NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL 2.

Calon TUMBAL 2.

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural / Tumbal
Popularitas:129.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Jika aku harus mati, maka aku akan mati karena Allah dan kembali pada Allah, bukan menjadi budakmu."

"Hati - hati Jingga, Semakin tinggi kemampuanmu, maka semakin Allah akan menguji dirimu. Tetaplah menjadi manusia yang baik, menolong sesamamu dan yang bukan sesamamu."

"Karena semakin tinggi kemampuanmu, semakin pula kamu menjadi incaran oleh mereka yang jahat."

Dalam perjalanan nya membantu sosok - sosok yang tersesat, Rupanya kemampuan Jingga semakin meningkat. Jingga mulai berurusan dengan para calon tumbal yang di tolong nya.

Dampak nya pun tidak main - main, Nyawa Jingga kembali terancam karena banyak sosok kuat yang merasa terusik oleh keberadaan Jingga. Jingga semakin mengasah dirinya, tapi apakah dia bisa kuat dan bisa menolong mereka yang meminta bantuan nya? sementara nyawanya sendiri juga terancam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 4. Sosok yang lebih kuat.

Dan setelah pulang sekolah, Jingga sungguhan menunggu Elang. Gani tak percaya Jingga sungguhan mau menolong anak nakal dengan wajah dingin itu, walau Gani sendiri tidak tahu apakah Elang nakal atau tidak. Mereka sedang berdiri di lobby menunggu Elang muncul, dan tak lama Elang pun tiba.

Elang menatap Jingga tapi lalu kemudian ia menatap Gani yang  kini menatap datar juga kearah nya, Jingga yang melihat itu pun terkekeh canggung.

"El, Gani boleh ikut, kan?" Tanya Jingga.

"El??" Elang mengulangi ucapan Jingga.

"Ya, El.. Elang, namamu kan?" Ujar Jingga. Elang sedikit tersenyum tipis mendengar Jingga memanggilnya lain dengan yang lain, tak ada yang melihat senyum elang sama sekali karena hanya seperti kedutan bibir.

"Nggak bisa, gue nggak mau orang lain tahu." Sahut Elang.

"Gani bukan orang lain, dia kayak abangku." Ujar Jingga, Gani melirik Jingga saat Jingga berkata menganggap nya sebagai kakak. Elang memperhatikan Gani, tapi lalu akhir nya dia mengangguk. Jingga pun tersenyum melihat nya.

"Kalian bawa mobil?" Tanya Elang dan Jingga mengangguk.

"Supir kalian suruh ikutin mobil gue, kalian ikut gue." Ujar Elang.

"Nggak! kita pake mobil kita sendiri dan ngikutin lu dari belakang." Ujar Gani, dia tidak mau mengambil resiko, Elang kembali menatap Gani dengan mata dingin nya.

"Kenapa? Lu ada niat jahat apa sama Jingga?" Ujar Gani, Elang yang mendengar nya hanya berdecih saja.

"Gani.." Jingga menggelengkan kepalanya.

"Jingga, mobil gue yang warna item itu." Ujar Elang dan Jingga mengangguk. Akhirnya Jingga dan Gani masuk kedalam mobil mereka dan mengikuti mobil Elang dari belakang.

"Gani, kenapa kamu kayak gitu sama Elang?" Tegur Jingga saat setelah mereka sudah berada di dalam mobil.

"Dia aneh, Ngga.. aku khawatir dia mau berbuat jahat sama kamu. Liat aja muka nya, nggak pernah ada senyumnya. Udah gitu nyuruh pake mobil dia, makin khawatir aku." Ujar Gani, Jingga terkekeh.

"Makasih kamu memikirkan keselamatan kita, tapi mungkin dia punya alasan mengapa dia nggak ramah sama orang. Kan kamu tahu sendiri dia di tempelin asap item di belakang nya." Ujar Jingga, Gani diam mencerna ucapan Jingga.

"Astaghfirullah.." Gani Istigfar.. bisa - bisa nya menjadi emosi sendiri.

"Maaf Jingga." Ujar Gani dan Jingga tersenyum sambil mengangguk.

Mobil terus melaju mengikuti mobil Elang yang kini sudah semakin jauh dari sekolah, tapi rupanya arah rumah Elang searah dengan Rumah mendiang Raka. Jingga pun merasa bernostalgia dangan jalanan di sana, saat mobil nya berhenti di lampu merah dia teringat dengan Raka yang masih galak dulu.

"Orens!" Teriakan nya bahkan terngiang di kepala Jingga, Jingga pun tersenyum mengingat kenangan dulu.

Dan benar.. Jingga melewati rumah mendiang Delima. Rumah nya masih tampak sama seperti saat dulu, hanya tidak tahu di dalam nya seprti apa. Rumah itu di biarkan kosong tapi masih di rawat, dan Sari adalah orang yang merawat nya.

Sari ingin menjual rumah itu sebenarnya, dan uang nya akan dia santunkan pada panti atau pesantren, hanya saja tidak ada yang mau membeli rumah itu, karena memiliki riwayat gelap dari pemiliknya.

