NovelToon NovelToon
Kau Adalah

Kau Adalah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: TaurusWoman

Sebenernya cerita kesekian yang memang saya baru buat. Tapi untuk disini, cerita ini jadi cerita pertama yang saya rilis disini...

SO PLEASEEEE TINGGALIN JEJAK KALIAN YAA READERS. PLEASE TINGGALIN LIKE DAN COMMENT KALIAN DI CERITAKU INI...
BIAR DAPET INTI CERITA DAN ENDING CERITA YANG EPIK BANGET AKHIRNYAA...


ThankYou...

..........

Emril yang sempat berkuliah di London kembali pulang ke Jakarta dan melanjutkan kuliah di Kampus yang sama dengan kedua saudara laki-lakinya.

Di kampus barunya, selain ada kedua saudara laki-lakinya Emril juga bertemu kembali dengan sahabat semasa kecilnya, beberapa teman lamanya, teman nongkrongnya, teman olahraganya dan mantannya.

Tapi ternyata bukan hanya mereka yang membuat Emril betah kuliah di Jakarta dibanding di London. Ada satu orang diantara mereka yang selalu menarik perhatian Emril, bahkan Emril sering menolak apa yang dirasakannya, tapi Emril tidak bisa menghindar untuk selalu memikirkannya, mencarinya dan berbincang dengannya.

Dia Tami

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TaurusWoman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dating

Author Pov

Selesai mandi dan bersiap. Yesa keluar kamar, melirik ke arah ruang tv dan melihat Emril sedang duduk menyender ke sofa sambil menonton chanel tv olahraga.

Yesa seolah acuh melihat Emril sudah bangun dari tidurnya, entah dia terbangun semenjak kaget tadi atau dia benar baru bangun karena tadi sempat tertidur lagi.

Yesa berjalan ke arah pantry mengambil 2 kaleng minuman dingin di kulkas lalu setelahnya jalan ke ruang tv dan duduk disamping Emril. Ketika Yesa duduk, Emril menoleh ke arah Yesa sekilas lalu menatap layar tv lagi. Yesa yang melihatnya memberikan satu kaleng minuman itu ke Emril dan Emril menerimanya.

"Gue kira lo ninggalin gue tidur..." ucap Emril.

"Kan lo yang tidur..." jawab Yesa acuh.

"Iyaa tapi kan tadi lo tiba-tiba pergi masuk ke kamar..."

"Gue mandi di dalem..." jawab Yesa masih acuh.

"Mau kemana?"

"Apanya?" tanya Yesa.

"Emang lo mau kemana? Ko tumben mandi..."

"Ah rese lo...." bales Yesa memukul lengan Emril.

Emril hanya menatap Yesa memperhatikan reaksi dan ekspresi Yesa.

"Lo lagi kenapa?" tanya Emril, mebenarkan posisinya menghadap Yesa.

"Kenapa apanya?" Yesa hanya menoleh sekilas ke Emril.

"Lo lagi marah?"

"Marah? Marah soal apa?" jawab Yesa sambil meminum minumannya.

"Ya mana gue tau, tapi dari tadi gue perhatiin ekspresi muka lo, lo kaya lagi marah. Iya kan lo lagi marah?"

"Sekarang gue tanya, emang ada alesan apa gue marah? Dan gue mau marah sama siapa? Dari semenjak papah gue pergi tuh cuma ada kita. Bahkan abis makan omlet pun lo tidur nyenyak, bikin paha gue kesemutan. Terus gue marah sama siapa? Sama Film?" ucap Yesa membalas tatapan Emril.

Emril yang mendengar jawaban Yesa segitu panjangnya jadi tertawa.

"Ahahahahhaaa....iya juga yaa. Mmm...tapi kayanya lo lagi bete deh. Gimana kalau kita pergi berdua, ngedate?"

"Dih ngedate apa maksud lo?"

"Yaaaa kaya orang-orang gitu ngedate. Gue kan enggak ngapa-ngapain hari ini, terus lo juga kan cuma di rumah aja. Nah berhubung lo udah mandi, sekarang lo siap-siap gih. Kita lunch di luar, abis itu kita nonton dan jalan-jalan. Pokonya kaya orang-orang lakuin deh kalau lagi weekend. Yuk, buruaann siap-siap sana..." ucap Emril sambil mendorong-dorong tubuh Yesa untuk segera masuk kamar dan bersiap-siap.

