NovelToon NovelToon
Istriku, Dokter Pribadiku

Istriku, Dokter Pribadiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Istri ideal
Popularitas:976.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ana Al Qassam

~ Zifara Meisha Rabbah ~

" Hidup ini harus berdasarkan keyakinan bukan? bagaimana bisa aku yang seorang putri seorang Pendakwah kondang tak memakai hijab??? tidak hanya satu kali dua kali Ummi dan Abi mengingatkanku namun aku tetap merasa belum yakin akan sebuah hijab.

sehingga suatu hari Abi menjodohkanku dengan salah satu jamaahnya dari kesatuan tempat militer di mana Abi berceramah. Dari sanalah aku mengenal Ahmad Sulaiman Al Faroby. Dia mulai membuatku berubah namun dengan proses tak mudah tentunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amarah Zifa

Sesampainya di pelataran rumahnya ...

Zifa berjalan menuju ruang tamu. Dia menemukan keluarganya sedang bercengkeramah bersama. Zifa awalnya malas menyapa tapi mereka keluarga Umminya bagaimana bisa dia mengabaikan mereka hanya karena egonya yang tersakiti. Zifa tahan gejolak amarahnya itu demi Abi dan Ummi-nya.

" Ada Zifa!" Seru mereka bersama. Zifa mendekat dan menyalami mereka semua. Kecuali sepupu yang laki - laki dia tak akan mau menyentuh mereka. Mereka sudah membuat Zifa kesal dengan ucapan mereka jangan harap akan menjabat tangan mereka.

" Assalamualaikum ... Maaf Zifa terlambat! Ada pasien penting tadi," ucap Zifa.

" Baguslah jika masih mau menemui keluargamu. Duduklah kami sedang membahas pernikahanmu agar kamu tidak lagi membuat Ummi-mu kecewa karena masih tak berhijab!" seru Aunty yang membuat hati Zifa lagi - lagi terluka akan ucapannya.

" Memangnya kapan Zifa kabur dari perencanaan pernikahan??? Zifa memang tidak sempat hadir dalam acara keluarga bukan lari. Oh, iya Abi ... Jadinya Zifa harus menikah dengan siapa??? Tapi harap di ketahui zifa seperti ini adanya jangan meminta hal yanh di luar realita??!!!" seru Zifa sekaligus. Dirinya lelah malah makin lelah. Abinya tahu itu tapi ini acara keluarga segala sikap harus di jaga.

El bahkan tidak tahu semenjak kapan keturunan keluarga Al Qassam ini bermulut pedas begini. Dia menatap putrinya yang sudah tampak kecewa lagi.

" Putra Kyai Manaf sayang ... Sebelum itu Abi tanya apakah Zifa memiliki calon sendiri??? Coba sampaikan pada Abi," jawab El setenang mungkin.

" Jika dia mau menerima Zifa apa adanya silahkan saja menikahkan kami. Tapi, jika dia punya syarat sebaiknya jangan menikah dengan Zifa. Semenjak hal itu di tetapkan maka Zifa akan menerima pinangan berikutnya tanpa membantah," jawab Zifa dengan menangkupkan tangan di dada kemudian beranjak pergi dari sana.

Semua orang nampak melongo dengan sikap Zifa yang seakan tak mau di berikan motivasi agar menjadi lebih baik lagi. Ummi Zifa nampak menghela nafas melihat sikap putrinya yang masih tak suka akan keluarganya.

" Putrimu masih sama Alia?! Kenapa dia tak paham maksud kami," keluh yang lainnya.

" Dia tidak melakukan hal fatal sehingga harus di sudutkan. Maaf jika saya berkata demikian tapi sudah cukup kita memaksakan kehendak pada dia. Dia sudah dewasa percayalah padanya jika suatu hari akan memahami apa yang kita pahamkan sebelumnya pada dia. Tapi cukup untuk memaksakan sesuatu," jawab El dengan sopan. Dia sudah tak ingin mendebatkan hal tersebut.

