NovelToon NovelToon
Late To Love

Late To Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:261k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Reyn Salqa Ranendra sudah mengagumi Regara Bumintara sedari duduk di bangku SMA. Lelah menyimpan perasaannya sendiri, dia mulai memberanikan diri untuk mendekati Regara. Bahkan sampai mengejar Regara dengan begitu ugal-ugalan. Namun, Regara tetap bersikap datar dan dingin kepada Reyn.

Sudah berada di fase lelah, akhirnya Reyn menyerah dan pergi tanpa meninggalkan jejak. Pada saat itulah Regara mulai merindukan kehadiran perempuan ceria yang tak bosan mengatakan cinta kepadanya.

Apakah Regara mulai jatuh cinta kepada Reyn? Dan akankah dia yang akan berbalik mengejar cinta Reyn?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Congratulation

Dua Minggu kemudian Reyn baru menampakkan diri. Dia mengunjungi toko roti Bu Gendis.

"Reyn! Ke mana aja?"

Bu Gendis menghampiri Reyn dan memeluk tubuh mungil Reyn yang sedikit kurus. Ibu dari Rega sudah menganggap Reyn seperti putrinya sendiri.

"Kamu berantem sama Rega?" Gelengan kepala menjadi jawaban.

"Terus, ke mana kamu selama dua Minggu ini? Ibu kangen."

"Lagi ada urusan keluarga di luar Kota. Makanya, aku gak pernah ke sini."

"Syukurlah. Ibu takut tidak bisa bertemu kamu lagi."

Reyn tersenyum. Sungguh dia merasakan ketulusan dari setiap kata yang diucapkan. Tengah asyik berbincang, suara seseorang membuat mereka menoleh.

"Reyn!"

Rega berlari menuju tempat di mana Reyn duduk. Senyumnya begitu manis dan sorot matanya terlihat bahagia.

"Ibu aja kangen sama aku, masa kamu enggak kangen sama aku."

Senyum Rega pun pudar, dan Reyn malah tertawa. Lalu, berkata.

"Bercanda, Kak.'"

.

Reyn dan Rayyan sudah siap dengan kebaya juga jas hitam. Hari ini acar wisuda mereka berdua. Abang Er pun sudah mengenakan batik yang senada dengan sang ayah. Begitu juga dengan mami Aleesa yang begitu cantik dengan kebaya berwarna soft.

Wajah penuh kecemasan terlihat begitu jelas. Dia menghela napas kasar.

"Pengen dipeluk aja kudu jadi siswa dengan nilai ujian tertinggi. Sampe masuk rumah sakit karena kerja rodi biar jadi siswa pinter," gerutunya.

"Susah banget ya ngejar cintanya Kak Rega," gumamnya kembali.

"Nasib cewek bodoh mencintai cowok kelewat pinter ya begini."

Sedangkan di kampus, Rega terus menatap percakapan dirinya dan Reyn semalam. Setiap kali Reyn mengirimkan pesan kepadanya, ada makna kesedihan tersirat dari peran tersebut.

Dua tahun, bukan waktu yang sebentar. Selama itu Reyn terus berjuang mendekatinya. Tak kenal lelah mengatakan cinta. Namun, sampai saat ini dia belum menjawab ungkapan cinta dari Reyn.

Hembusan napas keluar dari mulut Rega. Dia juga teringat akan ucapan sang ibu semalam.

"Reyn itu baik banget dan tulus. Ibu aja sayang banget sama dia."

Lamunannya harus buyar ketika ketiga sahabatnya datang. Rega pun berdecak kesal.

"Banyak pikiran banget, Pak," ejek Jamal.

"Palingan juga lagi mikirin anak muridnya," timpal Dafa.

"Gua sih yakin tuh cewek cantik banget. Mana mau Bapak Regara sama cewek pas-pasan," tambah Joni.

"Rusuh kata gua mah!" omel Rega.

Ponsel yang dia genggam bergetar. Rega segera fokus pada layar benda pipih. Jamal, Dafa dan Joni segera ikut melihat layar ponsel Rega. Mereka sontak menganga melihat gambar yang baru dibuka oleh Rega.