"Iiiiihhh lo apaan sih, nggak jelas banget tiba-tiba ngajak gue pergi..." balas Yesa kebingungan dengan sikap Emril.

"Udah lah sana buru siap-siap. Hari ini kita jalan-jalan berdua aja. Biar lo juga enggak bete. Buruan sana siap-siap. Yang cantik loh..." ucap Emril tersenyum sambil terus memberikan kode agar Yesa masuk kamar dan bersiap-siap.

Walaupun dengan perasaan bingung Yesa tetap berjalan masuk ke kamarnya. Cukup 10menit Yesa bersiap-siap, dan sudah menghampiri Emril yang juga sudah terlihat lebih segar dari sebelumnya.

"Lo abis bebersih muka lo?" tanya Yesa heran melihat Emril.

"Iya lah. Masa gue mau jalan sama lo keliatan kusut bangun tidur. Gengsi lah gue..."

"Ahahah apaan sih lo, hari ini enggak jelas banget.."

"Udah siap belom?" tanya Emril menatap Yesa.

"Udah..." jawab Yesa mengangguk.

"Yaudah yuk..." ajak Emril merangkul Yesa berjalan sampai keluar rumah. Emril juga membuka pintu mobil untuk Yesa masuk, setelahnya Emril masuk ke dalam mobil dan menyetir dan Emril segera melajukan mobilnya berjalan ke arah restoran kesukaan Yesa.

.......

"Hei..." ucap Emril karena melihat Yesa terdiam menatap restorannya.

"Hhmmmh?" jawab Yesa menoleh ke Emril.

"Ko lo ngajak makan disini?" tanya Yesa terdiam melihat gedung restorannya.

"Tempat makan favorit lo kan? Dulu kita sering banget ya lunch atau dinner disini. Dan lo emang sering banget minta makan berdua sama gue disini, dan lo pasti selalu happy. Mmm yaudah yuk turun, kita lunch....." ajak Emril setelah sedikit bernostalgia di masa remaja mereka sebelum Emril terbang ke London.

"Mmm yuk..." jawab Yesa keluar dari mobil. Tapi dia terus terdiam melihat Emril yang ternyata tidak lupa tempat makan favoritnya. Bahkan tanpa Emril ketahui, selama Emril di London, Yesa tetep sering datang kesini untuk makan siang sambil mengenang kebersamaannya dengan Emril. Dikala Yesa hanya ingin melepas rindunya ke Emril karena Emril jauh di London.

Mereka lunch dengan menu favorit mereka di restoran ini. Sambil berbincang dan bercanda, Emril memperlakukan Yesa hari ini cukup baik. Sedikit membuat Yesa terbawa suasana dengan perlakuan Emril.

Selesai makan siang, Emril mengajak Yesa nonton di bioskop. Tanpa ragu Yesa mengiyakan ajakan Emril. Dari restoran itu Emril melajukan mobilnya ke bioskop terdekat. Tempat dimana mereka juga dulu sering nonton film saat malam minggu. Sampai di bioskop mereka langsung memilih Film yang sekiranya merupakan genrenya mereka. Emril dan Yesa memang banyak kesamaan dari segi kesukaan film, makanan, fashion dan musik. Menuju masuk studio Emril menggandeng tangan Yesa.

2 jam setelahnya merekapun selesai nonton. Yesa lebih dulu menggandeng tangan Emril ketika akan keluar dari studio.

"Ternyata Filmnya enggak seseru yang kita kira ya, apalagi endingnya nggak klimaks banget..." ucap Yesa mengikuti langkah Emril

"Mungkin akan ada selanjutnya..." jawab Emril terus menggandeng tangannya Yesa.

"Ah enggak seru kalau ada selanjutnya, itu bukan Film series. Jadi harusnya langsung tamat aja..." ucap Yesa serius.

Emril hanya tersenyum mendengar ocehan Yesa mengomentari Film yang mereka tonton tadi.

"Kita pulang kan?" tanya Yesa menoleh kearah Emril.

Emril menggelengkan kepala. "Kita ke puncak yuk..." ajaknya.

"Hah puncak?? Jauh banget..." jawab Yesa terkejut mendengar ajakan Emril.

"Atau ke bogor..." ralatnya.

