NovelToon NovelToon
Semua KARENA Kamu

Semua KARENA Kamu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Playboy / Diam-Diam Cinta
Popularitas:22.6k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Gue sama dia temen, enggak lebih. Gue enggak suka sama dia, enggak cinta. Ngerti enggak sih loe..? tau enggak gue cinta siapa..? gue cinta loe Esra, GUE SAYANG SAMA LOE...!!"

"ONTA...!"

"KAKAK..!!"

"Apa..? mau tau kan siapa yang udah bikin aku sakit hati sampai jadi bajingan.? nih dia orangnya "sembari menunjuk kearah Esra "AKU CINTA SAMA DIA..!!"

"Kakak sadar kamu...!"

"SADAR...!! aku sadar banget. Aku selama ini menahan semuanya. Menahan sakit hati karena cuma dianggap kakak, menahan sakit hati setiap melihat dia deket cowok laen. Aku tahan semuanya. DIA YANG BIKIN HATI AKU ENGGAK BISA BUAT SUKA SAMA PEREMPUAN LAIN.

"Dia adek kamu kak..!"

"Bukan adek sedarah kan.? enggak ada ikatan saudara kan..? LALU APA SALAHNYA..?"

"KAK..

"Iya aku tau, enggak boleh gitu kan maksud kamu..? Jadi adek aku selamanya, terserah, TERSERAH..!!"

Gimana ya kelanjutan kisah cinta yang terhalang ikatan persaudaraan dan juga tanpa berbalas. Yuk mamoir dicerita baruku ini...!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Skk 02

Disebuah kamar dengan pencahayaan temaram, suara cumbuan bercampur desisan menggairahkan, menguar mengisi keheningan malam.

"Okan...!" seru tak rela dari wanita yang sudah tergolek pasrah diatas ranjang, kala Okan yang tiba tiba bangkit dari atas tubuhnya.

"Sebentar, ini leher naga belum pakai baju." jawab Okan sembari memasang sesuatu kepusaka kebanggaannya.

Setelahnya ia kembali bergerak, menindih tubuh polos Chika. Peperangan hasrat yang saling menguntungkan pun terjadi.

Jika Okan melakukan dosa itu sebagai pelampiasan sakit hati akan cinta terpendam kepada Esra, Chika melakukan itu karena rasanya kepada pria itu.

Walau sudah pasti Okan tidak akan menyambut, namun Chika tidak perduli.

Ya, inilah wajah lain dari Okan. Rasa yang ia semai untuk Esra sedari kecil, mampu merubahnya menjadi sosok pria pembuat dosa.

Ikatan dan perjanjian yang diciptakan oleh para orang tua, membuatnya, Esra serta anak anak yang lain harus patuh ikut terseret dalam pusaran rumit aturan yang dibuat.

Sama halnya dengan Abra, pria itu juga jadi ikut terseret oleh kelakuan Okan. Yang berawal dari godaan seornag wanita, Abra yang penasaran akan rasa pergulatan diatas ranjang, akhirnya menerima ajakan wanita itu.

"Ini buat loe..!" kata Okan sembari meletakkan lembaran uang berwarna merah.

"Okan, maksud kamu apa.? aku bukan pelacur. Bisa enggak sih kamu hargai perasaan aku.? jangan perlakukan aku seperti ini terus." ucap Chika nyaris menangis.

"Jangan protes, udah biasa begini kan..?" sahut Okan.

"Tapi aku enggak mau itu, Okan please jangan begini terus keaku"

"Gue enggak mau ya, nanti kedepannya ada pembahasan macem macem. Tanggung jawab ini itu, gue beri patah hati loe kalau sampai itu kejadian." kata Okan memberi peringatan.

"Aku sayang sama kamu, aku melakukan ini karena aku mau kamu. Aku pengen ki-----

"Enggak ada..!" sela Okan cepat.

"Loe tau gue kan..? semua yang datang sama gue atas dasar kemauan kalian sendiri dan enggak ada yang namanya pacaran, cinta, saling memiliki. Dari awal sebelum loe menjatuhkan tubuh loe diatas ranjang gue, semua udah gue bilang kan..?"

"Tapi eng-----

"Udah deh, males gue kalau udah kaya gini." tegas Okan.

"Sayang please..!"

"Loe mau terima itu duit..? atau ini malam yang terakhir buat loe tidur sama gue..?" ancam Okan dengan netra menatap tajam kearah Chika.

Mau tidak mau Chika pun memilih untuk mengambil banyaknya lembaran uang yang Okan taruh diatas ranjang.

