NovelToon NovelToon
Between Blood, Sin, And Sacrifice

Between Blood, Sin, And Sacrifice

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Dunia Lain
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Carolline Fenita

Mengira bahwa Evan–suaminya hendak membunuhnya, Rose memilih menyerang pria tersebut. Tanpa tahu bahwa Evan berupaya melindungi Rose biarpun tahu bahwa dirinya akan meninggal di tangan istrinya sendiri.

Penyesalan selalu datang belakangan, namun hadir kesempatan untuk memperbaiki garis nasib yang mengikatnya dalam bayangan cinta dan dendam. Rose kembali mengulangi kehidupannya, satu demi satu disadarkan dengan bunga tidur misterius.

Mempraktekkan intrik dan ancaman, menemukan pesona sihir untuk memutus tali asmara yang kusut antara Rose dan Evan yang menjadi suaminya di kehidupan lama dan sekarang. Apakah ia akan berhasil membalik takbir yang telah ditentukan oleh Dewa, atau malah gagal melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carolline Fenita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9 - Gold Fermillion

Tepat di ruangan megah dan berkilauan, berdirilah sosok berwibawa. Jubah putih bersulam fermillion keemasan melekat di tubuhnya, mahkota berat duduk di atas kepala. Rambutnya panjang, halus seperti sutra, bersinar seperti merak.

Saat pertama kali melihatnya, semua orang dengan rela menunduk dan berlutut. Menyembahnya seperti Tuhan, namun dalam versi hidup.

Mata elang peraknya memandang seisi ruangan dengan toleran, semua orang yang menyambutnya memiliki berbagai perangai. Ada yang bersemangat, memuja, tertekan, ataupun menunduk. Adapula yang bersikap seperti biasa, tidak terlalu mencolok. Namun sebuah kursi tidak dihinggapi salah satu menterinya, Baron Charlie.

"Dimanakah menteri keuangan kita?" panggilnya dengan suara hangat, tidak ada yang tidak tahu bahwa kini sang Kaisar tengah menahan geramnya.

Karena pertanyaan itu, seisi ruangan menjadi rusuh. Salah satu pejabat berdiri, menarik tangannya ke belakang dan menegakkan tubuhnya. Memberi penghormatan pada Jordanio Raven Vollerei, sang kaisar dengan gerakan biasanya. Kemudian berkata serius untuk meyakinkannya, "Saya memberi hormat pada cahaya kekaisaran. Menteri Charlie tidak keluar belakangan ini, kami tidak melihat keberadaannya."

Sambil tetap mempertahankan postur yang agak mundur dan lembut, pejabat itu mengangkat wajah orientalnya ke atas. Menyadari sinar mata kaisar berubah menggelap. Perasaan gundah menyelimuti hatinya.

"Pangeran Kedua, anakku. Apakah kau bertemu Lord Charlie beberapa hari terakhir? Tampaknya ia menghilang setelah ditemukan melakukan suap." Kaisar bertanya dengan pelan, namun penuh penekanan.

Crethel melipat lengannya di dada, lalu menundukkan kepalanya ke bawah. "Tidak ayahanda, pangeran ini tidak tahu menahu soal menteri itu."

"Bagaimana saya tahu mengenainya, pangeran ini bolak balik di tempat yang menyenangkan. Tidak terlibat dengan urusan seperti ini," kilahnya dengan tenang. Tak dapat dipungkiri, anak keduanya memang memiliki reputasi yang terlalu "harum" di luar sana.

Kaisar hanya menggerakkan kepalanya ke atas dan bawah sekali, setelah itu mengangkat lengannya ke depan.

"Baik, duduklah kembali. Mari kita mulai pertemuan ini."

Pembicaraan berlanjut dengan topik yang berbeda beda. Ketika rapat hampir selesai, tiba tiba seseorang masuk dan berteriak.

"Menteri Charlie ditemukan, beliau wafat..!!"

Suhu turun menjadi sangat rendah. Kaisar berdiri dan berteriak "lancang" sambil turun dari singgasananya. Jordanio kaget mendengar bahwa jasad Charlie ditemukan tepat di kediaman ibu suri, Mistheline Vollerei. Orang itu berbicara dengan suara tersendat, ternyata ia adalah salah satu pelayan baru dari ibu suri yang disuruh melapor.

Setelah mendengar dengan telinga dan melihat dengan matanya sendiri peristiwa salah satu menteri yang menjabat dalam ranah kekuasaannya, amarah terkumpul di dadanya. Sesampainya di ruang pertemuan, beliau menyibakkan jubah miliknya.

"Saya akan menyelidiki hal ini. Untuk sementara, apakah ada yang memiliki pendapat siapa yang layak menduduki posisi menteri keuangan?"