"Subhanallah!" Jamal memuji kecantikan gambar yang ada di ponsel Rega.

"Pantesan gak mau dikenalin ke kita." Dafa menambahkan.

"Buat gua boleh kali!" Joni pun menggoda.

"PALA MU!"

.

Reyn tak menyangka dan dia begitu bahagia. Dia sendiri tak expect jika akan mendapat nilai tertinggi.

"Selamat, Sayang."

Sang papi terlihat begitu bangga kepada anak perempuan satu-satunya. Begitu juga dengan sang mami yang sudah meneteskan air mata.

"Lu nyuruh si mbak kunkun dan om poci buat nyolong jawaban ya."

Plak!

"Sembarangan congor lu!"

Kedua orang tua Reyn hanya menggelengkan kepala melihat anak kembar mereka yang selalu saja ribut.

Reyn sangat tidak menyangka jika dia berhasil menjadi pemilik nilai tertinggi. Tak sia-sia tubuhnya drop. Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Dia melengkungkan senyum ketika membacanya.

"Kapan mau ke sini? Mama mau nyambut keberhasilan kamu."

Esoknya Reyn datang ke toko Bu Gendis. Benar saja Bu Gendis menyambutnya dengan cake yang begitu cantik.

"Congratulation, cantik!"

Reyn tersenyum dan berhambur memeluk tubuh ibunya Rega. Ketulusan Bu Gendis dalam menyayanginya dapat dia rasakan.

"Kak Rega belum pulang?"

"Dia di rumah. Ke sana aja gih."

Reyn mengangguk dan sangat bersemangat menuju rumah Bu Gendis. Rumah itu nampak sepi. Namun, Reyn mencoba untuk mengetuk pintu.

"Kak Rega!"

Berkali-kali Reyn memanggil, tapi Rega tak jua muncul. Menghubungi Rega pun tak dijawab. Reyn merasakan ada yang menutup matanya. Tangannya mulai menyentuh tangan tersebut dan senyum manis Rega menyambutnya.

"Congratulation!"

Tangan Rega sudah terbuka lebar. Reyn segera memeluk tubuh Rega dengan senyum yang melengkung indah.

"Selamat, ya. Aku bangga."

Reyn tak menjawab. Dia memejamkan mata dan merasakan aroma tubuh Rega yang begitu segar. Juga alunan detak jantung Rega yang sangat menenangkan.

"Reyn--"

"Jangan dilepas dulu, Kak. Lima menit aja."

Rega tak bisa berbuat apa-apa. Tangannya pun mulai memeluk Reyn lebih erat. Ada sesuatu yang beda yang Rega rasakan.

.

Rega terkejut ketika di tahun ajaran baru Reyn sudah menyapa dirinya dengan senyuman khas.

"Ngapain kamu di sini?"

"Aku kan mahasiswi di sini."

Rega sangat terkejut karena Reyn tak pernah bercerita sebelumnya.

"Aku juga ambil jurusan yang sama kayak Kak Rega."

Sedang asyik berbincang, ketiga sahabat Rega datang. Mereka menatap perempuan yang bersama dengan Rega dengan penuh kekaguman.

"Lu mahasiswi baru?" Reyn pun mengangguk.

"Boleh kenalan?" Joni sudah mencuri start.

Sontak Rega menarik tangan Reyn menjauhi ketiga sahabatnya hingga membuat Reyn bingung.

"Jangan gaul sama orang gak bener," ucapnya sambil berjalan.

Wajah kesal Rega membuat Reyn mengukirkan senyum. Ada secercah harapan yang bisa terwujud.

Meskipun Rega melarang Reyn bergaul dengan ketiga sahabatnya, Reyn tetap akan pergi ke warung tenda biru ketika mata kuliah selesai. Di mana itu adalah tempat nongkrong Rega dan ketiga temannya.

Tak segan Reyn akan merangkul lengan Rega. Dia juga akan bergelayut manja bagai seorang kekasih.

"Kata gua mah udah sih jadian," ujar Jamal yang lelah melihat hubungan Reyn juga Rega.

