NovelToon NovelToon
Gadis Kecil

Gadis Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: Kinanovia

Gadis kecil yang bernama amora, merupakan gadis yang cantik dan lemah lembut
Amora berasal dari keluarga berada, namun hidupnya tidak bahagia
Ayah yang sangat ia sayangi meninggal dunia karena kecelakaan, dan ibunya dari dulu sangat membencinya bahkan tidak mengharapkan kehadirannya di dunia ini
Apakah hidup Amora akan terus menyedihkan?
Apakah ia akan bahagia? Ikuti kisah hidup Amora

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinanovia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merindukan Ayah

Di Kamar Amora

Bibi Rose terlihat duduk di tepi ranjang, ia sedang mengompres Amora, hal yang seharusnya di lakukan oleh ibu kandungnya malah di lakukan oleh seorang asisten rumah tangga. Sungguh malang nasib anak yang ada di hadapannya saat ini. Ibu kandungnya sendiri tak mempedulikannya.

Bibi Rose sangat menyayangi Amora, karena bi Rose menjadi asisten rumah tangga sudah sangat lama bahkan semenjak Nilam masih kecil.

Ya... dulunya bi Rose bekerja dengan keluarga Nilam, namun setelah Nilam menikah dengan Ricko, bi Rose di tunjuk untuk menjadi asisten rumah tangga di rumah Nilam dan Ricko.

Semenjak Amora lahir, bi Rose lah yang membantu Ricko untuk mengurus Amora karena Nilam tak mau mengurus anaknya. Ia lebih mementingkan karirnya ketimbang mengurus suami dan anaknya.

Amora masih memejamkan matanya, dan mengigau menyebut nama ayahnya, Ricko.

Mungkin anak itu merindukan ayahnya. Andai saja ayahnya masih ada, nasibnya tidak akan menyedihkan seperti ini.

"Ayah... ayah... " Amora mengigau

"Nona Amora, ini bibi" ucap bi Rose

"Aku rindu sama ayah, aku ingin di peluk ayah" Amora masih mengigau, terlihat cairan bening keluar walaupun matanya masih terpejam.

"Nona... ini bibi" Bi Rose mengusap lembut bahu Amora agar terbangun, karena ia tak sanggup mendengar Amora memanggil-manggil ayahnya yang telah tiada.

Amora mengerjapkan matanya, ia melihat bibi Rose duduk di sampingnya, "Bibi.. " lirih Amora

"Ini jam berapa bi?" sambungnya

"Sekarang jam 06.52 nona" jawab bi Rose

"Astaga.. kenapa bibi tidak membangunkanku? aku sudah terlambat bi untuk berangkat sekolah" seru Amora seraya berusaha bangun dari tempat tidur

"Tidak usah berangkat, nona kan sedang sakit" ucap bi Rose dengan menahan tubuh Amora yang lemah

"Tapi bi... "

"Lebih nona istirahat saja, tolong dengarkan perkataan bibi" pungkasnya

Amora hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Amora terdiam, seperti ada sesuatu yang sedang ia pikirkan.

"Nona kenapa?" tanya bi Rose

"Tidak apa-apa bi" jawab Amora dengan tersenyum

"Nona memikirkan ibu? ibu tadi sudah sarapan non, mungkin sekarang sudah berangkat ke kantornya" kata bi Rose dengan tersenyum seraya menyibakkan rambut Amora yang sedikit berantakan.

Tanpa mereka sadari, Nilam sedari tadi mengintip di balik pintu kamar Amora yang sedikit terbuka

Ternyata setelah berpapasan dengan bibi Rose di dekat ruang makan, ia langsung mengikuti bi Rose yang masuk ke dalam kamar Amora

Ingin rasanya ia masuk ke kamar anaknya, untuk melihat keadaan anaknya yang sedang sakit. Tapi entahlah, wanita itu rasanya begitu enggan bertemu dengan anaknya.

Setelah itu, ia berlalu dari depan kamar Amora. Ia bersiap untuk berangkat ke kantornya...

Suara deru mobil terdengar dari kamar Amora yang ada di lantai atas. Kamar Amora jendela nya menghadap ke depan rumah.

Bibi Rose dan Amora pun terheran kenapa ibunya baru berangkat, padahal sudah hampir jam 07.00

Tak biasanya sekali, pikir mereka.

"Bibi, itu mobil ibu kan?" tanya Amora

"Iya nona, sepertinya ibu baru berangkat" jawab bi Rose

"Tumben sekali bi"

"Iya mungkin ada pekerjaan yang harus di selesaikan dulu di ruang kerjanya non"

"Iya bi"

"Bibi, ambilkan sarapan ya non?" Bi Rose sengaja mengalihkan pembicaraan, karena ita tahu setiap berbicara tentang ibunya pasti membuat Amora sedih

"Nanti saja bi" tatapannya sendu, ia sedih kenapa ibunya tak menanyakan keadaannya.