Pangeran Mahkota dan Keempat berdiri bersamaan. Jika Pangeran Mahkota menyarankan agar memilih salah satu anak dari kediaman Bussel sebagai menteri keuangan, Pangeran Keempat memberikan pendapat bahwa putra sulung dari kediaman Zen lebih sesuai menjabat sebagai menteri keuangan. Kedua orang tersebut berasal dari fraksi netral yang mengabdikan dirinya untuk negara dalam beberapa generasi.

Pejabat dalam istana tercengang seolah melihat sesuatu yang sangat langka untuk dipandang..

Putra Mahkota yang terkenal akan kelembutan hatinya hari ini bersikeras mempertahankan pendapatnya. Di sisi lain, Pangeran Keempat menunjukkan sisi tegasnya serta mengeluarkan fakta fakta pendukung. Perdebatan keduanya di puncak disela oleh Marquess Drevan de Moonstone de Moonstone, yang ikut hadir sebagai duta yang bertugas menangani perjanjian perdamaian.

"Hamba memiliki satu pertanyaan utama. Mengapa kalian berdua memilih calon dari keluarga yang tidak berkecimpung dalam bidang anggaran negara? Bukankah akan lebih bagus jika kita memilih Earl Brooklyn tuanku?" Matanya bergantian melirik pangeran mahkota, keempat, dan kaisar tentunya.

"Duke Cornwall sendiri tercatat sebagai sarjanawanan yang jenius dalam perhitungan. Selain itu, ia merupakan pemuda yang jujur. Tidak ada kabar burung bahwa ia melakukan korupsi, seperti Earl Charlie," todong Pangeran Keempat. Tidak peduli apapun itu, Edbert Vollerei tetap teguh dalam tekadnya untuk mencalonkan Andromeda.

Aethel Raven Vollerei meletakkan kedua lengannya di belakang. Ia berkata, "Duke Christoff Gideon Bussel juga pernah menangani anggaran daerah lain, namun tergolong skala kecil. Saya dengar Duke Cornwall sendiri mengacaukan salah satu bar di malam hari. Itu salah satu hal yang dianggap tercela bagiku."

"Bukankah pengalaman lebih baik dibanding pengetahuan? Duke Christoff pastinya lebih berpengalaman untuk mengatur anggaran bukan?" lanjutnya dengan nada datar namun kuat. Wibawanya menyerupai Kaisar Jordanio, membuatnya pantas menyandang gelar sebagai putra mahkota.

Marquess Drevan tersenyum simpul. Ia membentangkan buku yang selalu dibawanya setiap saat kemudian menunjukkan isi dari buku coklat lusuh tersebut pada Kaisar di tiga lembar terakhir. Tinta belum mengering, tulisan tertera dengan jelas.

Selesai membaca hingga akhir, kaisar menyudahi rapat secepatnya. Menyisakan sosok Putra Mahkota, Pangeran Keempat, konsultan kerajaan, dan dirinya sendiri.

"Jeli sekali pengamatanmu. Bagaimana kau tahu bahwa kedua anakku akan berselisih paham untuk kandidat menteri keuangan?" puji kaisar sekaligus mengorek jawaban dari Marquess Drevan .

Menanggapinya, pria itu membalas dengan nada datar. "Hanya menduga, kandidat yang kutulis bukan hanya tiga, namun lima orang."

"Saat itu saya mendengar bahwa Earl Charlie melakukan suap, berjaga jaga, hamba menyiapkan kandidat penting sebagai menteri keuangan selanjutnya. Tidak memperkirakan kematian menimpanya begitu cepat," pungkasnya. Sedangkan kedua pangeran tersebut memasang ekspresi tenang.

"Begitu rupanya, saya memiliki ide. Untuk penangguhan Belize ajak kelima kandidat ini, mereka wajib menurut. Jika tidak, akan ada sanksi untuk pelanggaran perintahku," akhir kaisar.

Keputusan sudah dibuat, posisi menteri keuangan dikosongkan untuk sementara waktu. Sementara kandidat yang terpilih adalah Duke Andromeda Zen, Earl Brooklyn Schariac, Duke Christoff Gideon Bussel, Duchess Evelyna Vollerei, dan Lady Anne Hathaway.

Kaisar tidak ingin memperlihatkan kecondongannya, lagipula kandidat yang ditawarkan cukup berpengaruh dan tidak melakukan hal menyeleweng. Cocok.

Langit hampir gelap, burung berterbangan ke arah selatan. Menyadari bahwa ia terlalu lama di istana, Marquess Drevan memutuskan untuk undur diri secepatnya. Sedangkan Pangeran Keempat memilih untuk kembali ke tempat tinggal pribadinya. Tersisa Putra Mahkota dan kaisar.

"Ayahanda, wajah anda terlihat kuyu. Anak ini membawa aroma yang dapat menenangkan pikiran, mohon diterima.." mulainya dengan penuh perhatian.