Bahkan pernah ada calon pembeli yang datang untuk melihat, dan orang itu berakhir kerasukan sampai nyaris lompat dari atap, seperti yang di alami Ika. Agak nya Iblis yang Delima sembah masih haus darah dan masih mendiami rumah itu.

Jingga tak berhenti, ia hanya melihat dari dalam mobil saja karena dia sudah di larang untuk datang kesana oleh ayah Ilham. Sebenar nya dia sangat ingin datang ke sana, ia merindukan kenangan singkat nya tinggal bersama mendiang Raka.

Dan tak lama mobil berhenti di blok selanjutnya dari rumah Raka, mereka berhenti di rumah yang megah namun tak semegah rumah mendiang Raka. Cat nya berwarna cokelat muda, terlihat suram bahkan dari luar pun aura nya sudah gelap.

'Nggak, aku nggak bisa kesini.' Batin Jingga. Batin Jingga menolak, seakan ada hal besar yang menunggu nya di dalam sana.

"Jangan masuk, nak.." Tiba - tiba Aki merasuki Gani, Gani yang semula hanya diam saja tiba - tiba menatap tajam kearah rumah Elang.

"Aki.." Jingga terkejut karena aki sampai datang lebih dulu sebelum Jingga panggil.

"Yang di dalam bukan lawan kamu, kamu jangan masuk kedalam ya.." Ujar aki, Jingga pun mengangguk.

"Pak, di sini saja.. jangan masuk kedalam." Ujar Jingga dan supirnya pun mengangguk mengerti.

Tiba - tiba aki keluar dengan sendiri nya dari tubuh Gani sampai Gani terkejut karena dirinya barusan merasa tersingkir oleh sesuatu sebelum nya. Jingga keluar dari mobil saat Elang berjalan keluar pagar karena mobil Jingga tak masuk kedalam pekarangan rumah nya.

Jingga terkejut saat ia melihat seekor ular hitam besar melingkari rumah Elang, bukan ular nyata, tapi ghoib. Dan ular itu menatap Jingga seakan ingin menyerang Jingga.

"Jingga, mobil nya masuk aja." ujar Elang.

"Elang, ada hal yang nggak bisa aku lewati. Aku nggak bisa masuk kedalam rumah kamu, boleh nggak kita ngomong nya di luar dari rumah kamu aja?" Tanya Jingga, Elang pun berbalik menatap rumah nya sendiri.

"Apa ada sesuatu di rumah gue?" Tanya Elang, dan Jingga mengangguk.

Dalam batin Jingga, ia mendengar aki terus memanggil nya untuk menjauh dari rumah itu, Jingga pun menarik tangan Elang dan naik kembali kedalam mobil nya.  Gani tiba - tiba menyentuh pundak Elang yang baru saja duduk di bangku tengah, Elang hendak mengibas tapi tenaga Gani sangat besar seperti itu bukan Gani.

"Nggak apa - apa, dia lagi bantu netralin kamu." Ujar Jingga, lalu Jingga meminta supir nya untuk menjauh dari rumah Elang.

Karena sebenar nya yang di tubuh Gani itu adalah aki, aki adalah sosok penjaga Jingga yang sangat menyayangi Jingga. Apapun jika membahayakan Jingga maka tanpa Jingga panggil pun aki akan datang dengan sendirinya.

Mereka akhirnya duduk di kafe yang tak jauh dari perumahan itu. Gani yang kelelahan di tinggal di mobil agar tidur, ia merasa pusing karena dia di rasuki oleh aki berulang kali, apalagi energi aki begitu besar.

''Apa ada sesuatu di rumah gue yang lu liat?" Tanya Elang dan Jingga mengangguk, Elang terdiam dan menelan ludah nya.

"Ada seekor ular besar bahkan lebih besar dari rumahmu yang melingkar menjaga rumah kamu, tapi energinya negatif." Sahut Jingga.

"Ya, emang ada banyak keanehan sama rumah gue." Ujar Elang.

"Maaf sebelumnya, El. Kalo boleh tau.. Apa orang tua kamu pelaku?" Tanya Jingga, Elang mengerutkan kening mendengar itu.

"Pelaku, pelaku apa?" Tanya Elang bingung.

"Makhluk seperti yang ada di rumahmu itu nggak akan datang kalau nggak di panggil atau di kirim orang, jadi kesimpulan nya ada dua, kalo orang tuamu bukan pelaku berarti makhluk itu di kirim orang lain." Ujar Jingga, Elang berkedip - kedip bingung mendengarnya.

"Tapi El, aku belum nanya kamu. Kok kamu tahu aku bisa liat apa yang di badan kamu?" Tanya Jingga, Elang pun menatap Jingga.

"Gue.. lumayan peka. Yang gue liat itu bayangan hitam, tapi yang lu liat asap hitam." Sahut Elang.

"Udah sekitar enam bulan gue ngerasa aneh, nyokap bokap gue berantem terus di rumah, dan sekarang mereka pisah rumah. Gue sama bokap, tapi di rumah makin banyak hal aneh yang terjadi." Ujar Elang.

