Disimak dulu aja..
Disiksa lahir batin oleh ibu kandungnya sendiri.Tak cukup membuat sang ibu dengan tega menjual gadis malang itu dengan harga 1miliyar oleh pria asing.
Yang justru menyelamatkan dirinya dari jeratan kejam ibu kandungnya.Tapi siapa sangka jika pria yang menginginkan dirinya untuk dinikahi,ternyata dikenal lelaki yang juga kejam.
Seperti apa kehidupan gadis malang itu setelah dinikahi tuan kejam??
Akankah kehidupan gadis itu berakhir bahagia?atau justru semakin menderita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Keesokan harinya..
Lisa perlahan membuka matanya dan seketika terbangun.Saat melihat keadaan yang sudah terang karna sudah siang.
Lisa langsung beranjak bangun dan secara bersamaan Sean menghampirinya.
"Kau sudah bangun." sahut Sean sambil tengah bersiap-siap akan kekantor
"Ma..Maaf tuan,saya bangun kesiangan.." ucap Lisa yang merasa malu karna bangun kesiangan.
"Jangan pikirkan .. cepat bersihkan tubuhmu,aku akan menunggumu ruang makan..kita sarapan." ujar Sean.
Lisa langsung mengangguk dan berjalan kearah kamar mandi.
Lisa dengan cepat membersihkan tubuhnya dengan mandi.Dengan terburu-burunya,Lisa tak menyadari jika dia sudah salah memutar alat pemutar shower yang mengarah kearah air panas.
Syuurr..
"Akh.." lirih Lisa yang terkejut dan kesakitan,saat air panas tersebut mengenai tangannya dan bahunya.
Lisa buru-buru mematikan putaran showernya dan langsung keluar dari kamar mandi dengan sudah memakai handuk.Dengan perasaan yang begitu panik.
Seketika Sean yang masih berada dikamar,terheran melihat keadaan Lisa yang keluar dari kamar mandi dengan terburu-buru.
Sesaat perhatian Sean teralihkan dengan tanpa sengaja Sean melihat keadaan Lisa yang memakai handuk.Memperlihatkan bentuk Lisa yang indah dan mulus.Sekaligus kulit putihnya yang membuat Sean tak berhenti menatapnya.
Sean hanya bisa menelan salivanya dan mencoba mengendalikan pikirannya.Karna merasa gairahnya yang mulai muncul saat harus melihat pemandangan yang begitu indah dimatanya.
"Ada apa?" tanya Sean menghampiri Lisa.
"I..itu ..Tidak apa-apa tuan." jawab Lisa tidak berani menjawab apa yang terjadi padanya.
Sean mengernyitkan pandangannya dan perhatiannya langsung tertuju kearah tangan Lisa yang sudah memerah akibat air panas dishower yang ia putar tadi.
"Kenapa dengan tanganmu?" tanya Sean langsung menarik tangan Lisa.
Lisa dengan cepat menarik kembali tangannya dan menutupinya dengan yang satunya.
"Tidak apa-apa tuan..Ini hanya merah sedikit." jawab Lisa tertunduk.
Sean terdiam sambil menarik nafasnya.
Ia pun berjalan dan mengambil sesuatu dari laci nakasnya.
Ia kembali menghampiri Lisa menuntunnya kekursi.
Sean masih diam dan menarik kembali tangan Lisa dengan pelan.Sean langsung mengobati luka memerah ditangan Lisa secara perlahan.
Lisa hanya memilih menunduk dan tidak bisa menolak yang dilakukan Sean.
"Jangan coba menutupi apa pun dariku..Kau adalah istriku,wanitaku.. Aku tidak bisa membiarkanmu terluka sedikit pun..Apa kau paham??" ucap Sean kembali membuka suaranya dan mengingatkan Lisa.
Lisa hanya mengangguk pelan.
"Ini cuma luka kecil..Nanti akan hilang sendiri..Cepat kenakan pakaianmu..Kita akan sarapan." ujar Sean menyuruh Lisa.
Lisa langsung bangkit dan dengan cepat berjalan kearah walkin in closet untuk berganti pakaian.
Beberapa lama menit kemudian,Lisa sudah tampak berganti pakaian yang rapi dan anggun.Memakai gaun berwarna pink putih dengan rambut terurai panjang kebawah.
Sesaat membuat perhatian Sean kembali teralihkan oleh kecantikan yang ditunjukkan Lisa padanya.
Dia istri yang sempurna... batin Sean dalam hati.
"Kau sudah siap?" tanya Sean.
"Sudah tuan." jawab Lisa mengangguk.
Sean pun menggandeng tangan Lisa keluar kamar dan menuruni tangga untuk menuju ruang makan.
Dan tiba diruang makan,Sean dan Lisa disambut oleh para pelayan dengan kepala menunduk. terlihat Juan juga sudah berada diruang makan sambil memberi hormat.
"Selama pagi tuan dan nyonya."sapa Juan memberi hormat.
Sean dan Lisa hanya mengangguk sembari duduk diatas kursi makan.
Mereka pun mulai menikmati sarapan paginya bersama.
Dari kejauhan terlihat Siska yang begitu sinis melihat kebersamaan Lisa dengan Sean yang sedang sarapan.Ia seolah tidak suka melihat Lisa harus menjadi posisi nyonya besar dimansion itu dan menjadi istri dari Sean.
Sial..!! Enak sekali nasib perempuan kampung itu..Seharusnya aku saja yang berada disisi tuan Sean dan jadi nyonya besar dirumah ini.. bukan perempuan kampung itu..Apa tuan Sean buta,bisa memilih perempuan jelek itu.. umpat Siska yang merasa kesal.
Karna ia begitu iri dan ingin dirinya lah yang seharusnya diposisi Lisa.
Saat ia masih dengan seriusnya melihat Lisa dari kejauhan.Tanpa sengaja ia melihat pelayan lain akan membawakan minuman kemeja makan.
Siska langsung menoleh dan menegurnya.
"Kau mau mengantarkan minuman ini?" tanya Siska.
"Iya.. Ini minuman teh hangat untuk nyonya Lisa dan tuan Sean." jawab pelayan lain.
"Sini biar aku saja." ujar Siska yang langsung merebut nampan tersebut dari pelayan lain.
"Tapi..-" ujar pelayan lain yang belum sempat bicara.
"Sudah tidak apa-apa..Kau kerjakan yang lain saja..Oke.." sahut Siska tetap memaksa sambil tersenyum .
semangat
mudah2an Lisa g terpengaruh seandainya skenario itu d jalankan