Seorang Nona Muda tiba-tiba terbangun dalam tubuh anak seorang pembantu dan sopir. Langsung menghabiskan satu malam dengan seorang tuan muda yang membuatnya dikejar-kejar oleh pria itu.
Dari anak pembantu yang biasanya tidak tahu apa-apa dan hanya menurut saja jika disuruh, tiba-tiba berubah menjadi sangat arogan dan sulit dikendalikan.
Kepintaran dan kecerdikannya membuat para majikannya harus memutar otak untuk menghadapi perempuan yang tiba-tiba mengancam posisi dan bisnis mereka.
"Kita harus melakukan sesuatu Bu, atau perempuan itu akan melindas kita semua!"
Semua orang panik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Drama bilik toilet
Tambahkan masker!!
Hari ini adalah pertandingan yang sebenarnya, dan akhirnya sekarang live acara tersebut disiarkan di beberapa negara, termasuk di Indonesia yang merupakan salah satu negara yang akan menjadi tempat peluncuran game ML.
Dua orang Juru bicara berbincang-bincang membuka acara siaran langsung tersebut.
Sementara para peserta bersiap-siap dalam tim mereka bersama para mentor yang mendampingi mereka.
"Kalian semua harus fokus dan tenang, ingat dengan baik semua strategi yang telah kita siapkan, maka semuanya akan berjalan dengan lancar," ucap sang mentor yang menjadi mentor tim Alpha.
Vanessa yang menjadi bagian dari tim alpha menganggukkan kepalanya sambil melirik ke arah tim Mars yang salah satu anggotanya adalah Heriyani.
Heriyani tampak tidak tenang dalam duduknya. Sangat gelisah seperti orang yang sedang menyembunyikan sesuatu dan takut ketahuan.
'Sepertinya dia tidak tenang, itu bagus,' kata Vanessa dalam hati mengalihkan pandangannya dari Heriyani .
Sementara Heriyani , dia menggigit Bibir bawahnya sambil melihat keatas panggung, 'sebentar lagi pertandingannya dimulai, tapi orang-orang ini masih sama sekali tidak berbicara denganku. Bahkan aku hanya dijadikan pemain cadangan, tidak akan bermain sekalipun,' gerutu Heriyani dalam hati.
Ini pertama kalinya dia dijadikan sebagai pemain cadangan, Padahal selama ini dia teruslah yang menjadi pemain utama.
Saat perempuan itu sangat cemas, sang pemandu acara dari atas panggung lalu berkata, "kita akan memulai pertandingan pertama antara tim Mars melawan tim naga putih!"
Prok prok prok...
Orang-orang bertepuk tangan mengiringi 2 tim yang langsung berjalan ke arah meja tempat pertandingan dimulai.
Setiap tim akan diwakili oleh empat orang dan satu orang boleh menjadi cadangan untuk pertandingan berikutnya sesuai dengan strategi masing-masing.
Meski begitu, ke- 5 anggota tim akan duduk di kursi mereka dan boleh memasuki pertandingan terlebih dahulu sampai tahap pemilihan hero selesai, barulah setelah pemilihan Hero antara kedua tim lalu diputuskan siapa yang akan menjadi pemain cadangan.
Semua orang akhirnya login ke akun masing-masing dan setelah masuk akun, mereka semua memasuki laga pertandingan dan hal pertama yang dilakukan adalah melakukan ban pada hero-hero yang dianggap kuat.
Setelah semua orang melakukan ban, makan 4 orang yang mewakili pertama boleh memilih Hero terlebih dahulu dengan selang-seling antara kedua tim.
Salah seorang pria yang bertugas sebagai komentator terus berbicara seiring berjalannya persiapan pertandingan, "Tim mars telah memilih seluruh Hero mereka, dan dari seluruh hero yang mereka pilih ialah hero-hero yang memiliki darah yang tebal. Sementara dari pihak lawan, Naga putih memilih menggunakan hero-hero yang bisa dikombinasikan dan memiliki pergerakan cepat."
"Benar sekali, selain itu item yang mereka atur sebagai item dasar adalah item-item yang hanya menggunakan gold dalam jumlah yang kecil. Ini adalah salah satu strategi untuk mempercepat Hero mencapai level tinggi." Komentator yang lain berbicara.
"Dan siapakah dari kedua tim yang akan diputuskan tidak bermain dalam babak ini? Kita akan menyaksikannya sebentar lagi!" Ucap salah seorang komentator sambil melihat layar, di mana waktu untuk menentukan pemain cadangan sudah dihitung mundur dari 30 detik.
Heriyani langsung menatap keempat rekannya yang berada di samping kanannya.
