NovelToon NovelToon
Dear, My Love

Dear, My Love

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:126.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Naira_w

Anya Bintang Maharani, gadis cantik yang lahir dari rahim seorang istri simpanan.

Masa lalu orang tuanya yang memalukan itu membuatnya selalu menutup diri dari para lelaki yang mendekatinya. Bagi Anya, dia hanya ingin sukses dan membanggakan April, kakak yang sangat disayanginya.

Namun, Rama duda satu anak yang sangat mencintai Anya merusak segalanya. Rama lelaki yang mengaku sangat mencintai Anya tega menghancurkan mimpi gadis itu. Membuat Anya harus meninggalkan keluarga yang sangat dicintainya itu dengan membawa harga diri yang terkoyak.

Ditambah mantan istri Rama yang masih saja membayangi si duda.

Kisah cinta sang duda dengan gadis muda yang dibalut dengan tingkah kocak dua kakak lelaki dan juga keluarga yang selalu melindungi Anya.

***

Sekuel dari Dear, Mantan Gebetan.

Yang belum baca silahkan mampir dulu biar tidak bingung dengan alur ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Rama

Motor yang dikendarai oleh Anya itu berhenti di depan pagar besi sebuah rumah. Zahra yang berada di belakang Anya pun segera turun sambil membawa kotak-kotak kue di tangannya.

Untungnya mereka belum terlambat mengantar kuenya. Bu Laras pelanggan kakaknya ada acara pengajian di rumahnya malam ini.

"Cepetan Ra, lama banget." kata Anya menyusul Zahra yang dari tadi tak keluar-keluar rumah Bu Laras.

Tadinya memang Anya menunggu di motor karena malas masuk ke dalam rumah Bu Laras.

"Sabar, Nya. Ini Bu Laras bayar sisa uang kuenya." kata Zahra sambil menunjukkan uang yang barusan dibayar Bu Laras.

"Alasan, bilang aja mau lihat kak Fahri." kata Anya pada Zahra.

"Ck, kalau udah tau diem-diem. Gak usah bawel." kata Zahra yang mengkode Anya agar diam dengan telunjuknya yang diarahkan ke bibirnya.

"Aku harus bawel kalau itu urusan kamu. Aku gak bakalan rela kamu jalan sama buaya buntung kayak dia. Nanti aku laporin sama mas Zaki, biar gak ganjen lagi kamu sama cowok itu." kata Anya yang semakin kesal saat melihat sosok cowok ganteng yang keluar dari pintu rumah sambil tersenyum lebar.

"Eh, ada Anya rupanya. Kok, nggak masuk sih. Mama udah nungguin dari tadi loh." kata Fahri pada Anya dengan senyum manis mengalahkan manisnya madu.

Anya menghela nafas dengan keras. Inilah alasannya malas untuk masuk ke rumah Bu Laras.

Fahri dulunya adalah kakak kelas Anya dan Zahra. Laki-laki yang sekarang berstatus mahasiswa itu memang menaruh hati pada Anya yang memang terkenal cantik itu.

Namun, Anya tak pernah mau perduli. Dia belum mau membuka hati pada laki-laki. Saat ini dipikirkannya hanya ingin sekolah dan kuliah lalu bekerja agar bisa membantu mbaknya.

Dia ingin membuat mbaknya bangga karena membesarkannya. Menampik semua hujatan dan hinaan yang diterimanya karena dia anak seorang pelakor tak tau diri yang menjadi benalu dalam hidup sang kakak.

"Bu Laras nungguin kuenya, kak. Bukan aku. Lagian kuenya juga udah dibawa masuk ke dalam." katanya dengan nada datar seperti biasa jika menghadapi barisan para fans nya.

"Udah belum, Ra? Kita pulang sebelum mas Zaki mencak-mencak lagi." kata Anya mengajak Zahra pulang.

"Kami pamit pulang ya kak. Terima kasih atas orderannya. Assalamualaikum." kata Zahra sambil tersenyum dengan manis, semanis teh dengan gula asli.

"Waalaikumsalam." Fahri menjawab salam dari Zahra namun matanya tak lepas memandangi Anya yang terlihat cuek padanya.

Saat mereka berada di luar pagar, Anya segera memasang helm dan menaiki motor maticnya diikuti oleh Zahra.

Namun belum sempat Anya menjalankan motornya, seorang pria memanggil mereka.

"Anya!!! Zahra!!!" panggil Rama.

"Ck, kamu kelamaan sih, Ra. Jadi ketemu buaya senior lagi." gerutu Anya pada Zahra yang kesal karena bertemu dengan seseorang yang selalu dihindarinya.

