Mita Diandra Putri adalah gadis berusia 19 tahun, seorang anak tunggal yang terkenal cerdas dan berprestasi. Dia juga terlahir dari orang tua yang kaya raya, namun dia terlalu larut dalam pergaulan bebas yang pada akhirnya ia terpaksa harus menikah diusia muda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mvin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Hari ini Raka dan Mita sedang bersiap-siap untuk pergi ke jakarta. Mereka akhirnya sepakat untuk tinggal di rumah baru yang dibeli Raka. Pada awalnya memang Mita menolak, dia enggan berduaan tinggal bersama Raka. Tapi mau bagaimana lagi Ayah dan Bunda pun tidak akan mengizinkan jika Mita kembali ke rumah yang lama.
" Kamu istirahat aja, biar Mas yang beresin barang-barang kamu".
" Oh bagus lah kalau begitu, silahkan MAS Raka".
Bukannya terimakasih, Mita malah menyunggingkan senyumnya. Selama ini Raka selalu berusaha menjadi suami yang baik, layaknya suami istri yang lain. Namun Mita tak pernah menganggap Raka ada di hidupnya. Bagi Mita, Raka adalah penyebab dia harus nikah muda. Andaikan saja Raka menolak perjodohan itu, mungkin dia tidak akan menjadi seorang istri di umurnya yang masih sangat muda.
" Kenapa Ta, Mas perhatiin dari kemarin kamu cemberut terus? ".
" Ya iyalah gimana ga cemberut. Semua ini tuh gara-gara mas Raka".
" Maksudnya apa Ta? Mas kan ga ngapa-ngapain. Jangankan bikin gara-gara, nyentuh kamu aja ga boleh". Raka masih begitu sabar menghadapi Mita. Tak terhitung sudah sesering apa mereka berdebat selama menikah.
" Hp aku yang disita udah dikembaliin. TAPI, semuanya hilang ga bisa dipulihkan lagi. Aku jadi gabisa hubungin Adit. Yang ada di kontak hp ini cuma ada nomor Ayah,bunda DAN Mas Raka. Semua ini gara-gara Mas Raka". Kata-kata tapi, dan yang penuh penenkanan seakan memperjelas jika Mita sangat tidak senang.
Flashback
" Bund, Ayah sudah meminta orang untuk membeli hp baru untu Mita dan juga dibuatkan email baru. Ayah gamau lagi Mita berhubungan dengan teman-teman lamanya. Apalagi pacarnya. Selama ini mereka pasti yang sudah membawa pengaruh buruk bagi Mita".
" Bunda setuju, tapi jangan sampai Mita tahu jika hp yang kita berikan adalah hp baru dan semuanya kosong".
" Bunda tenang aja, walaupun sepertinya kita sudah terlambat mendisiplinkan Mita, tapi mari kita coba berusaha membuat Mita kita kembali lebih baik".
Bunda hanya mengulum senyum atas pernyataan ayah yang memang benar adanya. Andaikan waktu bisa diulang kembali. Bunda akan memilih tidak bekerja yang berlebihan. Diketahui, Bunda memiliki bisnis kuliner dan butik yang cukup terkenal di Jakarta. Tak heran jika Bunda begitu sibuk dan kurang perhatian pada Mita. Sedangkan Ayah adalah kontraktor yang juga sering bekerja sampai keluar kota. Masa kecil Ayah dan Bunda yang tidak mudah membuat mereka terus bekerja keras agar anaknya tidak merasakan seperti yang dirasakan mereka sewaktu kecil. Tapi begitulah, mereka sampai lupa jika kasih sayang dan perhatian juga penting untuk perkembangan anak.
" Kamu punya aplikasi yang lain kan, seperti inst*gram atau yang lainnya. Kamu hubungi saja lewat aplikasi".
" Oh iya, Mas Raka ko pintar ya. Kenapa aku ga kepikiran kesitu".
Yeeeyyyy Mita terlihat sangat senang setelah dia log in salah satu aplikasi dan bisa menghubungi Adit dan Tasya. Sedangkan Raka, dia hanya mengulum senyum melihat Mita begitu senang dan ada juga perasaan mengganjal mengingat perkataan Mita yang akan menghubungi Adit yang jelas seorang lawan jenis yang tak diketahui statusnya apa dan siapa. Raka meninggalkan Mita sambil menggeret koper dan memasukannya kedalam bagasi mobil.
" Nak Raka, Intan sebentar lagi akan pulang. Dia meminta izin untuk bisa mengunjungi kamu di Jakarta. Boleh kan ndo?".