'Apa dia jadi pendiam gara - gara orang tua nya berantem? Ah tapi nggak juga.. Dia emang low profile banget anak nya, nggak membaur.' Batin Jingga.

"Aku akan minta bantuan nanti, dan kalo aku mampu aku bakal bantu kamu. Tapi apa kamu ingat awal mula hal aneh itu terjadi?" Ujar Jingga, dan Elang tampak berpikir.

"Hari itu.."

[Flashback Elang.]

8 Bulan yang lalu.. Elang baru datang dari kota lain dan tinggal di rumah yang di tinggalinya kini, mereka pendatang karena Elang harus ikut kedua orang tua nya yang pindah - pindah tugas. Dan catatan, Elang memang anak yang pendiam sejak dulu, entah apa sebab nya.

"Lang, ntar kamu sekolah di sini, okay?" Ujar ibunya Elang hari itu.

"Hm." Sahut Elang singkat. Bukan hal baru bagi Elang pindah - pindah sekolah terus, sampai ia tak memiliki satu temanpun.

Elang pun pindah ke sekolah Jingga, awal nya semua baik - baik saja sampai setelah satu bulan mereka tinggal di rumah itu.. Elang merasa ada yang aneh dengan rumah itu, Elang sering melihat perempuan berbaju hijau jalan - jalan di rumah nya. Sejak hari itu ayah Elang selalu pulang dengan raut wajah marah dan yang jadi sasaran adalah istrinya.

Kedua orang tua Elang sering bertengkar bahkan ayah Elang tak tanggung - tanggung menampar istrinya, dan sebulan yang lalu ibunya Elang memutuskan untuk tinggal memisah dari Elang dan ayah nya.

[Flashback Elang End.]

"Jadi.. Kamu udah liat sosok perempuan yang kayak Ratu itu?" Tanya Jingga dan elang mengangguk.

"Okay, ntar aku ceritain ke guruku, siapa tau dia bisa bantu kamu." Ujar Jingga, terlihat Elang tersenyum tipis.

"Thanks." Ujar Elang dan Jingga mengangguk sambil senyum.

'Kalau orang tua Elang bukan pelaku, mungkin pemilik lama rumah itu yang merupakan pelaku, dan keluarga Elang tanpa sengaja jadi korban.' Batin Jingga.

BERSAMBUNG...

1
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖
hantupun bisa diculik yaa..
Keren si nenek tua inih yaa
Susilawati
berarti makanan yg di maksud sama sosok jahat itu adalah darah, berarti dia mau tumbal dong.
sepertinya dirumah itu telah terjadi pembunuhan yg korban nya anak2 yg di lihat Jingga.
Zuhril Witanto
apa ada pembunuhan
FiaNasa
apakah anak² itu adalah korban pembunuhan ya
Zuhril Witanto
cie dah jadian
YNa Msa
ya Jangan Bilang" Tp Ilham Udah Tau🤣🤣
siscapucinoo
wuaa cinta bersambut
Tina Febbryanti
senengnya Ya Allah,,,,akhirnya jadian....jaga ilham buat jingga ya thor...
Tina Febbryanti
aaaaaaaa,,,,,Ya Allah bg ilham dan jingga yang mauk pacaran,,,,aku yang meleleh.....😊😊😊😊😊semoga jadian ya thor.....
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖
wah.. makin byk ya musuh Jingga. Mungkin dukun sakti tuh yg ngirim santet ke Jingga tsb
Biah Kartika
hm duu aku juga nulis gitu di kontak HP nama suami, CINTA KU.. tapi sekarang di kontak HP tertulis papanya anak2 😂
Biah Kartika
ya ampunnn aku yang baca jadi senyum senyum sendiri baca di bagian ini 😅
Ratna Jumillah: Eaaa... virus bucin nya Ilham nular. 😁
total 1 replies
Susilawati
setuju sama papa nya Ilham, sebaiknya secepatnya di halalkan, utk menghindari hal2 yg tdk di inginkan.
semoga di lancar kan jalan nya Jingga dan Ilham utk menuju halal.
Susilawati
huaaa akhirnya.... tersampaikan juga.
aku terharu, senang, bahagia deh buat jingga dan bang Ilham. 😚😚😚
halal kan segera bang Ilham.
Zuhril Witanto
ehm....
Ratna Jumillah: Jangan baca sambil mesem mesem ya kak, ntar kena virus bucin nya Ilham
total 1 replies
Zuhril Witanto
ternyata di restui
Zuhril Witanto
akankah papanya setuju
FiaNasa
seneng hatiku karna Ilham & jingga jadian,,dapat bonus restu lagi dr paa Ilham..aq tunggu undangan nikahnya ya 😀
FiaNasa: ok thor,,,ditunggu undangannya 😀
Ratna Jumillah: Hehehe.. mari lah, nanti pas papa ilham hajatan tak bilangin, kasih kak Fia undangan. 😄😄
total 4 replies
Zuhril Witanto
lanjut
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖
namanya juga takdir ya, apes mungkin para penumpang yg gak slamet tsb. Untung Jingga n Gani selamat ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!