NovelToon NovelToon
Eternal Fog

Eternal Fog

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Sci-Fi / spiritual / Sistem / Persahabatan
Popularitas:841
Nilai: 5
Nama Author: Chira Amaive

Kabut berbahaya yang disebut dengan Eternal Fog kerap kali menyerang kota. Tingkatan berbahaya dan jenis yang ditimbulkan kabut tersebut berbeda-beda. Ada beberapa warna yang membedakan jenis-jenis kabut tersebut. Ada pun penyebab Eternal Fog adalah semburan napas dari monster yang disebut Strano dan menghuni area di luar kota yang disebut Danger Mori. Oleh karena itu, keamanan kota dijaga oleh para Occhio. Sebutan untuk para pembasmi Strano dan Eternal Fog.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chira Amaive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14 Kabut Hitam

Eternal fog berwarna putih, merah, dan hitam muncul di lima puluh titik Danger Mori. Butuh banyak occhio yang harus dikerahkan. Apalagi tujuh titik merupakan kabur hitam.

"Setidaknya, para strano tidak muncul di tengah-tengah kota lagi," ujar seorang pria setelah menunjuk dua tim dari kelas G.

Seperti biasa. Soren, Dean, Cora dan Archie menjadi satu tim. Mereke ditugaskan menuju kabut hitam. Eternal fog tingkat tinggi.

Furaisafin meluncur menuju lokasi. Dean yang paling dulu melompat turun sebelum furaisafin benar-benar mendarat sampai permukaan.

Menyusul Archie yang langsung menjauh dari teman-temannya. Berpencar sendiri seperti yang ia sukai. Walaupun ujung-ujungnya mereka tetap akan berpencar. Selama satu tahun menjadi occhio, ini pertama kalinya mereka diturunkan untuk misi kabut hitam. Salah satu kesulitan dalam menghadapi kabut tersebut ialah bisa menghalangi gerakan. Seperti ada gravitasi berlebih yang ditimbulkan. Juga menguras tenaga lebih banyak.

"Archie!" panggil Soren yang tentu saja tidak akan diindahkan. "Sial, gadis aneh. Padahal waktu itu ia hampir mati."

Sikap tenang Cora menepuk punggung Soren perlahan, "Kita tidak akan membiarkannya terluka lagi kali ini."

Sebuah ekor berbulu lebat terlihat di balik pohon. Dengan ganas, Dean merangsek maju seraya menarik pedang tajam dan langsung mengarahkannya pada leher strano setelah melihatnya dengan jelas. Namun makhluk itu berhasil menghindar dan hanya menyebabkan luka pada punggungnya yang tidak parah.

Tak menyerah sampai di sana. Dean berlari kencang dan dalam sekejap teringat lompatan memutar Soren ketika berhadapan dengannya. Lelaki itu langsung meniru persis dan berhasil memotong pergerakan strano.

"Mau ke mana, kau?" ucapnya sinis diiringi ayunan pedang.

ZING!

Cora dan Soren berdiri di belakang Dean. Membuat Dean sedikit terkejut dan malu karena takut jika mereka menyadari bahwa lompatan memutar itu adalah terinspirasi dari Soren.

"Saatnya berpencar!" seru Soren dengan langkah pasti ke arah utara.

Mereka mengingat Archie yang berjalan ke arah barat. Sehingga Dean ke timur, dan Cora ke selatan.

Dua strano muncul dari belakang Cora. Reflek gadis itu cukup bagus dan ia mampu melukai salah satunya dan menghindari serangan salah satunya. Bisa dibilang ia occhio terbaik keempat kelas G. Di bawah tiga teman yang sedang misi bersamanya tentunya. Tapi, skill gadis ini memang tidak dapat diremehkan. Ia akan terus bertambah kuat.

Dhuakkk!

Cora menendang dengan kedua kakinya pada dua strano yang menyerang. Lantas mengayunkan pedang ke salah satunya. Gagal mengenai leher, namun ia berhasil mengenai lengan setajam pisau itu hingga putus. Strano yang masih belum teruka merangsek maju dari arah belakang. Gerakannya lebih cepat dibanding penyembur eternal fog lainnya. Sehingga, ketika mencoba menghindar dengan cara biasanya saat pada misi kabut selain hitam, Cora tidak terhindarkan dari luka kali ini. Ia mengalami luka cukup panjang di punggung. Namun tidak parah sebab hanya luka dangkal.

Ekspresi kesakitan Cora muncul. Kekuatannya bertambah ketika ia marah. Lantas, membalas luka itu dengan sekali tebasan ke arah leher strano. Menyusul satunya yang memang sudah terluka. Berhasil. Dua strano berhasil dikalahkan. Gelang tipis masih berkedip-kedip.

