NovelToon NovelToon
Istri Barbar Tuan Muda

Istri Barbar Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: Arsy Humaira

Gadis cantik bernama Alina Humaira, dinikahi Tuan muda tampan, bernama Jonathan Arya untuk memberikan seorang keturunan anak laki-laki dari keluarga konglomerat itu. Dia rela menjadi istri ketiga demi menyelamatkan ayahnya yang sedang sekarat.

Meski berat, gadis itu harus berani menghadapi segala resiko yang akan ia hadapi setelah terjadi pernikahan itu, termasuk meninggalkan calon suaminya yang sedang bekerja di luar negri.

Mampukan ia menjalani takdir, yang tak pernah terbayang sebelumnya? Apakah ia akan menjalani kehidupan seperti surga? Ataukah kehidupan seperti di neraka setelah kakinya menginjak rumah mewah bak istana itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 13

Tok tok tok.

Pintu kamarnya tiba-tiba di ketuk dari luar.

"Nah itu Non, pasti itu tuan muda!"

"Hah… jadi dia beneran kesini?"

Alina kaget, lalu dia membungkus lagi tubuhnya dengan selimut. Lalu memasukkan termometer ke dalam air hangat di dalam gelas. Sedangkan Sari membukakan pintu kamar majikannya itu.

"Kalian berdua, masih di kamar istri saya?" tanya Arya, saat melihat yang membuka pintu adalah dua pelayan istrinya.

"Itu Tuan, anu… Non Alina sedang sakit, dia demam tinggi!" jawab Sari agak tergagap, karena saat ini dia sedang berbohong.

"Apa? Alina sakit?"

Arya kaget kemudian menghampiri sang istri yang sedang terbaring di atas kasurnya.

"Sejak kapan kamu sakit? Kok dadakan?" selidik Arya, seraya menautkan alisnya.

"Aku juga gak tau Tuan, kepalaku pusing, badanku lemas. Dan rasanya aku gak bisa berdiri," jawab Alina berakting dengan suara di buat parau.

"Mana sini, coba saya lihat suhu badan kamu!"

Arya mengambil termometer di samping Alina. Kedua mata Arya, membulat saat melihat suhu di termometer itu mencapai 42° derajat.

"Hah… ini gak salah, mana coba sekali lagi cek, suhu tubuhmu!" titah Arya tak percaya.

"Coba pegang keningku Tuan, ini aku beneran demam kok!" gadis itu menolak secara halus. Karena dia tadi sudah mengecek suhu tubuhnya hanya 38° derajat. Mungkin efek bawang merah kurang panas, dibanding langsung mencelupkan termometer itu ke dalam air hangat.

Arya menempelkan punggung tangannya ke jidat sang istri. "Iya juga, Al. Kamu sekarang demam. Saya panggil dokter sekarang ya!"

"Jangan! Tidak usah… aku sudah minum obat. Nanti juga baikan. Tuan tidak usah repot-repot," tolak Alina, mendadak parno saat suaminya akan menelpon dokter.

"Sudah, saya telepon dokter sekarang!" pria itu mengambil hp dari saku celananya.

Alina kebingungan, karena pasti kalau di periksa dokter, akan ketahuan kalau dirinya pura-pura sakit. Ekor matanya memberi kode, kepada dua pelayannya, agar menghentikan suaminya supaya jangan menelpon dokter. Namun baik Sari maupun Mita, keduanya hanya menunduk, menandakan kalau mereka tidak punya cara dan ide.

Alina bangun dari tempat tidur hendak menghentikan suaminya. Lalu tanpa dia sadari bawang merah besar, dari ketiaknya jatuh menggelinding, tepat di kaki Arya.

Arya terkejut. Saat melihat bumbu dapur ada di kamar istrinya sekarang. Lalu perlahan tatapannya mengarah kepada Alina, yang sedang berdiri sembari menutupi wajahnya.

"Ini apa? Apakah kamu sedang berbohong Alina? Jawab!" tatapan pria itu mengarah tajam kepada istrinya.

Alina hanya bisa meremas jemarinya. Karena harus dirinya akui, sekarang sedang membohongi suaminya.

"Aarrrgghhh…!" Arya mengeraskan rahangnya. "Apa kamu takut, saya menyentuhmu? Makanya kamu pura-pura sakit? Dan kalian kenapa masih diam disini? Pergi!!" usir Arya kepada dua pelayan istrinya.

Sari dan Mita, lari terbirit-birit ketakutan.

"Tuan, maaf!" Alina memasang wajah bersalah.

"Jawab, Al! Apa benar kamu takut disentuh oleh saya?" pria itu semakin mendekati tubuh istrinya.

"Maaf Tuan. Iya, aku belum siap, aku takut!" jawab Alina dengan masih menunduk!

"Tatap saya!" Arya menaikan dagu istrinya agar menatap ke arahnya.

Gadis itu perlahan mendongakan wajahnya, lalu dia tatap wajah pria yang ada di hadapannya yaitu suaminya. "Kenapa Tuan, menyuruhku menatap wajah Tuan? Apa Tuan ingin aku taksir?" kata gadis itu sembari menatap lekat wajah tampan suaminya.

Raut wajah Arya sekarang berubah menjadi merah, hidungnya kembang kempis menahan tawa. Karena wajah istrinya begitu polos.

"Bisa tidak, kamu itu serius? Ini saya sedang marah sama, kamu!" ucapnya.

"Marah? Tapi kok ketawa?" kekeh Alina.

"Dasar kamu ini ya!" Arya akhirnya mengacak rambut istri kecilnya itu gemas.

"Ya sudah, saya mau telepon dokter dulu,!"

