Kekuatan element es dan angin di tubuhku, membuatku berada di tahta penguasa Alam surgawi, yang membuatku menjadi tak terkalahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perampok
Shio Fang menaiki kereta kuda kemudian kereta kuda itu pun pergi meninggalkan kediaman bangsawan Shio Jio, menuju ke wilayah kekaisaran cahaya surga, tempat keberadaan sekolah Akademi Kunlun berada.
"Bibi.., Aku ingin segera menguasai kekuatan elemen angin, sehingga aku dapat mengendalikan tulang selaksa langit yang berada di tubuhku, agar aku dapat pergi ke sekolah akademi kunlun untuk bisa bersama kak Shio Fang kembali," ucap putri Bilqis.
"Jika kau ingin segera pergi ke sekolah akademi kunlun agar dapat bersama Shio Fang, maka berlatihlah dengan giat teknik elemen angin, dan jika kau telah mampu untuk menguasainya dan mengontrol tulang selaksa lagi di tubuhmu, maka kau bisa pergi ke sekolah akademi Kunlun untuk menemui putraku Shio Fang dan berlatih di sana," jawab Bibi Ling Ling.
"Aku pasti akan berlatih dengan giat bibi, aku pasti kan tak sampai 7 tahun aku telah menguasai kekuatan elemen angin, dan dapat mengontrol kekuatan tulang selaksa langit di tubuhku," jawab putri Zeng Bilqis dengan penuh keyakinan.
*****
Awal baru bagi Shio Fang jauh meninggalkan kedua orang tuanya untuk belajar di akademi ternama Kunlun, untuk mengasah kemampuan yang dimilikinya di sana.
Di perbatasan kekaisaran cahaya surga, kreta kuda yang membawa Shio Fang dihadang oleh sekelompok perampok perbatasan, yang terkenal dengan keganasannya dan juga tak memberi ampun kepada para saudagar maupun orang-orang yang menjadi targetnya, dalam mendapatkan harta rampasan yang dibawa oleh mereka.
"Komandan..!!, mereka adalah perampok perbatasan yang berjuluk topeng kelelawar, ini sangat berbahaya karena mereka terkenal sangat sadis dan ganas," ucap seorang prajurit pengawal kereta kuda.
"Kita harus melawan mereka, karena keselamatan tuan muda Shio Fang harus kita utamakan," jawab sang komandan.
"Tapi keberadaan kelompok itu lebih banyak jumlahnya daripada kita, ada baiknya komandan membawa pergi tuan muda Shio Fang dari sini, agar tak terjadi hal buruk kepadanya," ucap sang prajurit pengawal.
"Baiklah jika begitu..., kalian semua dengarkan perintahku, keselamatan tuan muda Shio Fang adalah yang utama, buatlah mereka semua sibuk dengan pertarungan yang terjadi, hingga aku bisa membawa tuan muda terbebas dari perampok topeng kelelawar," perintah sang komandan.
"Baik komandan..!!, ucap seluruh prajurit penjaga secara bersamaan.
Komandan prajurit segera menarik tubuh Shio Fang dari atas kereta, kemudian membawanya pergi dengan mengendarai ekor kuda putih yang ditumpanginya.
Melihat ada yang melarikan diri dari tempat itu, sebagian dari para perampok melakukan pengejaran terhadap komandan penjaga yang membawa Shio Fang pergi.
"Ayo kejar mereka jangan sampai mereka lolos..., karena anak yang bersamanya dapat menghasilkan banyak koin emas bagi kita..., dengan menukar anak itu dengan berpeti peti koin emas, karena aku yakin anak itu merupakan seorang anak penguasa dari kekaisaran Jiangma," ucap salah seorang perampok yang melakukan pengajaran.
"Baik ..., kita akan mendapatkan anak itu...!!" timpal yang lainnya.
Dalam pelariannya, sang komandan pengawal akhirnya menemui jalan buntu karena seluruh area tempat itu dikelilingi jurang yang dalam dan bebatuan yang terjal, sehingga membuat komandan prajurit menghentikan pelariannya dengan turun dari atas kuda putih untuk menghadang para perampok yang melakukan pengajaran.
"Tuan muda, Ini adalah peta menuju ke kaisaran cahaya Surga tempat keberadaan Akademi Kunlun, dan ini 500 koin emas sebagai bekalmu dalam perjalanan yang akan kau lakukan, serta gulungan rekomendasi dari kekaisaran Jiangma, bawalah karena aku tak bisa menemanimu lagi."
