NovelToon NovelToon
Masinis, I Love You!

Masinis, I Love You!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / EXO / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Redchoco

Pernikahan Serena dan Sabir terjalin karena keduanya sepakat untuk pulih bersama setelah dikhianati kekasih masing-masing. Terbiasa berteman selama ini membuat perasaan cinta tumbuh serta-merta. Namun, di saat semua nyaris sempurna, Tuhan memberikan Sabir cobaan dalam urusan kerja. Di mulai dari sini, akan mereka temukan arti cinta, pertemanan dan keluarga yang sebenarnya.

Mari, ikuti lika-liku perjalanan Bapak Masinis dan Ibu Baker yang ingin menjadi pasutri apa adanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redchoco, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Sumber kesalahpahaman

"Cara mudah ngecek dough-nya perfect proof atau enggak, sebenarnya bisa dilihat sewaktu kita scoring. Kalau pisaunya nyangkut, otomatis itu enggak sempurna. Jika proofing sudah bagus, kita pun waktu ngasih sayatan bakalan enak. Mulus tanpa hambatan."

Sedari tadi Janu berbicara panjang kali lebar menerangkan apa-apa saja yang ia tahu pada Serena. Meski Serena sedang fokus menyelesaikan langkah terakhir membuat Cinnamon Bun sebelum masuk oven, ia setia mendengarkan.

"Harusnya aku bikin dough-nya ya semalam. Biar bisa dipraktekkin langsung hari ini. Cuma keburu lupa."

Janu tersenyum.

"Seenggaknya kamu udah tahu apa yang mesti diperbaiki." Kemudian dia membantu memindahkan Cinnamon Bun yang sudah ditata, ke atas loyang. "Dulunya kamu belajar baking di mana, Ren? Kalau boleh tahu."

"Nekat, sih. Aku kan enggak kuliah di jurusan yang berkenaan dengan hal kayak gini, ya. Alih-alih gunain titel sarjana bisnis untuk kerja di perusahaan, aku memilih ke Prancis waktu itu. Tertarik untuk menjadi pembuat roti dengan nol pengalaman."

"Dimulai dari asisten baker gitu, ya?"

"Yap."

"Nyaman enggak kerja sama bos bule?"

"Nyaman-nyaman aja, sih. Walaupun kadang makan hati juga kalau diomelin. Cuma ya sadar diri, aku butuh ilmu."

Janu mengangguk-angguk, lantas melirik ke ruang utama bakeri, ada Ningsih yang sedang melayani pelanggan.

"Itu asisten kamu udah lama kerja?"

"Tiga tahun, kurang lebih."

"Kamu ajari dia cara buat semua roti yang kamu tahu?"

Serena mengiyakan, lalu bersandar di dinding. Memerhatikan Janu yang nampak penasaran dengan Ningsih.

"Enggak takut kalau suatu hari nanti dia resign, terus bikin toko sendiri?"

Dengan pertanyaan itu, Serena menerawang jauh menuju asisten kepercayaannya. Gadis yang ia temui menangis di peron stasiun tiga tahun lalu, berkemungkinan lepas darinya dan membangun usaha sendiri? Serena tidak masalah. Ia akan turut senang jika itu terjadi.

"Enggak apa-apa. Semua orang bisa punya usaha, tapi enggak semua orang mampu mempertahankan usahanya. Aku belajar sendiri dari bosku di Prancis, dia bilang kalau ilmu baking tetap enggak menjamin kesuksesan tokomu jika kamu enggak ngerti manajemen bisnis. Dan aku percaya itu. Makanya enggak perlu ragu untuk berbagi ilmu. Lagian, rezeki sudah ada yang mengatur."

Dalam diamnya, Janu tersenyum. Mungkin ia harus berterimakasih pada Frederick—bos yang menerima Serena sebagai asistennya tanpa persyaratan, padahal perempuan itu tidak punya pengalaman apa pun. Memang betulan modal nekat. Seandainya Frederick yang merangkap teman Janu itu tidak curhat perihal susahnya mencari pegawai yang kompeten untuk toko roti mendiang ayahnya yang harus ia lanjutkan; dan menunjukkan foto calon-calon pelamarnya, Janu mungkin tidak akan pernah tahu jika Serena Awahita telah tumbuh menjadi perempuan dewasa yang menarik. Sayang, perempuan dewasa yang menarik yang membuat Janu dengan susah-payah memohon kepada Frederick untuk menerimanya sebagai asisten, saat ini telah menjadi milik orang.

"Ren, kamu berbakat untuk menjadi seorang baker. Dengan atau tanpa pengalaman sekali pun, kamu udah berusaha keras untuk sampai ke titik ini. Jadi, semangat terus, ya."

Serena menarik bibirnya melengkung. Tersenyum menatap Janu yang kini mencicipi Cinnamon Bun dalam posisi berdiri di sampingnya. Padahal beberapa menit lalu baru keluar dari oven, alias sedang panas-panasnya, dia nekat langsung mencoba.

"Aku enggak ngerti kenapa kamu tiba-tiba ngasih semangat segala. Tapi makasih. Aku memang enggak berniat menyerah." Ia kemudian menarik lepas hand gloves yang tadi dikenakan. Tak sengaja, cincin pernikahannya terlepas dan menggelinding di lantai.

Janu cepat tanggap meraih benda kecil itu sebelum menyelip ke celah-celah kecil di bawah lemari.

Untung dapat.

"Kadang aku suka lupa kalau kamu udah jadi istri orang," senyumnya, seraya meraih tangan kanan Serena, kemudian menyematkan cincin tadi ke jari manis, tanpa sempat dicegah oleh yang punya tangan.