Tidak ada orang yang memperdulikannya, hingga Dia berkata, "aku ahli dalam menggunakan Hero suport, jadi biar aku yang--"
"Aku rasa Andra jauh lebih jago darimu," ucap salah seorang perempuan sambil memandang sinis Heriyani .
"Benar sekali, di babak ini kau akan menjadi pemain cadangan!"
"Aku setuju!"
"Aku juga!"
Sang mentor yang ada di sana menganggukkan kepalanya, "kali ini Heriyani akan menjadi pemain cadangan." Ucap sang mentor.
"Baik," kata Heriyani dengan suara yang begitu rendah membuat ke 4 teman-teman satu timnya langsung menahan kawah mereka.
Pffff
Grrrr...
Heriyani menggertakkan giginya, Ini pertama kalinya dia diperlakukan dengan sangat buruk.
'Lihat saja kalian berempat, aku akan membalas kalian saat aku memiliki kesempatan untuk bermain! Kalian akan melihat bagaimana hebatnya aku bermain, dan pada saat itu orang-orang akan memberikan kritik pada kalian jika menjadikanku sebagai pemain cadangan!' kata Heriyani dalam hati.
Maka dalam permainan itu, sebanyak 3 babak yang dimainkan, Heriyani tidak pernah mendapat kesempatan untuk bermain, dia terus menjadi pemain cadangan hingga membuat Heriyani sangat kesal.
Namun begitu, timnya memenangkan pertandingan di babak itu.
Satu persatu tim akhirnya mendapat giliran mereka untuk bertanding di babak penyisihan tim tersebut.
Meski itu adalah pertandingan tim, tetapi masih ada perhitungan untuk setiap pemain individu yang menghitung skor setiap orang dalam membunuh musuh.
Skor tersebut ditampilkan pada papan khusus yang disediakan di dalam ruangan tersebut yang kemudian nantinya akan ditentukan siapa MVP dari pertandingan itu.
Setelah babak penyisihan selesai, Heriyani berdiri menatap papan skor dengan kesal.
Semua orang memiliki skor, bahkan Vanessa berada pada posisi 3 besar, namun dirinya tidak memiliki satupun skor.
Dari setiap kotak yang tersedia hanya dia yang terus mendapat nilai 0.
Itu semua diakibatkan karena dia tidak pernah diberikan kesempatan oleh anggota timnya untuk bermain, dia terus menjadi pemain cadangan!
"Aku tidak bisa terima ini!" Kata Heriyani langsung mengeluarkan ponselnya, dia pergi ke toilet dan segera menyalahkan siaran langsung di salah satu bilik toilet.
Hanya dalam satu menit, nontonnya sudah mencapai 100 orang dan terus bertambah.
"Kau baik-baik saja?"
"Kau terlihat seperti di dalam toilet? Kenapa menggunakan masker?"
"Aku melihat pertandingan hari ini, kenapa kau terus menjadi pemain cadangan?"
"Semuanya baik-baik saja? matamu terlihat begitu murung."
"Apa mereka merundungmu? Kenapa kau tidak pernah mendapat kesempatan untuk bermain?"
"Kenapa terus menjadi pemain cadangan?"
Heriyani membaca satu persatu komentar dari para penggemarnya, dia mengepal kuat tangannya.
"Kalian benar, aku memang ada di toilet, lebih tepatnya di salah satu bilik toilet," Heriyani memindahkan kameranya untuk memperlihatkan dirinya yang sedang duduk di atas toilet.
"Kamu benar-benar di toilet?"
"Kenapa di toilet?"
"Ceritakan pada kami Apa yang terjadi!"
Orang-orang kembali berkomentar, mereka semua heboh melihat salah satu gamers profesional memulai siaran langsung Mereka di toilet dan wajahnya juga terlihat sangat murung.
"Aku tidak tahu harus mengatakan ini pada siapa," wajah Heriyani begitu sedih, "mentor ku dan seluruh anggota timku tidak memberikan kesempatan untuk bermain. Dan--"
"Dor dor dor!!!"
Tiba-tiba pintu balik toilet digedor oleh seseorang membuat Heriyani langsung menatap di arah pintu.
"Matikan siaran langsungnya sekarang juga!" Teriak seorang pria dari balik pintu membuat Heriyani kembali Menatap layar ponselnya dan semua orang telah heboh memberikan komentar.
"Apa yang terjadi?"
"Semuanya baik-baik saja?"
"Siapa yang menggedor pintu?"
Melihat orang-orang sudah mengetahui situasinya, maka Heriyani dengan cepat mematikan siaran langsung tersebut.
Begitu siaran langsungnya dimatikan, Heriyani mengukir sebuah senyuman di wajahnya, 'kalian pikir bisa mengendalikanku? Tidak bisa!' ucap Heriyani dalam hati sebelum menyimpan ponselnya dan kembali menyetel wajahnya dalam ekspresi penuh kesedihan.