di tv.

"Hay Zain, aku sungguh kangen kamu, sudah hampir satu bulan aku nungguin kamu, ayok masuk "

Kiara langsung menyapa Zain dengan senyuman nya, di saat Zain yang diam membisu, Kiara langsung menarik Zain masuk ke dalam rumah.

" kamu siapa ?, dimana Kiara ?, kamu ngapain di rumah saya malam malam begini "

Zain masih mempertanyakan kehadiran wanita itu, sedang ia menoleh mencari cari keberadaan Kiara .

" aku Kiara Zain "

Tanpa ragu Kiara mengakui nya.

Sedang kan Zain semakin bingung tak percaya, dengan diam ia menatap kosong ke arah Kiara .

" apa maksud nya ini ?, apakah aku terlalu lama meninggalkan rumah?, apa kamu sebetulnya orang jahat yang menyingkirkan kiara dari rumah ini?"

Zain menyerang Kiara dengan banyak sekali pertanyaan.

Kiara hanya tersenyum, menatap Zain, menggenggam kedua tangan Zain di atas meja.

" Zain, aku Kiara, bocah kecil yang tinggal sama kamu "

Kiara terus mencoba meyakinkan Zain, namun Zain tetap saja tidak percaya dengan apa yang ia lihat di depan mata nya.

" aku memang tidak tumbuh normal Zain, aku lebih cepat dari kebanyakan orang, kau ingat pertama kali kita bertemu, aku masih 8 tahun, saat kau pergi ke luar kota, aku telah 14 tahun."

Zain hanya diam menunduk, berpikir, apakah kasus seperti ini memang ada.

"sebaiknya sekarang kamu mandi, aku bakal siapin makan malam untuk kamu."

Ucap Kiara sembari pergi ke dapur.

Sedangkan Zain tetap diam , menunduk ke arah meja, ,mencoba menerima semua hal dengan logika .

Malam itu Zain ,mencoba menerima kenyataan nya, bocah dengan pertumbuhan super cepat, makan malam hingga ia tidur di kamar nya, tetap tak lepas dari sebuah pertanyaan di benak nya, kok bisa.

Pagi hari nya saat bangun dari tidur , Zain melangkah ke luar kamar, duduk di kursi makan, sudah tersedia sarapan pagi lengkap,

Tak lupa dengan sapaan hangat dari Kiara, yang selalu tersenyum manis kepada nya.

" Aku rasa ini tidak terlalu buruk, akan tetapi, aku masih belum menerima dengan otak logis ku, apakah semua ini normal ?"

dalam hati nya yang tak berhenti bertanya.

Kiara menghampiri Zain saat itu, ,menyapa dengan senyum manis, bertanya apakah kau Zain baik baik saja.

Zain menceritakan detail setiap kejadian yang di alami nya saat bekerja .....