"Enggak ah, jauh banget. Besok gue ada kuliah pagi..." jawab Yesa.

"Yaudah, kita ke hotel aja yuk..." ajak Emril yang mendapat serangan dari Yesa.

"Eeemmmrrrr..." Yesa melotot ke Emril sambil mencubit pinggangnya Emril sekeras mungkin.

"Aaawwwww...aduh sakit banget. Ini kekerasan dalam rumah tangga loh..." ucap Emril meringis memegang pinggangnya yang kesakitan.

"Cih, rumah tangga hanoman!!! Awas ya lo Emr macem-macem, bakal gue tendang ulu hati lo..." ucap Yesa masih dengan ekspresi jengkel menatap Emril.

"Siapa yang mau macem-macem sih Yes. Gue ngajak ke hotel itu buat dinner disana, kali aja lo lagi mau makan steak atau mau all you can eat disana. Lo mah pikirannya udah kemana-mana sih. Lagian ngapain gue macem-macem sama lo sampe ke hotel, di rumah lo tadi juga bisa, kan pas banget cuma berduaan...." ucap Emril asal dan malah dapet pelototan lagi dari Yesa bahkan Yesa bersiap menyerangnya dengan pukulan.

Emril yang melihat itu segera berlari menghindari serangan Yesa. Sampai mereka tepat udah di parkiran, Yesapun menghentikan niatnya untuk menyerang Emril dan Emril juga memohon untuk tidak diserang bertubi-tubi lagi oleh Yesa. Sebelum masuk mobil keduanya mengatur nafas dulu yang tersengal karena berlarian tadi.

Merkea pun melanjutkan perjalanan mereka. Emril melajukan mobil entah kemana, dia hanya mengikuti arah saja. Begitu juga Yesa tidak berkomentar tujuan Emril. Mereka malah asik nyanyi bersama lagu yang diputar Emril. Saking asik dan serunya mereka menikmati lagu-lagu itu, seolah mereka lagi balapan suara sampai keadaan dalam mobil sangat bising.

Sampai....

"Ternyata gue emang suka sama Tami..." ucap Emril memecahkan keseruan itu. Yesa langsung terdiam dan tidak merespon apapun dari pernyataan Emril. Dia hanya menatap jalanan tanpa ekspresi. Begitu juga dengan Emril dia tidak menoleh ke arah Yesa, dia hanya manatap jalanan dan terus melajukan mobilnya tanpa tau arah.

Kondisi mereka jadi berbanding terbalik semenjak Emril menyatakan hal itu. Mereka terus saling diam sampai akhirnya Emril memutuskan mengantar Yesa pulang. Sampai di depan rumah Yesa

"Gue enggak masuk ya Yes..." ucap Emrilmenoleh ke arah Yesa yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Yesa. Saat Yesa akan keluar mobil, lengannya ditahan oleh Emril dan Yesapun menoleh menatap Emril.

Saat tatapan mereka bertemu, Yesa bisa melihat ada sebuah pertanyaan tentang dirinya dari ekspresi wajahnya Emril. Dan Yesapun segera merubah ekspresi wajah datarnya menjadi tersenyum dan sekilas mencium pipi Emril.

"Bye my Boy, see you tomorrow ya...thanks ya buat hari ini, i am happy..." ucapnya seraya pamit keluar mobil. Setelah keluar mobil Yesa masih berdiri menatap Emril dan melambaikan tangan sambil tersenyum ke arah Emril.

Emril pun membalas lambaian tangan Yesa dan tersenyum ke arah Yesa. Lalu segera melajukan mobilnya meninggalkan Yesa. Walaupun Yesa terlihat baik-baik saja, tapi Emril menyadari kalau Yesa berbeda.

1
Durahman Kedu
bagus ceritanya
TaurusWoman
alur cerit yang relate dengan berbagai pengalaman orang-orang. menyukai seseorang tapi terkadang menolak apa yang dirasakan karena ada hal yg harus dijaga.
Foquita Retrasada
Setiap membaca ceritanya, aku terbawa suasana, semoga thor bisa terus bikin cerita seru!
Decapitator
Endingnya nggak disangka-sangka
Muriel
Cerita yang bikin saya gak bisa lepas sampai selesai, sampai dapet ending yang bikin saya senyum-senyum sendiri. 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!