Semenjak malam itu baik Zifa maupun Umminya tidak saling berbicara lagi. Hari ini sang ayah kebetulan ada lamaran datang dari keluarga kaya namun akhlaknya baik. Abi Zifa menawari putrinya. Sebab penolakan Zifa pada putra Kyai Manaf baru sekarang dia mendapatkan lamaran lagi.

" Abi ... Boleh masuk?" tanya Sang abi dengan sopan pada putrinya.

" Masuk bi. Zifa sedang membereskan pakaian," jawab Putrinya. Abi pun berjalan mendekati putri kesayangannya itu. Karena Zifa dia memiliki gelar Abi karena Zifa dia menjadi ustadz kondang.

" Sayang ... Abi boleh katakan sesuatu padamu?!" tanya Abi dengan duduk di sebelah putrinya.

" Abi ini ... Kenapa selalu tanya begitu??? Katakan saja bi ... Zifa dengerin kok," jawab Zifa sambil tersenyum.

" Sayang ada lamaran datang untukmu!?" seru sang Abi. Sontak saja Zifa menghentikan aktivitasnya.

" Dari keluarga mana Abi?" tanya Zifa menatap Abinya dengan serius. Kali ini dia harus serius. Sebab dia telah berjanji akan hal ini.

" Dari keluarga Al Faroby," jawab Abi-nya. Zifa langsung melotot menanggapi hal itu.

" Mom ... Rasyi bi???" tanya Zifa spontan.

" Zifa ... Kenal dengan Rasyi???" tanya Abi malah tanya balik padanya.

" Kenal bi ... Zifa jadi Dokter pribadi keluarga merekA. Tapi Zifa tidak pernah bertemu putra - putranya," jawab Zifa jujur. Abinya tersenyum seketika.

Rasyi adalah sahabat El kala di sekolah jenjang menengah pertama. Rasyi kalem pembawaannya, manja, dan penyayang. Tak heran jika Rasyi menyukai putri mereka sebab Zifa gadis baik dan pedulia orang lain. Bagaimana mungkin dia tidak kenal putra Rasyi tentu saja Abi El kenal siapa pemuda itu.

" Pertanyaan ?? Apa Zifa mau menerima pinangan itu?" tanya Abinya dengan tersenyum. Zifa pun ikut tersenyum pada abinya.

" Jawabannya ... Abi tahu mana yang Zifa mau. Buktinya Abi membatalkan perjodohan sebelumnya. Sekarang Zifa harus percaya bahwa Abi adalah yang terbaik bagi Zifa heheh," tawa kecil Zifa membuat El bahagia. Sejujurnya gadis El ini anak baik hanya saja kekurangannya masalah hijab.

" Baiklah ... Menikahlah dengannya nak! Dia pemuda baik. Jika dia menasehatimu wajar dia suamimu sayang. Mana ada suami yang menjerumuskan istrinya. Yang ada suami ingin ke surga bersama istri dan keluarganya," jawab Abinya. Zifa pun memeluk abinya dengan erat.

" Abi ... Zifa tak ingin mengecewakan Abi. Apalagi Mom Rasyi itu ibu yang baik bi mana bisa Zifa tidak menerimanya," jawab Zifa sambil memeluknya dengan erat.

" Lalu kenapa tak menjawab tawarannya menikah?? Kata Rasyi kamu sudah di tawari sebuah pernikahan," tanya Abi serius juga pada Zifa.

" Bi ... Zifa pernah bertemu dengannya sekali?! Dia nampak dingin sekali. Zifa rasa dia memiliki kekasih atau mungkin calonnya sendiri. Jadi, Zifa tidak mau berfikir terlalu jauh. Hanya itu," jawab Zifa pasa akhirnya.

" Really sayang? Sudah pernah bertemu sebelumnya? Tahu wajahnya berarti ya," tanya Abinya senga memancing respon Zifa.

" Tidak bi. Dia memakai masker mana mungkin Zifa mengenalinya jika bertemu lagi," jawab Zifa jujur. Abi yang mendengarkan terkekeh.