"Jangan Tuan, maaf aku sebenarnya tidak sakit."

"Lalu?"

"Iya, aku takut, aku belum siap!"

Jawab gadis itu menunduk sembari meremas jemarinya.

"Belum siap? Memangnya kita mau ngapain?"

"Iya, mau anu-anuan Tuan, apalagi coba, kalau sepasang suami istri baru menikah, ya anu-anuan!" jawab Alina dengan masih menunduk.

"Ya ampun, apalagi itu anu-anuan. Jelasin, saya tidak mengerti! Bahasa apa itu?" Arya sengaja menggoda istrinya.

"Masa Tuan tidak paham! Udah punya anak juga!" jawab Alina mengerucutkan bibirnya.

Arya menempelkan jari telunjuknya ke bibir ranum istrinya. "Bisa tidak, dikit-dikit tidak memajukan bibirmu? Jelek!" ucapnya.

"Dengar Al, saya kesini hanya ingin memberitahumu, jika besok saya akan ke luar kota, bersama papa. Saya tidak ada niatan anu-anuan bersamamu! Nanti kamu kayak ayam mau bertelur nyariin saya, jika saya tidak bilang sama kamu!" jelas Arya.

"Beneran? Ya ampun! Aku sudah takut aja, lalu kenapa Tuan, tidak  kasih tau lewat hp aja? Kenapa mesti ke kamarku? Sengaja mau bikin aku parno?"

"Ya. Saya ingin tau, apa yang akan kamu lakukan, jika saya bilang akan ke kamar kamu, tidak saya duga. Kamu sampai melakukan hal ini. Cium tuh ketiakmu, pasti bau hahaha…," Arya tertawa renyah.

Alina kemudian menciumi ketiaknya, yang lumayan bau bawang.

"Bau kan?"

"Iya, Tuan bau hehe…"

"Ya sudah kamu mandi sana! Alina Alina… kalau saya berniat sentuh kamu, sudah saya lakukan waktu di hotel," ucap Arya mencolek hidung sang istri, lalu berjalan keluar dari kamar Alina.

"Tuan, mau berapa lama di luar kota?" Alina menghentikan langkah suaminya.

Pria itu lalu membalikan badannya. "Kenapa? Kamu takut rindu?"

"Ikh… bukan, aku hanya ingin tahu!"

"Seminggu Al, kenapa kamu mau ikut?"

"Memangnya boleh?" wajah gadis itu berbinar.

"Sudah, kamu di rumah saja." jawab Arya lalu keluar dari dari kamar istrinya.

"Yaaaa…" Wajah Alina berubah jadi masam, kembali.

Dan setelah Arya keluar dari kamarnya.

Cling…

Alina ingat akan ponselnya. "Eh iya, aku kan udah bisa menggunakan akun medsos lagi. Sebaiknya aku buka sekarang. Aku sungguh rindu pada ibu, ayah, dan juga Aura. Semoga saja, Aura masih aktif di salah satu akun medsos itu." gumamnya lalu merogoh ponselnya.

***

Sementara Arya kini sedang bicara dengan Utami mamanya.

"Arya, kapan Alina hamil?" tanya Utami kepada putranya.

"Kurang tau, soal kehamilan itu rahasia Tuhan!" jawab pria itu datar.

"Arya! Jangan coba-coba kamu, mengulangi kesalahan yang sama, dengan pernikahanmu bersama Sandra dan Sukma. Sekarang Mama minta, Alina harus segera hamil. Dan anak kalian harus seorang putra, bukan putri!" hardik Utami.

"Fyuhhhhh…" Arya membuang nafasnya panjang.

"Ma, Sandra tidak bisa hamil itu takdir, dan Sukma, dia belum dikaruniai anak laki-laki, dan itu semua salah Mama, coba waktu itu sehabis melahirkan Naya, Mama tidak menyuruh Sukma hamil lagi. Mungkin dia masih punya rahim. Jujur Ma, Arya merasa bersalah kepadanya! Karena sebagai suami, Arya tidak bisa berbuat apa-apa!" jawab Arya.

"Arya! Sekarang kamu berani bicara seperti itu kepada Mama? Kenapa kamu berubah Arya? Kamu sama saja, dengan istri kamu itu si Sukma, sekarang dia sudah mulai berani sama Mama. Sukma dan kedua anaknya sama-sama tidak berguna di rumah ini!" Utami tampak marah.

"Apa? Kedua putri saya, tidak berguna?? Cukup Ma! Sifa dan Naya adalah putri saya. Darah daging saya. Jika Mama menghina mereka, dan tidak mengakui mereka. Itu sama saja, Mama tidak menganggap saya, sebagai putra Mama!" ucap Arya mulai kesal dengan sikap semena-mena mamanya.

1
Siti Khoyimah
😂😂😂 hnya demi ank laki" punya istri 3 menyakitkn
Nuraeny
lanjut
strawberry milk
ini yg bikin ketawa trs pasangan gesrek si Joni sama Boneng 🤣🤣
Nuraeny
lanjut
Nuraeny
lanjut thor 💪🏼💪🏼
harwanti unyil
manis sekali kata" mu menantu mama
Nuraeny
lanjut thor 💪🏼💪🏼
strawberry milk
hadeuh gak anaknya ga emaknya egois bukannya sadar diri.
jiee💚
heran dah kenapa Arya gak tegas sama mamanya padahal kan laki"harusnya jgn mau di perbudak meskipun dalih orang tua
Giselle Bustamante
Gak nyangka bisa ketawa terbahak-bahak saat baca ini😂
Yue Sid
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Arasyi: Maaciw kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!