"Secepatnya kau pergi dari sini dengan memutar arah selama aku menghadapi para perampok itu, jika aku berhasil mengalahkan mereka semua maka aku akan menyusulmu, dan jika beberapa hari aku tak datang menyusulmu maka anggap saja aku telah mati di tangan mereka," ucap komandan prajurit.
Komandan prajurit langsung menghadang para perampok, sementara itu Shio Fang memacu kudanya pergi dari tempat itu.
"Ha..ha..ha.., mau lari ke mana lagi kau komandan!!?, cepat serahkan anak itu sebelum aku menghabisimu!!" ucap salah seorang perampok yang melakukan pengajaran.
"Kau jangan bermimpi!!, langkahi dulu mayatku sebelum kau mendapatkan tuan mudaku!!" jawab komandan pengawal dengan menghunus sepedangnya.
Akhirnya pertarungan pun terjadi, sang komandan yang dikeroyok dengan sedemikian rupa dapat memberikan perlawanan, dan bahkan komandan prajurit itu mampu membunuh satu persatu para perampok yang menyerangnya.
Tebasan pedang komandan prajurit terus memburu para perampok hingga menyisakan satu perampok yang menjadi lawan tarungnya.
Lawan tarungnya kali ini merupakan seorang kultivator tangguh yang dimiliki para perampok, hingga pertarungan pun menjadi seimbang.
Perampok yang memiliki kekuatan element petir terus menyerang ke arah komandan yang memiliki kekuatan elemen api. Setelah beberapa saat lamanya pertarungan itu terjadi, komandan prajurit akhirnya berhasil membunuh perampok dengan kekuatan elemen apinya.
Disaat komandan prajurit akan menyusul Shio Fang, tanpa diduga-duga olehnya sebuah anak panah yang dialiri energi tingkat langit berhasil menembus tubuhnya, hingga membuat sang komandan tersungkur ke tanah dan mati seketika.
Cari anak kecil itu sampai dapat, Jika dia sampai ke tempat pemukiman penduduk maka hentikan pencarian, aku tak ingin melukai warga desa yang akan membuat kelompok kita berurusan dengan para prajurit dari kekaisaran cahaya surga," ucap ketua perampok.
"Siap ketua...! ucap anggota perampok serempak, kemudian menyebar menyusuri hutan di tempat itu, untuk mencari dan menangkap Shio Fang.
Di dalam pelariannya akhirnya Shio Fang melihat adanya pemukiman penduduk jauh di hadapannya, Shio Fang lalu turun dari atas kuda dan membiarkan kuda tunggangannya pergi meninggalkannya, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di dalam desa yang akan ditujunya, akibat kuda yang ditungganginya terlihat begitu mewah.
Shio Fang menghampiri seorang penduduk desa yang tengah membawa cangkul di pundaknya. "Paman.., di manakah penginapan di desa ini?" tanya Shio Fang.
"Desa ini tak mempunyai penginapan, karena Desa ini jarang dikunjungi oleh pengunjung, memangnya kau dari mana nak?" tanya laki-laki paru baya itu.
"Aku dari wilayah kekaisaran Jiangma, tujuanku untuk pergi ke sekolah Akademi Kunlun di wilayah kekaisaran cahaya surga," jawab Shio Fang.
"Lelaki paruh baya itu menggelengkan kepalanya, dia tak menyangka jika anak muda berjalan sejauh itu hanya untuk bersekolah di Akademi Kunlun, dan tak memikirkan bahaya para perampok yang banyak terdapat di perbatasan, termasuk para perampok topeng kelelawar yang terkenal sadis dan kejam," batin laki-laki paruh baya itu.
"Begini saja nak, kau ikut ke rumah paman kebetulan hari sudah mulai malam, kita bisa mengobrol di sana karena kau tak akan mendapatkan penginapan di desa ini."
"Kau bisa tinggal sementara waktu di tempat paman, sampai kau siap melanjutkan perjalananmu kembali," ucap sang paman.
"Baiklah paman.., dan sebelumnya aku ucapkan terima kasih," jawab Shio Fang.
Shio Fang akhirnya mengikuti lelaki paruh baya itu menuju ke rumahnya, dan pada akhirnya Shio fang sampai ke rumah sang paman yang terlihat sangat sederhana. Di rumah itu Shio Fang langsung disambut dengan ceria oleh istri dari lelaki paruh baya yang bersamanya.
"Silahkan nak.., ini Bibi bawakan singkong rebus untukmu, karena hanya ini yang bisa kami makan untuk menyambung hidup," ucap sang Bibi.
Bersambung.