"Nona harus sarapan, biar cepat sembuh. Bibi Ambilkan ya non, makan sedikit saja biar non Amora tidak lemas" bibi Rose sedikit memaksa

"Baiklah bi"

Bibi Rose pun keluar dari kamar Amora untuk menyiapkan sarapan anak majikannya itu.

Sore hari...

Ada seorang anak laki-laki yang mengetuk pintu rumah Amora. Anak itu usianya sama dengan Amora, ia bernama Kelvin.

Kelvin merupakan sahabat Amora, mereka bertetangga sedari kecil karena memang rumah mereka bersebelahan. Orang tua mereka pun bersahabat lama.

"Eh.. ada tuan Kelvin?" sapa bi Rose setelah membukakan pintu untuk Kelvin.

"Amora ada bi?" tanya Kelvin sambil memperlihatkan senyuman manisnya.

"Ada tuan" jawab bi Rose, tak lupa membalas senyuman anak tampan itu

Bibi Rose membuka lebar pintu rumah, ia mempersilakan Kelvin masuk ke rumah dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu.

Bibi Rose masuk ke kamar Amora untuk memberitahukan bahwa ada Kelvin yang ingin bertemu dengannya.

Tak lama, Amora pun keluar dari kamarnya. Wajahnya masih terlihat pucat walaupun demam sudah turun.

Kelvin beranjak berdiri ketika melihat Amora, keningnya berkerut samar melihat keadaan Amora yang terlihat lemas

Amora tersenyum melihat Kelvin, namun senyumannya itu tak menghilangkan pucat yang ada di wajahnya.

"Amora, apa kamu sakit? kenapa kamu terlihat pucat?" tanya Kelvin, ia khawatir dengan sahabatnya tersebut.

Kelvin menuntun Amora untuk duduk di sofa "Aku tidak apa-apa vin, lagi pula aku bukan nenek-nenek yang harus kamu tuntun seperti ini" Amora tertawa kecil melihat sikap temannya yang berlebihan seperti ini.

"Kalau tidak apa-apa, kamu tidak mungkin pucat dan lemas seperti ini?" tegas Kelvin

"Katakan kamu kenapa?" sambungnya lagi

Amora menghembuskan nafasnya, ia merasa temannya ini terlalu berlebihan

Kelvin memang baik, bahkan sangat baik. Ia tidak bisa melihat orang-orang di sekitarnya sakit.

"Aku hanya demam biasa vin, ini juga demamnya sudah turun. Tadi pagi sudah di kompres bi Rose."

Bibi Rose menghampiri ke ruang tamu hendak memberikan minuman untuk tamu majikan kecilnya itu.

Bibi Rose menimpali pembicaraan mereka, ia tahu bahwa Kelvin sangat khawatir dengan keadaan Amora.

"Nona Amora sempat demam tinggi tuan Kelvin, tapi sekarang sudah turun demamnya. Tadi pagi sudah bibi kompres. Jadi tuan Kelvin tak perlu mengkhawatirkan nona Amora" kata Bibi Rose

"Syukurlah bi" seru Kelvin

"Bibi pamit ke dapur ya? mau menyiapkan makan malam, silakan di minum tuan" ucap bi Rose dengan tersenyum

"Iya bi, terimakasih"

Setelah bayangan bibi Rose sudah tak terlihat, kini pandangan Kelvin kembali pada Amora. Ia menatap Amora dengan iba, ia tahu betul bagaimana hidup Amora

Amora tinggal di rumah mewah, namun ia tahu hidup Amora tak bahagia.

"Tadi pagi aku menunggumu di depan kelasmu, tapi sampai bel berbunyi kamu tidak kunjung datang. Setelah bel istirahat, aku bertanya pada teman sekelasmu katanya kamu tidak berangkat, ternyata kamu sakit" jelas Kelvin

Kelvin menghela nafasnya, " aku temanmu, sahabatmu, tetanggamu, tapi aku tidak tahu bahwa kamu sakit. Orang macam apa aku ini"Kelvin bersikap seolah-olah ia merasa bersalah karena tak tahu bahwa Amora sakit.

"Tidak usah berlebihan, salah sendiri kenapa tadi kau tidak datang kemari" Amora tertawa kesal dengan tingkah temannya, ia tahu Kelvin memang terkadang menyebalkan tapi ia teman yang baik.

"Tadi pagi aku mau kemari, tapi karena aku berangkat bersama papa jadi aku tidak sempat kemari. Papa ada rapat penting tadi pagi"

"Memangnya dimana paman Gerry?"tanya Amora

Gerry merupakan supir pribadi keluarga Kelvin.

" Paman Gerry sedang sakit, katanya semalam ia kehujanan saat menemani paman Henry"

1
Murni Dewita
👣
Eunice Djojokusumo
Buruk
Eunice Djojokusumo
Kecewa
Yukishiro Enishi
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
Yume✨
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Người này không tồn tại
Menyentuh jiwaku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!