Intan adalah anak dari Pakde Bagas dan Bude Riri. Saat ini dia masih di Semarang karena kuliah disana dan juga sekaligus menempati rumah lama mereka. Sebelum pindah ke Bandung dan menjadi pengurus Pondok Pesantren mereka tinggal di Semarang termasuk juga Raka. Saat pernikahan Raka dan Mita, Intan tidak bisa hadir karena ada ujian dan juga ia tak mungkin pulang karena kabar pernikahannya pun begitu mendadak.
" Boleh sekali Bude, Raka juga kangen sama Intan udah lama banget ga ketemu dia. Terakhir ketemu pas nganter Raka mau ke Mesir".
" Iya nak, terimakasih ya nanti bude sampaikan pada Intan. Kamu hati-hati ya dijalannya. Bude do'a kan rumah tangga kamu selalu bahagia tanpa ada rintangan apapun".
"Aamiin. Terimakasih bude".
Diperjalanan menuju Jakarta, hanya ada keheningan di dalam mobil. Mita hanya asyik dengan hp nya sedangkan Raka begitu fokus menyetir. Tiba-tiba bunyi dering telpon Mita berbunyi.
" Halo "
" Halo sayang, kamu kemana aja sih? Ko kamu ngilang gitu aja? Kamu marah ya karena aku ke malang? "
" hmm ngga ko sayang, sayang tar dulu ya nanti aku telpon lagi aku lagi di jalan nih".
" Oke, nanti aku ada rencana ke Jakarta. Kamu tunggu ya sayang.. Daah love you".
Mita langsung mematikan telpon tanpa berniat menjawab kata cinta dari Adit. Bagaima pun sekarang status dia sudah jadi istri jadi, sedikit banyaknya dia sadar dengan posisinya. Mita melirik ke arah Raka yang masih fokus mengemudi.
" Kenapa? Jadi dia yang buat kamu ga per*wan". Raka tersenyum tapi matanya tak melirik sedikit pun pada Mita. Entah apa yang ada di fikiran Raka, tapi dia benar laki-laki yang menerima Mita apa adanya setelah ayahnya. Mita hanya diam tanpa ingin menjawab pertanyaan Raka. Dia memilih kembali fokus melihat isi hp nya dan berkirim pesan kepada Tasya.
" Tasya, ini Mita. Apa kabar? " Ting pesan tertulis terkirim dan terlihat sudah dibaca.
" Mitaaa, kemana ja lo, gue kangen banget".
" Ceritanya panjang, nanti kita ketemu ya. Tar gue kabarin lagi".
" Tapi lo baik kan? Atau jangan-jangan lo abis diculik? ".
" Sembarangan lo. Udah ah nanti gue kabarin lagi".
" Syukurlah, gue pikir lo diculik atau di telan bumi ckck".
Tak terasa perjalanan Mita dan Raka sudah sampai di Jakarta. Suasana kota yang begitu ramai dan macet menjadi hal yang sangat biasa. Kadang mobil dan motor saling bersenggolan dan suara klakson yang membuat suasana Jakarta semakin ramai. Gedung-gedung tinggi menambah kesan kota Jakarta yang metropolitan. Beberapa menit kemudian mobil Raka masuk ke sebuah cluster yang tidak terlalu mewah namun cukup nyaman. Karena disana dijaga ketat oleh security, ada juga taman dan fasilitas kolam renang. Dan sampailah mobil Raka di depan sebuah rumah dua lantai dengan sedikit taman beserta ayunan yang menghiasi teras rumah itu. Ada juga garasi yang lumayan besar, cukup untuk dua mobil.
" Ta kita udah sampai. Ini rumah kita semoga kamu suka ya". Raka tersenyum dan keluar membukakan pintu untuk Mita. Mita menunggu Raka didepan pintu rumah sambil melihat lihat sekeliling. " Nyaman juga tempatnya, dia kerja apa sih sampe udah bisa beli rumah, ga mungkin kan dia ngepet tar bisa-bisa gue jaga lilin". Batin Mita yang akhirnya tergelak tertawa sendiri dengan lamunannya.
" Kamu masih waras kan Ta? Ko kamu ketawa-ketawa sendiri? Ayo kita masuk".
Mita hanya memicingkan mata pada Raka dan mengekori Raka masuk ke dalam rumah. Memang ada-ada saja Mita ini.
" Kamar di rumah ini ada tiga, dua diatas dan satu dibawah. Kita mau di kamar yang mana?".
" Kita? Lebih baik kita tidur terpisah. Aku mau dikamar atas dan Mas Raka dibawah".