wanita yang diusir dari rumah nya oleh mertuanya disaat suami sedang pergi berbisnis keluar negeri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FEZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bian Nanda Abraham
Tak terasa waktu berlalu dan hari pun berganti hari ini berepatan dengan hari dimana pemberian nama untuk baby nya Tasya.
"Tasya siapa nama yang akan kamu berikan"Tanya mb Yanti
"Bian Nanda Abraham mb panggilan nya Bian mba" jawab Tasya
"Nama nya bagus,Sya pas untuk anak nya"kata tetangga Tasya yang membantu memasak untuk acara syukuran pemberian nama anak Tasya.
Sesi memasak selesai dan tinggal menunggu bapak-bapak datang, setelah menunggu cukup lama, akhirnya semua sudah datang dan acara dilakukan dengan lancar. setelah selesai acara semua orang pulang dan tak lupa Tasya mengucapkan terima kasih dan memberi bingkisan kepada yang sudah membantu.
Disaat semua sudah pergi Tasya merasa sepi dan sedih memikirkan suaminya yang sampai sekarang tidak tahu kabarnya sekarang, Padahal Bili pun sedang merindukan Tasya juga, hingga sampai sekarang masih menyuruh orang suruhan nya untuk tetap mencari keberadaan Tasya.
" Bian sini sayang makan dulu "
"Iya bu Bentar Bian seger kesitu"Kata Bian kepada ibunya. tak terasa empat tahun sudah Bian tumbuh menjadi anak yang ceria,mudah bergaul dan pintar.Bian kecil tak pernah bertanya ke pada Tasya tentang ayah nya karna Bian ingin mencari tahu sendiri tentang ayah nya tanpa sepengetahuan ibunya, karna Bian tidak mau melihat ibunya sedih.
"Mah hari ini Bian main kerumah kak Dito boleh"
"Boleh sayang yang penting Bian ga boleh nakal dirumah kak Dito"
"Siap bu"jawab Bian sambil menghormat ke pada ibu nya.
Tasya melihat itu terhibur oleh kelakuan anak nya. Tanpa sepengetahuan Tasya, Bian selalu minta tolong kepada Dito untuk menemaninya ke tempat Warnet karna sejak kecil Bian sudah bisa mengoperasikan komputer hanya dengan melihat sekali karna Bian pernah dibawa le Warnet oleh Dito.
Setelah berpamitan ke pada Tasya, Bian pergi kerumah Dito dan minta untuk diajak ke warnet karna Bian anak nya selalu ingin belajar dan mendalami komputer hingga Bian bisa menguasai komputer dengan lincah, bahkan kecepatan Dito yang sudah duduk dikelas sepuluh kalah dengan Bian, kadang Dito meminta diajari jika tidak bisa program komputer yang sulit. namun Bian selalu bilang jangan memberi tahu siapa pun tentang kemahiran nya memprogram komputer. meski masih kecil Bian juga melakukan bisnis saham tanpa Tasya tahu dan juga sering di mintai tolong oleh pengguna jasa untuk membuat program komputer yang tidak mudah dibobol oleh perusahaan lawan.
Hari ini Bian ingin melihat apakah ada konsumen yang membutuhkan jasanya, setelah mengotak atik komputer akhirnya ada pengguna jasa yang bayaran nya tinggi dan Bian langsung mengambil pekerjaan itu, Bian jika sedang didepan komputer akan terlihat serius seperti orang yang sudah dewasa namun jika di depan Tasya Bian akan seperti layak nya anak umur empat tahun yang manja dan menangis kalo permintaan nya tidak dituruti oleh Tasya.
Bian sibuk mengutak atik komputer Dito yang melihat sampai pusing melihat kecepatan tangan Bian.
"Yes sudah clear, Ayo kak Dito kita pulang takut ibu mencari saya"
"Oke ayo pulang sebelum tante Tasya tau kalo kamu tidak berada dikamar aku .
Akhirnya Dito dan Bian pulang tak lupa Bian meminta Dito untuk mengantarkan ke ATM untuk mentransfer uang kerekening Dito, Dito dan Bian memang sudah lama menyembunyikan pekerjaan Bian dari orang tuanya dan ibu Bian karna takut mereka syok, ATM milik Bian dibuat kan oleh Dito jadi orang rumah tidak ada yang tahu.