NovelToon NovelToon
Criminal Love

Criminal Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Mengubah sejarah / Persahabatan
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Choi Kim Ae

Kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan cinta pertama ku dari kematian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choi Kim Ae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4

Aku terbangun dengan nafas tersengal dan keringat disekujur tubuh ku.

Tidak, apalagi ini. Pemandangan yang ku lihat.

Tidak mungkin, aku berada disebuah ruangan dengan banyak orang memakai seragam duduk dengan rapi dikursi yang berbaris. Ini seperti, dikelas.

Aku melihat tubuh ku yang juga mengenakan seragam putih abu-abu, dan orang yang duduk disebelahku.

"Karina!" Panggil ku.

Dia adalah teman sebangku ku selama 3 tahun saat di SMA.

"Ri, muka lo pucat banget. Lo nggak enak badan ya?" Katanya panik melihat wajah ku.

Aku hanya terdiam mencerna kalimatnya.

"Bu, Rivanza sakit. Boleh saya izin antar dia ke UKS?" Kata Karina setelah mengangkat tangannya dan berbicara kepada guru di kelas itu.

"Iya, pergilah." Kata guru itu.

Bu Dian, Guru sejarah. Aku masih sangat mengingatnya.

Karina memapah tubuh ku dan mengantar ku ke ruang UKS, saat keluar kelas aku melihat papan diatas pintu ruangan itu dan mendapati tulisan 12-IPA 2. Jadi saat ini aku berada dikelas 3.

Aku melewati kelas 12-IPA1 dimana seharusnya Nicky berada disana. Benar saja, laki-laki itu sedang duduk dikursi paling belakang pojok sebelah kanan.

Kepala ku benar-benar pusing. Aku tidak tau apa yang terjadi pada diriku. Kenapa sekarang aku berada disini. Apa aku sedang bermimpi?

Aku berbaring diranjang UKS, Karina meninggalkan ku sendirian setelah mengambilkan segelas teh hangat dan obat untuk ku.

Aku kembali memejamkan mataku merasakan kepala ku yang sangat berat dan tubuh ku yang lemas. Entah ini mimpi atau bukan, tapi rasanya jauh lebih baik dibanding dikejar-kejar dan dicekik oleh Giska.

Ah iya Giska, kalau sekarang aku berada disekolah, itu artinya ada Giska juga. Karena dia satu sekolah dengan ku, hanya saja berbeda kelas. Dia masuk kelas IPS. Tapi tetap saja sepertinya ini mimpi buruk juga.

Ah aku harus bagaimana untuk menghentikan mimpi buruk ini.

***

Aku kembali terbangun dari tidur ku. Aku masih berada di UKS, tapi rasanya aku sudah cukup lama tertidur. Tubuh ku juga sudah lebih baik dan sakit kepala ku berkurang daripada saat sebelum tidur tadi. Aroma ini, aroma khas ruang kesehatan. Apakah saat bermimpi bisa mencium aroma juga?

Aku masih berbaring selama beberapa saat, mencoba mencerna segala yang telah terjadi.

Aku tersentak, aku yakin ini bukanlah mimpi. Aku mencubit pipi ku dan merasakan sakit. Aku merogoh saku rok ku dan mendapati ponsel dengan keypad qwerty yang ku miliki pada saat masih SMA. Tertera tanggal 01-09-2012 dilayar ponsel itu.

Tidak mungkin, apa aku kembali ke masa lalu?

Apa ini benar bukan mimpi?

"Riri." Panggil seseorang yang kukenal.

"Sherly?"

Sahabat ku ketika SMA datang bersama pacarnya dengan sekantong makanan ditangannya.

"Gue denger lo sakit dari Karina dan belum kembali dari UKS sejak jam istirahat pertama. Ini udah jam istirahat ke 2, lo pasti belum makan kan? Ini gue bawain bubur." Katanya.

"Iya, makasih ya, Sher."

"Kalau gitu gue tinggal dulu ya. Ada tugas yang belum gue kerjain, nanti pulang sekolah gue temuin lo lagi, okay." Katanya lagi dan berlalu pergi.

Aku makan bubur yang dibawakan Sherly lalu meminum obat. Setelah tubuh ku benar-benar membaik aku kembali ke kelas. Saat aku kembali sudah masuk jam pelajaran terakhir. Karina sempat mengkhawatirkan ku hingga aku mengisyaratkan bahwa aku sudah baik-baik saja dia akhirnya mengerti. Aku pun melanjutkan kegiatan belajar ku seperti biasa.

Bel sekolah pun berdering, jam pelajaran telah berakhir, waktunya pulang sekolah. Selama mengikuti pelajaran aku tidak bisa fokus. Aku masih tak mengerti kenapa aku bisa kembali ke masa ini. Tiba-tiba aku teringat dengan Nicky. Apa aku kembali karena Nicky? Bukankah dia terus meminta tolong dan menangis dalam mimpi ku?Kalau memang benar, Aku akan berusaha menyelamatkannya. Entah bagaimanapun caranya.

