Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PARTY SILVERMOON
Max pun bejalan menuju ke meja itu, selagi mendekati meja itu terlihat suasana hangat dan penuh tawa mewarnai obrolan mereka di sela waktu makan. Max mendekat dan langsung merangkul leher Ryo.
"Wah, baru saja tidak bertemu satu hari sekarang kau sudah menggandeng dua gadis cantik bersamamu," ucap Max
Airen dan Miki nampak terkejut melihat kedatangan Max yang langsung merangkul leher Ryo.
"Max, kau disini" ucapku
"Ryo, siapa dia" tanya Miki
"Ah, dia adalah orang yang ku ceritakan pada kalian sebelumnya, dia orang pertama kali ku temui di hutan saat sadar setelah kehilangan ingatanku," jawabku
"Oh, halo" Airen menyapa
"Oh begitu" kata Miki
Melihat sikap manis Airen dan sikap tenang Miki, Max pun menggoda Ryo dan berkata.
"Hei, kau ini pakai sihir atau semacamnya kah? Kok bisa dua gadis cantik seperti mereka nampak dekat dengamu?" kata Max
Mendengar itu Airen menunduk karena malu sedangkan Miki menutupinya dengan sikap tak acuh walau wajahnya memerah.
"Jangan begitu Max, gadis cantik berambut pirang ini adalah Airen dan yang berambut hitam ini adalah Miki, aku bertemu mereka ketika menjalankan sebuah Quest kemarin" kataku
Aku juga menjelaskan pada Max tentang mereka berdua yang di serang oleh seekor monster Green Poison Snake dan aku menyelamatkan mereka.
"Hei, bukannya kau sendiri yang berkata tidak ingin kekuatanmu terekspos, tapi kenapa kau menunjukan itu pada mereka?" tanya Max
"Yah itu kondisi darurat oke? Aku tidak bisa mengabaikan keselamatan mereka berdua, jadi kurasa tidak ada pilihan" kataku
Airen dan Miki nampak heran melihat perbincangan ku dan Max yang seolah seperti orang yang sudah lama saling kenal.
"Anoo, maaf, apakah benar kalian berdua baru saja saling kenal?" tanya Airen
"Hmm? Tentu, kami baru bertemu bebrapa hari lalu," jawab Max
"Tapi cara kalian mengobrol seperti sudah saling mengenal lama kau tahu?" sambung Miki
Aku dan Max bertukar pandang sejenak dan tertawa.
"Hahaha benar juga, yah mungkin bisa di bilang ini takdir," ucap Max
"Hei, jangan berkata seolah kita ini ada suatu ikatan oke? itu bisa menjadi kesalahpahaman." ucapku menegaskan
"Hmm? Kesalahpahaman apa maksudmu?" tanya Max
"Tentu saja seolah seperti kalian seperti memiliki hubungan seperti itu" jawab Miki
Max terdiam sejenak dan berfikir, lalu dia terkejut dan menatap kearah kami.
"Hei hei hei, jangan memikirkan hal2 aneh, aku ini normal dan menyukai wanita kau tahu? Tidak mungkin aku seperti itu," jawab Max menengaskan
"Itu benar Miki, jangan mengatakan sesuatu yang aneh" ujarku
Melihat aku dan Max yang nampak sedikit panik karena ucapannya, Miki pun tertawa dan berkata.
"Hahaha, tenang saja, aku hanya bercanda, tidak perlu panik begitu" ucap Miki sambil tertawa
"Dasar gadis aneh ini" ucap Max
"Haaa? Siapa yang kau sebut aneh?" tanya Miki sambil mengerutkan alisnya
"Te-tenanglah kalian bedua !!" ucap Airen dengan sedikit tegas
Seketika kami semua terdiam, kami menunggu Airen mengatakan sesuatu. Namun setelah beberapa saat Airen tidak kunjung mengatakan apapun.
"Hei, ada apa Airen?" tanya ku
Airen hanya diam dan menunduk, wajahnya tertutup rambutnya yang terurai.