"Saranku, kalau berkutat dengan roti-roti, ada baiknya cincin kamu disimpan dulu."

"Ah, iya, makasih. Biasanya juga begitu, tapi hari ini kayaknya lagi teledor." Serena balas tersenyum, agak kaku karena syok dengan perbuatan Janu barusan. Tak sadar, tangannya masih digenggam pria itu.

Cekrek.

***

Sabir tidak tahu apa yang terjadi di sini. Semua orang berkerumun di peron stasiun. Lamat-lamat terdengar suara adu mulut.

"Kita ngingatin baik-baik, Mas! Masnya yang salah karena ngerokok di sini! Kenapa masnya yang sewot?!"

"Tau, nih! Terus pakai acara ngamuk segala! Di mana-mana kalau penumpang lagi pada turun, yang mau naik ke kereta harap sabar dulu. Tunggu penumpang turun sepenuhnya, baru Masnya boleh nyelonong."

"Kalian semua diam! Kalian enggak tahu siapa saya? Saya ini bos perusahaan besar! Jangan macam-macam kalian sama saya!"

"Idih, idih, lagaknya orang kaya, tapi enggak ada akhlak. Gimana ceritanya, dah! Kampungan kamu, Mas!"

"Sialan!"

Bertepatan dengan munculnya Sabir di antara kerumunan, seorang perempuan berseragam khas Prami KA nyaris terjatuh. Sabir yang kebetulan berada di dekatnya otomatis sigap menangkap.

"Eh, kamu enggak apa-apa?" Sabir memandangi perempuan itu, sedetik kemudian mengangkat alis. "Jisika? Baik-baik saja?"

"I-iya, Mas. Makasih banyak. Saya—" tiba-tiba saja perempuan itu pingsan.

Sabir gelagapan. Orang-orang makin ramai berkerumun menonton keributan yang masih berlanjut, sementara hanya ia yang memedulikan Jisika Tamara.

Aduh, apa yang harus Sabir lakukan? Tidak mungkin hanya mengabaikan, jadi tanpa pikir panjang, ia menggendong perempuan itu untuk dibawa menjauh dari sana. Nampaknya, dia syok atau mungkin ada riwayat asma yang menyebabkannya sesak di antara keramaian. Sekuat tenaga, Sabir berlari untuk menuju ruangan medis. Tidak memedulikan orang-orang yang sibuk merekam kejadian di peron—sekalian menampilkan aksi seorang masinis menyelamatkan pramugari kereta yang hilang kesadaran. Maksud mereka tentu hanya satu : untuk kepentingan viral di media sosial. Tanpa tahu, yang mereka posting bisa menimbulkan prahara bagi orang lain.

***

1
Mamaqilla2
keren kata aku mah nih novel duuuuuh sip lah kata2nya 👏
good job thor sukses selalu yaaakk🤗
Mamaqilla2
finally up jugaaa 😂
beruntung nya kamu Serena dapet Sabir duuuuh pak suami idaman istri dan menantu idaman mertua weeeiii 🤣
Mamaqilla2
tumben belum update kaka
Mamaqilla2
𝒘𝒊𝒅𝒊𝒊𝒊𝒊𝒉 𝒌𝒆𝒓𝒆𝒏 𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒌 𝑺𝒂𝒃𝒊𝒊𝒊𝒓𝒓𝒓𝒓 😍
𝒂𝒌𝒖 𝒚𝒈 𝒃𝒂𝒄𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒋𝒂 𝒎𝒍𝒆𝒚𝒐𝒐𝒐𝒕𝒕... 𝒂𝒑𝒂𝒍𝒈𝒊 𝑺𝒆𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒉𝒊𝒉𝒊 😂
𝒃𝒂𝒊𝒌𝟐 𝒚𝒂 𝒉𝒖𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏.. 𝑺𝒖𝒌𝒂 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒊 𝒘𝒂𝒍𝒂𝒖𝒑𝒖𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒏𝒐𝒗𝒆𝒍 𝒕𝒑 𝒌𝒆𝒌 𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂 𝒂𝒔𝒕𝒂𝒈𝒂𝒂𝒂 🥰
𝒔𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒐𝒕𝒉𝒐𝒐𝒓 𝒖𝒑𝒅𝒂𝒕𝒆𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 ❤
Mamaqilla2
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒊𝒌𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒃𝒊𝒓 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒃𝒂𝒊𝒌𝟐 𝒔𝒂𝒋𝒂..
Mamaqilla2
𝑺𝒂𝒃𝒊𝒓 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒂𝒉 𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒆𝒍𝒂𝒌𝒊 𝒊𝒅𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕... 🤗
𝒌𝒆𝒌 𝒈𝒂𝒓𝒆𝒍𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒐 𝑺𝒂𝒃𝒊𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕𝒊 𝒉𝒊𝒚𝒂𝒂𝒂𝒂 𝒉𝒂𝒉𝒂𝒉 😂
dewi
keren pak sabir
Mamaqilla2
Ningsih kah yg motret mereka??
duuuuh apakah akan terjadi huru hara 🤔
Mamaqilla2
hwaaaaa saingannya si Sabir dah muncul 😂
Mamaqilla2
wkkwkwkkwwk ngakak di akhir 🤣
Mamaqilla2
apa mungkin Cindy sebenrnya menaruh hati sm Sabir.. hmmmb
Mamaqilla2
keren ceritanya baru mampir thor 🥰
Redchoco: terima kasih, semoga betah :)
total 1 replies
Mamaqilla2
selalu suka kalo ada novel berbau abneg 🥰
Protocetus
Kunjungin ya novelku Bola Kok dalam Saku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!