Cinta Jingga

Jam kuliah telah selesai. Jingga keluar kelas bersama beberapa teman nya, lalu berpisah didepan kelas karena Jingga akan menemui Tyas di kelasnya.

"Jingga " jingga mencari suara yang memanggil namanya. Ternyata itu Sandi " kamu ngapain disini?? jemput Tyas??" Mereka bukan satu fakultas yang sama walaupun satu almamater mereka beda kampus, sandi adalah mahasiswa psikolog sedangkan jingga dan tyas adalah mahasiswa ekonomi.

" ngga, aku jemput dia " sambil menunjuk seseorang yang berjalan dari arah belakang ku.

Jingga menoleh ke belakang " Kak Jimmi?? "

" iya saya " Jimmi menghentikan langkahnya tepat disamping jingga

"kok kenal kak jimmi san?" jingga penasaran.

Sandi tertawa keras " hahaha... Lah dia teman SMA ku dan sementara dia satu kos denganku, lagian kemarin malam dia juga ke kosmu, masa kamu ngga ngenalin wajahnya yang rupawan ini?". Kak Jimmi memukul lengan sandi. Sementara itu jingga sedang mengingat kejadian semalam, " maaf tidak memperhatikan semalam"

" wajar sih kamu ngga merhatiin sekitar semalam, karena baru patah hati". Sandi mulai meledek.

" kamu juga pernah patah hati, bahkan mukamu lebih kusut dari nya !" Jimmi membalas ledekan sandi pada jingga

" cihh, baru kenal sudah dibela ". Sandi senyum melihat tingkah teman nya.

Dari kejauhan mulai terlihat tyas sedang berjalan ke arah mereka.

" kamu belum pergi sayang?"

"pacarmu ini baru datang, tapi kamu sudah mau mengusirku, takut ketahuan selingkuhanmu?" Sandi mulai kesal dengan pacarnya.

" iya, makanya cepat pergi, aku mau menonton pacarku yang lain tanding basket." canda tyas sambil melingkarkan tangannnya di lengan sandi.

Sementara itu Jingga dan jimmi hanya tertawa melihat tingkah laku teman mereka.

*kriiing* "halo, kenapa dek?" tyas mengangkat ponselnya. "hah, kamu dimana sekarang? Oke aku pulang" tutup tyas. " yank temani aku pulang ke solo, ibu masuk rumah sakit dia jatuh, kita pakai motorku saja biar cepat sampai ".

Sementara itu Sandi menitipkan kunci mobilnya kepada jimmi. " jim titip mobil ya, kamu bawa ,tolong anter jingga dulu balik kos ".

"iya, hati - hati kalian dijalan" jimmi menjawab cepat. Sementara jingga masih bingung.

Setelah tyas dan sandi pergi, tinggalah jingga dan jimmi, hening dan canggung, karena mereka baru saling kenal.

" minta waktu nya 5menit, tunggu saya disini, saya ke ruang administrasi dulu". Jimmi memecah keheningan.

" maaf kak saya pulang bareng teman yang lain saja ". Jingga menolak untuk diantar pulang oleh asdos nya.

jimmi mengeryitkan dahi nya " yakin?? Siapa??Teman kamu sudah pada pulangan loh"

Jingga mulai melihat sekitar mencari teman yang dia kenal, maklum jingga adalah mahasiswa semester akhir, jadi dikampus yang terlihat hanya mahasiswa angkatan baru.

Dengan sedikit terpaksa dia akhirnya menyerah, karena jarak antara kampus dan kos lumayan jauh jika berjalan kaki. "ya sudah kalau gitu saya tunggu kakak disini ". Jimmi tersenyum lebar, entah kenapa hatinya senang karena jingga akhirnya tidak menolak untuk diantar pulang olehnya. " oke tunggu sini ya, saya ngga lama kok"

jingga mengangguk tanda setuju.

Setelah 5 menit kemudian jimmi pun datang dengan sumringah. " ayo, saya sudah selesai "

jingga menggangguk lagi tanda setuju. Mereka berdua akhirnya berjalan beriringan melewati koridor kampus. untuk beberapa saat mereka hanya berjalan dengan canggung, sampai akhirnya jimmi mulai mengeluarkan suara. " kamu asli orang mana?". Tanya nya basa basi

" samarinda " . Jingga menjawab dengan senyum tipis. Suasana kembali hening dan canggung

" saya laper, mau temani saya makan dulu? Setelah itu saya antar kamu pulang" pinta sang asdos.

jingga agak berfikir lama, dia sebenarnya juga laper karena dia memang belum ada makan apa - apa tadi pagi, tapi jika dia ikut dengan jimmi, dia khawatir mereka tambah canggung. Dia bingung harus mengiyakan atau menolak. Akhirnya dengan lumayan lama dia bergumul dengan hatinya. Ternyata rasa lapar mengalahkan segalanya. " mau makan dimana?" akhirnya jingga bersuara.

" kamu biasa makan dimana, saya ikut kamu "

"kakak suka makan apa?"

" apa saja, saya tidak pilih - pilih makanan "

" makan dekat kos aja ya, biar sekalian pulang "

" oke "

Tiba diparkiran jimmi membukakan pintu mobil untuk jingga. Jingga yang tidak terbiasa dengan perlakuan seperti itu agak sedikit kaget. "waw" ucapnya dalam hati.