"Jangan bilang kau bingung mau mengatakan apa" kata Max
"Airen, ada apa" tanya Miki
"A-aku hanya meminta ka-kalian diam, i-itu saja" ucap Airen malu2
"Hahaha ternyata benar kau bingung ingin mengatakan apa" ucap Max
"Max, jangan begitu," ucapku
"Baiklah baiklah maafkan aku," kata Max
Mereka pun akhirnya makan bersama dan minum hingga hari mulai gelap lalu setelah itu mereka berpisah di depan kedai dan sebelum berpisah mereka berjanji bertemu di Guild esok hari.
Sesampainya di penginapan, Airen dan Miki masuk ke kamar mereka, dan setelah berganti pakaian, Miki merebahkan tubuhnya di ranjang sedangkan Miki duduk di dekatnya dengan memeluk bantal.
"Hei nona, apa pendapatmu tentang Ryo," tanya Miki
Mendengar itu Airen terdiam dan perlahan wajahnya memerah.
"A-aku pikir dia sangat tampan dan baik, jika itu dia kurasa aku akan sangat bahagia." jawab Airen
Miki sedikit terkejut mendengarnya, sebenarnya Miki ingin menanyakan soal pendapat Airen tentang Ryo sebagai petualang, bukan tentang romansa.
"Nona, maksud ku pendapatmu tentang sesama petualang dan kemampuan yang dimiliki Ryo, bukan perasaanmu" ucap Miki
Mendengar itu Airen terkejut dan malu, dia menutupi wajahnya dengan bantal untuk beberapa saat, namun tak berapa lama dia bangkit lalu duduk sambil memeluk bantal itu.
"Menurutku kekuatannya sungguh di luar imajinasiku, bayangkan saja cocok pada semua atribut sihir, dengan kata lain 6 elemen sihir, itu hanya ada dalam sebuah legenda bukan?" ucap Airen
"Benar sekali, selain itu dia juga memiliki kemampuan bertarung, dan aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kemampuan bertarungnya tidaklah sederhana, itu jelas kemampuan tingkat tinggi." kata Miki
"Selain itu dia juga memiliki skill unik yang di sebut Inventory yang memungkikan nya untuk menyimpan barang dengan sangat praktis," ucap Airen
"Lalu apa kau mengeceknya dengan skill unik milikmu nona?" tanya Miki
"Ya aku mengeceknya, auranya selalu berwana Hijau yang menandakan dia Jujur, selain itu hanya beberapa kali auranya berubah menjadi Kuning," ucap Airen
Sedikit penjelasan, jika Airen menggunakan Skill unik *Eye of Truth* miliknya, itu akan menunjukan beberapa warna. Hijau berarti jujur, Kuning berarti ada yang di tutupi atau di rahasiakan, Merah berarti berbohong dan jika itu Hitam berarti orang itu memiliki niat jahat. Skill itulah yang membuat Airen dan Miki selalu terhindar dari orang2 jahat yang berudaha memanfaatkan mereka, terutama sebagai wanita.
"Jika begitu, berarti ada beberapa hal yang dia tutupi dari kita," kata Miki
"Yah, selama itu bukan hitam kurasa tidak masalah Miki, itu berarti dia sama sekali tidak memiliki niatan jahat pada kita." ucap Airen
"Kau benar nona, dia bahkan menyembuhkan kita ketika kita pingsan dan menjaga kita dengan sangat baik, jika itu petualang lain, mungkin hal buruk sudah menimpa kita" kata Miki
"Itu benar" ucap Airen
Airen pun memejamkan matanya dan memeluk bantal di pelukannya sambil membayangkan momen kebersamaan mereka tadi ketika makan bersama dan mengobrol serta tertawa bersama.
Di sisi lain, Ryo baru saja selesai berganti pakaian dan merebahkan tubuhnya di Ranjang penginapan.
Aku berfikir kalau hari ini sangat menyenangkan, semua berawal ketika aku menolong Airen dan Miki, lalu berbicara bersama dan menjalankan Quest, serta makan bersama, rasanya sangat menyenangkan, apa lagi setelah Max datang dan suasananya menjadi semakin ramai dan seru.
"Kira2 jika aku mengajak mereka membuat sebuah Party atau kelompok apa mereka akan mau?"
"Rasanya akan menyenangkan jika kami melakukan Quest bersama sebagai Party, tentunya Quest yang bisa kami ambil pun menjadi lebih bervariatif dan juga hadiahnya tentu lebih baik"
"Yah, untung saja kami sudah berjanji untuk bertemu di guild besok pagi, aku akan coba menanyakan hal ini pada mereka besok"
Akupun terlelap dalam tidurku.