Seorang duda tampan yang kini sebentar lagi berusia tiga puluh tahun itu turun dari mobil yang dikendarainya.

"Mas Rama?? Baru pulang kerja??" tanya Zahra basa basi. Walaupun sebenarnya dari penampilan Rama sudah terlihat jika duda itu baru pulang kerja.

"Iya, baru pulang kantor. Soalnya lagi sibuk persiapan acara kantor besok." kata Rama sambil melirik Anya yang hanya diam saja

"Wah, acara makan-makan kayaknya ya mas? Dapat proyek besar kayaknya ya mas?" tanya Zahra.

Rama tertawa mendengar ucapan remaja itu. Semenjak mengenal dekat keluarga Raina, Rama tak lagi sekali dulu. Terkadang dia pun ikut-ikutan dua bapak bertingkah absurd, Rahardian dan Zaki.

Awalnya dia merasa aneh, namun lama-lama dia menikmati kehangatan keluarga istri kakaknya.

Terutama saat ada Anya, Rama rela meninggalkan kesibukannya untuk menyempatkan diri menghadiri acara keluarga ataupun menemani ibunya mengunjungi cucunya dari Rahardian itu.

Tentu saja alasannya adalah ingin bertemu Anya, gadis remaja yang selalu mencuri perhatiannya.

"Udah hampir magrib, Ra. Kita pulang yuk, nanti mas Zaki ngomelin kita." kata Anya.

"Eh iya, kami pulang dulu ya mas. Bisa kena sita beneran motor kami kalau pulangnya telat lagi." kata Zahra keceplosan.

"Lagi??? Kalian sering telat pulang?" tanya Rama sambil memicingkan matanya pada Anya.

"Nggak kok, cuma tadi kita pergi belanja bahan praktek gak ijin dulu." kata Zahra yang gelagapan menjawab pertanyaan Rama.

"Udah ya, mas. Kami pulang dulu...."

"Anya!!!"

Baru saja Anya hendak menghidupkan starter motornya, Fahri memanggilnya.

Fahri pun menghampiri mereka yang memang masih berada di depan pagar rumahnya.

Lelaki itu menenteng sebuah tas dari karton bermotif batik.

"Anya, untung kamu belum pergi. Ini untuk kamu." kata Fahri sambil menyodorkan kantong itu pada Anya.

Gadis itu mengernyitkan keningnya dengan heran, dia juga tak mengambil benda yang disodorkan Fahri itu.

"Apa ini, kak?" tanya Anya

"Kado ulang tahun untuk kamu. Maaf telat ngasihnya, sebenarnya mau aku kasihkan dari minggu lalu. Tapi aku lagi banyak tugas kuliah, jadi nggak bisa menemui kamu." kata Fahri dengan senyum yang bisa membuat para gadis klepek-klepek.

Bahkan Zahra pun terpana melihat Fahri yang semakin tampan ketika tersenyum.

Sedangkan Rama, lelaki dewasa itu merasa kesal karena ada laki-laki lain yang mencoba mendekati Anya.

"Maaf, kak. Aku tak bisa menerima pemberian kakak." kata Anya.

"Please, jangan menolaknya. Aku tak memberikanmu hadiah mahal. Ini hanya buku soal untuk kamu mempersiapkan diri mengikuti tes masuk kuliah nanti." kata Fahri yang masih kekeh agar Anya mau menerima hadiahnya.

"Aku tau kamu kepengen masuk jurusan psikologi dan aku juga udah mencari buku yang sesuai untuk jurusan yang kamu pilih." kata Fahri lagi.

Anya yang mendengar hal tersebut pun akhirnya luluh. Dia memang ingin masuk ke fakultas kedokteran tempat kakaknya dulu kuliah.

Walaupun cukup berat, namun dia berusaha agar bisa mendapatkan undangan khusus untuk kuliah di sana. Jika tak bisa, mau tak mau dia harus mengikuti tes masuk, tentunya dengan biaya yang cukup besar.

Namun, April selalu mendukungnya. Kakaknya malah sangat senang karena sang adik mau meneruskan cita-citanya yang harus terhenti di tahun pertama kuliahnya.

"Terima kasih, kak. Lain kali jangan memberikan aku apapun. Aku gak enak dan gak tau harus membalasnya dengan apa." kata Anya pada akhirnya.

"Senyum, hanya itu saja yang aku inginkan. Kamu memberikan senyum padaku." kata Fahri.

Anya mengambil kantong itu sambil tersenyum dan membuat Fahri semakin sumringah dan bahagia.

Sementara Rama, laki-laki itu sudah mengepalkan tangannya yang berada di saku celananya.

Duda itu ingin sekali menghajar wajah innocent Fahri yang mencoba mendekati Anya.

