NovelToon NovelToon
Semesta Kaviandra

Semesta Kaviandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / cintapertama / cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Riunakim

Banyak yang bilang jodoh itu adalah cerminan dari diri kita sendiri. Dan sekarang Savinna sedang terjebak dalam perkataan itu. Ya, gadis yang baru saja menduduki bangku SMK itu tiba-tiba jatuh hati pada seorang anggota futsal yang ternyata memiliki banyak sekali kesamaan dengannya. Mulai dari hobi hingga makanan favorit. Akankah dengan kesamaan yang mereka punya akan menyatukan keduanya? Apakah dengan banyaknya kesamaan diantara mereka turut menimbulkan perasaan yang sama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riunakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Posesif Boy

"Kak Fazriel dirumah aja ya, sama Tante Rami. Soalnya kan Kak Fazriel lagi sakit," bujuk Savinna sebelum pulang.

"Tapi Kak Fazriel mau ikut nganterin kamu, Sav ..." rengek Kavi membuat Savinna tak tega. "Kamu kan pulangnya juga diantar sama Papa naik mobil, masa Kak Fazriel gak boleh ikut sih?" protesnya.

Savinna beralih menatap Rami berharap wanita paruh baya itu ikut membantunya membujuk Kavi agar tetap berada di rumah.

"Mama nyerah deh, kalo emang dia mau ikut ajak aja ... nanti kalo dia ditinggal di rumah, dia pasti bakal terus-terusan merengek," akhirnya Rami pun buka suara.

"Yaudah, kamu ambil baju hangat dulu gih, kalo bisa pakai hoodie yang tebal dan ada kupluknya juga, biar kepala kamu tidak kena hujan," ucap Anton memberi arahan.

Kavi pun langsung mengangguk antusias lalu bergegas menuju kamarnya untuk mengambil hoodie yang Anton maksud.

Setelah itu mereka pun berpamitan pada Rami dan pergi menuju rumah Savinna untuk mengantarkan gadis itu pulang.

***

Di sepanjang perjalanan, sesekali Anton melirik ke kaca spion melihat Kavi tengah asyik dalam perbincangannya bersama Savinna, "Papa berasa sopir pribadi deh," ucap Anton frontal membuat Kavi dan Savinna tertawa bersamaan.

"Oh iya, Om sama Tante dulunya kenalan dari mana?" tanya Savinna mulai membuka obrolan bersama Anton.

"Dari sekolah juga, sama kayak kalian gini. Kami sudah pacaran sejak SMA," jelas Anton lumayan singkat.

"Langgeng banget ya, Pa?" Kavi ikut bertanya.

"Ya, alhamdulillah ... asal keduanya gak main api, hubungan pasti tentram-tentram aja."

"Kalo suatu saat nanti Kak Fazriel bosen sama aku gimana, Om?" tanya Savinna keluar dari topik pembicaraan.

"Ih, mana ada!" Kavi langsung menentang ucapan Savinna saat itu juga.

"Bodoh aja dia kalo bosan sama kamu. Sebenarnya, dalam hubungan yang serius itu gak akan pernah ada kata bosan. Kalo emang suatu saat nanti Kavi bilang dia bosan sama kamu, itu tandanya dia emang gak ada niatan serius dari awal," jelas Anton panjang lebar.

Savinna pun mengangguk paham lalu kembali menatap Kavi lekat-lekat. Kavi pun langsung paham dengan maksud dari tatapan tersebut, "Kak Fazriel serius sama kamu, Sav. Apa perlu kita tunangan hari ini?" tanya Kavi seenaknya.

"Sekolah dulu yang benar! Kalo sudah bisa cari uang sendiri, nanti kita langsung lamar Savinna."

Kavi langsung hormat pada Anton sambil berkata dengan lantang, "Siap, Pa!"

Savinna pun kembali dibuat tertawa oleh tingkah Kavi dan Anton, kompaknya Papa sama anak yang satu ini, batinnya.

"Sav, Kak Fazriel boleh pinjam handphone kamu sebentar? Mau ngechat Nauval," ucap Kavi sedikit lirih.

Savinna pun langsung memberikan ponselnya pada Kavi, "Passwordnya tanggal jadian kita ya."

"Wah, samaan dong? Kak Fazriel juga baru ganti password handphone jadi tanggal jadian kita. Tapi sayang, handphonenya lagi eror sekarang."

"Pasti cuma kebetulan sama."

"Enggak mungkin, kita pasti jodoh sih," ucap Kavi percaya diri.

Setelah puas melihat pacarnya tertawa, Kavi pun mulai menyalakan ponsel Savinna dan hendak menghubungi Nauval. Dan Savinna benar-benar memberikan akses sepenuhnya untuk Kavi membuka seluruh aplikasi yang ada di ponselnya itu. Savinna pun lupa kalau ia sempat mendapat chat dari Kelvin yang merupakan teman satu kelas Kavi yang memiliki jabatan sebagai ketua kelas.