Keesokan harinya, setelah selesai bersiap dan sarapan, aku berjalan menuju Guild Petualang, di perjalanan aku bertemu dengan Max yang juga sedang menuju kesana.
"Yoo.. Kau telihat semangat sekali Ryo, apa kau tidak sabar bertemu Airen?" kata Max
"Apa maksudmu, bukankah kau yang terlihat sangat bersemangat untuk bertemu Miki, aku ingat betul semalam kau sering menggodanya dan membuatnya jengkel padamu." kataku membalas ucapannya
"Yah, ku akui si Miki itu cukup menarik, tidak hanya cantik ekspresi nya ketika menutupi rasa malunya dengan marah itu kurasa cukup menarik." jawab Max
"Hoo, jadi kau sudah jatuh cinta Max?" kataku
"Apa yang kau bicarakan, bukankah kau yang sudah jatuh cinta pada si Pirang itu?" ucap Max membalas
"Hei, dia punya nama kau tahu kan" kataku
Kami pun terus mengobrol dan membalas ejekan sambil bercanda. Tak berapa lama kami pun tiba di guild, terlihat Airen dan Miki sedang menunggu di dekat konter staff untuk menghindari gangguan dari petualang lain yang mungkin akan menggoda mereka.
Aku dan Max pun bergegas menghampiri mereka
"Selamat pagi, Kalian sudah menunggu lama?" ucapku
Airen dan Miki pun menoleh kearah kami
"Ah, tidak kami belum lama sampai" jawab Airen
"Kenapa kalian disini tidak duduk di sana atau di bar guild
"Kalau kami duduk disana tentu saja para pria akan menggoda kami, dan Airen tidak suka hal itu" jawab Miki
"Yah memang bukan hal aneh jika ada kejadian seperti itu" jawab Max
"Apa sebegitunya petualang wanita di perlakukan?" tanyaku
Max pun menjelaskan kalau petualang wanita kerap menjadi korban pelecehan dari petualang yang memiliki rank lebih tinggi dari mereka, dan hal itu wajar terjadi di dunia ini. Tidak hanya itu ada juga petualang ya g merusak nama baik Petualang di dunia ini dengan melecehkan gadis dan wanita dari kalangan orang biasa. Tentu hal semacam itu membuat nama petualang jadi tercemar, meski begitu pihak Guild memberikan sanksi jika benar terbukti para petualang melakukan hal semacam itu.
Tidak hanya itu, max juga menjelaskan selain Guild Petualang resmi yang diakui di seluruh dunia, ada juga Guild Gelap yang kerap melakukan kejahat seperti perampokan, penculikan, perdagangan budak ilegal, pembunuhan dan lain2 yang bertentangan dengan peraturan Guild Resmi. Anggota mereka juga sulit di lacak karena mereka juga masih menjadi anggota dari Guild Petualang resmi dan berbaur dengan petualang resmi lainnya.
"Nampaknya hal2 seperti itu selalu saja ada dimanapun ya" ucapku
"Ya, itulah kita harus tetap waspada dan berhati2" ucap Airen
"Benar sekali" sambung Miki
Semua semoat terdiam sejenak dengan fikiran mereka masing2, Max melihat kesempatan untuk mengajak mereka membuat sebuah Party bersama sama. Tanpa pikir panjang Max pun mengutarakan niatnya itu pada mereka.
"Bagaimana kalau kita semua membentuk Party bersama2, bukankah akan lebih seru dan bagus jika kita bisa melakukan Quest bersama, selain itu kita bisa saling menjaga satu sama lain" ucap Max
Aku sedikit terkejut ternyata Max memikirkan hal yang sama denganku, namun entah apa Airen dan Miki akan setuju atau tidak tentang usulan yang di berikan oleh Max.
Diam2 Airen menggunakan skill unik Eye of Truth miliknya dan melihat aura milik Ryo dan Max. Setelah merasa yakin, Airen melirik kearah Miki lalu memejamkan matanya dan sedikit mengangguk seperti memberi kode. Miki menyadari kode yang di berikan oleh Airen kalau tidak ada niat jahat dan kebohongan dari ucapan Max dan sikap Ryo.