"Kita restuin kok," tambah Joni.

"Tau nih, Kak Rega. Tinggal bilang love you too doang juga susah bener."

Reyn mengeluhkan sikap Rega. Sudah hampir satu tahun menimba ilmu di universitas yang sama agar bisa selalu dekat, tak membuat Rega meluluhkan hatinya. Reyn pun mulai melepaskan rangkulan tangannya. Dan mulai menjauh.

"Mau ke mana?"

"Ambil jajanan."

Rega mencekal tangan Reyn di depan ketiga sahabatnya. Ini bukan kali pertama Rega melakukan itu. Ketiga sahabat Rega sangat gemas dengan sikap Regara Bumintara.

"Aku lapar, Kak."

"Mama udah masak. Makan di toko aja."

Rega menarik tangan Reyn dan membuat ketiga sahabatnya menggelengkan kepala.

"Tuh anak kenapa sih?" geram Dafa.

"Dia gak sadar apa sikapnya itu menunjukkan banget," timpal Jamal.

.

"Harus sampai kapan sih aku cinta sendiri?"

Rega yang tengah mengemudikan motor mendengar apa yang digumamkan oleh Reyn. Namun, dia hanya diam.

"Setidaknya kasihlah aku kepastian. Ya, kalau emang Kak Rega gak suka bilang. Biar aku yang mundur perlahan."

Motor pun direm mendadak hingga tubuh Reyn menempel dengan punggung Rega.

"Kenapa?" tanya Reyn.

"Aku gak suka dengan kalimat kamu tadi."

...*** BERSAMBUNG ***...

Kok makin sepi sih komennya?

1
Indrijati Saptarita
koq kak fiiThaa buat cerita jadi begini...
bunda DF 💞
keren ka ceritanya,, tp kasih tau dong silsilah novelnya biar urutan bacanya
Mukmini Salasiyanti
Ember dah penuh, Thor😁
Mukmini Salasiyanti
isshhhh Author suka maksa deh
kyk Rega.....
😂
jgn merusljak ya, Thor
semungguuutttttt😃
Mukmini Salasiyanti
itu si Er...
atau si Rayy??
huhhh rega..
Poor, rega...
Mukmini Salasiyanti
aishhhhh
kata author nunggu tembus 50 comment
itu mah udah 63..
yaahh gk jd comment deh aqu..

😂🤣🤣
Mukmini Salasiyanti
yg mana yg lemes, Thor??
kaki atau..
kepala??
eh...
jgn jgn tangan ya, Thor..

hihiii becanda..... 😃🥰
Mukmini Salasiyanti
syokoriiinnnn
tapi....
itu SUDAH terjadi!!!
apa loe bisa kembalikan waktu, Ga??
Mukmini Salasiyanti
nah gitu dong, bung!
jantan dikit. lemah bgt!
tegas!
Mukmini Salasiyanti
alamakkk
kissing pulak..
kurang h*jar!!!
Mukmini Salasiyanti
😭😭😭😭😭
Mukmini Salasiyanti
makin rumit jln si Reyn..
jd sad deh....
Mukmini Salasiyanti
aaaa Abang tersayang...
syg bgt ma adiknya
Mukmini Salasiyanti
Ya Alloh
knp cerita anak2 muda ni gak ngebosenin yak??
sll seru dan mendebarkan.
aaa berasa muda....
Mukmini Salasiyanti
aihhhh
siapa itu ???
kukira wajah gadis Asia, Thor..
Asia Tenggara
Asia Tengah
Asia Timur
wkwkwk
😂😅
Mukmini Salasiyanti
Salken, Thor...

aaishhhh awal yg mendebarkan..
begitu akrabnya 3 bersaudara ini..
aaa pasti seru ya pny abg kandung..
Heni Linda Oriflame
haha....kelakuan bang er sama yayan bener2 bikin ngakak 😀😀
Chusnul Smilly
langsung lanjut dooonk🥰
Chusnul Smilly
😭😭😭😭gak kuat nahan air mata
Chusnul Smilly
ya allah kok makin kenceng aja nangisnya😭😭😭, gak sanggup buatan baca bab ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!