Ini si Kelvin ngapain pakai ngechat Savinna segala? batin Kavi.

Terlihat jelas dari raut wajahnya, Kavi sangat kesal melihat ada nama Kelvin berada di urutan teratas saat Kavi membuka DM instagram milik Savinna. Dan Savinna masih belum menyadari kekesalan pacarnya itu lantaran ia sibuk menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh Anton.

Dan tanpa Savinna sadari, Kavi sudah membaca beberapa percakapan yang terjadi diantara dirinya dan juga Kelvin.

Rasa geram Kavi semakin memuncak saat mengetahui Kelvin terang-terangan meminta nomor handphone Savinna dalam percakapan tersebut, "Kamu kasih nomor handphone kamu ke dia?" tanya Kavi tiba-tiba membuat Savinna bingung.

"Maksudnya?" tanya Savinna yang masih belum paham akan maksud dari pertanyaan Kavi barusan.

Kavi pun menunjukkan layar ponselnya pada Savinna yang tengah menampilkan percakapan antara Savinna dengan Kelvin, "Kamu kasih nomor kamu ke dia?" tanya Kavi sekali lagi.

Mampus gue, kenapa gue lupa hapus chat itu sih? batin Savinna panik.

Savinna menelan salivanya sebelum menjawab pertanyaan Kavi, "A-aku gak kasih nomor handphone aku ke dia kok," jawabnya jujur namun sedikit gugup.

"Kenapa gugup gitu? Kamu suka sama dia ya?" tuduh Kavi.

Savinna pun terkejut mendengarnya, ia tidak pernah mengira jika Kavi akan menuduhnya seperti itu, "Aku aja gak kenal sama dia, Kak. Aku gugup kayak gini karena takut Kak Fazriel salah paham," jelasnya dengan nada yang sedikit lirih takut Anton akan mendengar percakapan keduanya.

Kavi mengembalikan ponselnya pada Savinna lantaran moodnya yang sudah sangat buruk saat itu, "Kalo kamu gak kenal sama dia, seharusnya kamu gak usah ngerespon dia, apalalgi sampai nurut pas dia nyuruh kamu buat follback akunnya."

"Maafin aku, Kak..." sesal Savinna disertai dengan butir air mata yang mulai mengalir.

Saat itu, Kavi masih belum sadar padahal ia duduk persis di sebelah Savinna. Malah Anton yang lebih dulu menyadari jika Savinna tengah menangis di jok penumpang.

"Kalian ini ada masalah apa sebenarnya?" tanya Anton penasaran.

Kavi enggan menjawab pertanyaan dari sang Papa begitu pula dengan Savinna yang sibuk menghapus air matanya yang terus turun membasahi pipinya setelah Kavi memarahinya.

Anton pun memutuskan untuk menghentikan motornya di pinggir jalan, "Kavi nakal ya, Sav? Kamu diapain sama dia?" tanya Anton sambil menghadapkan tubuhnya ke arah Savinna.

Setelah ditanya seperti itu, tentu saja isak tangis Savinna semakin kencang dan membuat Kavi menoleh cepat ke arahnya, Kavi pun baru merasa bersalah setelah mengetahui jika Savinna tengah menangis di sebelahnya.

"Kamu apain Savinna sampai dia nangis seperti ini, Kav?"

"T-tadi, Kavi cuma kebawa emosi aja, Pa ... Kavi gak sengaja marahin Savinna."

"Kamu ini ya, sudah berulang kali Papa bilang, kalo sama perempuan itu gak boleh kasar!"

Dan sekarang, Kavi malah ikut tertunduk setelah dibentak oleh Papanya, "M-maafin Kavi, Pa," gugupnya.

"Jangan minta maaf sama Papa dong, minta maaf sama Savinna tuh."

Kavi kembali menatap Savinna lalu meraih kedua tangannya, "Maafin Kak Fazriel ya, Sav ... Kak Fazriel gak bermaksud buat marahin kamu kayak tadi. Kak Fazriel cuma kebawa emosi aja karena Kak Fazriel gak suka lihat Savinna terlalu ngerespon cowok lain," ungkap Kavi jujur.

"I-ya, gapa-pa," ucap Savinna terbata.

Kavi tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menenangkan Savinna di dalam pelukannya. Kavi nekat memeluk gadis itu persis di hadapan Anton, "Maaf ya," ucapnya sekali lagi.

Savinna hanya mengangguk lalu beberapa saat kemudian tangisannya pun mulai mereda.

Gak akan gue biarin siapa pun rebut Savinna dari gue. Savinna itu milik gue hari ini, besok dan selamanya.

1
cikuaa
suka banget lanjut trs
call me una
🤩🤩
Rodiyah Tamar Diyah
😘😘😘
Rodiyah Tamar Diyah
😚😚😚
Rodiyah Tamar Diyah
/Wilt//Wilt//Wilt/
cinta cahaya putri
/Rose//Rose/
meltedcheese
likeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!