NovelToon NovelToon
Nisa Si Janda Kembang

Nisa Si Janda Kembang

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: hunny24

Nisa Juliana, gadis berusia 19 tahun terpaksa dinikahkan oleh ayahnya untuk membayar hutang. Tapi sayangnya gadis cantik itu harus menjadi istri dari kakek tua yg usianya sudah 75 tahun.

Pria sepuh yang harusnya menjadi kakeknya justru malah menjadi suaminya. Mau tak mau Nisa pun harus menerimanya. Bagaimanakah Nisa mampu bertahan demi keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.10 Keributan kecil

Setelah kedua mata bertemu, keduanya sama-sama terkejut. Tapi Clara dan Sofian lebih terkejut lagi mengetahui keduanya saling mengenal.

"Kalian sudah saling kenal?" tanya Clara.

"Ya, kami bertemu di hotel secara tidak sengaja Clara." jawab Nisa.

"Cukup basa-basinya, aku ingin bertanya bagaimana kematian kakek?? Apa kau dalang dibalik semua ini??" tanya Anggara dingin pada Nisa.

"Aku memang pernah dituduh bahkan sampai menginap di penjara satu malam, tapi aku bisa bebas karena bukan aku penyebabnya." ucap Nisa.

"Kau percaya diri sekali, gadis sepertimu secara normal tidak mungkin mau dinikahi kakek-kakek." ucap Anggara.

"Apa orang tuamu belum menjelaskan padamu apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Nisa.

"Aku baru tiba dan langsung kemari. Aku mau mendengarnya langsung darimu." ucap Anggara.

"Tuan muda Anggara, duduklah dulu. Kami akan menjelaskan semuanya." ucap Sofian menengahi.

"Kebetulan ada pak Sofian, mari kita membahasnya." ucap Anggara emosi.

Nisa pun menceritakan kronologis kejadian malam itu. Dari suaminya datang sampai suaminya tak sadarkan diri. Dan Clara sebagai saksi mengakuinya. Lalu Nisa juga memberitahu penyebab kematian suaminya setelah hasil pemeriksaan lab keluar. Dimana kakeknya mengonsumsi obat kuat yang memiliki dosis tinggi hingga jantungnya tak sanggup menahannya.

Hal itu juga diperkuat oleh Sofian dan Anggara bisa meminta buktinya pada ayahnya. Anggara pun merasa malu dan kesal atas ulah kakeknya. Sebegitu na**sunya si kakek tua bangka itu hingga mengonsumsi obat kuat.

"Hhh.. Dasar sudah tua tak tahu diri." umpat Anggara.

"Tuan muda, saat ini kami sedang menyelidiki siapa yang merekomendasikan obat kuat tersebut." ucap Sofian.

"Benarkah?" tanya Anggara.

"Ya.. Aku yang tidak tahu apa-apa hanya menjalani perintahnya membeli obat tersebut." ucap Sofian.

"Sepertinya ponselnya sudah cukup terisi, mari kita lihat." ucap Nisa mengambil ponsel milik Doni.

Nisa pun menyerahkannya pada Sofian dan Sofian memeriksanya bersama Anggara. Sementara Clara dan Nisa hanya duduk menanti informasi dari keduanya.

"Ketemu.." ucap Sofian.

"Ah.. Jadi siapa pak?" tanya Nisa.

"Dari profilnya seorang wanita." ucap Sofian.

Dan Sofian pun menunjukkan bukti pesan dari wanita tersebut. Sementara Anggara nampak seperti pernah melihat wanita itu.

"Pak, apa bapak mengenalnya?" tanya Anggara.

"Tidak.. Anda sendiri tuan muda?" tanya Sofian.

"Aku seperti pernah melihatnya. Tapi aku lupa dimana." ucap Anggara.

"Kenapa tidak anda coba hubungi saja, dan berpura-pura meminta rekomendasi obat kuat." ucap Nisa.

"Kau jangan menyuruhku macam-macam ya.." ucap Anggara.

"Wanita akan tertarik pada pria tampan, mungkin dia akan merespon. Tapi jika kau mau." ucap Nisa.

"Tuan muda coba anda hubungi." pinta Sofian.

"Baiklah." ucap Anggara pasrah.

Anggara pun mencoba menghubunginya dan mendapatkan balasan. Wanita itu cepat sekali merespon pesan Anggara. Dan Anggara diminta membuat pesanan beberapa buah obat kuat.

Setelah mentransfer sejumlah uang, si wanita pun akan mengirim produknya hari ini juga.

"Dia bilang akan mengirimnya hari ini. Aku menuliskan alamat rumah ini." ucap Anggara.

"Ya.. Tidak masalah, kita memang harus menyelidikinya." ucap Nisa.

"Tapi bukankah anda membelinya di apotek pak?" tanya Nisa.

"Benar nyonya, apa aku harus membelinya lagi?" tanya Sofian.

"Ya.. Coba beli lagi." ucap Nisa.

"Setelah itu kita akan menguji keduanya." ucap Anggara.

Pak Sofian dan Anggara pun pergi ke apotek dimana dulu Sofian membeli obat tersebut. Anehnya apoteknya sudah tutup dan pindah tempat. Hal itu menambah kecurigaan Anggara dan Sofian.