"Party kah? Kedengaran bagus," jawab Miki
"Kurasa juga begitu," sambung Airen
"Sejujurnya aku semalam juga memikirkan hal ini, tapi aku tidak menyangka akan di dahului oleh Max untuk mengatakannya" ucapku dengan menghela nafas panjang
Melihat itu Airen dan Miki tertawa kecil, sedangkan Max tertawa riang.
"Hahaha kalau begitu sudah di putuskan bukan, kita akan membuat party bersama" ucap Max
"Kalau begitu apa kita harus mendaftarkan party kita ke pihak Guild sekarang juga?" tanya Miki
"Ya, agar party kita menjadi party resmi, dan kedepannya kita juga bisa mendapat permintaan dari Guild untuk sebuah misi Khusus" sambung Airen
"Aku akan ikut saja dengan keputusan kalian" kataku
"Kalau begitu ayo kita temui Staff Guild untuk mendaftarkannya." ucap Max
Kami berempat pun langsung menuju ke konter staff, kebetulan Mina lah yang melayani permintaan kami. Tentu saja ini akan lebih mudah karena mina sudah banyak tahu mengenai diriku, selain itu sikapnya yang sopan dan lembut juga membuat banyak petualang sangat senang di layani olehnya.
Setelah menyampaikan maksud dan tujuan kami, Mina pun membawa kami keruangan pertemuan khusus di lantai dua, setelah menunggu disana beberapa saat, Mina pun kembali ke ruangan itu dengan beberapa dokumen.
"Maaf membuat kalian menunggu, mari kita mulai wawancara pembentukan Party nya" ucap Mina
"Tapi ini tidak biasanya wawancara pembentukan sebuah Party diadakan di ruang pertemuan seperti ini" ucap Max
"Yah, normalnya tidak ada staff guild terutama yang wanita berada di ruangan tertutup dengan para petualang, tapi pada kasus kalian agak berbeda" kata Mina
"Berbeda? Apa maksudnya berbeda?" tanya Miki
"Pertama, aku sudah mengenal kalian dan mengerti sifat kalian, jadi kurasa tidak ada masalah. Kedua ada seseorang yang tidak normal yang akan menjadi anggota party kalian" kata Mina menjelaskan
Semua orang langsung menoleh kearahku, aku sedikit tersentak karena pandangan mereka..
"H-hei kenapa kalian semua memandang ku seperti itu?" ujarku
"Yah, Mina benar, ada orang yang tidak normal di party kita" ucap Max
"Ya, kurasa ucapan mu ada benarnya Max" sambung Miki
"Ta-tapi meski begitu, a-aku sangat senang bisa membuat party bersamamu Ryo" ucap Airen
"Ya aku juga senang, tapi setidaknya bisakah kalian tidak mendiskriminasiku seperti ini" ucapku
"Tidak ada yang mendiskriminasi dirimu, kami hanya mengatakan fakta" ucap Miki
"Haha benar, kekuatan mu itu terlalu di luar nalar Ryo" sambung Max
"Sudahlah, jadi mari kita mulai wawancaranya" ucap Mina
Sesuai formalitas, Mina menanyakan apakah ada paksaan dalam pembentukan Party yang ingin kami buat? Tentu saja kami semua merasa sama sekali tidak ada paksaan dalam pembentukannya.
Setelah itu Mina juga menanyakan tentang maksud dan tujuan di bentuknya Party kami, disitu aku menjelaskan kalau kami ingin berpetualang bersama dan ketika semalam kami mengobrol bersama, kami merasakan keseruan dan kebersamaan yang menyenangkan ketika bersama2. Setidaknya itulah yang aku rasakan dalam hatiku, disitu Airen menambahkan bahwa dirinya merasa dengan mereka yang mengetahui tentang kekuatanku yang sebenarnya, akan lebih mudah menjagaku agar tidak berlebihan. Selain itu kurangnya pengetahuan ku di dunia ini juga salah satu faktor mereka setuju membentuk party bersama ku agar kekuatan ku tidak di salah gunakan pihak2 tertentu yang berniat mencari keuntungan, kata Max dan Miki.
Urghh tentu saja perkataan mereka membuatku menjadi sedikit malu dan seperti seorang bayi super yang perlu di awasi, meski begitu niat dan tujuan mereka adalah untuk kebaikan ku juga, jadi aku tidak masalah dengan itu.