" Berarti dia yang tahu kamu sayang. Bisa saja dia menyukaimu," jawab Abinya lagi.

" Apapun itu jika Abi bahagia akan Zifa lakukan. Hanya Abi yang memahami Zifa," jawabnya spontan tanpa berfikir apapun.

Dalam obrolan itu ternyata Ummi mendengarkan sedikit - sedikit percakapan mereka. Putrinya begitu terbuka dengan sang suami akan tetapi dengan ibunya tampaknya tidak sama sekali. Alia nampak sedih mungkin benar kata sang suami. Seharusnya kita tidak terlalu memaksakan kehendak kita. Akhirnya mereka makin jauh dengan kita. Sungguh hal itu menyedihkan sekali bagi Alia. Seharusnya Zifa dekat dengannya.

" Ummi ... Kenapa menangis??? Kakak kenapa?" tanya Si kecil Inara Hanum Rabbah. Alia menghapus air matanya.

" Ah, tidak sayang ... Kakakmu setuju menikah. Ummi jadi bahagia tapi sedih. Heheh," ujar Ummi dengan sedikit mengulas senyum.

" Ummi ... Maafkan Inara ya! Boleh gak buatin makan malam Inara laper loh Miiikkk ... Tadi di sekolah beneran sibuk bikin pengajuan padat pula jadwalnya heheh boleh ya gangguin Ummik," manja Inara pada Umminya. Segera saja sang Ummi merangkul pundak putrinya untuk ke bawah.

" Tentu saja sayang ... Ayo Ummi masakan nasi goreng spesial untuk Inara!!!!" seru Ummi pada putrinya itu. Mereka turun dengam riang namun pertanyaan Inara membuatnya rindu pada kakaknya.

" Ummik ... Abang kapan pulangnya??????" tanya Inara dengan menarik lengan Umminya.

1
isnaini_jk 28
Luar biasa
Siti Sopiah
la Ahmad Ki ora srat sret malah muter2.yo mestilah Zifa naik pitam
Siti Sopiah
kebiasaan mu Thor senengane gawe wong penasaran
Siti Sopiah
bagus Mafaza sadar diri.kamu jg Zayyan
Siti Sopiah
bercadar tapi akhlak rendah .
Siti Sopiah
Mafaza orang luar.bkn keturunan pesantren Abi El..karena papanya Mafaza hanya saudara angkatnya
dewi rofiqoh
Ahmad dan zifa bisa dijadikan salah satu contoh baik bagi nara
atik cahya
☺☺☺☺☺☺
Andika Puput
nara lsg gercep, lsg bilang ke mommy biar g sama orang lain narennya...
semangat Nara 💪💪
Samsiah Yuliana
bahagia selalu buat keluarga mbak Zifa sama mas Ahmad, ummi juga semoga bisa menjalani hari² dengan lebih semangat ya tanpa Abi El Kautsar,,,😘
Ai Maswah
Luar biasa
Rahma Inayah
se sweet sekali.rumh tangga ahmad dan naren
Popy Desiana
terharu banget yaaa... jadi ketemu sama orang 2 yg suka mencibir zifa dan keluarga nya. ada mafaza gak yaa dia kan dah merit sama yg suka celup sana sini 😝😝😝
Ana Al Qassam: /Grin/
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
banyak in dong thor celotehan cadel nya
Izda Nuryati
Lama pk bgt thor ngilangnya digantung nih AhZif eh.. nambah debay
Siti Sopiah
Ahmad Sulaiman jama'ah nya Abinya Zifa
budak jambi
kl sdh ada xifa buat km pikir wanita lain lg ahmad tidk bersyukur sdh dikasi istri yg sempurna gt.
Popy Desiana
wk wk memang bang Ahmad dan zifa bucin gak ada obat.. di sini Nara dah punya anak yaa, di kamar nya sendiri Nara masih honeymoon dan mau kuliah.
Rahma Inayah
bahagia sllu ya kel kecil zifa dan ahmad bgtu jg kel kecil nara dan naren
dewi rofiqoh
Zifa memang pandai membahagiakan suami
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!