NovelToon NovelToon
We Are RPL 1 ...

We Are RPL 1 ...

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: bubun ntib

Diajeng, Gadis remaja yang mulai memasuki dunia Sekolah menengah Kejuruan.
Merasakan pengalaman yang baru dan jauh dari saat ia masih SD, dan SMP.
Pengalaman sehari - hari yang menceritakan tentang kehidupan sekolah menengah kejuruan yang di penuhi dengan intrik persahabatan, persaingan, permusuhan dan CINTA

WARNING: berisi sedikit cerita bubun dulu yang dibumbui dengan khayalan.
bijaklah dalam membaca, kesamaan nama dan kota sedikit - sedikit nyerempet, mohon di maklumi.
tidak untuk menyinggung oknum - oknum terkait, HAPPYREADING🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MOS (4)

Keesokan harinya, MOS berjalan dengan lancar.

Karena acaranya hanya melanjutkan perkenalan tentang lingkungan sekolah . tidak ada lagi riak bercanda di antara para Osis ataupun para peserta calon murid baru.

Jelas saja semua memasang wajah serius, karena hari terakhir ini dihadiri sama Pak Raden Baskoro, M.Pd!!

Mana ada yang berani berkutik!!

Kepala sekolah yang memiliki kumis baplang nan seram sukses menghancurkan rencana – rencana usil nan jenaka di pihak OSIS maupun para calon murid baru itu.

Sudah Sampai di penghujung acara MOS, kini Bapak Raden sedang memberikan ceramah penutup kegiatan MOS kami yang penuh warna.

Dengan mengambil sikap istirahat ditempat, Ajeng berdiri santai di barisan paling belakang kelompok kelasnya bersama dengan Pratiwi.

Yups, kini keduanya sudah memutuskan dalam hati tanpa adanya persetujuan satu sama lain bahwa mereka berdua adalah sepasang BESTIE.

Ck ck ck, dunia persahabatan antara wanita memang begitu rumitnya. Setidaknya begitulah yang dikatakan oleh mbah Wahid!

“ .. hei mbak, kapan pak tua yang disana itu akan selesai?” tanya Pratiwi sambil bersusah payah untuk menyender di bahu Ajeng yang jelas memiliki tinggi tubuh yang sangat berbeda dengannya.

Bayangkan, bayangkan jika Pratiwi memiliki tinggi tubuh yang hanya 150 cm sedang bersusah payah berjinjit untuk bersandar pada Ajeng yang memiliki tinggi tubuh 162cm.

“ pffttt... Duh, wi. Bisa nggak jangan ngelawak,” seru Ajeng berusaha keras untuk mempertahankan raut bibirnya untuk tidak terbuka lebar –lebar karena tertawa. Dirinya sudah sangat menahan diri ketika melihat gerak – gerik mencurigakan yang dilakukan oleh kaki Pratiwi yang memulai untuk berjinjit. Membuat usaha untuk mencapai tinggi bahunya.

Patiwi hanya melongo bingung dan menghentikan aksinya, ia menoleh dan semakin kebingungan ketika mendapati ekspresi wajah Ajeng yang memerah bak menahan panggilan alam.

“ Eh mbak? Kenapa malah wajahmu?” tanyanya dengan polos.

“ BUA... Pffft pffftt...”tawa Ajeng pecah tanpa terkendali. Beruntung ada tangan yang langsung membekap mulutnya hingga suara menggelegar ala tawa Ajeng tidak sampai keluar dan mengacaukan pidato panjang dari pak Raden.

Ajeng yang sudah terlena dengan tawanya seketika terkejut dengan tangan yang menjulur untuk menutupi mulutnya ini, begitu juga dengan Pratiwi yang melepas tampang polosnya karena ingin mengerjai Ajeng dengan tingkahnya tadi.

“ Ck, kebiasaan banget, untung aja pak tua nggak ngeliat kalian bikin stand up komedi disini,” suara yang mulai nge-bass akibat peralihan masa bocah menjadi remaja langsung terdengar di pendengaran Ajeng dan Pratiwi.

Keduanya menoleh dengan perlahan, sembunyi dibalik tinggi teman sekelas mereka yang ada di depan untuk melihat siapa gerangan pemilik suara yang seksih ini.

“ Kak Wahid “

“ Wahiid...” pekik Ajeng dan Pratiwi tertahan. Mereka mendapati Wahid yang berdiri santai di belakang mereka setelah melepaskan bekapan tangannya dari mulut Ajeng.

“ Pantesan, bau terasi tanganmu,” sinis Ajeng yang ditimpali dengan cekikikan dari Pratiwi sementara Wahid hanya mendengus sinis ke arah Ajeng.

“ Jangan ribut dulu, pak Raden lumayan Killer,” Peringat Wahid dengan raut wajah yang serius.

“ Lama banget kak, udah garing nih kita,” balas Pratiwi mengeluh.

“ Hooh, siap goreng terus dicocol sambel bawang,” sahut Ajeng mengamini keluhan Pratiwi.

Wahid hanya mengusap kasar wajah Ajeng yang sedang mengerucutkan bibir.

“ Dasar, “ goda Wahid. Pratiwi tampak mengamati interaksi antara Wahid dan Ajeng dengan rasa ingin tahu yang kental.

“ Kalian pacaran?” tanya Pratiwi sepintas.

“ TIDAK...” seru Wahid dan Ajeng serentak. Suara mereka keras tetapi sangat beruntung karena dibarengi dengan gemuruh tepuk tangan yang terdengar. Sepetinya Pak Raden sedang menyampaikan pidato yang memicu semangat para peserta untuk bertepuk tangan!