Mina juga menjelaskan, Rank Party biasanya akan di dasarkan dari Rank rata2 anggotanya, misalnya jika anggota party ada 5 orang dan 3 diantaranya masih berada di Rank E, maka secara otomatis party itu akan menjadi Party Rank E. Sebaliknya jika dalam sebuah party itu kebanyakan Rank D atau C, maka party itu juga secara otomatis akan menjadi party rank C atu D. Ya kurang lebih seperti itulah.
Selain itu setiap anggota party harus melindungi dan menjaga keselamatan setiap anggota party nya, dan dilarang melakukan kejahatan sesama anggota party. Sedangkan untuk hal2 lainnya hukum dan peraturannya masih sama dengan peraturan Guild pada umumnya dan tergantung Negara dimana party itu berada. Selain itu mina juga menjelaskan peraturan2 lainnya dengan penuh kesabaran dan perhatian.
"Jadi kurang lebih seperti itulah aturannya," ucap Mina
"Kurasa kami sudah mengerti dengan penjelasan yang kau sampaikan" ucap Max
"Ternyata ada lebih banyak aturan dalam pembentukan sebuah Party ya, tapi kurasa tidak masalah karena semua itu bertujuan menjaga keselamatan dan kesejahteraan setiap anggotanya" kataku
"Itu benar Ryo, aku rasa pihak Guild benar2 memikirkan nya dengan baik" sambung airen
"Yah, aku tidak keberatan sama sekali dengan itu" kata Miki
Mina yang melihat kekompakan dan suasana hangat diantara mereka merasakan hal yang berbeda dari mereka, selain itu mereka juga mendengarkan penjelasan membosankan darinya dengan seksama dan antusias. Itu sangat jarang terjadi, karena biasanya petualang lain enggan mendengar penjelasan itu secara rinci, tapi berbeda dengan mereka yang mendengarkannya dengan baik. Mina merasa bahwa orang2 ini suatu saat akan menjadi party besar yang diakui oleh dunia.
"Jadi apa nama party kalian?" tanya mina
Kami sempat bertukar pandang sejenak.
"Yah aku tidak ahli dalam menentukan nama" kata Max
"Lalu bagaimana nanti kau akan memberi nama pada anakmu" sindir Miki
"Haaa? Itu hal yang jauh berbeda kau tahu" jawab Max
"Kalian berdua selalu saja berdebat," kata Airen
"Bagaimana jika SILVERMOON?" ucapku
"Hmm? Apa artinya?" tanya Miki
"Eh? Hehe aku tidak memikirkan itu, hanya saja itu terdengar bagus untukku" jawabku
Mereka bertukar pandang lalu tertawa.
"Hahaha jadi itu hanya karena terdengar keren?" ucap Max
"Ta-tapi kurasa itu cukup bagus, karena memang terkadang bulan di langit malam terlihat memiliki warna perak bukan?" kata Airen
"Kufikir juga begitu, itu cukup bagus" sambung Miki
Mina yang mendengar pembicaraan mereka pun tersenyum lalu berkata.
"Baiklah kalau begitu akan aku resmikan kalian berempat sebagai sebuah Party SILVERMOON mulai saat ini." ucap Mina
"Lalu siapa yang akan menjadi Leader nya?" tanya Mina
Ketika mendengar itu Max langsung memalingkan wajah dan menatap ke luar jendela, Airen langsung menunduk dan wajahnya tertutup rambut pirangnya, sedangkan Miki pura2 merawat belati miliknya dengan kain ditangannya.
"Jadi Ryo kah yang akan menjadi Leadernya?" tanya Mina
"Eh? A-aku?" jawabku
"Sepertinya yang lain secara tidak langsung memilih anda sebagai Leader" kata Mina
"Ba-baiklah" kataku
Seketika Max, Airen dan Miki bersorak kegirangan.
"Kalian bertiga sudah merencanakan ini ya?" kataku
"Apa yang kau bicarakan" kata Miki
"A-aku rasa k-kau lah yang cocok menjadi leadernya Ryo" ucap Airen
"Hahaha karena hanya kaulah yang memiliki kekutatan di luar nalar" sambung Max
"Dasar kalian ini, kalau begitu kalian harus mendengarkan perkataanku loh" kata ku
"Siap ketua" ucap Max, Airen, dan Miki bersamaan
Dan mulai saat ini kami semua di akui sebagai party Silvermoon. Setelah semua dokumen pendaftaran selesai, Mina pun berkata.
