Galaksi mahasiswa tajir, ganteng, banyak cewek di kampusnya yang berebut perhatiannya bahkan ada yang rela mengemis cintanya, namun Gala jatuh cinta dengan cewek yang bernama Melody gadis cantik adik sahabatnya yang jadi mahasiswa baru di kampusnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melody pingsan
"Anak Mama mukanya cemberut gini" tanya Diana ketika melihat Melody masuk ke dalam rumah mendahului Aska. Keduanya memang pulang bersama tapi Melody sama sekali tak mau bicara sama Aska, ia masih kesal karna Aska meninggalkannya tadi pagi.
"Tau, tuh, anak Mama mukanya jelek banget kalau kaya gitu, mana enggak mau ngomong sama aku lagi" adu Aska.
"Memangnya kamu apain adik kamu? tanya Diana curiga, pasalnya memang Aska suka menjadi Melody.
" Enggak kok Ma, aku enggak ngapa - ngapain dia" ucap Aska
"Trus kenapa Melody ngambek kalau kamu gak ngapa- ngapain dia?"
"Tau!" Aska mengedikkan bahunya " Mama tanya aja sama orangnya langsung" saran Aska sambil melirik Melody yang sedang duduk disamping Mamanya.
"Kamu kenapa gak mau ngomong sama kakak kamu?" tanya Diana lembut.
"Gara - gara kakak tadi pagi aku telat dan dapat banyak masalah " adu Melody
"Salah sendiri kenapa lo tidurnya kelamaan" ucap Aska
"Tetep aja gue kesel sama lo. Pokoknya lo harus beliin gue apel, anggur, rambutan, durian, semangka melon, jeruk" Melody masih mau mengabsen nama - nama buah tapi Aska sudah memotongnya.
"Gak sekalian aja lo suruh gue beli toko buahnya?"
Mata Melody berbinar " Boleh juga tuh, Beliin toko buahnya aja biar gue puas makan buah" pinta Melody
"Sinting!" sahut Aska tak habis pikir dengan ide Melody, padahal dia sendiri yang menyarankan hal itu.
Melody menggerutu " oke lo gak gue maafin selamanya" tegas Melody
"Assalamu'alaikum" teriak Ares yang tiba - tiba muncul dari ambang pintu bersama Dion dan Gala tentunya.
Melody langsung terdiam seiring dengan tubuhnya yang menegang. Tanpa berkata apapun ia langsung berlari ke lantai dua saat teman - teman Aska berjalan ke ruang tamu.
"Kenapa dia?" tanya Diana pada Aska ia sangat heran melihat tingkah anak gadisnya yang ajaib itu.
"Gak tau, kesambet kali Ma!" jawab Aska. Ia memang gak tau kalau adiknya ketakutan dan berusaha menghindari Gala.
...ΩΩΩΩΩΩΩ...
Melody duduk dengan panik diatas kasurnya saat mendengar teman - teman Aska ikut naik ke lantai atas lebih tepatnya ke kamar Aska yang berada tepat di sebelah kamar Melody. Melody jadi takut keluar kamar padahal dia lagi kelaparan.
Melody gak tahan menahan laparnya sehingga dengan terpaksa dia turun ke menuju meja makan
sampai di sana dia sangat terkejut melihat meja makannya yang sudah dipenuhi dengan buah - buahan layaknya etalase penjual buah. Ia hanya becanda menyuruh Aska membelikan toko buahnya tapi entah bagaimana Aska begitu baik hati benar - benar membelikan buah - buahan sebanyak itu.
"Kak Aska ini beneran buat gue" tanya Melody
"Ya iyalah buat lo masak buah Dion"
"Ingat itu buahnya harus dihabisin" titah Aska sambil melihat buah - buahan yang ada di mejanya.
"Melody membulatkan matanya" lo pikir perut gue karung yang bisa nampung semua buah - buahan itu!" protes Melody.
."siapa suruh Lo beliin toko buah, buah segini aja gak bisa lo habisin apalagi kalau toko buahnya dibeli " ucap Aska
"Ya gue kan cuma becanda, eh Lo malah beli buah sebanyak ini, kan sayang buahnya kalau gak di habisin"
"Bukan gue yang beli " kata Aska
"tadi Lo bilang buah ini buat gue " Melody mengerutkan keningnya
"Ya memang buat Lo tapi bukan gue yang beli"
"Trus yang beli siapa dong? Tanya Melody penasaran jangan sampai Aska menyuruh mama atau papa mereka untuk membeli
"Galaksi" jawab Aska santai
"Apa? Gala, kok bisa? Teriak Melody dengan mata membulat sempurna yang membuatnya terlihat lucu.
"tadi sebelum temen -temen gue pulang, gue mau pergi beliin Lo buah, tapi kata Gala dia aja sekalian dia mau beliin Mama nya buah" jelas Aska
" Trus kenapa buahnya sebanyak ini? Tanya Melody
"Karena tadi gue sempet bilang kalau Lo minta toko buah".ucap Aska enteng
"Astaga, abangku sayang Lo kok sama somplaknya sama temen lo sih?" mumpung Gala tidak ada disini, maka kesempatan bagi Melody untuk menghina lelaki itu
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi itu di kampus Melody sengaja datang lebih awal, dia berniat membagi-bagikan buah yang dibeli Gala ke teman-temannya.
Sampai di kelas Melody langsung memanggil semua temannya untuk mengambil buah yang dibawanya dan sudah di taruh di atas meja.
Gak lama teman-temannya sudah pada mengambil buah itu dah dengan cepat buah itu sudah habis.
Tiba - tiba ada seorang temannya memanggil Melody
"Mel kamu di panggil ke ruang senat sekarang juga"
"Ke ruang senat ngapain? Tanya Melody
"Gak tau mungkin Lo habis melakukan kesalahan atau pelanggaran kali"
Melody berpikir, kesalahan apa yang telah ia buat.