Di saat bersamaan tangannya mencari keberadaan botol kecil tersebut dan dihadiahkan kepada ayahandanya.

Menerima botol tersebut, hati kaisar terasa lapang saat mengendus aromanya. "Ah.. Benar katamu. Wewangian osmanthus mengingatkanku pada mendiang ibumu nak. Dulu ia suka sekali membeli botol kecil osmanthus untuk dipakainya." Jordanio menepuk bahu Aethel dan tersenyum.

"Baguslah jika ayah menyukainya, aku baru tahu jika ibu pernah menggunakan wewangian yang sama," terang putra mahkota. Jordanio terkekeh. Ia menggeser arah pandangannya ke langit yang berwarna biru gelap. Bintang menghias disana.

"Putra ini tidak keberatan. Demi kedamaian dan kebahagiaan rakyat, aku rela mengorbankan semuanya."

Mendengar ucapan putra pertamanya ini membuat kaisar tertawa tanpa henti. Ia bangga memiliki anak penyayang dan perhatian ini, berbeda dengan anaknya yang lain.

Aethel bahkan mengutarakan jika ia tidak begitu tertarik dengan kekuasaan tiga bulan lalu, putranya ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama Aphrodite, gadis pilihannya di pedesaan.

Kala itu, umur Aethel barulah 8 tahun. Namun wawasannya telah berkembang begitu pesat. Salah satunya buku Xia Shu yang pernah ia terima dari salah seorang cendekiawan negara timur. Kalimat yang terucap oleh putra mahkota di ruang belajar masih diingatnya dengan jelas.

Ikatan dan kekuatan rakyat pantang diremehkan, karena mereka adalah fondasi negara. Jika fondasinya kokoh, negara akan damai. Bersikaplah rendah hati, karena bahkan orang bodoh pun bisa mengalahkanmu.

Jika seseorang membuat kesalahan berkali-kali, dibutuhkan introspeksi agar tidak membuat masalah menjadi semakin berat.

Memerintah orang-orang dengan ketakutan seolah-olah sedang menunggang enam kuda dengan tali putus ; bagaimana mungkin seorang pemimpin tidak waspada dan takut?

Jangankan kaisar, ibu suri yang kebetulan menemaninya untuk menikmati angin segar pun terkejut. Perkataan itu tidak dapat dianggap enteng, sebab isinya cukup berbobot. Hari itu, putra mahkota yang tengah berbicara untuk mendalami ajaran itu tidak tahu menahu kehadiran ayahandanya.

Usianya hampir melebihi 70 tahun sekarang, Aethel sendiri sudah berusia 27 tahun. Kaisar sadar bahwa hidupnya tidak lama lagi. Di masa wafatnya pasti akan timbul pergolakan besar. Yang paling menderita adalah rakyat, mereka yang hanya berupaya mencari nafkah dengan segenggam tenaga.

Jordanio menunduk ke sebelah, senyumannya hilang terbawa angin. "Jika terjadi hal buruk padaku, bawa ibu suri dan Aphrodite bersamamu."

Putra Mahkota menggangguk dengan percaya diri. Ia tidak tahu bahwa perkataan itu adalah pesan terakhir yang akan didengarnya dengan telinga sendiri. Kebersamaannya sekarang yang manis, akan berubah di masa depan pula.

1
Tini Timmy
strategi yang bagus
Tini Timmy
seru" nih scene ini
Tini Timmy
racun apa tuh/Frown/
Bening Hijau
3 iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terima kasihh
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kaka
Tini Timmy
lanjut kakak
iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terimakasih untuk dukungannya 😁
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kakak
Lei.
iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih untuk dukungannyaa
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Cherlys_lyn: siappp 😁
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ada iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihh 🥰
total 1 replies
Bening Hijau
ngeri2 sedap chapter ini
Tini Timmy
semangat nulisnya /Smile/
Cherlys_lyn: terima kasih yaa 🥰
total 1 replies
Lei.
2 iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih atas dukungannyaa 🥰
total 1 replies
ona
terkejut terjungkal terpungkur
ona
bener itu bener
ona
WOYYY PANGERAN KEDUA KEJAM BANGET BJIR NGAPAIN DAH ITU GUE KESEL
Cherlys_lyn: ini baru permulaan, nanti akan disuguhkan adegan yang lebih menjadi-jadi dibanding hari ini 💀💀
total 1 replies
ona
bjir eve ngapain dah
Bening Hijau
ini cerita kehidupan rose sebelum mengulang waktu, kah
Cherlys_lyn: Benar sekali, jadi di bab 18 Rose baru mulai diingatkan secara perlahan oleh anak pemberi permen ☺️
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ini ada 3 iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
menarik /Smile/
lanjut kk
Cherlys_lyn: okeee, terima kasih ya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!