Beralih ke tempat Soren. Gerakan kilatnya tidak membiarkan satu pun strano yang terlanjur ketahuan persembunyian untuk kabur lagi. Ia menebas apa pun yang sekiranya menjadi tempat persembunyian strano.

ZING ZING ZING!

Tiga strano rontok. Meskipun demikian, Soren sempat terkena lengan tajam itu hingga pipi dan betisnya terluka. Sama seperti Cora, ia harus mengubah cara pertahanan saat melawan strano kabut hitam dibandingkan kabut lainnya. Namun, sejauh ini tingkat kekuatan mereka tidak jauh dengan strano kabut lainnya.

Sementara Archie, ia masih terbayang dengan strano aneh yang bisa tetap hidup setelah lehernya ditebas. Bahkan lebih kuat ketika tanpa kepala. Itu masih eternal fog sedang. Bagaimana jika ia menemukan jenis seperti itu pada kabut hitam. Entah akan seperti apa kekuatannya.

Oleh karena itu, untuk mengindari hal itu terjadi, Archie akan memotong strano menjadi beberapa bagian agar mereka tidak mampu lagi untuk bergerak. Di samping itu, ia belum pernah memberi tahu siapa pun perihal strano aneh tersebut. Hanya ia simpan sendiri, sebab terbersit pada pikirannya bahwa kemungkinan occhio terdahulu pernah menemukan jenis aneh seperti itu.

Saking kecewanya dengan dirinya yang sampai diselamatkan itu, Archie benar-benar fokus dan serius berkali-kali lipat kali ini. Ia tidak boleh kelihatan lemah. Ia harus berhasil menjadi occhio elit masa depan dan menyingkirkan posisi occhio-occhio senior lainnya. Sehingga, ia benar-benar berusaha lebih keras lagi belakangan ini.

Archie berpindah dari tempatnya setelah merasa strano di sisi itu sudah habis. Lalu, ia berhenti setelah merasakan makhluk besar melangkah. Awalnya, ia hendak ke sana untuk menghabisi makhluk itu. Namun, ia langsung tahu bahwa strano itu tidak muncul begitu saja. Ia muncul karena ada seorang occhio tak berdaya di sana. Karena itulah Archie memilih mundur dan tidak ingin menjadi penyelamat. Ia tahu bahwa akan ada orang lain yang menyelamatkan. Ia langsung pulang setelah mengira-ngira bahwa strano raksasa itu adalah yang terakhir untuk misi kali ini.

Itulah Strano raksasa yang hendak menghabisi Dean yang kehilangan fungsi occhio mask-nya. Lelaki keras kepala itu memang sulit sekali dinasihati agar mempersiapkan peralatan dengan sebaik-baiknya. Ia terlalu meremehkan misi tanpa sadar bahwa yang ia jalankan kali ini adalah misi kabut hitam. Pengalaman pertamanya.

Di saat makhluk raksasa hampir menginjak Dean yang hampir kehabisan napas, pada saat itulah Soren muncul dan mengayunkan pedang yang membuat strano terpotong menjadi beberapa bagian. Cora menyusul dengan membantu Dean berdiri. Lelaki keras kepala yang tidak lagi memiliki sisa tenaga untuk melawan itu hanya bisa pasrah.

Sebelum ke tempat itu, Cora berpapasan dengan Archie yang hendak pulang seorang diri. Cora langsung mengetahui bahwa Archie lebih dulu mengetahui lokasi Dean daripada Soren. Namun Archie tidak menolong. Justru malah pergi begitu saja karena tidak ingin terlihat menjadi seorang penolong.

Sebuah tindakan yang mengundang amarah Soren seperti biasanya. Padahal, sudah kejadian. Archie yang nyaris celaka karena serangan strano aneh tanpa kepala.

"Gadis itu seharusnya dihukum berat. Selalu bertindak yang dapat mencelakakan orang lain juga dirinya sendiri. Apa dia tidak berpikir apa yang dilakukan bisa membuatnya mati konyol? Dasar!" umpat Soren.

Cora hanya diam. Sambil memastikan kondisi Dean yang hampir tak bergerak itu. Sementara Soren langsung melemparkan alat penyedot eternal fog. Lantas memanggil furaisafin dan pulang bersama Cora dan Dean yang sudah tak sadarkan diri.

Misi kabut hitam berhasil. Dengan luka yang dialami ketiganya. Sedangkan Archie tanpa luka. Namun ia yang paling bermasalah karena keegoisannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!