“ Pssstt, jangan memikirkan hal yang aneh – aneh, wi. Kami bertetangga sejak masih dalam kandungan,” jelas Ajeng yang langsung memberikan penjelasan, takut jika besti barunya ini akan mengucapkan hal – hal yang konyol ini di lain hari.

Pratiwi hanya manggut – manggut sambil melirik sedikit ke arah Wahid yang hanya terkekeh mendengar pembelaan Ajeng. Pratiwi bahkan bisa menangkap jika sorot mata Wahid yang hangat dan lekat hanya tertuju kepada Ajeng yang masih saja mengoceh tidak jelas.

‘ Haaah.. anda harus berusaha dengan keras, wahai kakak senior,’ batin Pratiwi sambil menghela nafas iba kepada Wahid.

Wahid mengalihkan pandangannya ke arah Pratiwi dan hanya nyengir memperlihatkan deretan giginya yang putih. Ia bahkan memperlihatkan raut wajah polosnya kearah Pratiwi seolah menyangkal pikiran liar Pratiwi.

‘ Cih, mau mengelak sepertinya,, batin Pratiwi lagi.

“ ...... Sepertinya sampai disini saja, sekali lagi saya ucapkan selamat datang untuk semua siswa dan siswi baru yang telah mendaftar di sekolah kami, terima kasih sudah memberikan kepercayaan untuk bersekolah disini,”

“ ... Bersama – sama, mari kita songsong masa depan yang cerah, SMK BISA!!”

Pak Raden kembali memantik pekikan dan gemuruh tepuk tangan semangat dari para peserta Mos yang sekarang sudah resmi menjadi murid SMK, kelas X SMKN SEMANG.

Hiruk pikuk dari para peserta Mos yang tengah bergembira tidak bisa dielakkan lagi. Ada yang berlompat – lompat, sujud syukur bahkan menangis karena bahagia bisa masuk ke sekolah ini.

Begitu pula Ajeng yang mengawasi pemandangan menyesakkan sekaligus menggembirakan dari barisan belakang.

Ia dengan jelas melihat teman – teman barunya tengah bereuforia di depan sana dan memutuskan untuk tidak mengganggu terlebih dahulu. Bagaimanapun, dirinya juga merasa terharu dan bersemangat dalam waktu bersamaan.

“ Kenapa nggak ikutan maju?” tanya Wahid yang tiba – tiba sudah muncul di samping Ajeng.

“ Masya allah!! Ihh, kaget tau” pukulan – pukulan kecil Ajeng langsung layangkan di bahu Wahid yang terkekeh sambil menghindari serangan brutal dari Ajeng.

“ Ya abisan malah ngelamun ndek kene, sana ikutan lompat – lompat,” ucap Wahid setelah Ajeng berhenti dengan aksi pukul memukulnya.

“ Moh ah, ndak beseren mengko,” jawab Ajeng sembarangan yang kembali mengundang gelak tawa dari Wahid. Tetangga supernya ini memang sangat bisa membuat lelucon kapanpun dan dimanapun.

( Note: Beseren adalah : Overactive bladder (OAB) atau sering kali disebut beser adalah kondisi seseorang sulit menahan buang air kecil, kadang sampai mengompol, dan biasanya disertai dengan sering berkemih di siang dan malam hari)

( coba cek serial film kembar botak u*in i*in, ada salah satu episode yang menjelaskan jika kita keseringan lompat – lompat, minum air manis banyak – banyak akan menyebabkan gangguan ini...)

“ Selamat udah resmi jadi murid ESEMKAH.. “ gurau Wahid sambil tersenyum dan menatap teduh ke arah Ajeng yang juga tengah tersenyum.

“ Hmmm, akhirnya selesai juga, ya meskipun besok senin nggak langsung bisa pake seragam SMK yang bagus,” jawab Ajeng sambil cemberut.

“ Seenggaknya masih bisa pakai baju Lab kan,” hibur Wahid sambil mengacak kerudung Ajeng gemas.

“ Hmmmm, RPL ya, haaahh here we go...”

1
Daliffa
mampir Thor
ig@Siskamarcelina048
widiihh jauh nian say...
ig@Siskamarcelina048
naaahh bener yg ini permainannya,, ada juga dg gambar kek orang yg make rok,, tapi tetep dg pola petak2 gitu..
ig@Siskamarcelina048
oohh itu,, kalo waktu aku dulu nama estafet..
bukan estafet olahraga yaa say...
ig@Siskamarcelina048
eeehhh tapi dulu waktu sekolah pasti kita mikirnya kalo para guru itu pasti berkata buruk d dalam hatinya... truss ga ada tuhh guru yg baik.. hanya ada 1 dari 20 guru yg jasi favorit,, itupun karena guru nya gampang d tindas murid...
evi
diraih oleh Ajeng 🤣🤣🤣
bubun ntib: yaaaahhh... gk jd kejutan lah🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
bersaing tentang apa ni.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
sudah terjawab sudah gara2
cowok, tapi Ng tau flashback nya.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
ada masalah apa Novi sama
Monika, masalah cowok,gadun
apa maknya novi pelakor.
dah lah pusing gua,mana pensnya
Fuji sama pensnya keluarga gledek
sedang panas.padahal barusan
selesai mikirin Toriq haji dua bulan.
thanks mbak 💪💪
bubun ntib: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
pasti seru banget.penisirin gua.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
Alhamdulillah, dobel update
thanks mbak 💪💪
evi
kok dobel kak
Baek chanhun
kayaknya tentram, damai,lihat
padi di sawah apalagi hembusan angin sepoi-sepoi.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
penisirin gua
thanks mbak 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!