Apalagi Anya pun memberikan senyum cantiknya pada laki-laki itu. Rama merasa panas dan mendidih.

"Aah... Aku patah hati ini, kak. Padahal aku fans kakak, tapi aku dicuekin terus. Mana yang dikasih senyum Anya terus lagi, bikin aku iri." kata Zahra ceplas-ceplos sambil menunjukkan wajah sedihnya yang dibuat-buat.

Fahri tertawa saja melihat tingkah Zahra yang memang bertolak belakang dengan Anya.

Zahra gadis yang supel dan gampang membaur. Berbeda dengan Anya yang pendiam dan tertutup.

"Sudah mau magrib, kalian pulanglah. Nanti mas ikuti dari belakang." kata Rama tiba-tiba.

"Loh, bukannya mas baru pulang. Kami bisa pulang sendiri dengan aman kok, mas." kata Zahra yang tak enak hati karena Rama pasti lelah baru pulang dari kantornya.

"Nggak apa-apa mas mau menjemput ibu di rumah calon menantunya." kata Rama sambil menekankan kata menantu dengan sengaja.

Itu karena Rama ingin mengingatkan Anya agar tak berdekatan dengan laki-laki lain.

Apalagi Bu Dewi juga sering memanggil Anya dengan panggilan 'calon menantu'.

Anya menatap mata ayah satu anak itu dan tatapan Rama menunjukkan jika dia tak mau dibantah.

"Kami pulang dulu, kak. Terima kasih kadonya. Assalamualaikum." kata Anya akhirnya dan menghidupkan starter motornya.

"Waalaikumsalam, hati-hati bawa motornya." kata Fahri dengan perhatian.

Anya pun segera mengendarai motornya meninggalkan dua laki-laki yang masih berdiri menatap wanita yang sama.

Rama pun segera menaiki mobilnya dan memutar arah mobilnya, menyusul gadis pujaannya.

Sepanjang jalan Rama selalu berada di belakang dua gadis itu. Rama begitu cemburu saat melihat pengendara motor lain yang sempat mencuri pandang pada Anya nya.

Ya, Rama sudah mengklaim Anya adalah miliknya. Dia tak suka jika ada laki-laki lain yang mendekatinya.

♥️♥️♥️

Jangan lupa likenya ya 🤗

Bahkan Rama juga sering merasakan cemburu saat melihat Anya yang bisa tertawa saat mendengar ucapan atau tingkah absurd kakak iparnya, Zaki yang bucin setengah mati pada April.

1
Syafira Putri
nggk setuju banget Anya sama Rama..
Linda Raiyos
Luar Biasa
Susi Akbarini
waaaahhhh...
emang yaaa...
zena si biang kerok..
alasan aja gak enak badan..
padahal karena bukan Rama yg jemput zeline..
😀😀😀❤❤❤❤
Tutiks
setuju banget banget kalau bunda nya di bawa pergi jauh dulu ....biar rama tau rasa ...lanjut lagi up nya
Susi Akbarini
lhooo..
kok enak banget zena ...
dapat uang dari mana buat nginap ke hotel..
Anya kan gak mau ngasih..
Rangga Peppo
lanjut thorr
Ifah Al Azzam Jr.
kapok Rama dari awal aja deh egois dan gak peka ngapain dipertahankan lebih baik mengakhiri kecuali dy bisa melepas masa lalu dan menghargai org yg disisinya...
Roziqin Rozi
mannntaaaaf thorrr....👍👍👍🥰
wifashaa
ya bwa ja yg jauh
Nur rochman
Nah Rama baru nyadar kalau selama ini memelihara ular berbisa, dan selalu dibodohi dengan sikap zena dg alasan zeline?? kamu memang lelaki bodoh mas Iyan dan mamamu selalu mengingatkan selama ini tapi kau tidak peduli., bahkan setelah menikahpun kau masih lebih percaya sama si zena??
Ayo bumil bikin si Rama sadar akan kebodohannya selama ini??
Cuekin aj dia dulu sampai dia ambil sikap / tindakan sama zena, jangan hanya janji dan kata2 manis saja /Panic//Drowsy//Hunger/
Meli Anja
lanjut kak
Surtinah Tina
😂😂😂😂😂😂😂
Arieee
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍menyala anya
Sabaku No Gaara
yaaa...buruan hempaskan pelakor
Greenindya
bagus biar aja bapaknya nyadar
Reni Setia
syukurin, biar Rama paham gimana rasanya orang yg di abaikan
Nani Haryati
gimana rasanya pak Rama?? ga enak khaaaannnn
Nursa Raji
next
Susi Akbarini
kapokkkkkk..
😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
asyiappp..
😀😀😀❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!