"Setelah ini datanglah ke Konter Staff Guild untuk memperbarui Kartu Petualang kalian, dan juga untuk Ryo karena telah berkontribusi mengalahkan Green Poison Snake dan menyelamatkan petualang lain, guild memutuskan untuk menaikan Rank mu menjadi Rank D" ucap Mina
"Woah, kau jadi Rank D hanya dalam beberapa hari, itu belum pernah terjadi sebelumnya" ucap Max
"Yah setidaknya Leader kita Rank nya tidak boleh lebih rendah dari anggotanya" kata Miki
"Itu hebat Ryo, selamat" ucap Airen
"Ah, terima kasih kalian semua" ucapku
Lalu aku pun mengecek Statusku dengan apraisal
......................
...Ryo...
...Ras : Human...
...Job : Magic Swordsman...
...Rank : D...
...Level : 13...
...Skill :...
...Berkah Sihir, Berkah bela diri,...
...Fire magic, Water magic, Earth magic,...
...Wind magic, Enhance, Crafting...
...Skill Unik :...
...Apraisal, Inventory, Magic Creation, Fast Growth...
...Title :...
...Goddess's Blessing, Leader of Silvermoon...
......................
Hmm, ternyata setelah mengalahkan seekor Green Poison Snake kemarin levelku naik tiga tingkat, tapi kurasa semakin tinggi levelnya semakin sulit naiknya. Yah wajar sih, benar2 seperti di game RPG du duniaku dulu, selain itu sekarang juga ada title Leader of Silvermoon. Jadi itu juga merupakan sebuah title ya, tapi dengan begini tanggung jawabku semakin besar, aku juga harus memikirkan keselamatan dan kesejahteraan anggota party ku, yah setidaknya aku tidak harus sendirian lagi. Dengan bersama mereka semoga saja semuanya lebih menyenangkan.
Setelah semua selesai, kami pun bersama2 menuju konter staff untuk memperbarui katru petualang kami.
......................
...Ryo...
...Ras : Human...
...Job : Magic Swordsman...
...Rank : D...
...Level : 13...
... Leader of Silvermoon...
......................
...Max...
...Ras : Human...
...Job : Warrior Swordsman...
...Rank : D...
...Level : 14...
... Member of Silvermoon...
......................................
...Airen...
...Ras : Human...
...Job : Magician...
...Rank : E...
...Level : 9...
... Member of Silvermoon...
......................................
...Miki...
...Ras : Human...
...Job : Assasin...
...Rank : D...
...Level : 12...
... Member of Silvermoon...
......................
Jadi sekarang muncul pemberitahuan tentang party pada kartu petualang kami, jika di lihat2 sepertinya kartu ini juga bisa mencatatkan monster yang kami bunuh, dan ada seperti poin quest yang kami kerjakan, tapi sepertinya pemberian poin itu berdasakan kebijakan dan keputusan dari pihak guild, sedangkan rank petualang berdasarkan pada level mereka.
Max secara tidak sengaja melihat kartu petualang milikku lalu berkata..
"Hmm kau sudah level 13? Cepat sekali, padahal ketika pertama mendaftar kau masih di level 10 kan?" ucap Max heran
Mendengar itu Airen dan Miki bingung.
"Bagaimana mungkin levelmu meningkat begitu cepat?" tanya Miki
"Mungkinkah kau memiliki berkah lain?" tanya Airen
Aku merasa terpojok dengan pertanyaan mereka, namun aku mencoba tetap tenang, secara spontan aku menjawab..
"Aku tidak mengerti, apa yang kalian maksud, tapi memang aku merasakan kalau kekuatan ku cepat sekali berkembang" jawabku memberi alasan
"Hmm benarkah?" tanya Miki
"Aku sendiri juga heran, tapi memang mungkin saja seperti itu" jawabku
"Aku merasa kau menutupi sesuatu Ryo" kata Airen
Mendengar hal itu Ryo semakin bingung harus bagaimana mengatakannya pada mereka, karena tanpa Ryo dan Max tahu, Airen memiliki Skill unik Eye of Truth yang bisa melihat kejujuran, kebohongan dan niat jahat seseorang, hanya Miki diantara mereka yang mengetahui itu.