Sesudah membersih diri, Okan segera beranjak dari kamar itu. Chika pun sudah ia minta pergi dari sana. Saat pintu terbuka, nampak sang sahabat tengah terduduk dikursi meja makan apartemen mewah itu.

"Kok udah beres, cepet amat..?" tanya Okan aneh.

"Enggak jadi, gue suruh puter balik pulang itu menyan. Lagi males gue." jawab Abra.

"Enggak puas amat kayanya itu muka.?" tanya Abra kemudian.

"Rese itu mulut menyan, gitu aja ngomong kalau udah kerja sama gue. Sayang, cinta, pengen miliki gue." keluh kesal Okan.

"Jangan beri lagi lah, masih banyak yang ngasih cuma cuma sama kita. Nih makan dulu..!" sahut Abra.

Okan pun langsung menyantap makanan yang disodorkan oleh Abra.

"Pulang kerumah enggak..?" tanya Okan.

"Pulang lah..! kemaren sudah enggak pulang. Ketauan papa dimatiin kita." jawab Abra.

"Selama kerjaan dan kuliah beres, perusahaan aman, papa mana bakal matiin kita. Enggak akan ini dosa ketahuan." sahut Okan.

"Loe kaya enggak tau para papa kita gimana..? mereka punya mata banyak onta. om Ryan yang udah mateng gitu aja masih dikirim cepu, apa lagi kita yang masih mengkel gini."

Sekelumit obrolan para pemuda pembuat dosa. Mereka kini tengah berada diapartemen yaang khusus dibeli hanya disaat untuk menorehkan tinta dosa dilembaran cerita hidup mereka.

Sementara untuk aset unit apartemen mereka yang lain, hanya menjadi tempat untuk singgah beristirahat jika tidak ingin pulang kerumah.

Jam sebelas malam mereka baru sampai dirumah masing masing. Rumah yang saling berdekatan disebuah kawasan perumahan elit. Rumah yang saling berhadapan hanya terpisah oleh jalanan komplek saja.

"Malem mah..!" sapa Okan memberi kecupan dipipi "kok belum tidur..?"

"Kamu dari mana..? kemaren kok enggak pulang..?"

"Apartemen mama. Papa belum pulang..?"

"Sudah, lagi diruang kerja sama om Ryan dan papa Tio."

"Ratu sama Queen kemana..?"

"Dikamar, ada tugas kampus katanya. Kamu udah makan..?"

"Sudah..!" dibaringkan kepalanya kepangkuan sang mama.

Mama pun reflek memberi usapan lembut pada rambutnya. Okan menatap wajah sang mama, yang masih terlihat cantik walau usianya hampir setengah abad itu. Sangat teduh dan menenangkan.

"Tadi kuliah enggak..?"

"Kuliah mah..! dari kampus langsung kekantor, terus keapartemen. Kemarin juga aku kuliah. Sebentar lagi lulus, sayang dong enggak kuliah. Percuma lanjut kulian lagi kalau enggak bener."

"Cepet beresin kuliahnya, biar bisa sepenuhnya menggantikan papa, sudah waktunya papa istirahat. Kamu sudah dewasa, bertanggung jawab lah sebagai seorang laki laki."

"Iya mama, satu tahun juga lulus sudah. Aku kan serius kalau kuliah walau suka tawuran diatas ring juga."

"Jangan kecewakan mama papa ya Kak...?"

Okan hanya menjawab dengan senyuman saja. Hatinya bagai diremas remas setiap kali mendengar nasehat lembut dari sang mama.

1
Novi Sri
semangaaaaaaat💪💪💪💪
Sri Siyamsih
lama" kurang sreg dgn bahasamu / kata thor. maaf 🙏
Sri Siyamsih
ikutan tegang thor
Sri Siyamsih
o...h Okan junior otw nih
Sri Siyamsih
buktikan Abra kl kamu bisa berubah lebih baik lg,
Sri Siyamsih
hem gimana abra kl irena gak mau trima msa lalu kamu,
ist_goliteratur
Thor buat cantiknya Okan bangun, dong.
ist_goliteratur
Pengen jadi Esra.
Datu Zahra
keren
Delia ATA
Mampir gaes dikarya baruku...!!!
KAMSIA....🙏🙏🙏
Sri Siyamsih
kalau beneran okan pergi, tar baru terada kehilangan esranya
Sri Siyamsih
caramu slh okaaan knp jd buas gitu, hah semoga Esra tdk membencimu.
Sri Siyamsih
lega rasanya y dah d kluarin uneg"nya slma ini. yoook tinggl berjuang Okan utk mendaptkn cinta esra💪
Sri Siyamsih
putusi aj Tomy Esraaaa, sblm terlambat.
Sri Siyamsih
mudah"an Tomy nggk bohong y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!