"Ya udah nanti gue kesana" ucap Melody
"tapi Lo di suruhnya sekarang "
Melody menghela napas berat " iya-iya gue kesana sekarang!"
Melody menatap ke arah Indira,Sisi, dan Aulia " guys gue cabut dulu" pamit Melody
"Iya hati-hati" ucap Aulia sambil tertawa pasalnya dia tau siapa ketua senat kampus mereka. Ketua senat yang jarang bersosialisasi.
Melody mengetuk pintu ruang senat yang tertutup rapat.
"Masuk!" titah seseorang yang berada di dalam ruangan itu.
Melody pun memutar kenop pintu ruangan itu lalu masuk menuju ke meja ketua senat. Melody belum tau bagaimana rupa sang ketua senat sebab ia menghadap tembok
"Permisi kak, katanya kakak manggil saya ya?
Kalau boleh tau saya melakukan kesalahan apa ya?" tanya Melody
Dengan pelan pria itu memutar kursinya menghadap Melody dan otomatis tubuh pria itu juga menghadap Melody.
"Kak Gala" Melody membulatkan matanya. Melody sangat menyesal datang ke ruang itu. Ternyata ketua senatnya adalah Gala.
"Lo - Lo ketua senatnya ? Melody melirik papan nama yang ada di meja yang ditempati Gala. Papan nama itu bertuliskan Ketua Senat bawahnya bertuliskan Galaksi Stefanus
"Duduk!" Gala tak menjawab pertanyaan Melody, dia malah menyuruh Melody duduk dihadapannya.
Melody ingin kabur tapi sepertinya tak memiliki kesempatan untuk kabur karena ancaman dari Gala
'' Kalau kamu sampai kabur dari tempat ini, aku pastikan kamu akan aku kurung di kamar aku di rumah" ancam Gala
Melody meneguk ludahnya susah payah, tangannya mulai gemetaran, pelipisnya mulai dibanjiri keringat dingin. Ia juga mulai sesak nafas. Detik berikutnya Melody langsung tak sadarkan diri.
Gala langsung kaget, ia langsung berdiri dari kursi yang ia tempati lalu menepuk-nepuk pipi Melody perlahan
" Melody kamu kenapa? Tanya Gala panik yang jelas tidak dijawab oleh Melody. Lagian Gala ada-ada saja masa orang pingsan diajak bicara
"Melody, bangun please!" suara Gala terdengar begitu Panik. Ia takut terjadi apa-apa dengan Melody. Mendadak Gala jadi menyesal menyuruh Melody menemuinya di ruangan ini.
Gala menggendong tubuh Melody menuju klinik yang ada di kampus itu, membuat orang -orang yang melihatnya memekik. Bagaimana seorang Galaksi yang dinginnya melebihi kutub Utara bersikap begitu peduli dengan seorang wanita.
"Jangan - jangan gosip kalau mereka ada hubungan itu benar lagi?" bisik -bisik mulai terdengar sepanjang perjalanan Gala menuju klinik.
"Kayanya sih memang begitu."
"Wah, enak banget ya jadi cewek itu"
"Gue juga mau dong digendong sama kak Gala"
"Gila, cewek itu beruntung banget "
Masih begitu banyak gonjang ganjing yang terdengar, tapi tak satupun yang membuat lelaki itu tertarik. Yang menjadi pusat pemikiran Gala saat ini adalah cewek yang ada didalam gendongannya. Gala sangat takut terjadi sesuatu pada gadis itu.
Gala tidak akan memaafkan dirinya sendiri kalau sampai terjadi sesuatu pada Melody.
Pelan-pelan Gala meletakkan tubuh Melody di atas ranjang klinik.
Gala meneguk ludahnya susah payah dan memegang leher Melody. Gala menggeleng keras mencoba menepis pikiran aneh yang bersarang di otaknya saat ini.
Gala mengacak rambutnya frustasi sudah begitu lama tapi Melody belum juga sadar.
"Melody ayo bangun dong " ucap Gala gusar, untuk pertama kalinya Gala menyebut nama Melody secara langsung di hadapan orangnya .
"Mas tunggu diluar ya biar saya periksa mbaknya" kata petugas klinik itu setelah beberapa lama kemudian.
"astaga gue harus bilang apa ke Aska kalau dia sampai tau gue bikin adiknya pingsan "
Gala sangat tau kalau Aska sangat menyayangi adiknya itu. Gala yakin Aska akan marah besar kalau tau Gala yang membuat adiknya pingsan.
Setelah beberapa lama kemudian akhirnya Melody tersadar dari pingsan
Dan tiba-tiba hp Melody berdering dan ia segera mengangkatnya.
"Halo kak" ucap Melody
"Halo, katanya tadi Lo pingsan? Tanya lelaki itu dengan nada khawatir, kalau saja tadi ia tidak ada tugas yang diberikan dosen mungkin sudah dari tadi Aska ke klinik.
"iya tapi sekarang gue udah gak apa-apa kok" Melody tau pasti kakaknya khawatir.
Terdengar hembusan napas panjang. Mungkin dia lega setelah mengetahui adiknya tida kenapa-kenapa.
"Hampir saja aku marah-marah ke Gala" ungkap Aska, walaupun Gala adalah sahabatnya, ia tetap akan marah kalau laki-laki itu melukai adiknya.
"Dia gak salah kok kak, dia gak ngapa-ngapain gue" Melody membela Gala, memang Gala tidak melakukan apa-apa terhadap Melody
"iya-iya gue takut aja pas anak-anak ngomongin lo yang katanya Lo digendong sama Gala ke klinik karena pingsan."