"Kalau begini, apa ini memang tindakan sengaja?" ucap Anggara.

"Bisa jadi tuan, bisa jadi juga ini upaya pembunuhan." ucap Sofian.

"Mengerikan.. Tapi apa bapak yakin Nisa tak terlibat?" tanya Anggara.

"Sepertinya tidak, anda pasti mengetahui tugas Clara bukan?" tanya Sofian.

"Benar, Clara adalah mata-mata berkedok asisten kakek." ucap Anggara.

"Kita kembali saja pak." ucap Anggara.

.....

Sementara itu, di rumahnya Nisa sudah memasak makanan dan makan bersama Clara. Mereka masih merasa takut karena semuanya berjalan begitu cepat dan tiba-tiba. Clara juga masih harus mengurus banyak hal tentang Nisa pasca kematian Doni.

Saat mereka sedang menikmati makan, Anggara dan Sofian tiba dan terkejut melihat Nisa dan Clara sedang makan bersama.

"Kalian masih bisa makan?" tanya Anggara.

"Lebih baik makan bersama daripada makan sendirian. Setidaknya kita butuh makan untuk bertahan hidup." jawab Nisa.

"Tuan muda, apa yang salah dengan makan? Kita butuh energi untuk mengungkap semuanya." ucap Clara.

"Ckk.." ucap Anggara.

"Kalian berdua bergabunglah, kita butuh energi untuk bekerja." ucap Nisa.

Hingga keduanya mau tak mau makan bersama di meja tersebut. Masakan sederhana itu pun baru pertama kali dirasakan oleh Anggara.

"Makanannya hanya masakan rumahan. Jika tak suka jangan dipaksakan." ucap Nisa.

Tapi keduanya makan seperti biasa, dan setelahnya barulah mereka membahas hasil penelusuran Anggara dan Sofian.

Setelah mengetahui apotek tempat pak Sofian membeli obatnya tutup, keduanya pun memutuskan untuk pergi ke apotek lain untuk memeriksa. Dan hasilnya semua apotek yang didatangi mereka tak menjual obat tersebut. Bahkan ada seorang apoteker berkata kalau obat itu mungkin tak lolos uji keamanan jadi tak ada yang berani menjualnya.

Hal itu tentunya membuat mereka terkejut. Dan Anggara akan tetap di rumah tersebut hingga obat yang ia pesan tiba sore ini.

Saat hari mulai sore, kurir paket pun tiba dan mengantar paket tersebut. Nisa pun menerimanya dan membawa paket tersebut ke dalam rumah. Setelah dibuka bersama-sama, pak Sofian melihat kemiripan kemasan tapi dengan isi yang berbeda.

"Kemasannya sama tapi bentuk obatnya berbeda." ucap Sofian.

"Hhh.. Memang si tua bangka itu sudah meninggal pun masih menyusahkan." gerutu Anggara.

"Aku akan membawanya dan mengeceknya lalu membandingkan dengan obat sebelumnya." ucap Anggara.

"Ya.." balas Nisa.

"Dan aku akan menghubungi pengacara untuk mengusut tuntas kasus ini bersama tuan muda Anggara." ucap Sofian.

"Baiklah, semoga berhasil." ucap Nisa.

"Clara, sebaiknya kau menemani nyonya hingga penyelidikan berakhir." ucap Sofian.

"Baik pak, aku akan pulang dan mengambil beberapa pakaian lalu kembali lagi." ucap Clara.

Begitulah mereka bertiga pergi, meninggalkan Nisa sendiri di rumahnya bersama ketiga ART nya. Nisa pun mulai merasa sedih saat mereka tidak ada. Dirinya pun mencoba mencari kesibukan dan berjalan-jalan di halaman depan rumahnya untuk mengusir rasa sedihnya.

"Jika tak mencintainya saja aku sesedih ini, bagaimana jika aku kehilangan orang yang kucintai??" gumam Nisa dalam hati.

Nisa pun duduk di taman dengan membawa buku bacaan. Dirinya sungguh merasa lemas dan tak bertenaga. Pernikahannya begitu singkat dan bahkan Nisa tak merasakan kasih sayang sedikitpun. Sungguh pilu nasibnya, terpaksa menikahi kakek tua lalu tiba-tiba suaminya meninggal dan menyisakan misteri. Yang akhirnya mengubah statusnya menjadi janda. Jika dirinya berada di kampungnya pastilah Nisa takkan bisa hidup dengan damai.

Belum lagi jika ayahnya tahu kalau Nisa sudah menjadi janda, pasti ayahnya akan sangat merasa sedih atas takdir yang dialaminya. Menjadi janda di usia yang sangat muda merupakan hal yang mengejutkan bagi Nisa. Saat gadis seusianya masih mengenyam pendidikan atau puas bermain dengan teman sebayanya, Nisa justru menjadi janda.

...----------------...

1
Leni
udh sikat aja angga, gaskeuunnn 🤩
Leni
si anton minta d geprek burung nya 🤣🙈
Leni
saking seru nya aku sampe maraton bacanya.. semangat author up nya 😍💪
Kak Siti
tabahnya nisa hadapi hidupnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!