Untuk meredakan suasana, aku pun berkata..
"Aku tidak bermaksud membohongi kalian, aku hanya belum siap mengatakannya pada kalian semua, tapi sesungguhnya aku tidak ada niat jahat, aku hanya belum siap menceritakannya pada orang lain" kataku sambil tertunduk
Mendengar itu Max, Airen dan Miki sadar, bahwa mereka semua juga memiliki rahasia mereka masing2 yang mereka dan malah merasa bersalah pada Ryo karena sudah menekannya.
Airen langsung mendekati Ryo dan meraih tangannya.
"Maafkan aku Ryo, aku tidak bermaksud menekanmu, aku hanya penasaran," ucap Airen dengan wajah penuh penyesalan
"Yah, aku juga minta maaf, terutama pada Ryo karena menekanmu tadi" ucap Max
"Aku juga minta maaf, kita semua pasti memiliki rahasia kita masing2, namun aku tidak merasakan biat buruk dari kalian, jadi aku benar2 minta maaf" ucap Miki
Aku pun kembali mengatur ketenangan ku, dan berkata.
"Maafkan aku teman2, aku minta maaf karena sudah menyembunyikan sesuatu dari kalian, aku bejanji jika waktunya sudah tepat aku akan mengatakannya pada kalian" ucapku
"Baiklah aku juga begitu" sambung Max
"Aku harus mempersiapkan hatiku sebelum mengakannya pada kalian teman2" kata Airen
"Jika waktunya sudah pas, kami akan mengatakannya pada kalian, tenang saja" ucap Miki
Kami semua pun saling bertukar pandang dan tersenyum, bahkan Max sempat menggoda Airen yang kebablasan memegang tanganku begitu lama. Tentu saja Airen langsung malu dan melepaskan tangannya lalu wajahnya menjadi merah karena malu. Seperti biasa Miki selalu melindungi Airen, mereka berdua memang selalu seperti itu sejak pertama bertemu, sedangkan Max dan Miki selalu saja berdebat yah walau itu hanya sekedar debat bercanda tetap saja itu semua selalu mewarnai kebersamaan party kami.
"Jadi apa kita akan langsung mengambil misi hari ini?" tanya Miki
"Itu terdengar bagus," jawab Max
"Aku akan mengikuti kalian saja" kata Airen
"Baiklah kalau begitu mari kita menjalankan sebuah misi, hitung2 sekalian kita melatih kekompakan kita" ujarku
"Terdengar masuk akal" ucap Max
"Aku setuju dengan itu" kata Miki
Airen hanya mengangguk dan tersenyum.
Lalu kami berempat pun berjalan menuju ke papan Quest, kami melihat dan memperhatikan Quest yang kira2 cocok untuk party kami yang baru saja terbentuk ini.
"Bagaimana jika quest mengalahkan kawanan redwolf?" kata Max
"Tapi bukankah itu harusnya rank C?" kataku
"Jika solo memang harus rank C, tapi jika itu party rank D maka tidak ada masalah" jawab Miki
"Tapi kurasa akan sulit jika jumlah mereka lebih banyak dari kita, karena kita belum melatih kekompakan kita" jawabku
"Aku sepertinya setuju dengan Ryo" kata Airen
"Hmm baiklah, lagi pula Ryo kan leadernya kita ikuti saja, pasti kau punya alasan yang tepat bukan?" tanya Max padaku
"Tentu saja, redwolf adalah sekawanan monster yang sering menyerang secara berkelompok, dan setahu ku monster yang menyerang seperti itu pasti memikiki kekompakan yang sudah lama mereka asah untuk berburu mangsa, karena itulah aku tidak merekomendasikannya" jawabku
"Hoo, rupanya keputusan kita menunjukmu sebagai leader cukup tepat" ucap miki
"Iya, aku sependapat" kata Airen
"Hahaha bagus, kalau begitu ayo kita cari quest lainnya" ucap Max
Kami pun kembali fokus pada papan quest yang menempel di guild, dan mencari dengan teliti quest mana yang kiranya cocok untuk kami sebagai party baru. Yah kuharap kedepannya party kami bisa jadi semakin baik dan semakin kompak.
.hadehh