"Ri, gue udah bilang ke Dicky kalau lo sakit. Jadi hari ini dia mau kok antar lo pulang." Kata Karina sambil membereskan bukunya.

"Hah?" Jawabku yang masih tak mengerti.

Dicky? Ah iya si cowok brengsek itu. Kalau hari ini tanggal 1 September, itu artinya aku sudah menjadi pacar Dicky selama 3 hari. Aku bahkan hampir tak mengingatnya.

Dan apa barusan Karina bilang? Dia mau kok antar lo pulang?

Bukankah memang seharusnya dia selalu mengantar ku pulang kalau memang aku pacarnya? Selama ini aku membiarkannya pulang bersama teman-temannya karena ku pikir apa hak ku memintanya mengantar ku? Tapi setelah dewasa aku sadar kalau menjalin hubungan itu tak hanya sekedar mengungkapkan kalimat sayang, tapi juga memperlakukannya dengan baik. Kalau dia lebih mementingkan pulang bersama teman-temannya dan membiarkan aku pulang naik bus sendirian setiap hari, sementara dia selalu membawa motor, apa itu layak dikatakan sayang padaku? Padahal selama ini aku benar-benar dibodohi olehnya. Bisa-bisanya aku termakan oleh bualannya. Belum lagi dia ketahuan berselingkuh dengan adik kelas saat hari jadi kami yang ke 3 bulan. Parahnya lagi dia berselingkuh karena aku tak mau diajak berhubungan badan dengannya. Wah benar-benar menjijikan.

Karina berpamitan pada ku dan pulang duluan setelah pacarnya menjemputnya didepan kelas. Lihat? Padahal contoh sederhana ada didepan mata mu, Riri! Karina yang selalu diantar-jemput oleh pacarnya meski rumahnya berlainan arah. Sherly yang berangkat dan pulang sekolah bersama pacarnya juga. Kenapa kau masih tak sadar juga dan bertahan selama 3 bulan? Yah, namanya juga cinta monyet. Aku memang terlalu polos pada kala itu. Sekarang jangan harap, Dicky. Aku yang akan mencampakkan mu kali ini.

"Yang. Kamu udah baikan? Kata Karina kamu sakit? Hari ini aku antar kamu pulang ya?"

Dicky tiba-tiba muncul dan merangkul ku saat aku baru keluar kelas.

Dengan cepat aku melepaskan rangkulannya dan menjaga jarak darinya.

"Kenapa sih? Kok tiba-tiba aneh? Kamu marah ya karena aku nggak nemuin kamu di UKS? Maaf ya, aku latihan basket saat istirahat tadi. Kamu tau kan sebentar lagi tim kita tanding final dengan sekolah lain." Cowok gila itu memberikan alasan.

'Cih, malah bagus lo ga nemuin gue. Liat aja gue merinding ada dideket lo.' Cibir ku dalam hati.

Kebetulan ada Nicky sedang berjalan juga tak jauh di depan ku.

"Nicky!" Teriak ku memanggil nya.

Nicky menghentikan langkahnya dan menoleh kearah ku. Aku tersenyum dan berlari menghampirinya meninggalkan Dicky.

"Riri!" Dicky memanggilku, aku hanya melambaikan tangan padanya mengisyaratkan agar tak perlu merisaukan ku.

"Mau balik bareng? Gue butuh tumpangan." Kata ku pada Nicky yang setiap hari pulang pergi dengan motornya, rumahnya pun tak jauh dari rumah ku.

"Kenapa? Dicky masih nggak mau ngantar lo?"

"Hmm. Kali ini dia menawarkan untuk nganter gue. Tapi kayaknya lebih baik gue balik bareng lo deh."

Tanpa banyak omong Nicky melanjutkan langkahnya menuju parkiran, aku mengekor dibelakangnya.

"Nih pakai!" Nicky memberikan ku helm nya.

"Kenapa gue yang pakai?" Tanya ku karena ku lihat dia hanya membawa satu helm.

"Jalanan itu berbahaya jadi lo harus pakai helm. Masa gitu aja nggak tau." Ucapnya sinis.

"Trus lo pakai apa?"

"Gue aman. Cepat naik!"

Nyebelin! Entah kapan terakhir kali aku bicara dengannya, sepertinya semakin tua dia semakin menyebalkan.

Agak susah untuk ku naik ke motor CBR milik Nicky, dengan berpegangan pada bahu lebarnya akhirnya aku berhasil mendaratkan bokongku pada jok belakang motornya.

Nicky mulai melajukan motornya, melewati Dicky yang sedang menaiki motor bebeknya di parkiran bersama dengan teman-temannya.

Entah apa yang akan mereka katakan aku tak peduli. Aku yakin aman bersama Nicky. Pikir ku.

1
Murni Dewita
👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!